Disusun Oleh:
Khadija Kusumawati (1911020207)
6D Keperawatan S1
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Kolik abdomen merupakan salah satu keadaan darurat non trauma, dimanaseo
rang penderita oleh karena keadaan kesehatannya memerlukan pertolongansecepatn
ya untuk dapat mencegah memburuknya keadaan penderita (Nettina, 2012).
Kolik abdomen adalah suatu keadaan yang sangat membutuhkan pertolongan
secepatnyatetapi tidak begitu berbahaya, karena kondisi penderita yang sangat
lemah jadi penderitasangat memerlukan pertolongan dengan segera (Bare, 2011).
Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang
traktusintestinal, obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan
terhambatnya aliranisi usus ke depan tetapi peristaltik normal (Reeves, 2011)
B. Etiologi
Adapun yang menjadi penyebab dari kolik abdomen yaitu :
1. Secara mekanis :
a. Adhesi (pertumbuhan bersatu bagian-bagian tubuh yang berdekatan
karenaradang)
b. Karsinoma
c. Volvulus (penyumbatan isi usus karena terbelitnya sebagian usus di
dalamusus)
d. Obstipasi (konstipasi yang tidak terobati)
e. Polip (perubahan pada mukosa hidung)
f. Striktur (penyumbatan yang abnormal pada duktus atau saluran)
2. Fungsional (non mekanik)
a. Ileus paralitik (Keadaan abdomen akut berupa kembung distensi usus
tidakdapat bergerak)
b. Lesi medula spinalis (Suatu kerusakan fungsi neurologis yang
disebabkanoleh kecelakaan lalu lintas)
c. Enteritis regional
d. Ketidak seimbangan elektrolit5.
e. Uremia (Kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam darahkarena
ginjal tidak bekerja secara efektif) (Reeves, 2011).
C. Tanda Gejala
1. Mekanika sederhana – usus halus atas
Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah
empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi
terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus minimal.
2. Mekania sederhana – usus halus bawah
Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat,muntah – sedikit atau tidak
ada – kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi “hush” meningkat,
nyeri tekan difus minimal.
3. Mekanika sederhana – kolon
Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir,
kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus
minimal.
4. Obstruksi mekanik parsial
Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejalanya
kram, nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.
5. Strangulasi
Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir;
distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri
tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau
berdarah atau mengandung darah samar (Reeves, 2011).
D. Patofisiologi
Akut abdomen terjadi karena nyeri abdomen yang timbul tiba tiba atau
sudah berlangsung lama. Nyeri yang dirasakan dapat ditentukan atau tidak oleh
pasientergantung pada nyeri itu sendiri. Nyeri abdomen dapat berasal dari organ
dalamabdomen termasuk nyeri viseral, dari otot, lapisan dari dinding perut
(nyerisomatic). Nyeri viseral biasanya nyeri yang ditimbulkan terlokalisasi dan
berbentuk khas, sehingga nyeri yang berasal dari viseral dan berlangsung akut
biasanya menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung berubah, pucat dan
berkeringat dan disertai fenomena viseral yaitu muntah dan diare. Lokasi darinyeri
abdomen bisa mengarah pada lokasi organ yang menjadi penyebab nyeritersebut.
Walaupun sebagian nyeri yang dirasakan merupakan penjalaran dari tempat lain.
Oleh karena itu nyeri yang dirasakan bisa merupakan lokasi dari nyeri tersebut atau
sekunder dari tempat lain. (Jusuf,2011)
E. Pathways
J. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (inflamasi)
Bare, Smeltzer. 2011. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8.Jakarta : EGC
Misbach, Jusuf. 2011. Stroke : Aspek Diagnosis, patofisiologi, Manajemen. Jakarta :
Badan
Nettina, Sandra M. 2012. Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.
Penerbit FKUI Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Persarafan. Jakarta : Salemba Medika
PPNI. 2017.Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1(Cetakan III). Jakarta : DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi II (Cetakan II). Jakarta : DPP PPNI.
Reeves, Charlene J. et al. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. Salemba
Medika
A. IDENTITAS
2. Sistem Pernafasan : Tidak ada keluhan batuk dan sesak napas, irama napas tertaur,
suara napas vesikuler, dan tidak menggunakan alat bantu napas.
3. Sistem Kardiovaskuler : Tidak ada keluhan nyeri dada, irama jantung lebih cepat dan
kuat dengan N: 85x/menit, suara jantung s1 s2 normal, CRT < 2 detik, akral teraba
hangat dengan JVP normal
4. Sistem Persyarafan : GCS terukur 15 E4V5M6, gerak reflek normal, tidak ada
keluhan pusing, konjungtiva anemis, pupil isokor, tidak terdapat gangguan
pendengaran, penglihatan, ataupun penciuman. Dan istirahat tidur sedikit terganggu
karena nyeri padaperutnya
5. Sistem Perkemihan : Kebersihan cukup, tidak ada keluhan saat BAK, produksi urine
±3x/hari dengan warna \ kuning dan berbau khas kandung kemih tidak ada
pembesaran kandung kemih dan nyeri tekan, intake cairan oral kurang lebih 2000
cc/hari dan tidak menggunakan alat bantu kateter
8. Sistem Endokrin : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid ataupun kelenjar getah
bening serta tidak ada Riwayat DM sehingga GDS : 98mg/dL terukur normal.
F. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Pasien mengatakan sakitnya merupakan cobaan dari Allah SWT dan sebagai
pembelajaran dalam menjaga kesehatan, pasien tampak kooperatif selama dilakukan
tindakan, Tidak ada gangguan konsep diri
Mandi 2x sehari keramas 2-3x seminggu, kuku tidak panjang, ganti pakaian 2x
sehari, menggosok gigi 2x sehari degan kergantungan ringan hanya dibantu sedikit oleh
keluarga dan sisanya bisa dilakukan secara mandiri
PENGKAJIAN FICA
F : Falth/belief/keyakinan
Pasien mengatakan sakitnya adalah cobaan dari Allah dan sebegai penggugur
dosa selalu pasrah Ny. A Mengatakan kekuatan terbesarnya selama ini adalah
keluarganya.
Ny. A mengatakan dalam kondisi sakit sembari teap Sholat 5 waktu, berdo’a dan
berusaha untuk sembuh dari sakitnya dan yakin akan kesembuhan karena Ny. A ingin
segera kembali ke rumah.
C : Community/komunitas
A : Address
Ny. A bersikap kooperatif selama di RS. Dapat bekerjasama dengan tim medis
selama melakukan tindakan keperawatan
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
7/5/2022 Laboratorium
Pemeriksaan darah
8/5/2022 Pemeriksaan USG
Abdomen
7/5/2022 EKG
7/5/2022 Rontgen Thorax AP
Infus NACL
Amlodipin 1x5mg
Kandesarton 1x8mg
Salbutamol 2x2mg
Furosemid 1-0-0
Spironolacton 1x25mg
ANALISA DATA
NO. Data Fokus Etiologi Problem
1. DS: Agen Pencedera fisiologis Nyeri Akut
- Pasien mengeluh nyeri di perut (inflamasi)
P : Nyeri dating tiba tiba saat telat makan
Q: Nyeri seperti tertusuk tusuk
R: Nyeri di ulu hati
S: Skala nyeri 4
T: Nyeri hilang timbul berlangsung lama
- Pasien mengatakan agak susah tidur karena
nyeri yang dirasakan
DO:
- Keadaan umum sedang
- Pasien tampak mata agak merah dan sedikit
menghitam
- Pasien tampak sedikit lemah tapi masih bisa
berjalan saat tidak nyeri
- TD : 135/88 mmHg
2. DS : Kurangnya Asupan Makan Defisit Nutrisi
- Pasien mengatakan sedikit mual setelah
makan
- Pasien mengatakan tidak terlalu nafsu
makan
- Keluarga pasien mengatakan tampak lebih
kurus badannya
DO :
- Pasien tampak agak lemah
- Berat badan pasien berkurang menjadi 42
kg sebelumnya 46 kg
- Tampak porsi makan hanya ½ -1/4 porsi
dihabiskan
- Mukosa agak pucat