FIRDAUS
14420211057
CI LAHAN CI INSTITUSI
A. Definisi
Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus
sepanjang traktus intestinal, Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang
menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya
normal. (Amin Huda: 2015.
Colic Abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang
timbul dan bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen (perut).
Hal yang mendasari hal ini adalah infeksi pada organ di dalam perut
(mencret, radang kandung empedu, radang kandung kemih), sumbatan dari
organ perut (batu empedu, batu ginjal). (Hardi Kusuma: 2015)
B. Etiologi
Adapun yang menjadi penyebab dari kolik abdomen yaitu :
1. Secara mekanis :
a. Adhesi (pertumbuhan bersatu bagian-bagian tubuh yang berdekatan
karena radang)
b. Karsinoma
c. Volvulus (penyumbatan isi usus karena terbelitnya sebagian usus di
dalam usus)
d. Obstipasi (konstipasi yang tidak terobati)
e. Polip (perubahan pada mukosa hidung)
f. Striktur (penyumbatan yang abnormal pada duktus atau saluran)
2. Fungsional (non mekanik)
a. Ileus paralitik (Keadaan abdomen akut berupa kembung distensi
usus tidak dapat bergerak)
b. Lesi medula spinalis (Suatu kerusakan fungsi neurologis yang
disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas)
c. Enteritis regional
d. Ketidak seimbangan elektrolit
e. Uremia (Kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam
darah karena ginjal tidak bekerja secara efektif) (Reeves, 2011).
C. Anatomi Sistem Pencernaan
KOLIK ABDOMEN
Peradangan Perdarahan
Obstruktif
Peningkatan metabolism
anaerob
NYERI
RESIKO CIDERA
F. Manifestasi klinis
1. Mekanika sederhana – usus halus atas
Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi,
muntah empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerincing
bernada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus
minimal.
2. Mekanika sederhana – usus halus bawah
Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat,muntah – sedikit
atau tidak ada – kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi
“hush” meningkat, nyeri tekan difus minimal.
3. Mekanika sederhana – kolon
Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir,
kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri
tekan difus minimal
a. Obstruksi mekanik parsial
Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn.
Gejalanya kram, nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.
b. Strangulasi
Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan
terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus
menurun dn nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus
menjadi berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah
samar (Reeves, 2011).
G. Klasifikasi
1. Kolik abdomen visceral
Berasal dari organ dalam, visceral di mana intervasi berasal dari saraf
memiliki respon terutama terhadap distensi dan kontraksi otot, bukan
karena iritasi lokal, robekan atau luka karakteristik nyeri visceral
diantaranya sulit terlokalisir, tumpul, samar, dan cenderung beralih ke
area dengan struktur embrional yang sama.
2. Kolik abdomen alih.
Nyeri yang dirasakan jauh dari sumber nyeri akibat penjalaran serabut
saraf (Reeves, 2011).
H. Komplikasi
1. Kolik ureter ( tersumbatnya aliran-aliran dari ginjal ke usus )
2. Kolik biliaris
3. Kolik intestinal ( obstruksi usus, lewatnya isi usus yang terhalang )
I. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan fisik : Tanda - tanda vital
2. Pemeriksaan abdomen : lokasi nyeri
3. Pemeriksaan rectal
4. Laboratorium : leokosit, HB
5. Sinar X abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus.
6. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau
lipatan sigmoid yang tertutup.
7. Penurunan kadar serium natrium, kalium dan klorida akibat muntah,
peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis
dan peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pannkreas oleh
lipatan khusus.
8. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis
metabolik
J. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kolik abdomen secara Non farmakologi yaitu :
1. Koreksi ketidak seimbangan cairan dan elektrolit
2. Implementasikan pengobatannya untuk syok dan peritonitis
3. Hiperalimentasi untuk mengoreksi defesiensi protein karena obstruksi
kronik, ileus paralitik atau infeksi
4. Reseksi dengan anastomosis dari ujung ke ujung
5. Ostomi barrel ganda jika anastomisis dari ujung ke ujung terlalu
beresiko
6. Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi
usus yang di lakukan sebagai prosedur kedua. Sedangkan
penatalaksanaan secara farmakologi yaitu :
a. Terapi Na + K + komponen darah
b. Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan
c. Dekstrose dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler
d. Dekompresi selang nasoenternal yamg panjang dari proksimal usus
ke area penyumbatan selang dapat dimasukkan sengan lenih efektif
dengan pasien berbaring miring ke kanan
e. Antasida ( obat yang melawan keasaman )
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Meliputi identitas klien, yang terdiri dari nama, umur, jenis
kelamin, alamat, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, tanggal
masuk Terdapat juga identitas penanggung jawab yaitu nama, umur,
jenis kelamin, pendidikan dan hubungan dengan klien.
2. Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama
Keluhan utama yang terjadi pada pasien dengan kolik abdomen
yaitu nyeri uluh hati, merasa lemas, mual, muntah, nafsu makan
berkurang dan terjadinya sakit kepala.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pada riwayat kesehatan sekarang keluhan yang dirasakan oleh
klien mengeluh sakit uluh hati dan mual.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak mempunyai penyakit yang sama.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum klien mulai pada saat pertama kali bertemu dengan
klien dilanjutkan mengukur tanda-tanda vital, kesadaran klien juga
di amati apakah komposmentis dan keadaan sakit juga di amati
apakah sedang, berat, ringan atau tampak tidak sakit.
b. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
Memeriksakan apakah terjadi edema pada wajah
2) Wajah
Memeriksakan apakah kongjungtiva pucat, apakah skelera
ikterus.
3) Leher
Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui apakah ada
kelenjar tiroid membear, pembuluh limfe, pelebaran vena
jungularis.
4) Thoraks
Mendengar bunyi Jantung
5) Abdomen
Terdapat nyeri/ rasa terbakar epigastrik dan Memeriksakan
bising usus pada empat kuadran
4. Pengkajian perkebutuhan
a. Aktivitas/ istrahat
Tanda dan gejala :
kelemahan, kelelahan, malaise, cepamat lelah, insomnia, tidak tidur
semalaman karena diare, merasa gelisah dan ansietas,pembatasan
aktivitas/kerja sehubungan dengan efek proses penyakit.
b. Sirkulasi
Tanda dan gejala
Tachikardi ( respons terhadp demam, dehidrasi, proses inflamasi,
dan nyeri )
c. Makanan/ cairan
Tanda dan gejala :
Nyeri uluh hati, mual Penurunan berat badan.Tidak toleran
terhadap diet/sensitif misalnya buah/sayut, prroduk susu, makanan
berlemak dan membrane mukosa bibir.
d. Intergritas ego
Tanda dan gejala;
Ansietas, ketakutan, emosi, kesal, stressor, hubungan dengan
keluarga dan lain-lain.
e. Nyeri/ kenyamanan
Nyeri tekan pada kuadran kiri bawah ( mungkin hilang dengan
defekasi ).Titik nyeri berpindah, nyeri tekan ( atritis ).
f. Hygiene
Tanda dan gejala:
Kesulitan melakukan tugas perawatan diri.
B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Defisit pengetahuan
C. Intervensi keperawatan (SIKI, 2018, SLKI 2019)
N Diagnose Tujuan dan Intervensi Rasional
o keperawat kriteria hasil
an
1. Nyeri Nyeri dapat Manajemen Nyeri Observasi
akut terkontrol atau Observasi Untuk
berkurang 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, mengetahui
dengan kriteria durasi, frekuensi, kualitas, karakter dan
hasil: insentitas nyeri lokasi terjadi
1. Keluhan 2. Identifikasi skala nyeri nyeri
nyeri 3. Identifikasi respon nyeri non Untuk
menurun verbal menggambar
2. Meringis 4. Identifikasi faktor yang kan tingkat
menurun memperberat dan memperingan nyeri
3. Gelisah nyeri Untuk
menurun 5. Identifikasi pengetahuan dan mengetahui
4. Keluhan keyakinan tentang nyeri tingkat nyeri
mual 6. Identifikasi pengaruh budaya terjadi
menurun terhadap respon nyeri Untuk
Takikardia 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada mengetahui
membaik kualitas hidup faktor yang
8. Monitor keberhasilan terapi harus
komplementer yang sudah dihindari
duberikan karena akan
9. Monitor efek samping memperburu
penggunaan analgetik k dan faktor
yang harus
Terapeutik di lakukan
1. Berikan teknik non farmakologi untuk
untuk mengurangi rasa nyeri (mis. meringankan
TENS, hipnosis, akupresur, terapi nyeri
musik, biofeedback, terapi pijat, Untuk
aromaterapi, teknik imajinasi mengetahui
terbimbing, kompres adakah
hangat/dingin, terapi bermain) tindakan non
2. Kontrol lingkungan yang medis yang
memperberat rasa nyeri (mis suhu dilakukan
ruangan, pencahayaan, saat nyeri
kebisingan) berlangsung
3. Fasilitasi istirahat dan tidur Untuk
4. Pertimbangksn jenis dan sumber mengetahui
nyeri dalam pemelihan strategi pengaruh
meredakan nyeri nyeri
terhadap
Edukasi keseharian
1. Jelaskan penyebab, periode dan pasien
pemicu nyeri Untuk
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri mengetahui
3. Anjurkan memonitir nyeri secara adanya
mandiri ketidakcoco
4. Anjurkan menggunakan analgetik kan terhadap
secara tepat obat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologi Terapeutik
untuk mengurangi rasa nyeri Untuk
Kolaborasi mengurangi
Kolaborasi pemberian analgetik komsumsi
obat yang
tidak perlu
Untuk lebih
meningkatka
n rasa
nyaman
pasien
Untuk
meningkatka
n rasa
nyaman
pasien
Edukasi
Untuk
mengetahui
penyebab
nyeri
Agar saat
nyeri datang
pasien
/keluarga
tahu cara
mengatasiny
a
Agar
keluarga
tahu tanda
saat nyeri
datang
Agar nyeri
dapat
teratasi
dengan cepat
Seperti
relaksasi
nafas dalam
D. Pelaksanaan / implementasi
Pada tahap ini ada pengolahan dan perwujudan dari rencana
perawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan keperawatan yang
telah ditentukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan secara
optimal.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik dan terencana tentang
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan
dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan pasien dan tenaga
kesehatan lain.
DAFTAR PUSTAKA