Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

TENTANG

………………………………………………………………………

Oleh:

AGRIVAL SUWANDI

1714201142

Dosen pembimbing CI Ruangan

( ) ( )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES PERINTIS PADANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. Definisi

 Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang
traktus Intestinal (Nettina,2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan
yang menyebabkanterhambatnya aliran isi usus tetapi peristaltiknya
normal (Reeves, 2001).
 Nyeri kolik abdomen merupakan nyeri yang dapat terlokalisasi dan
dirasakan sepertiperasaan tajam. Mekanisme terjadinya nyeri ini
adalah karena sumbatan baik parsialataupun total dari organ tubuh
berongga atau organ yang terlibat tersebut dipengaruhiperistaltik.Nyeri
abdomen dihasilkan dari 3 jalur yaitu (Mahadevan, 2005):
a. Nyeri abdomen visera
Biasanya disebabkan karena distensi organ berongga atau
penegangankapsul dari organ padat. Penyebab yang jarang berupa iskemi
atau inflamasi ketikajaringan mengalami kongesti sehingga mensensitisasi
ujung saraf nyeri visera danmenurunkan ambang batas nyerinya. Nyeri
inisering merupakan manifestasi awaldari beberapa penyakit atau
berupa rasa tidak nyaman yang samar-samar hinggakolik. Jika organ yang
terlibat dipengaruhi oleh gerakan peristaltik, maka nyeri
seringdideskripsikan sebagai intermiten, kram atau kolik.Pada nyeri
ini, karena serabutsaraf nyeri bilateral, tidak bermielin dan memasuki
korda spinalis pada tingkat yangberagam, maka nyeri abdomen visera ini
biasanya terasa tumpul, sulit dilokalisasi dan dirasakan dibagian tengah
tubuh. Nyeri visera berasal dari regio abdomen yangmerujuk pada asal
organ secara embrionik. Struktur foregut seperti lambung,duodenum,
liver, traktus biliaris dan pankreas menghasilkan nyeri abdomen
atas,sering dirasakan sebagai nyeri regio epigastrium. Struktur
midgut seperti jejunum,ileum, apendiks, dan kolon asenden menyebabkan
nyeri periumbilikus. Sedangkanstruktur hindgut seperti kolon transversal,
kolondesendens dan sistem genitourinarymenyebabkan nyeri abdomen
bagian bawah.
b. Nyeri abdomen parietal (somatik)
Nyeri abdomen parietal atau somatik dihasilkan dari iskemia,
inflamasi ataupenegangan dari peritoneum parietal. Serabut saraf
aferen yang bermielinisasimentransmisikan stimulus nyeri ke akar
ganglion dorsal pada sisi dan dermatomalyang sama dari asal nyeri.
Karena alasan inilah nyeri parietal berlawanan dengannyeri visera, sering
dapat dilokalisasi terhadap daerah asal stimulus nyeri.

B.Etiologi

Adapun yang menjadi penyebab dari kolik abdomen yaitu :

a. Secara mekanis :

1. Adhesi (pertumbuhan bersatu bagian-bagian tubuh yang berdekatan


karenaradang)
2. Karsinoma
3. Volvulus (penyumbatan isi usus karena terbelitnya sebagian usus di
dalamusus)
4. Obstipasi (konstipasi yang tidak terobati)
5. Polip (perubahan pada mukosa hidung)
6. Struktur (penyumbatan yang abnormal pada duktus atau saluran)

 b. Fungsional (non mekanik)

1. Ileus paralitik (Keadaan abdomen akut berupa kembung distensi usus


tidakdapat bergerak)
2. Lesi medula spinalis (Suatu kerusakan fungsi neurologis yang
disebabkanoleh kecelakaan lalu lintas)
3. Enteritis regional
4. Ketidak seimbangan elektrolit
5. Uremia (Kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam
darahkarena ginjal tidak bekerja secara efektif) (Reeves, 2011)
3.Anatomi Sistem Pencernaan

Gaster terletak melintang dari kiri ke kanan melintasi abdomen bagian atas
antara hati dan diafragma. Dalam keadaan kosong gaster berbentuk huruf J,
gaster akan berakhir pada pylorus yang mempunyai sebuah otot sphincter yang
berfungsi menutup dan membuka saat pengisian dan pengosongan lambung.

Gaster berlanjut kedalam duodenum yang berjalan secara anatomis dan vis
ual sulitdibedakan dan jejunum dan ileum, hanya saja panjang duodenum kira-kira
25cmdan berakhir pada ligament-ligamen treltz berupa sebuah ligament yang
berjalandari sisi kanan diafragma dekat dengan hiafus esophagus dan melekat
pada perbatasan duodenum
dan jejunum sisa dari usus halus adalah jejunum ¾ bagianakhir disebut ileum.
Secara anatomis letak jejenum adalah diperut bagian kiri,sedangkan ileum
dibagian kanan. Makanan masuk melalui sphincter pylorium keduodenum, maka
sisa makanan akan melalui katub ileoccal valve, yangmencegah berbaliknya
makanan dari usus besar kedalam usus halus. Pada ujungcaecum terdapat
appendix vermicularis. Colon (usus besar) lebih besar dari usushalus yang terdiri
dari ceacum, colon pars desendens, colon pars aseenden, colontransversum dan
rectum, lapisan usus besar terdiri dari tunika serosa tunikasubmukosa, tunika
muskularis, tunika mukosa

C. Manifestasi klinis

 1. Mekanika sederhana-usus halus atas

Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi,


muntahempedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada
tinggiterdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus minimal.2.

2. Mekanika sederhanausus halus bawah

Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat,muntah sedikit atau


tidakada kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi “hush”
meningkat,nyeri tekan difus minimal
3.Mekanika sederhana–kolon

Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul


terakhir,kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan
difusminimal.

4.Obstruksi mekanik parsial

Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn.


Gejalanyakram, nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.

D. Patofisiologi

 Akut abdomen terjadi karena nyeri abdomen yang timbul tiba –  tiba atau
sudah berlangsung lama. Nyeri yang dirasakan dapat ditentukan atau tidak oleh pa
sientergantung pada nyeri itu sendiri. Nyeri abdomen dapat berasal dari organ
dalamabdomen termasuk nyeri viseral, dari otot, lapisan dari dinding perut
(nyerisomatic). Nyeri viseral biasanya nyeri yang ditimbulkan
terlokalisasidan berbentuk khas, sehingga nyeri yang berasal dari viseral dan berla
ngsung akut biasanya menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung berubah, p
ucat dan berkeringat dan disertai fenomena viseral yaitu muntah dan diare. Lokasi 
darinyeri abdomen bisa mengarah pada lokasi organ yang menjadi penyebab
nyeritersebut. Walaupun sebagian nyeri yang dirasakan merupakan penjalaran
daritempat lain. Oleh karena itu nyeri yang dirasakan bisa merupakan lokasi dari
nyeritersebut atau sekunder dari tempat lain
E. Pathway

Apendesitis Akut Hernia Strangulate Kehamilan Ektopik Anuerisma


Kolesistitis Akut Hernia Inkarserata yg pecah,pendarahan,limpa
Pancreatitis Volvulus Usus Hati,Perforasi Organ Dalam

Peradangan Obstruksi Perdarahan

Hambatan Pasase Dalam Organ Peningkatan


Regangan/tarikan,
Organ kontrasi
Berlebih
Mual,Muntah Peningkatan Tekanan Intra Luminer Mrsng Peritoneum Viseral

Anoreksia Penurunan Aliran Darah Nyeri Viseral

Intake Kurang Hipoksia Jaringan Dinding Saluran Respon Nyeri

Peningkatan Metabolisme An Aerob


Nyeri
Penumpukan Asam Laktat

Gangguan Pemenuhan
Nutrisi Kurang Dari
Kelemahan Intoleransi Aktivitas
Kebutuhan

Faktor Psikologis

Penanggulangan Dalam Periode Waktu Kecemasan


F. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan kolik abdomen secara Non farmakologi yaitu: 

a. Koreksi ketidak seimbangan cairan dan elektrolit 
b. implementasikan pengobatannya untuk syok dan peritonitis
c. Hiperalimentasi untuk mengoreksi defesiensiprotein karena obstruksi kron
ik,ileus paralitik atau infeksi
d.  Reseksi dengan anastomosis dari ujung ke ujunge. 

Ostomi barrel ganda jika anastomisis dari ujung ke ujung terlalu


beresikof. Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompre
siusus yang di lakukan sebagai prosedur kedua.Sedangkan penatalaksanaan secara
farmakologi yaitu :

a)Terapi Na + K + komponen darah 

b) Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan

c) Dekstrose dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler

d) Dekompresi selang nasoenternal yamg panjang dari proksimal usus ke area 
penyumbatan selang dapat dimasukkan sengan lenih efektif dengan pasien berbari
ng miring ke kanan

G. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan fisik : Tanda - tanda vital
b.  Pemeriksaan abdomen : lokasi nyeri
c.  Pemeriksaan rectal
d.  Laboratorium : leokosit, HB
e.  Sinar X abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus.
f.  Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi,
berisi udara atau lipatansigmoid yang tertutup
g.  Penurunan kadar serium natrium, kalium
dan klorida akibat muntah, peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangul
asi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum amilase karena iritasi
pannkreas oleh lipatan
khusus.h. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis
atau alkalosis metabolik
ASKEP TEORITIS

1. Pengkajian

a. Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan, malaise, cepat lelah, insomnia, tidak tidurs
emalaman karena diare, merasa gelisah dan ansietas,pembatasan
aktivitas/kerjasehubungan dengan efek proses penyakit.
Tanda : Diam, malas, mudah capek. 
b. Sirkulasi
Gejala : Tachikardi ( respons terhadp demam, dehidrasi, proses inflamasi, 
dannyeri )
Tanda : TD : hipotermi, termasuk postural.
Kulit/membran mukosa : Turgor buruk, kering, lidah pecah-pecah
(dehidrasi/maal nutrisi)
c. Integritas ego
Gejala : Ansietas, ketakutan, emosi, kesal, misal : merasa tidak
berdaya/tak adaharapan.
Faktor stress akut/kronik, misal : hubungan dengan keluarga/
pekerjaan, pengobatan yang mahal.
Faktor budaya meningkatkan prevalensi pada populasi yahudi.
Tanda : Menolak, perhatian menyempit, depresi
d. Eliminas
Gejala : Tekstur feses bervariasi dari bentuk sampai bau dan berair.
Episode
diare berdarah tak dapat diperkirakan, hilang timbul, sering tak dapat diko
ntrol (sebanyak 20-30 kali defekasi/hari ); perasaan dorong/kram
( tenesmus ); defekasi berperdarahan per rektal.
Tanda : Menurunnya bising usus, tidak adanya peristaltik ataw adanya
peristaltukyang dapat dilihat.
Hemoroid, fisura anal (25%); fistula ferienal
e. Makanan/cairan
Gejala : Anoreksia, mual/muntah.
Penurunan berat badan.

Tidak toleran terhadap diet/sensitif misalnya buah/sayut, prroduk susu,


makanan berlemak.

Tanda : Penurunan lemak subkutan/massa otot

Kelemahan tonus otot dan turgor kulit buruk.

Membran mukosa; luka, inflamasi rongga mulut

f. Higien
Gejala : Ketidak mampuan mempertahankan keperawatan diri.Stomatitis
menunjukkan kurangnya vitamin
Tanda : Bau badan
g. .Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri tekan pada kuadran kiri bawah ( mungkin hilang
dengandefekasi ).
Titik nyeri berpindah, nyeri tekan ( atritis ).
Nyeri mata, fotofobia (iritis).
h. Keamanan
Gejala : Riwayat lupus eritematosus, anemia hemolitik, vaskulitis.Artritis
( memperburuk gejala dengan eksarbasi penyakt usus ).Tanda : Lesi kulit
mungkin ada misalnya : eritema nudusum ( meningkat,nyeri tekan,
kemerahan dan membengkak.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri Akut berhubungan b.d agent cedera biologis
b. Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhantubuh berhubungan dengangangguan absorbsi nutrisi dan
gangguan hipermetabolik ditandai dengan penurunan berat badan,
anoreksia, mual muntah
c. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurangnya intakecairan
dalam tubuh ditandai dengan mukosa bibir kering, turgor kulit jelek

3. Intervensi keperawatan

No SDKI SLKI SIKI


1. Nyeri Akut berhubun Setelah dilakukan O:
gan b.d agent cedera  tindakan keperawatan - Identifikasi
biologis selama 2x24 jam, lokasi,
dengan kriteria hasil karakteristik,
didapatkan: durasi,
- kemampuan frekuensi,
menuntaskan kualitas,
aktivitas intensitas
meningkat nyeri
- keluhan nyeri - Identifikasi
berkurang skala nyeri
- kesulitan tidur - Identifikasi
berkurang respon nyeri
- sikap protektif non verbal
berkurang - Identifikasi
faktor yang
memperberat
dan
memperinga
n nyeri
- Identifikasi
pengetahuan
dan
keyakinan
tentang nyeri
- Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
T:
- Berikan
teknik non
faramkologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
- Fasilitasi
istirahat dan
tidur
- Control
lingkungan
yang
memperberat
rasa nyeri
E:
- Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
- Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
- Anjurkan
teknik
nonfarmakol
ogis untuk
mengurangi
rasa nyeri
K:
- Kolaborasi
pemberian
analgetik
2. Perubahan nutrisi Setelah dilakukan O:
kurang dari tindakan keperawatan - identifikasi
kebutuhantubuh  selama 2x24 jam, status nutrisi
dengan kriteria hasil - identifikasi
didapatkan: makanan yang
- porsi makan disukai
yang dihabiskan - monitor
meningkat asupan
- kekuatan otot makanan
menelan - monitor hasil
meningkat pemeriksaan
- pengetahuan laboratorium
tetang pilihan T:
makanan yang - fasilitasi
sehat meningkat menentukan
- pengetahuan pedoman diet
tentang asupan - sajikan
nutrisi yang makanan
tepat meningkat secara
- sikap terhadap menarik
makanan/minum - berikan
an dengan makanan
tujuan kesehatan tinggi serat
meningkat - berikan
makanan
tinggi kalori
- berikan
suplemen
makanan
E:
- anjurkan
posisi duduk
- ajarkan diet
yang
diprogramkan
K:
- kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum
makanan
- kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menentukan
jumlah kalori
dan jenis
nutrisi
3. Kekurangan volume Setelah dilakukan O:
cairan berhubungan d tindakan keperawatan - Monitor status
engan kurangnya inta selama 2x24 jam, hidrasi
kecairan dalam tubuh dengan kriteria hasil - Monitor berat
ditandai dengan didapatkan: badan harian
mukosa bibir kering, - asupan cairan - Monitor hasil
turgor kulit jelek meningkat pemeriksaan
- asupan makanan laboratorium
meningkat T:
- dehidrasi - Catat intake –
menurun output dan
- tekanan darah hitung balans
membaik cairan
- Berikan
asupan cairan
- Berikan cairan
intravena, jika
perlu
K:
- Kolaborasi
pemberian
diuretic, jika
perlu

4. Implementasi

Adalah suatu tindakan atau bentuk aksi nyata dalam melaksanakan


rencana yang telah dirancang dengan matang. Dengan kata lain implementasi
hanya dapat dilakukan jika sudah ada perencanaan dan bukan hanya sekedar
tindakan semata. Evaluasi adalah tahapan akhir akhir dari proses keperawatan,
evaluasi menyediakan nilai informasi mengenai pengaruh intervensi yang telah
direncanakan dan merupakan perbandingan dari hasil yang diamati dengan
kriteria hasil yang telah dibuat pada tahap perencanaan
5. Evaluasi

Adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan


nilai dari suatu hal. Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana
taraf keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan
untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Marllyn E. Doenges dkk, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta, 2000

Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk. Ed.
1. Jakarta : EGC; 2001

Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &


Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8.
Jakarta : EGC; 2001

Sloane.E sistem rangka.Veldmen j editor. Anatomi dan fisiologi edisi: bahasa


Indonesia , Jakarta EGC: 2003
Dongoes, M.E.(2010) nursing care plans, Guidelines for individualizing client
care across The Life Span.Philadelphia: F.A Davis Company
Tim pokja SDKI DPP PPNI.2017 Standar Diagnosi Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia

Tim pokja SLKI DPP PPNI.2018 Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Tim pokja SIKI DPP PPNI.2018 Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.


Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai