Anda di halaman 1dari 20

OM SWASTIASTU

ASSALAMUA’LAIKUM WR. WB
SHALOM
KERACUNAN ALKOHOL

KELOMPOK 8
• NI KADEK POPPY INDRIANA ( KP.12.19.015 )
• COK ISTRI TRI WIDHIASIH ( KP.12.19.016 )
• MUHAMMAD ASRORUDDIN ( KP.12.19.033 )
• I WAYAN SUDIARSA ( KP.12.19.042 )
PENGERTIAN
• Alkohol adalah golongan senyawa kimia
alifatik yang mempunyai 1 gugusan OH.
Keracunan alkohol dapat mengakibatkan
gangguan sistim saraf  pusat yang berat,
gangguan abdomen dan ginjal bahkan
kematian.Golongan alkohol banyak digunakan
sebagai pelarut dan yang paling sering kita
jumpai adalah methanol, etanol, dan
esopropanol. Senyawa yang sering kita kenal
sebagai alkohol adalah etanol. Sedangkan
glikol atau etilen glikol adalah senyawa etan
dengan 2 gugusan  – OH.
PENYEBAB
Alkohol dalam bentuk etanol (etil alkohol) terkandung dalam
minuman beralkohol, obat kumur, ekstrak bahan masakan,
beberapa obat dan produk rumah tangga tertentu.Keracunan
alkohol etil umumnya terjadi akibat minum terlalu banyak minuman
beralkohol, terutama dalam waktu singkat.Bentuk lain alkohol –
termasuk isopropil alkohol (ditemukan dalam alkohol, lotion dan
beberapa produk pembersih) dan metanol atau etilena glikol
(bahan umum dalam antibeku, cat dan pelarut) – dapat
menyebabkan keracunan lainnyayang memerlukan pertolongan
medis darurat.
TANDA DAN GEJALA
Tanda-tanda dan gejala keracunan alkohol, antara lain:
• Kebingungan
• Muntah
• Kejang
• Bernapas lambat (kurang dari delapan napas per menit)
• Bernapas tidak teratur (selang waktu lebih dari 10 detik antara setiap
napas)
• Kulit biru-biruan atau kulit pucat
• Suhu tubuh rendah (hipotermia)
• Pingsan (tidak sadar) dan tidak dapat dibangunkan
PATOFISIOLOGI
• Alkohol dapat larut sempurna dalam air, dan dapat masuk ke
dalam hampir semua sel, kecuali adiposit, & bersifat toksik pada
semua jenis sel. Metabolisme alkohol menghasilkan aldehid, yang
juga bersifat larut dalam air dan sangat toksik. Alkohol dan aldehid
menyebabkan gangguan pada hampir semua proses biokimia
dalam tubuh.
• Penyebab kematian pada intoksikasi alkohol akut adalah depresi
napas, aspirasi, hipotensi dan depresi kardiovaskular. Semua jenis
alkohol dapat menyebabkan intoksikasi bila diminum dalam julah
yang cukup banyak, namun yang paling sering menyebabkan
intoksikasi adalah isopropanol ethylene glycol dan metanol.
PEMERIKSAAN DIGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan lengkap ( urin,
gula darah, cairan lambung, analisa gas darah, darah lengkap,
osmolalitas serum, elektrolit, urea N, kreatinin, glukosa,
transaminase hati ), EKG, Foto toraks/ abdomen, Skrining
toksikologi untuk kelebihan dosis obat, Tes toksikologi kuantitatif
(Mansjoer Arif,2009).
PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN
• Tindakan Emergensi
1. Airway : Bebaskan jalan nafas, kalau perlu lakukan intubasi
2. Breathing : Berikan pernafasan buatan bila penderita tidak bernafas
spontan atau pernapasan tidak adekuat.
3. Circulation : Pasang infus bila keadaan penderita gawat dan perbaiki
perfusi jaringan.
• Identifikasi Penyebab Keracunan
Bila mungkin lakukan identifikasi penyebab keracunan, tapi hendaknya
usaha mencari penyebab keracunan ini tidak sampai menunda usaha-
usaha penyelamatan penderita yang harus segera dilakukan.
• Eliminasi
Emesis, merangsang penderita supaya muntah pada penderita yang sada
atau dengan pemberian sirup ipecac 15 - 30 ml. Dapat diulang setelah 20
menit bila tidak berhasil. Katarsis, ( intestinal lavage ), dengan pemberian
laksan bila diduga racun telah sampai diusus halus dan besar.
• Kumbah lambung atau gastric lavage, pada penderita yang
kesadarannya menurun,atau pada penderita yang tidak kooperatif.
Hasil paling efektif bila kumbah lambung dikerjakan dalam 4 jam
setelah keracunan.
• Keramas rambut dan memandikan seluruh tubuh dengan sabun.
Emesis,katarsis dan kumbah lambung sebaiknya hanya dilakukan bila
keracunan terjadi kurang dari 4 – 6 jam. Pada koma derajat sedang
hingga berat tindakankumbah lambung sebaiknya dukerjakan dengan
bantuan pemasangan pipa endotrakeal berbalon untuk mencegah
aspirasi pnemonia.
• LANJUTAN
• Anti dotum (Penawar Racun)
Atropin sulfat ( SA ) bekerja dengan menghambat efek akumulasi
Akh pada tempat penumpukan.
1. Mula-mula diberikan bolus IV 1 - 2,5 mg
2. Dilanjutkan dengan 0,5 – 1 mg setiap 5 - 10 - 15 menit sampai
timbul gejala-gejala atropinisasi (muka merah,mulut
kering,takikardi,midriasis,febris dan psikosis).
3. Kemudian interval diperpanjang setiap 15 – 30 - 60 menit
selanjutnya setiap 2 – 4 –6 – 8 dan 12 jam.
4. Pemberian SA dihentikan minimal setelah 2 x 24 jam.
Penghentian yang mendadak dapat menimbulkan rebound
effect berupa edema paru dan kegagalan pernafasan akut yang
sering fatal (Suzanne C. Brenda G.2011).
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
• jalan nafas dan sirkulasi yang mengancam jiwa, adanya
gangguan asam basa, keadaan status jantung, dan status
kesadaran
• Riwayat keracunan, bahan racun yang digunakan berapa lama
diketahui setelah keracunan, ada masalah lain sebagai pencetus
keracunan dan sindroma toksis yang ditimbulkan dan kapan
terjadinya.
• Keluhan utamanya biasanya mual terus menerus seperti hendak
muntah namun tidak dapat memuntahkan isi perutnya. Nyeri
kepala di kedua sisi kepala seperti tertindih benda berat terus
menerus yang tidak dipengaruhi perubahan posisi tubuh, nafsu
makan menurun.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot
pernafasan
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan efek toksik pada
miokard
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
Rencana Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan

Tujuan : mempertahankan keefektifan pola nafas


INTERVENSI RASIONAL

Pantau tingkat irama pernapasan dan suara Efek alkohol yang mungkin dapat
napas serta pola pernapasan mengakibatkan hilangnya kepatenan aliran
udara atau depresi pernapasan, pengkajian
yang berulang sangat penting karena kadar
toksisitas mungkin berubah-ubah secara
drastis

Tinggikan kepala tempat tidur Menurunkan kemungkinan aspirasi,diafragma


bagian bawah untuk meningkatkan inflasi paru

Dorong untuk batuk/nafas dalam Memudahkan ekspansi paru dan mobilisasi


sekresi untuk mengurangi resiko
atelektasis/pneumonia
Auskultasi suara napas Pasien dapat beresiko atelektasis
dihubungkan dengan hipoventilisasi dan
pneumonia

Berikan 02 jika dibutuhkan Hipoksia mungkin terjadi akibat depresi


pernapasan

2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan efek toksik pada miokard


Tujuan : Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat
INTERVENSI RASIONAL
Kaji adanya perubahan tanda-tanda vital. Data tersebut berguna dalam menentukan
perubahan perfusi

Kaji daerah ekstremitas dingin,lembab,dan Ekstremitas yang dingin,sianosis menunjukan


sianosis penurunan perfusi jaringan

Berikan kenyamanan dan istirahat Kenyamanan fisik memperbaiki kesejahteraan


pasien istirahat mengurangi komsumsi oksigen

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Obat antidot (penawar) dapat mengakumulasi
terapi antidotum penumpukan racun.

3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


ketidakmampuan mencerna makanan.
Tujuan : kebutuhan nutrisi klien terpenuhi secara adekuat
INTERVENSI RASIONAL

Kaji pemenuhan kebutuhan nutrisi klien Mengetahui kekurangan nutrisi klien

Kaji penurunan nafsu makan klien Agar dapat dilakukan intervensi dalam
pemberian makanan pada klien

Jelaskan pentingnya makanan bagi proses Dengan pengetahuan yang baik tentang nutrisi
penyembuhan akan memotivasi untuk meningkatkan
pemenuhan nutrisi
Ukur tinggi dan berat badan klien Membantu dalam identifikasi malnutrisi
protein-kalori, khususnya bila berat badan
kurang dari normal
Dokumentasikan masukan oral selama 24 jam, Mengidentifikasi ketidakseimbangan
riwayat makanan, jumlah kalori dengan tepat kebutuhan nutrisi
(intake )
Ciptakan suasana makan yang menyenangkan Membuat waktu makan lebih menyenangkan,
yang dapat meningkatkan nafsu makan

Berikan makanan selagi hangat Untuk meningkatkan nafsu makan


Berikan makanan dengan jumlah kecil dan Untuk memudahkan proses makan
bertahap

Menyarankan kebiasaan untuk oral hygine Meningkatkan selera makan klien


sebelum dan sesudah makan

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk membantu Ahli gizi adalah spesialisasi dalam ilmu gizi yang
memilih makanan yang dapat memenuhi membantu klien memilih makanan sesuai
kebutuhan gizi selama sakit dengan keadaan sakitnya, usia, tinggi, berat
badannya
KESIMPULAN
• Keracunan alkohol adalah keadaan dimana apabila seseorang meminum alkohol
dalam waktu singkat dan menimbulkan efek seperti perubahan tingkah laku,
perubahan tanda vital, dan risiko untuk gangguan kesehatan dan kematian.
• Alkohol biasanya adalah etanol atau grain alkohol. Etanol dapat dibuat dari
fermentasi buah atau gandum dengan ragi. etanol adalah salah satu obat
reakreasi (obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan
paling banyak digunakan di dunia. Semua alkohol bersifat toksik (beracun),
tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan
cepat.
• Alkohol merupakan obat yang dapat menekan sistem saraf pusat. Bila
diminum secara terus menerus atau belebihan, minuman beralkohol seperti bir,
arak, anggur, akan menyebabkan kemampuan mental dan fisik terganggu.
Keracunan alkohol sangat berbahaya karena dapat melumpuhkan alat-alat
pernafasan sehingga menimbulkan kematian dan kebutaan.
DAFTAR PUSTAKA
• Aliah B. Purwakania Hasan, Pengantar Psikologi Kesehatan Islam, hlm. 230-231.
• Damono. 2005. Toksikologi Narkoba Dan Alkohol Pengaruh Neurotoksisitasnya  Pada Saraf Pusat . Jakarta:
Universitas Indonesia (UI-Press).
•  
• Mansjoer Arif,2009, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 jilid 1 Media Aesculapius,FKUI,Jakarta
•  
• Muchlis Achsan Udji Sofro dan Dito Anurogo, 5 Menit Memahami 55 Problematika Kesehatan, (Yogyakarta: D-
Medika, 2013), hlm. 20.
•  
• Ernawati, Eni. 2017. Gadar Keracunan Alkohol.
https://www.scribd.com/document/359027354/Gadar-Keracunan-Alkohol. Diakses pada tanggal 27 Maret 2021.
•  
• Hehe, Ines. 2017. Makalah Toksikologi keracunan antisepik (Alkohol)
https://www.academia.edu/33408302/MAKALAH_TOKSIKOLOGI_KERACUNAN_ANTISEPIK_ALKOHOL. Diakses pada
tanggal 28 Maret 2021.
•  
• Medicine, Internal. 2016. Penatalaksanaan intoksikasi Alkohol Secara Umum.
http://dokterpost.com/penatalaksanaan-intoksikasi-alkohol-secara-umum/. Diakses pada tanggal 28 Maret 2021.
•  
• Khumairoh, Lina. 2013. Pengkajian Kegawatdaruratan.
http://www.academia.edu/10950378/pengkajian_kegawatdaruratan. Diakses pada tanggal 28 Maret 2021.
OM SANTI SANTI SANTI OM
WASSALAMU'ALAIKUM
WR,WB
SHALOM

Anda mungkin juga menyukai