Anda di halaman 1dari 50

ALUR PELAYANAN RUMAH SAKIT

ALUR
PELAYANAN
ALUR PELAYANAN RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT
Siswanto, S.Kep., Ns., M.Kep
RUMAH SAKIT Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat
(Kep. Men.Kes.No.340/MENKES/PER/III/2010)
Pintu Masuk Rumah Sakit

1. IGD / Instalasi Gawat Darurat;


dengan kasus gawat darurat

2. IRJ / Instalasi Rawat Jalan;


dengan kasus non gawat darurat
01
Apa itu yan gadar?

• Pelayanan kegawatdaruratan adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh


pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan
pencegahan kecacatan

• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47


TAHUN 2018
• Unit pelayan di rumah sakit yang memberikan
IGD (Instalasi pelayanan pada pasien dengan ancaman kematian
dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan
Gawat berbagai multidisiplin profesi
Darurat) • Tujuan utama memberikan pelayanan komunikatif,
cepat dan tepat selama 24 jam terus menerus

• Tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang


optimal, terarah dan terpadu bagi setiap anggota
masyarakat yang berada dalam keadaan gawat
darurat

• Menerima dan merujuk pasien gawat darurat melalui


sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang
lebih baik

• Menanggulangi korban bencana


Ketenagaan IGD

Memiliki Latar
Dokter Umum dan
Perawat Terlatih Belakang
Spesialis
Kompetensi

• BTCL (Basic Trauma Cardiac Life Support)


• ACLS (Advance Cardiac Life Support)
• ATLS (Advance Trauma Life Support)
• Pelatihan Gawat Darurat yang lain
● Merupakan suatu rangkaian kegiatan
penilaian awal terhadap pasien yang
akan dirawat 
Skrining ● Dilakukan pada kontak pertama
untuk menetapkan apakah pasien
dapat dilayani 
○ Dilayani di IGD atau Rawat Jalan
○ Covid non covid
● Proses penentuan atau seleksi
pasien yang diprioritaskan untuk
Triase mendapat penanganan terlebih
dahulu di ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD)
● Dilakukan untuk mendapatkan urutan
penanganan sesuai tingkat
kegawatdaruratan pasien, seperti
TRIASE kondisi cedera ringan, cedera berat
yang bisa mengancam nyawa dalam
hitungan menit dan jam, atau sudah
meninggal
Triase

Kategori Merah Kategori Kuning Kategori Hijau Kategori Hitam


Pasien dengan kategori Pasien dalam kategori Kategori ini termasuk Kategori hitam hanya
merah adalah pasien kuning merupakan dalam prioritas ketiga diperuntukkan bagi
prioritas pertama (area  prioritas kedua (area (area observasi). Pasien pasien yang sudah
resusitasi) yang butuh tindakan) yang juga dalam kategori ini tidak mungkin
pertolongan segera. membutuhkan umumnya mengalami ditolong lagi atau
Kriteria pasien yang pertolongan segera. cedera ringan dan sudah meninggal.
masuk dalam kategori Hanya saja, pasien biasanya masih mampu
ini adalah mengalami yang termasuk kategori berjalan atau mencari
kondisi kritis yang ini tidak dalam kondisi pertolongan sendiri.
membutuhkan kritis.
pertolongan medis
segera.
Sistematika BHD disusun berdasarkan
pedoman menurut American Heart
Association(AHA)
2015 - C-A-B sebagai pengganti
A-B-C untuk RJP dewasa, anak dan bayi.
Peralatan
Emergensi

• Peralatan Resusitasi

• Oksigenasi

• DC Shock / Defibrilator

• Bedah Minor

• Evakuasi
Unit / profesi lain di IGD
Pendaftran / Rekam medis

Kasir / Keuangan

Laboran

Radiolog

Apoteker & Asisten Apoteker

Driver / Ambulans 24 jam

Cleaning servis

Security
Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute)

• Sebuah aplikasi untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan antar


fasilitas kesehatan

• Sisrute Pelayanan kesehatan tingkat rujukan terdiri atas fasilitas


kesehatan sekunder dan tersier

• Memastikan kondisi pasien dalam keadaan transportable

• Mendapat jaminan pelayanan di rumah sakit tujuan


“Tolonglah pasien sesegera mungkin, setepat
mungkin…
Jika anda terlambat menolong, bisa jadi pasien
tidak butuh pertolongan lagi”
02

Instalasi Rawat Jalan


Pelayanan rawat jalan

Pelayanan pasien untuk
observasi, diagnosis,
pengobatan, rehabilitasi medik
dan pelayanan kesehatan
lainnya tanpa menginap
di rumah sakit
(Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
1165/MENKES/SK/2007/bab 1,
pasal 1 ayat 4)
Alur Instalasi Rawat Jalan
Pasien yang
Pasien yang
Pasien mendaftarkan menggunakan
mendaftarkan diri
diri di loket penjaminan /
online melakukan
pendaftaran bagi asuransi
konfirmasi ke
yang onside menyampaikan sejak
petugas pendaftran
awal

Pemeriksaan Dokter
Pasien memilih
(Rujukan internal jika Pengkajian rawat
dokter yang akan
diperlukan rawat jalan oleh perawat
dikunjungi
inap)

Pemeriksaan Pengambilan obat di Pembayaran


penunjang jika ada apotik pembiayaan di kasir
Hal-hal yang harus ● Pasien – pasien dengan pita kuning
diperhatikan saat ● Pasien – pasien dengan resiko munculnya
menunggu jadwal kegawatan
● Fasilitas yang bersih & nyaman
pemeriksaan dokter
● Sarana hiburan
● Fasilitas lain
“Obat saja tidak cukup…
Tetapi komunikasi yang baik
membuat pelanggan
merasa dihormati / dihargai
dan itu adalah terapi yang
sangat diminati”
03

Instalasi Rawat Inap


Rawat Inap

Pelayanan kesehatan perorangan yang


meliputi observasi, diagnosa,
pengobatan, keperawatan, rehabilitasi
medis dengan menginap di ruang
rawat inap pada sarana kesehatan
rumah sakit pemerintah atau swasta,
serta puskesmas perawatan dan
rumah bersalin, yang oleh karena
penyakitnya penderita
harus menginap
Bangsal atau Ruang Perawatan

Inti dari suatu tempat dimana pasien


dirawat dengan seluruh upaya
pengobatan yang diberikan rumah
sakit, dipimpin oleh kepala bangsal
Manajemen keperawatan

• Proses kerja yang dilakukan oleh anggota staf keperawatan untuk


memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Dalam hal ini
seorang manajer keperawatan dituntut untuk melakukan suatu
proses yang meliputi lima fungsi utama yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan, pengarahan, dan kontrol agar dapat
memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefisien mungkin
bagi pasien dan keluarganya (Nursalam, 2002).

• Proses manajemen keperawatan dilaksanakan melalui tahap-tahap


yaitu pengkajian, perencanaan (strategi dan operasional),
implementasi, dan evaluasi.
Metode Penugasan 

• Suatu alternatif metode yang akan diterapkan dalam


memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas asuhan dan peningkatan derajat
kesehatan pasien

• Pada dasarnya seluruh jenis metode penugasan masing-masing


memiliki kelebihan dan kekurangan (fungsional, tim, primer,
kasus dll)
PERMENKES No. 269/MENKES/PER/III/2008:

• Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan


dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien
• Wajib Simpan Rahasia kedokteran
Prinsip pelayanan yang diberikan
bertujuan memfasilitasi hak dan
kewajiban pasien

(Permenkes No 14 tahun 2018 Pasal 2 ayat (1) )


Bagi professional keperawatan dalam
menjalankan tugas asuhan selalu
berpedoman pada etika keperawatan
“Cukup kamu tahu isi rekam
medis pasienmu,…
tak perlu kamu share ke media
sosialmu”
04
Instalasi CSSD (Central Sterile Supply Department)
Latar Belakang

• Bertambahnya jumlah penderita yang mengalami infeksi di rumah sakit


(nosocomial infection)

• Peningkatan angka kematian

• Long of Stay (LOS) yang tinggi

• Belanja alat kesehatan yang tinggi


CSSD

• Suatu instalasi di rumah sakit yang menjadi koordinator dari suatu


sistem kerja distribusi dan alat - alat steril

• Suatu instalasi yang independen dengan fasilitas untuk


menerima, mendesinfeksi, membersihkan, mengemas,
mensterilkan, menyimpan dan mendistribusikan alat alat (baik
yang dapat dipakai berulang dan alat sekali pakai), sesuai dengan
standar prosedur
Prinsip kerja CSSD

Independen

Terpisah dari unit lain

Efisiensi pembelian alat sterilisasi dan alkes lain


dengan memusatan alat-alat di satu departemen

Diawasi oleh staf khusus

Memerlukan kemampuan teknis khusus


Zona CSSD

Area kotor (soiled zone)


Dikenal sebagai area
pencucian

Area bersih (clean zone)


Area steril (sterile zone)
Dikenal sebagai area Berfungsi sebagai tempat
assembly atau area penyimpanan alat alat steril
packing
“Kunci dalam pencegahan infeksi yang
terkontaminasi melalui alat kesehatan.
Kedisiplinan dalam penerapan prosedur
pengelolaan alkes agar siap pakai, aman,
efisien”
05

Instalasi Kesehatan Lingkungan

(Permenkes 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan


Rumah Sakit)
Pengertian Kesehatan Lingkungan / Kesling

● Upaya pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi dan biologik di RS


yang menimbulkan atau mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap
kesehatan petugas, penderita, pengunjung maupun bagi masyarakat di sekitar RS.

● Kesehatan lingkungan merupakan upaya dan bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan kesehatan di RS dalam memberikan layanan kepada pasien
Latar Belakang

● Rumah sakit merupakan perusahaan jasa dengan penghasil limbah berbahaya bagi
lingkungan hidup

● Rumah sakit bertanggungjawab terhadap dampak lingkungan kepada masyarakat


(Hukum timbal balik)

● Pencegahan penularan penyakit


Limbah Rumah sakit

● Limbah Medis
○ Infeksius
■ Tajam
■ Tidak tajam
○ Non infeksius

● Limbah Non Medis


○ Organik
○ Non Organik
Penandaan
Pengolahan Limbah Medis

● Dikelola secara khusus dengan ijin khusus

● Sebelum diproses ditempatkan pada wadah yg kuat, tidak mudah bocor atau berlumut, terhindar dari
sobekan atau pecah, mempunyai tutup dan tidak overload.
Penampungan dalam pengelolaan sampah medis dilakukan dengan standarisasi kantong dan Kontainer.
Kantong merah : simbol radioaktif untuk sampah radioaktif
Kantong Kuning : simbol biohazard untuk sampah infeksius
Kantong Ungu : simbol citotoksik untuk limbah citotoksik
Kantong Hitam : Untuk sampah domestic

● Beberapa rumah sakit melakukan MoU dengan pihak ketiga


Limbah Non Medis

● Diproses dengan alat khusus (Incenerator)


● Bahan campuran kompos
● Ramah lingkungan
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor KEP-58/MENLH/12/1995

● Suatu bangunan atau proses maupun sistem


● Gabungan dari beberapa alat maupun beberapa mesin yang tergabung menjadi satu
● Gabungan tersebut membentuk suatu proses aliran air yang ter integrasi antara satu sama
lainnya.
● Tujuan untuk mengubah susunan air kotor menjadi air yang lebih berkualitas. mengubah
dalam hal ini yaitu mengolah air kotor menjadi air yang lebih berkualitas.
● Air buangan yang mengandung polutant organik akan diproses hingga kualitasnya
memenuhi standart baku
Tujuan IPAL

● Memastikan adanya upaya pengelolaan lingkungan


Upaya pengelolaan lingkungan ini sangat penting, karena dapat mencegah bahaya yang
ditimbulkan akibat dari pembuangan limbah cair secara sembarangan

● Salah satu persyaratan operasional ipal rumah sakit (sertifikasi)


Tanpa sertifikasi ini rumah sakit dilarang untuk beroperasi

● Mencegah bau yang ditimbulkan akibat limbah rumah sakit


Skema Pengolahan Limbah Cair
“Rencanakan setiap langkahmu…
Karena sesungguhnya yang
terjadi akan sesuai dengan
persangkaanmu”
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai