Anda di halaman 1dari 42

UNIT & ALUR

PELAYANAN
DI RUMAH SAKIT

Front Office Usaha Kesehatan


Sub Topik
• Pengertian Rumah Sakit

• Unit-Unit di Rumah Sakit

• Alur Pelayanan Rumah Sakit

• Alur Marketing Pelayanan Rumah Sakit


• Alur Pelayanan Rawat Inap

• Alur Pelayanan Rawat Jalan


• Alur Pelayanan Rawat Darurat (IGD/UGD)

• Masalah Yang Timbul Akibat Kompleksitas Unit Di Rumah


Sakit
• Strategi Mengatasi Masalah Yang Timbul Akibat
Kompleksitas Unit Di Rumah Sakit
Gambarkan
Rumah Sakit Itu
Seperti Apa?
Pengertian Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sebuah institusi atau fasilitas kesehatan yang
dirancang untuk memberikan perawatan medis, diagnosis, dan
perawatan kepada individu yang sakit atau cedera.

Tujuan utama rumah sakit adalah untuk menyediakan perawatan


medis yang komprehensif dan berkualitas kepada pasien,
mempromosikan pemulihan, mencegah penyakit, dan
mendiagnosis masalah kesehatan.

Rumah Sakit itu Crowded : Banyak orang, multidisipline, banyak


tindakan, banyak alat, banyak obat, banyak prosedur, banyak unit
pelayanan, banyak kondisi (gawat, darurat, gawat darurat, tidak
gawat darurat)
Unit Pelayanan Di Rumah Sakit

Unit pelayanan di rumah sakit adalah departemen atau bagian-


bagian yang berfungsi untuk menyediakan jenis perawatan,
diagnosis, dan pelayanan medis tertentu kepada pasien.

Setiap unit ini berkontribusi secara signifikan dalam menyediakan


perawatan medis yang holistik dan penuh perhatian kepada pasien.

Kombinasi unit-unit ini memungkinkan rumah sakit untuk merawat


pasien dengan berbagai kondisi medis, mulai dari kondisi darurat
hingga perawatan kronis dan pemulihan.
Unit-Unit Pelayanan Di Rumah Sakit

Unit Rawat Jalan Unit Rawat Inap Unit Penunjang Manajemen Bedah Central
Poliklinik, Rehabilitasi Medis, Kamar Rawat Inap, Kamar Laboratorium, Farmasi Rawat Admision/ Front Office, Ruang Operasi, CSSD
Haemodialisa, UGD Umum, UGD Bersalin, Intensif Care Unit (ICU), Jalan, Farmasi Rawat Inap, Perencanaan, Humas,
Kebidanan, dll Neonatal Intensif Care Unit Radiologi, Laboratorium Patologi, Kepegawaian, Keuangan, Mutu &
(NICU, Perinatal Intensif Care Endoskopi, Gizi (Dapur), Unit Keselamatan Pasien, Keselamatan
Unit (PICU), Ruang Rawat Inap Sarana Prasarana, Kebersihan, dan Kesehatan Kerja (K3),
Khusus, Kamar Mayat,Rekam Medis Pencegahan Pengendalian Infeksi
(PPI), Pendidikan, Sarana
Prasarana dll
Unit Rawat Jalan
• Unit yang memberikan pelayanan pada kondisi yang memerlukan perawatan kurang dari 24 jam

• Ini berarti pasien datang ke unit rawat jalan untuk konsultasi, diagnosis, dan perawatan medis, dan mereka biasanya
pulang ke rumah setelah pelayanan selesai
• Unit yang pertama kali memberikan pelayanan secara medis

• Seperti perawatan pemeriksaan awal, kontrol rutin penyakit kronis, surat keterangan sehat, medical check up,
pemeriksaan lab rutin, penegakan diagnosis awal, haemodialisa/cuci darah rutin, terapi medis rutin, perawatan darurat,
perawatan pasca tindakan (rawat luka/ penyuntikan), konseling jiwa, konseling kesehatan, upaya preventif (imunisasi
dan vaksinasi),dll.

• Contoh Unit RJ: Poliklinik umum, poli bedah, poli gigi, poli mata, poli kandungan, poli dalam, poli saraf, poli anak,
poli gizi, poli jantung, unit haemodialisa, unit rehabilitasi, dll
Unit Rawat Inap
• Unit yang memberikan pelayanan pada kondisi yang memerlukan perawatan lebih lama, biasanya lebih dari satu hari.

• Pasien dirawat di rawat inap jika dari pemeriksaan rawat jalan diputuskan jika pasien memerlukan perawatan lanjutan
yang mengharuskan pasien menginap di rumah sakit
• Selama perawatan rawat inap, pasien biasanya menghuni kamar atau ruangan khusus di rumah sakit, dan mereka
menerima perawatan medis yang komprehensif serta pemantauan yang lebih intensif.

• Seperti pasien melahirkan, operasi, kondisi penyakit yang memerlukan observasi ketat, kemoterapi, dll

• Contoh Unit RI: Rawat inap umum, rawat inap penyakit dalam, rawat inap bedah, ruang melahirkan, rawat inap anak,
ICU, NICU, PICU, rawat inap penyakit saraf, ruang kemoterapi, ruang rawat penyakit jiwa, ruang rawat inap khusus
lain, dll
Unit Penunjang
• Unit dalam rumah sakit yang menyediakan layanan dan dukungan penting untuk berbagai kegiatan perawatan medis
dan operasional.
• Unit penunjang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa rumah sakit berfungsi dengan lancar dan efisien,
sehingga dapat memberikan perawatan medis yang berkualitas kepada pasien

• Unit Penunjang bukan unit utama dalam pelayanan kesehatan, namun berperan penting memperlancar pelayanan
kesehatan.

• Contoh Unit Penunjang: Laboratorium, Farmasi, Gizi, Lab Patologi Klinik, Radiologi, Endoskopi, Logistik Sarana
Prasarana, Pemeliharaan & Teknisi, Kebersihan, Kamar Jenasah, Rekam Medis, dll
Manajemen
• Unit manajemen di rumah sakit adalah departemen yang bertanggung jawab untuk mengelola berbagai aspek
operasional, administratif, dan strategis rumah sakit.

• Fungsi unit manajemen adalah untuk memastikan bahwa rumah sakit berfungsi dengan efisien, mematuhi peraturan,
mengambil keputusan strategis, dan memberikan perawatan medis berkualitas.

• Manajemen berperan dalam menjaga kepatuhan dengan peraturan kesehatan dan perundang-undangan yang berlaku
serta dalam menghadapi tantangan dan perubahan dalam lingkungan pelayanan kesehatan.

• Unit manajemen di rumah sakit berperan dalam koordinasi, monitoring dan evaluasi antar unit lain untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan strategis rumah sakit dan memberikan perawatan medis yang berkualitas kepada pasien.

• Unit manajemen disebut juga pelayanan di belakang layar, tanpa manajemen proses pelayanan kesehatan tidak akan
berjalan dengan baik dan sesuai aturan.
• Contoh unit di Manajemen : Eksekutif, Admision/FO, Perencanaan, Keuangan, Humas, Kepegawaian, Logistik Sarana
Prasarana, Mutu dan Keselamatan Pasien, Pendidikan & Pelatihan, Pengelolaan Pencegahan Infeksi, Sekretariat,
manajemen pasien, manajemen pelayanan medis, kesehatan & keselamatan kerja (K3), Operasional, manajemen
informasi, dll
Instalasi Bedah Sentral (IBS)
• juga dikenal sebagai ruang operasi atau ruang operasi bedah, adalah area khusus di rumah sakit di mana prosedur bedah
atau operasi dilakukan oleh tim medis yang terlatih

• Ruang operasi didesain untuk menyediakan lingkungan yang steril dan aman untuk melakukan operasi bedah yang
beragam
• Ruangan steril dan aman adalah mutlak, untuk memberikan pelayanan yang aman, berorientasi pada keselamatan
pasien, untuk mencegah insiden dan infeksi nosokomial

• Unit IBS bertanggung jawab atas pemrosesan, sterilisasi, dan distribusi alat-alat medis, peralatan bedah, dan peralatan
medis lainnya dalam menjaga kebersihan, sterilisasi, dan keselamatan pasien selama prosedur bedah

• Memiliki akses terbatas. Hanya anggota tim medis yang terkait dengan operasi yang diizinkan memasuki ruang
operasi. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kontaminasi.

• Memiliki ruang persiapan, ruangan pre-tindakan operasi untuk persiapan pasien sebelum operasi.

• Memiliki ruang pemulihan, ruangan pasca tindakan operasi untuk observasi dan monitoring konsisi pasien pasca
operasi
Alur Pelayanan Rumah Sakit

Secara Marketing
Sebuah tahap bagaimana pasien dan keluarga
mengakses pelayanan kesehatan di suatu rumah Sakit

Secara Layanan
Sroses dan langkah-langkah yang harus diikuti oleh
pasien, keluarga, dan staf medis selama perawatan di
rumah sakit. Ini mencakup tahapan dari saat pasien
tiba di rumah sakit hingga saat mereka dinyatakan siap
untuk pulang.
Alur Marketing Rumah Sakit (Jan Carlzon;1987)

Pelayanan Pre-Hospital

Pelayanan During-Hospital Pelayanan Post-Hospital


Pelayanan Pre-Hospital
• tahap sebelum pelanggan/pasien memutuskan untuk datang
ke rumah sakit.

• Sebelum memutuskan untuk datang ke rumah sakit biasanya


pelanggan/pasien lebih dahulu menentukan rumah sakit
mana yang akan dipilih.

• Pilihan itu dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti: pernah


menggunakan pelayanandi rumah sakit itu, mendengar dari
orang lain, melalui brosur/iklan, rekomendasi orang terdekat,
Kemudahan akses, Keramahan petugas, dll
Pelayanan During-Hospital
• tahap bagaimana cara rumah sakit bisa membuat proses
pelayanan di rumah sakit menjadi lebih menyenangkan dan
lebih mudah bagi pelanggan.

• Tahap ini dimulai pada saat pelanggan/pasien datang ke


rumah sakit, pelanggan/pasien melakukan pendaftaran,
sampai pelanggan/pasien mendapatkan pelayanan yang
dibutuhkan di rumah sakit.

• Hal seperti mutu pelayanan, keramahan, ketepatan diagnosis,


kecepatan dan ketepatan pelayanan akan mempengaruhi
kepuasan pasien
Pelayanan Post-Hospital
• Tahap ini merupakan tahap yang sangat sensitif, karena pada
saat pulang, pelanggan/pasien akan berhubungan dengan
masalah uang.

• Pada saat bagian keuangan mendapatkan informasi bahwa


pasien rawat inap akan keluar/meninggal, maka pembuatan
billing harus segera dimulai.

• Kecepatan dan ketepatan keluarga menerima informasi


terkait pembayaran, akan mempercepat proses administrasi
pulang dan meningkatkan kepuasan pasien/keluarga

• kejelasan dan trasparasi dari petugas juga berperan dalam


mengurangi resiko komplain dan kepuasan pasien/keluarga
Alur Pelayanan Rawat Rumah Sakit

Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan Rawat Inap Pelayanan Rawat Darurat


Masalah Yang Timbul Akibat Kompleksitas
Unit Di Rumah Sakit

• Masalah Dalam Koordinasi Perawatan:


• Kesalahan dalam Informasi:
• Tantangan Kepatuhan Terhadap Standar:
• Keterbatasan Sumber Daya:
• Komunikasi yang Tidak Efektif:
• Kesulitan Manajemen Perubahan:
• Kualitas Perawatan yang Tidak Konsisten:
• Kompleksitas Administratif:
• Keterbatasan Waktu:
Masalah Dalam Koordinasi Perawatan

Dalam rumah sakit dengan banyak unit dan


departemen yang berbeda, koordinasi perawatan
pasien dapat menjadi sulit. Pasien mungkin
memerlukan perawatan dari beberapa unit yang
berbeda, dan kurangnya koordinasi dapat
mengakibatkan kelalaian atau kurangnya
kesinambungan perawatan.
Kesalahan dalam Informasi

Ketika ada banyak unit yang berbeda yang terlibat


dalam perawatan pasien, ada potensi terjadinya
kesalahan dalam pemindahan informasi medis
antarunit. Kesalahan ini dapat berdampak buruk pada
keputusan klinis dan keamanan pasien.
Tantangan dalam Mematuhi Standar

Rumah sakit harus mematuhi berbagai standar


kesehatan dan keamanan pasien. Dalam rumah sakit
yang kompleks, memastikan bahwa semua unit
mematuhi standar ini bisa menjadi tantangan.
Keterbatasan Sumber Daya

Manajemen sumber daya di rumah sakit yang


kompleks menjadi lebih rumit. Sumber daya seperti
personel medis, peralatan, dan fasilitas harus dikelola
dengan efisien untuk memenuhi permintaan dari
berbagai unit.
Komunikasi yang Tidak Efektif

Komunikasi yang buruk antar unit atau antara staf


medis dan pasien dapat menyebabkan
kesalahpahaman, penundaan perawatan, atau bahkan
kesalahan medis.
Kesulitan Manajemen Perubahan:

Mengubah atau memperkenalkan perubahan dalam


rumah sakit yang kompleks bisa jadi sulit karena
banyak unit berbeda yang terlibat. Perubahan dapat
memerlukan koordinasi dan integrasi yang rumit.
Kualitas Perawatan yang Tidak Konsisten

Kualitas perawatan dapat bervariasi antar unit dalam


rumah sakit yang kompleks. Ini dapat mengakibatkan
perbedaan dalam standar perawatan yang diberikan
kepada pasien.
Kompleksitas Administratif:

Administrasi rumah sakit yang kompleks dapat


mengakibatkan birokrasi yang memperlambat proses
pengambilan keputusan, perubahan, dan manajemen.
Keterbatasan Waktu:

Dalam rumah sakit yang sibuk dan kompleks, staf


medis mungkin menghadapi keterbatasan waktu
yang dapat memengaruhi perhatian yang diberikan
kepada pasien.
Strategi Dalam Mengatasi Masalah
Kompleksitas Unit Di Rumah Sakit
• Peningkatan Koordinasi Perawatan:
• Sistem Informasi Rumah Sakit yang Terintegrasi:
• Pelatihan dan Pendidikan:
• Protokol dan Pedoman Standar:
• Manajemen Perubahan yang Efektif:
• Penggunaan Teknologi:
• Audit dan Evaluasi Reguler:
• Fokus pada Keselamatan Pasien:
• Manajemen Pemasok dan Logistik yang Efisien:
• Transparansi dan Komunikasi Terbuka:
Peningkatan Koordinasi Perawatan:

Membentuk tim perawatan yang terdiri dari berbagai


disiplin ilmu yang berkomunikasi dan berkolaborasi
secara teratur untuk merencanakan, mengawasi, dan
mengevaluasi perawatan pasien.
Sistem Informasi Rumah Sakit yang Terintegrasi (SIMRS)

• Mengadopsi sistem informasi kesehatan yang


terintegrasi untuk memfasilitasi pertukaran
informasi medis antarunit dan memungkinkan
pemantauan yang lebih baik terhadap pasien.

• Memastikan bahwa catatan medis elektronik


tersedia dan terdokumentasi dengan baik untuk
semua pasien.
Pelatihan dan Pendidikan:

• Memberikan pelatihan kepada staf medis dalam


hal komunikasi yang efektif, manajemen waktu,
dan standar perawatan yang konsisten.

• Membangun budaya kerja yang mendorong


pembelajaran dan pengembangan kontinu.
Protokol dan Pedoman Standar

• Mengembangkan pedoman klinis dan protokol


yang jelas dan terstandarisasi untuk perawatan
pasien.

• Memastikan bahwa semua unit dan departemen


mematuhi pedoman ini.
Manajemen Perubahan yang Efektif:

• Melibatkan staf medis dalam proses perubahan


dan memberikan mereka peluang untuk
memberikan masukan dan umpan balik.

• Menerapkan rencana perubahan yang terencana,


dengan langkah-langkah yang jelas dan batas
waktu yang realistis.
Penggunaan TeknologI

• Menerapkan teknologi terkini, seperti sistem


manajemen rumah sakit, untuk mengelola
operasional rumah sakit dengan lebih efisien.
• Memanfaatkan telemedicine dan sistem
perawatan jarak jauh untuk meningkatkan akses
pasien dan pemantauan pasien setelah pulang.
Audit dan Evaluasi Reguler

• Melakukan audit dan evaluasi reguler untuk


memantau kualitas perawatan di semua unit.

• Menerima umpan balik dari pasien dan


keluarganya untuk terus meningkatkan
perawatan.
Fokus pada Keselamatan Pasien

• Memastikan bahwa keselamatan pasien selalu


menjadi prioritas utama dan mendorong
pelaporan insiden keamanan pasien.

• Mengadopsi praktik terbaik yang telah terbukti


untuk mencegah insiden medis.
Manajemen Pemasok dan Logistik yang Efisien:

Mengelola rantai pasokan dan persediaan dengan


efisien untuk memastikan ketersediaan peralatan dan
obat-obatan yang diperlukan.
Transparansi dan Komunikasi Terbuka

• Mendorong komunikasi terbuka antara staf


medis, pasien, dan keluarga pasien.
• Memberikan informasi yang jelas dan
pemahaman kepada pasien mengenai perawatan
mereka.
NEXT: SESI KUIS

THANK
YOU
F o r Yo u r A t t e n t i o n

ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai