Langit-langit
• Langit-langit harus rapat dan kuat, tidak rontok dan tidak
mengahsilakn debu/kotoran
Persyaratan keseamatan bangunan.
• Pelayanan pada bangunan ruang rawat inap, termasuk “daerah
pelayanan kritis”
• Struktur bangunan
• Sistem proteksi petir
• Sistem proteksi kebakaran
• Sistem kelistrikan
• Sistem gas medik/vakum medik
• Persyaratan kesehatan bangunan : ventilasi, sanitasi,
pencahayaan
• Persyaratan kenyamanan : pengkondisian udara, kebisingan,
getaran
• Persyaratan kemudahan : kemudahan hubungan horizontal dan
vertikal
• Sarana keselamatan jiwa.
• Pintu masuk ke ruang rawat inap, terdiri dari pintu ganda.
Masing-masing dengan lebar 90 cm, dilengkapi dengan kaca
jendela pengintai
• Pintu masuk kamar mandi umum, minimal lebar 85 cm
• Pintu masuk kamar mandi pasien, untuk setiap kelas minimal
harus ada 1 kamar mandi berukuran lebar 90 cm,
diperuntukkan bagi penyandang cacat
• Pintu kamar mandi pasien, harus membuka ke luar kamar mandi
• Pintu toilet umum untuk penyandang cacat harus terbuka ke luar
• Kamar mandi pasien, terdiri dari kloset, showr, dan bak cuci
tangan
• Khusus untuk kamar mandi bagi penyandang cacat mengikuti
pedoman atau standar teknis yang berlaku
• Jumlah kamar mandi untuk penyandang cacat, 1 buah untuk
setiap kelas
• Toilet umum, terdiri dari kloset dan bak cuci tangan (wastafel)
• Disediakan 1 toilet umum untuk penyandang cacat di lantai
dasar
• Undang-undang No. 44 tahun 2009, pasal 7 : RS harus
memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber
daya manusia, kefarmasian dan peralatan. Pada pasal 10 :
ruang gawat darurat salah satu ruang yang disyaratkan harus
ada pada bangunan RS, yang merupakan ruang pelayanan
khusus uang meyediakan pelayanan yang komprehensif dan
berkesinambungan selama 24 jam.
• Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang
membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan
nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut.
• Bangunan : Gawat darurat terletak dilantai dasar dengan
akses masuk yang mudah dicapai, terutama untuk pasien yang
datang dengan menggunakan ambulan
• Pintu masuk bangunan ruang gawat darurat harus terpisah
dengan pintu utama masuk RS dan pintu masuk pasien rawat
jalan/poliklinik/bangunan penunjang RS
• Bangunan IGD harus : mudah dikenali dari jalan raya baik
dengan menggunakan pencahayaan lampu atau tanda arah
lainnya