Anda di halaman 1dari 67

PENGANTAR MANAJEMEN OBAT

DI FASILITAS RUMAH SAKIT


Adin Hakim K, S.Si, M.Farm, Apt
DASAR HUKUM
• UU no. 44 tahun 2009
• Kepmenkes no. 129 th 2008 ttg standar
pelayanan minimal rumah sakit
RUMAH SAKIT
adalah institusi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat
dengan karakteristik tersendiri
yang dipengaruhi oleh
perkembangan Ilmu
pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi dan
kehidupan social masyarakat
yang harus tetap mampu
meningkatkatkan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu
dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud
derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
TUGAS RUMAH SAKIT
• Melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya
guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan
upaya penyembuhan dan
pemeliharaan yang
dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan upaya
peningkatan dan
pencegahan serta
melaksanakan rujukan.
FUNGSI RUMAH SAKIT
• Menyelenggarakan
Pelayanan Medik.
• Pelayanan penunjang
Medik dan non medik.
• Pelayanan dan Asuhan
Keperawatan.
• Pelayanan Rujukan.
• Pendidikan dan
Pelatihan.
• Penelitian dan
pengembangan.
• Administrasi Umum dan
keuangan.
kelompok kelompok
Jadwal pertemuan ke 1 1/ RS 2/ RSUD Koja
Fatmawati
Kjelompok 2 3/RS Jantung 4/RS Premier
Harkit
Kelompok 3 5/RSIA Anak 6/RSUD Bekasi
Kelompok 4 7/RSUK Tebet 8/Puskesmas
Kecamatan
SARANA PRASARANA
1. rawat jalan; 13. ruang penyuluhan kesehatan
2. ruang rawat inap; masyarakat rumah sakit;
3. ruang gawat darurat; 14. ruang menyusui;
4. ruang operasi; 15. ruang mekanik;
5. ruang tenaga kesehatan; 16. ruang dapur;
6. ruang radiologi; 17. laundry;
7. ruang laboratorium; 18. kamar jenazah;
8. ruang sterilisasi; 19. taman;
9. ruang farmasi; 20. pengolahan sampah; dan
10. ruang pendidikan dan latihan; 21. pelataran parkir yang
11. ruang kantor dan administrasi; mencukupi.
12. ruang ibadah, ruang tunggu;
JENIS RS BERDASAR PELAYANAN
RS UMUM RS KHUSUS
• memberikan pelayanan kesehatan
pada semua bidang dan jenis penyakit • memberikan pelayanan
mulai dari pelayanan kesehatan dasar utama pada satu bidang
sampoai dengan subspesialistik sesuai atau satu jenis penyakit
dengan kemampuannya tertentu berdasarkan
• F(x) RS sbb : disiplin ilmu, golongan
1. Tempat pengobatan bagi penderita umur, organ, jenis
rajal maupun ranap penyakit, atau kekhususan
2. Tempat litbang Iptek di bidang lainnya
kesehatan
3. Tempat pendidikan ilmu atau latihan • Rs Khusus Mata, Paru,
tenaga medis maupun paramedic Kusta, Rehabilitasi Jantung,
4. Tempat pencegahan dan peningkatan Kanker, dll
kesehatan
JENIS RS BERDASAR PENGELOLAAN
RS PUBLIK RS PRIVAT/SWASTA
• dapat dikelola oleh Pemerintah,
• dikelola oleh badan
Pemerintah Daerah, dan badan hukum dengan tujuan
hukum yang bersifat nirlaba. profit yang berbentuk
• diselenggarakan berdasarkan Perseroan Terbatas atau
pengelolaan Badan Layanan
Umum atau Badan Layanan Persero
Umum Daerah sesuai dengan – Milik Yayasan : yayasan
ketentuan peraturan perundang- tertentu, Orgs Keagamaan
undangan
(Muhammadiyah),
• Dikelola konsep BLU
organisasi perorangan,
• Tdk bisa menjadi RS Privat
kelompok dan jaringan
• Rs Miliki Kemenkes, RSUD,
Rumkital,RSPAD,RS Polri nasional atau internasional
• RS Islam, RS Siloam, RS
Pertamina Pusat, RS Mitra,
RS Ahmadi
RUMAH SAKIT

RS PENDIDIKAN RS NON PENDIDIKAN


• Rumah Sakit yang
menyelenggarakan pendidikan • hanya melakukan pelayanan
dan penelitian secara terpadu medik.
dalam bidang pendidikan
profesi kedokteran, pendidikan
kedokteran berkelanjutan, dan
pendidikan tenaga kesehatan
lainnya.( Ex : RS Pendidikan
Unila, UI)
KLASIFIKASI RS
• Kelas A : mempunyai fasilitas dan
• RS UMUM kemampuan pelayanan medik
spesialistik luas dan sub spesialistik
luas. (Pelay medik 4 sp dasar, 5 sp
penunjang medik,12 sp lain dan 13
sub sp dasar)
• Kelas B : mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik
RS Kelas A RS Kelas B sekurang2 nya 11 spesialistik dan sub
spesialistik terbatas (2 sub sp dasar).
• Kelas C : mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik (plg
sedikit 4 spesialis dasar dan 4 sp
penunjang medik.
• Kelas D : mempunyai fasilitas dan
RS Kelas C RS Kelas D kemampuan pelayanan medik dasar
paling sedikit 2.
MANAJEMEN RS

1. P1 Pembangunan dan
Pengembangan RS (visi
P1 dan misi RS)
2. P2 Kebutuhan logistik
(obat & logistik)
3. P3 Ketenagaan RS
P3 P2
Keturunan

Perilaku Status kesehatan Lingkungan

Pelayanan
kesehatan

Apa hubungan antara pelayanan


kesehatan dengan peningkatan
status kesehatan…???
13
Ruang lingkup
manajemen pelayanan RS
Meliputi; A. Pelayanan kesehatan (klinik)

 Pelayanan kesehatan (klinik) • Pelayanan medik;


– Unit rawat jalan, rawat inap, gawat
 Pelayanan manajerial darurat, rehabilitasi medik
(administrasi)
• Pelayanan penunjang medik;
– Unit laboratorium, farmasi,
radiologi, imaging
• Pelayanan penunjang non
medik;
– Unit gizi, laundry, sarana dan
prasarana

14
b. Pelayanan Manajerial
Meliputi;
• Manajemen kebutuhan pasien
– Penyediaan pelayanan yang baik
bagi pasien
• Manajemen sumber daya RS
– SDM, dana, fasilitas, dll
• Perencanaan pengembangan RS

15
Kerangka Konsep
Manajemen Pelayanan RS
INPUT PROSES OUTPUT

SUMBER DAYA PROSES


MANAJEMEN
Man KEPUASAN
Money Planning PASIEN
Material Organizing
Machine Actuating
Method Controlling

16
PENGORGANISASIAN RS
Struktur organisasi RS Kewajiban RS

1. UU no. 23 Tahun 1992 tentang


kesehatan, dlam UU menyebutkan
bahwa :
a. RS memberikan Good Corporate and
Staff Medis good clinical governance
 Bersifat responsible dan akuntabel
 Memiliki hospital by laws dan medical
Staff perawatan staff by laws
 Standar pelayanan dengan
staff administrasi
memperhatikan hak pasein,
keamanan dan keselamatan pasien
 Melaksanakan program mutu dan
keselamatan pasien
PENGORGANISASIAN RS
Kewajiban RS
1. RS Wajib mempunyai kemampuan
pelayanan sesuai dengan kelasnya.
2. Wajib memberikan pelayanan bagi
keluarga miskin
3. Wajib peran serta dalam pe nurunan AKI
dan AKB
4. Siap menjadi rujukan penyakit menular
DBD, HIV/AIDS,TB Paru dan Penyakit Tidak
menular
5. Wajib melaksanakan Infection prevention
and control (IPC)
6. Wajib melaksanakan Peningkatan KIA dan
layanan life saving
7. Wajib pelayann kesehatan penunjang
medic (farmasi, radiologi lab)
8. Pengembangan dan peningkatan SDM
PENGGERAKAN & PELAKSANAAN RS
• Kompleksitas penerapan fungsi aktuasi:
– Sifat pelayanan berorientasi kpd konsumen sbg
penerima jasa pelayanan kesehatan (output:
sembuh, cacat, mati)
• Customer oriented
– Staf RS heterogen etika, sikap & kompetensi
PENGORGANISASIAN RS
KEPEMIMPINAN RS STATUS AKREDITASI
1. Kepemimpinan Klinik • Terakreditasi 5 Pelayanan.
(clinical leader) • Terakreditasi 12 Pelayanan.
– Berkaitan dg klinisi pasien • Terakreditasi 19 Pelayanan (
– Clinical Leader: terlibat dlm Penuh ).
klinisi & proses manajerial
• Belum Terakreditasi.
2. Kepemimpinan Manajer
– Perhatian pada demand • Standart ISO 9000:2008
skala prioritas & penyediaan Managemen Mutu.
pelayanan waktu yang tepat
Logistik RS
1. Logistik RS 8. Siklus Logistik RS
2. Kegiatan dan Tujuan a. Perencanaan Logistik
Logistik RS RS
3. Bentuk Logistik RS b. Penganggaran
4. Peran Logistik di RS c. Pengadaan Logistik RS
5. Penilaian Mutu d. Pembelian Logistik RS
Logistik RS e. Penyimpanan Logistik
6. Manajemen Logistik RS RS
7. Fungsi Manajemen f. Pendistribusian
Logistik RS Logistik farmasi RS
LOGISTIK RUMAH SAKIT

PENGELOLAAN OBAT MERUPAKAN SUATU RANGKAIAN


KEGIATAN YANG MENYANGKUT ASPEK PERENCANAAN,
PENGADAAN, PENYIMPANAN, DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT
YANG DIKELOLA SECARA OPTIMAL UNTUK MENJAMIN
TERCAPAINYA KETEPATAN JUMLAH DAN JENIS PERBEKALAN
FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
Kegiatan dan Tujuan Logistik RS

Pemilihan lokasi, penempatan bahan baku, suku cadang,


barang jadi

Penggunaan fasilitas yang tersedia dari organisasi

Penyiapan transportasi dan alat pengangkutan barang

Kegiatan untuk penyimpanan


dan mengelola bahan baku, suku cadang, barang jadi yang
disesuaikan spesifikasi

Pembukuan dan pencatatan


BENTUK-BENTUK LOGISTIK DI RS

DAPUR /BAHAN
LABORATORIUM FARMASI AIR
MAKANAN

IPAL RS / INS.
ALAT TENUN (LINEN SUKU CADANG
ATK PENGELOLAAN
DAN LAUDRY) PERALATAN MEDIS
LIMBAH

BARANG INVENTARIS KERUMAHTANGGAAN


Peran Logistik di Rumah Sakit
Menjaga kegiatan yang dapat memasok material dan
jasa secar tidak terputus

Mengadakan pembelian inventaris secara bersaing

Mengadakan inventaris barng pada tingkat serendah


mungkin

Mengembangkan sumber pasokan yang dapat


dipercaya dan alternative bagi pasokan lain

Menjaga hubungan baik dengan bagian-bagian lain

Memantapkan integrasi yang maksiml dengan


bagian – bagian lain
Biaya rutin terbesar logistic di RS
pada umumnya
Definisi Manajemen logistik RS
Klasik : • Suatu seni dalam
Merry menyelesaikan
parker pekerjaan melalui orang
Follet lain • Suatu proses yang
melibatkan hubungan
• Manajemen terdiri dari interpersonal dan
POAC (planning, teknologi, ayng akan
George organizing, actuating, digunakan untuk
Terry Longset mencapai seluruh atau
controlling
tidaknya sebagai tujuan
organisasi dengan
menggunakan tenaga
• Proses perencanaan, manusia yang da serta
pengorganiasian, sumber daya lain
memimpin dan
mengawasi usaha-usaha • Sebuah proses yang
dari anggota organisasi mengarahkan dan
Stoner Ordway
dan dari sumber membimbing kegiatan
tead
organiasi untuk mencapai
organisasi lainnya untuk tujuan
mencegah organisasi
tambahan lainnya.
3 alasan oragniasi membutuhkan
manajemen
Untuk mencapai
tujuan organisasi
dan tujuan pribadi

Menjaga
Untuk mencapai keseimbangan
efisien dan efektif anatara tujuan yang
saling bertentangan
Standar Pengelolaan obat dan
Manajemen Support dalam
Manajemen Obat

Adin Hakim K,S.Si, M.Farm, Apt


Standar Pelayanan Farmasi

Definisi Jenis Standar yang harus dipahami :

• Standar Pelayanan Kefarmasian adalah


tolak ukur yang dipergunakan sebagai • Obat adalah bahan atau
pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam paduan bahan, termasuk
menyelenggarakan pelayanan produk biologi yang digunakan
kefarmasian. untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau
• Pelayanan Kefarmasian adalah suatu keadaan patologi dalam rangka
pelayanan langsung dan bertanggung penetapan diagnosis,
jawab kepada pasien yang berkaitan pencegahan, penyembuhan,
dengan sediaan farmasi (obat, bahan pemulihan, peningkatan
obat, obat tradisional dan kosmetika) kesehatan dan kontrasepsi
dengan maksud mencapai hasil yang untuk manusia.
pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien.
Alat Kesehatan Bahan Medis Habis Pakai
• adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau
implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk : adalah alat kesehatan yang


mencegah
mendiagnosis
ditujukan untuk


Menyembuhkan
meringankan penyakit
penggunaan sekali pakai
• merawat orang sakit (single use) yang daftar
• memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau
• membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
produknya diatur dalam
peraturan perundang-
undangan.
Tugas :
Berikan 5 contoh penggolongan alkes di rumah sakit saudara yang kamu ketahui
Sistem Satu Pintu
Instalasi Farmasi
adalah unit pelaksana fungsional adalah bahwa rumah sakit hanya
atau bagian dari Rumah Sakit yang memiliki SATU KEBIJAKAN
bertugas menyelenggarakan, KEFARMASIAN termasuk pembuatan
mengkoordinasikan, mengatur dan formularium pengadaan, dan
pendistribusian alat kesehatan,
mengawasi seluruh kegiatan sediaan farmasi, dan bahan habis
pelayanan farmasi serta pakai yang bertujuan untuk
melaksanakan pembinaan teknis mengutamakan kepentingan pasien.
kefarmasian di Rumah Sakit.

Suatu bagian/unit/divisi atau fasilitas di


RS tempat semua kegiatan pekerjaan
kefarmasian yang ditujukan untuk
keperluan RS itu sendiri.
Pekerjaan Kefarmasian : pembuatan
termasuk pengendalian mutu sediaan,
pengadaan, penyimpanan dan distribusi
obat, pengembangan obat, bahan obat
dan obat tradisional.
DASAR HUKUM
SK Menkes RI Nomor. 1197/MENKES/SK/2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
SK Menkes RI Nomor. 1333/MENKES/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
VISI – MISI - MOTTO
Visi : pernyataan tentang keadaan dan status
IFRS yang diinginkan pada waktu yang akan
datang, biasanya mengacu pada visi Rumah
Sakit.
Motto : janji pelayanan yang diberikan.
Misi : berisi pernyataan tentang:
 Fungsi apa yang dilakukan IFRS.
 Kepada siapa IFRS melakukan fungsi tersebut.
 Bagaimana IFRS berbuat untuk mengisi Fungsi itu.
 Kenapa IFRS ini ada.
TUGAS & TANGGUNG JAWAB
Pengelolaan perbekalan farmasi mulai
perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
penyiapan, peracikan, pelayanan langsung
dan pengendalian.
Menyediakan terapi obat yang optimal,
pelayanan bermutu dengan biaya minimal.
Pengembangan pelayanan kefarmasian
yang luas dan terkoordinasi dengan baik &
tepat.
TUGAS & TANGGUNG JAWAB
Melangsungkan Pelayanan farmasi optimal.
Pelayanan Farmasi profesional berdasarkan
prosedur Kefarmasian dan etik profesi.
Melaksanakan KIE.
Melakukan pengawasan berdasar aturan
yang berlaku.
Menyelenggarakan pendidikan & pelatihan,
penelitian & pengembangan di bidang
farmasi.
Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya
standar pengobatan dan formularium RS.
FUNGSI INSTALASI FARMASI DI RUMAH SAKIT MELIPUTI STANDAR

Pemilih pengkajian

Pengenda an; Perenc


dan
pelayanan
Resep penelusuran
lian dan anaan
Pemantauan
Terapi Obat
(PTO)
riwayat
penggunaan
administr kebutuh
Obat

asi. Pengelola an
pemusn an Dispensing rekonsiliasi

ahan Perbekala
Peng sediaan steril Obat;

dan adaa Pelayanan


n n farmasi
klinik
penarik Farmasi/
an Non klinis
Evaluasi
Penggunaan
Pelayanan
Informasi

penerima Obat (EPO); Obat (PIO);

Pendistri an
busian
penyimp Monitoring
Efek Samping Konseling

anan Obat (MESO);

visite;
SIKLUS MANAJEMEN OBAT
Fungsi pengelolaan obat
Selectio adalah seleksi terhadap obat
n yang benar-benar diperlukan
(seleksi) bagi sebagaian besar populasi
berdasarkan pola penyakit
Proses seleksi merupakan proses
Manajemen support
1. manajemen organisasi
awal dalam perencanaan obat
Use 2. Manajemen
Procure karena melalui seleksi akan
pengembangan SDM ment tercermin banyak item obat
(penggu 3. Manajemen (penga
naan) Administrasi dan yang akan dikonsumsi dimasa
keuangan daan)
4. Manajemen Sistem
datang
Informasi

Distribut
ion
(distribu
si)
PROSES PEMILIHAN OBAT MENGIKUTI PEDOMAN OBAT
Untuk pengadaan Obat sebaiknya
Seleksi berdasarkan WHO dibutuhkan :
Memilih obat yang terbuktiu efektif 1. Obat dipilih berdasarkan seleksi ilmiah,
serta merupakan drug of choice medik dan statistik yng memebrikan efek
terapi jauh lebih baik dibandingkan ESO
Memilih seminimal mungkin untuk yang ditimbulkan
suatu jenis penyakit, mencegah
duplikasi 2. Jumlah obat yang dipilih seminimal
mungkin dengan cara duplikasi obat
Melakukan monitoring kontra
indikasi dan efek samping obat 3. Jika ada obat baru harus ada bukti
secra cermat untuk spesifikasi untuk efek terapi yang lebih
mempertimbangkan penggunannya baik
Biaya obat secara klinik sama 4. hindarkan penggunaan obat kombinasi ,
harus terpilih yang termurah kecuali efek yang lebih baik
dibandingkan dengan obat tunggal
Menggunakan obat dengan nama
generik 5. Apabila jenis obatnya banyak maka
dipilih berdasarkan drug of choice dari
prevalensi tinggi
PROSEDUR DISTRIBUSI
Rancangan system dan seberapa baik
system berjalan
Jumlah masing-msing departemen
dan lokasi penyimpanan
Jumlah dan pasokan di tiap tempat
Simpanan yng ada dan penanganan
perlengkapan
Hubungan fisik antar departemen
Jalannya lalu lintas
Biaya tenaga kerja untuk tiap-tiap
area
Pertimbangan aliran kas
PENGELOLAAN PERBEKALAN OBAT PADA TAHAP DISTRIBUSI

Kegiatan mendistribusikan
perbekalan farmasi di rumah sakit
untuk pelayanan individu dalam
proses terapi bagi pasien ranap
dan rajal serta untuk penunjang
pelayanan medis
Tujuan : diracang atas dasar
kemudahan untuk dijangkau oleh
pasien dengan
mempertimbangkan efisiensi dan
efektivitas sumber daya yang ada
STANDART MINIMAL IFRS
(AKREDITASI)
Administrasi dan Pengelolaan.
Staf dan Pimpinan.
Fasilitas dan peralatan.
Kebijakan dan Prosedur.
Pengembangan Staf dan Program
Pendidikan.
Evaluasi dan pengendalian Mutu
ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

Ada bagan organisasi, uraian tugas dan fungsi,


wewenang dan tanggung jawab serta hubungan
koordinasi di dalam dan di luar pelayanan yg
ditetapkan oleh pimpinan RS.
Bagan organisasi bisa di revisi tiap 3 tahun.
Ka IFRS terlibat dalam perencanaan dan penentuan
anggaran serta penggunaan sumber daya.
Ada rapat Pertemuan berkala.
Ada Komite/Panitia Farmasi dan Terapi di RS dan
sekretaris adalah Apoteker IFRS.
STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA INSTALASI
FARMASI

ADM IFRS

PENGELOLAAN PELAYANAN MANAJEMEN


PERBEKALAN FARMASI KLINIK MUTU
KUALIFIKASI SDM
JABATAN FUNGSI KUALIFIKASI
Kepala Instalasi Mengorganisir & Apoteker, Apt S2,
Farmasi mengarahkan Kursus manajemen
sesuaikan Akreditasi
IFRS
Koordinator Mengkoordinir Apoteker, Ap S2,
beberapa penyelia Kursus sesuai ruang
lingkup
Penyelia / Supervisor. Menyelia beberapa Apoteker, Kursus
pelaksana ( 3-5 Farmasi Rumah Sakit.
pelaksanan perlu 1
penyelia)
Pelaksana Teknis Melaksanakan Tugas Apoteker, Sarjana
Kefarmasian tertentu Farmasi, Asisten
Apoteker
ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

Ada komunikasi berkala dengan dokter dan


paramedis dan partisipasi dalam rapat.
Dukumentasi Staf baik penilaian dan catatan
kerja.
Dukumentasi rapi dan rinci dari pelayanan
Farmasi serta dilakukan evaluasi.
Ka IFRS terlibat langsung dalam perumusan
keputusan yg berkaitan dengan pelayanan
farmasi dan penggunaan obat.
ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

Terlibat dalam Panitia / Komite


Farmasi & Terapi.
Terlibat dalam Team pengendalian
Infeksi Rumah Sakit.
Terlibat dalam panitia Mutu
Pelayanan RS.
Team Perawatan Paliatif dan bebas
nyeri.
Team Penanggulangan AIDS.
Team Transplantasi.
Team PKMRS dll.
STAF DAN PIMPINAN
IFRS dipimpin oleh Apoteker.
Apoteker pengelola minimal
punya pengalaman 2 tahun di
bagian Farmasi RS.
Apoteker telah terdaftar di
Depkes ,ada SIK, terdaftar di
Asosiasi Profesi, SK
Penempatan.
Pelaksanaan pelayanan
dibantu tenaga ahli madya
Farmasi (D3) dan Tenaga
menengah Farmasi (AA).
Ka IFRS bertanggung jawab
pd aspek hukum dan peraturan
Farmasi baik dari pengawasan
dan administrasi.
STAF DAN PIMPINAN
Ada Apoteker di tempat pelayanan dan ada pendelegasian bila
berhalangan.
Ada Uraian Tugas (Job discription) bagi staf dan pimpinan farmasi.
Jumlah dan kualifikasi staf sesuai kebutuhan.
Apoteker mampu melatih dan mendidik.
Ada penilaian terhadap staf berdasarkan tugas.
STAF DAN PIMPINAN
Kompetensi Apoteker sebagai pimpinan.
 mampu memimpin & mau mengembangkan pelayanan.
 mampu mengembangkan diri & bekerja sama dengan pihak lain.
 mampu melihat masalah, menganalisa dan memecahkan persoalan.
Kompetensi Apoteker sebagai Fungsional.
 mampu memberikan pelayanan & melakukan akuntabilitas praktek
kefarmasian.
 mampu mengelola manajemen praktis farmasi.
 mampu berkomunikasi tentang kefarmasian.
 mampu melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan
di bidang Farmasi Klinik.
STAF DAN PIMPINAN

Analisa kebutuhan tenaga.


 Pekerjaan kefarmasian : Apoteker, Sarjana Farmasi, Asisten Apoteker.
 Pekerjaan Administrasi : tenaga administrasi, operator komputer/teknisi.
 Pembantu pelaksana pelayanan.

Beban Kerja.
 Berdasar kapasitas tempat tidur & BOR ( 1 apoteker untuk 30 tempat tidur )
 Jumlah resep & Formulir per hari.
 Volume Perbekalan Farmasi.
STAF DAN PIMPINAN
Pendidikan.
 Kualifikasi pendidikan sesuai jenis/tugas fungsi.
 Penambahan pengetahuan sesuai tanggung jawab.
 Peningkatan ketrampilan sesuai tugas.
Waktu Pelayanan.
 Pelayanan 3 shiff (24 jam)
 Pelayanan 2 shiff.
 Pelayanan 1 shiff.
Jenis Pelayanan
 Pelayanan gawat darurat, rawat inap intensif.
 Pelayanan rawat jalan, rawat inap.
 Penyimpanan dan pendistribusian.
 Produksi obat.
FASILITAS DAN PERALATAN
Ada Ruangan, peralatan dan fasilitas yang mendukung administrasi,
profesionalisme dan fungsi teknik farmasi.
Ruangan penyimpanan sesuai peraturan.
Fasilitas produksi sesuai standart.
Fasilitas distribusi obat.
Penyimpanan Arsip resep.
Ruang Informasi dan edukasi.
FASILITAS RUANGAN
Ruang Kantor : Ruang pimpinan, Staf, Administrasi dan Pertemuan.
Ruang Produksi : sedian steril dan non steril.
Ruang Penyimpanan : kondisi, sanitasi, temperatur, sinar/cahaya, kelembaban,
ventilasi.
 Ruang penyimpanan barang umum : obat jadi, produksi, bahan baku dan alat kesehatan.
 Ruang penyimpanan barang khusus : obat termolabil, alkes suhu rendah, mudah terbakar, bahan
berbahaya, barang karantina.
FASILITAS RUANGAN
Ruang distribusi / pelayanan :
 Rawat jalan( depo) & rawat inap (satelit).
 Distribusi ruangan dilengkapi troly.

Ruang konsultasi : rawat jalan & rawat inap.


Ruang informasi obat : luas disesuaian jumlah tempat tidur ( 200 tt=20m2,
400-600 tt=40m2, 1300tt=70m2)
Ruang arsip dokumen.
PERALATAN
Peralatan penyimpanan, peracikan dan pembuatan
obat baik nonsteril maupun aseptik.
Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip.
Kepustakaan yang memadahi untuk pelayanan
Informasi Obat.
Lemari penyimpanan Narkotika.
Lemari pendingin dan AC utk obat termolabil.
Penerangan, Sarana Air, Ventilasi dan sistem
pembuangan limbah.
Alarm dan Alat pemadam kebakaran.
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
Kebijakan dan Prosedur harus tertulis.
Dibuat oleh Ka IFRS, Komite/Panitia Farmasi & Terapi serta para
Apoteker.
Pesanan Obat sesuai dengan formularium.
Ada dokumentasi penggunaan obat dan masalah obat.
Konsisten terhadap sistem pelayanan Rumah Sakit.
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
Pengelolaan : ada kebijakan & prosedur mulai dari perencanaan,
pengadaan, produksi, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan
pelaporan.
Pelayanan : Pengkajian Resep,Dispensing (obat, pencampuran, bahan
berbahaya), Efek samping obat, PIO,Konseling, Kadar obat dalam
darah, Visite/Ronde farmasi, Pengkajian penggunaan obat.
PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN

Ada program pengembangan staf.


Ada program orientasi tentang tugas dan tanggung jawab bagi staf
baru.
Ada kesempatan mengikuti pelatihan dan program pendidikan
berkelanjutan.
Penyelenggaraan pendidikan dan penyuluhan tentang Penggunaan
obat & penerapannya, pendidikan berkelanjutan bagi staf dan
praktikum siswa farmasi.
EVALUASI & PENGENDALIAN MUTU

Terlibat dalam program pengendalian mutu


pelayanan RS.
Evaluasi secara periodik terhadap konsep, kebutuhan,
proses dan hasil demi menunjang peningkatan mutu
pelayanan.
Perencanaan program pengendalian mutu.
Kegiatan pengendalian mutu mencakup : Pemantauan
(Audit) , Penilaian ( Review), Tindakan ( Observasi),
Evaluasi dan Umpan balik( Survei).
JENIS EVALUASI
PROSPEKTIF : dijalankan sebelum pelayanan dilaksanakan (
pembuatan standar, perijinan).
KONKUREN : bersamaan dengan pelayanan ( konseling, peracikan
obat).
RETROSPEKTIF : setelah pelayanan dilaksanakan ( survei konsumen,
mutasi barang )
PENGENDALIAN MUTU
Kriteria kualitas pelayanan yang diinginkan.
Penilaian kualitas pelayanan berdasarkan kriteria.
Pendidikan personel dan peningkatan fasilitas bila diperlukan.
Penilaian ulang pelayanan .
Up date kriteria.
Manfaat Instalasi Farmasi dengan kebijakan pengelolaan
sistem satu pintu, bermanfaat dalam hal

Standarisasi Sediaan Farmasi,


Pelaksanaan pengawasan dan
Alat Kesehatan, dan Bahan Penjaminan mutu
pengendalian
Medis Habis Pakai

Penurunan risiko kesalahan


Pengendalian harga Sediaan Pemantauan terapi Obat
terkait penggunaan Sediaan

peningkatan pendapatan Peningkatan mutu pelayanan


Kemudahan akses data
Rumah Sakit dan peningkatan Rumah Sakit dan citra Rumah
Sediaan
kesejahteraan pegawai Sakit
Kebijakan Pengelolaan Obat
• Rumah Sakit perlu mengembangkan
kebijakan pengelolaan Obat untuk
meningkatkan keamanan, khususnya
Obat yang perlu diwaspadai (high-alert
medication).
• High-alert medication adalah Obat
yang harus diwaspadai karena sering
menyebabkan terjadi
kesalahan/kesalahan serius (sentinel
event) dan Obat yang berisiko tinggi
menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak
Diinginkan (ROTD).
Kelompok Obat high-alert diantaranya:
a. Obat yang terlihat mirip dan
kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa
dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look
Alike Sound Alike/LASA).
b. Elektrolit konsentrasi tinggi (misalnya
kalium klorida 2meq/ml atau yang lebih
pekat, kalium fosfat, natrium klorida
lebih pekat dari 0,9%, dan magnesium
sulfat =50% atau lebih pekat).
c. Obat-Obat sitostatika.
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai