Fitokimia-Jan2021
Total points 20/40
0 of 0 points
Kelas
Nama
Alkaloid
Flavonoid
Tanin
Kuinon
Sterol
Mayer
Mg/HCl
FeCI3
Lieberman-Burchard
Dragendorf
Solvent
Mobile phase
Stationer phase
Analit
Kromatogram
Solvent
Mobile phase
Stationer phase
Analit
Kromatogram
kering
basah
cair
Semua salah
Semua benar
Other:
detector
kolom kapiler
injector
pompa vacuum
carburator
Fase gerak
Fase diam
Plat
Sampel
Eluent
AgSO4
AlOH
Amylum
Na. bicarbonate
Semua benar
Alkaloid
Flavonoid
Tanin
Kuinon
Sterol
Adsorpsi
Pasrtisi
Penukar ion
Permeasi gel
Tekanan uap
Titik leleh
Titik jenuh
Titik beku
Fasa gerak
KLT
Coloumn Chromatography
Paper chromatography
GC
HPLC
Mayer
Busa
FeCI3
Lieberman-Burchard
Dragendorf
petroleum eter
kloroform
methanol
air
Nilai Rf
Warna noda
Besar noda
Tinggi noda
Tinggi eluent
Pemisahan
Pemurnian
Rekristalisasi
Semua salah
Semua benar
Other:
Mayer
Mg/Hcl
FeCI3
Lieberman-Burchard
Dragendorf
Essay 0 of 0 points
1. Susut Pengeringan
Syarat : tidak lebih dari 10 % (farmakope Herbal
Indonesia)
prosedur :
Ekstrak ditimbang secara seksama sebanyak 1 g
sampai 2g dan dimaasukkan ke dalam botol
timbang dangkal bertutup yang sebelumnya telah
dipanaskan pada suhu 105°C selama 30 menit
dan telah ditara.
Sebelum ditimbang, ekstrak diratakan dalam botol
timbang, dengan menggoyangkan botol, hingga
merupakan lapisan setebal lebih kurang 5 mm
sampai 1 O mm.
Jika ekstrak yang diuji berupa ekstrak kental,
ratakan dengan bantuan pengaduk.
Kemudian dimasukkan ke dalam ruang pengering,
buka tutupnya, keringkan pada suhu 105°C hingga
bobot tetap.
Sebelum setiap pengeringan, biarkan botol dalam
keadaan tertutup mendingin dalam eksikator
hingga suhu kamar.
Jika ekstrak sulit kering dan mencair pada
pemanasan, ditambahkan 1 g silika pengering
yang telah ditimbang seksama setelah
dikeringkan dan disimpan dalam eksikator pada
suhu kamar.
Campurkan silika tersebut secara rata dengan
ekstrak pada saat panas
kemudian keringkan kembali pada suhu
penetapan hingga bobot tetap
2. kadar abu
Lebih kurang 2 g sampai 3 g ekstrak yang telah
digerus dan ditimbang saksama, dimasukkan ke
dalam krus silikat yang telah dipijarkan dan ditara,
ratakan. Pijarkan perlahan-lahan hingga arang
habis, dinginkan, timbang. Jika cara ini arang tidak
dapat dihilangkan, tambahkan air panas, saring
melalui kertas saring bebas abu. Pijarkan sisa
kertas dan kertas saring dalam krus yang sama.
Masukkan _ltrat ke dalam krus, uapkan, pijarkan
hingga bobot tetap, timbang. Hitung kadar abu
terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.
1. KLT
2. Komponen utama KLT: fase gerak, fase diam,
chamber, pembanding
3. Plat KLT silika gel F254 dilapisi senyawa
auorosence sehingga saat disinari
dengan UV 254, silika nya berpendar sedangkan
spot sampel meredam.
4. Perbedaan sinar UV 254 dan 366 adalah pada
panjang gelombang 254, silika
dapat berpendar dikarenakan adanya
auorescence dan senyawanya redam.
Sedangkan pada panjang gelombang 366,
senyawa akan berpendar jika
menyerap gelombang dan silika akan redam.
5. Prinsip: Silika dipanaskan untuk diaktifkan,
disiapkan fase geraknya, dan
ditotolkan
Forms