Anda di halaman 1dari 45

Mata Kuliah: Manajemen Organisasi Rumah Sakit

Prodi : S1 Administrasi Rumah Sakit


Semester : III
Dosen : Dilla Fitria, S.Ked, M.Kes
Etymology
 Kata "rumah sakit" berasal dari bahasa Latin "hospes"
 pengunjung atau tuan rumah yang menerima
pengunjung
 Dari "hospes" muncul bahasa Latin "hospitalia",
bangunan untuk orang asing atau tamu
 Pada abad ke-16 "Rumah Sakit"  lembaga di mana
orang sakit atau terluka diberikan perawatan medis
atau bedah
Definisi Rumah Sakit
 Sebuah bangunan tempat orang sakit, terluka, atau
lemah diterima dan dirawat
 Lembaga publik atau swasta yang didirikan untuk
penerimaan dan penyembuhan, atau untuk
perlindungan, dari orang yang sakit badan atau
pikiran, atau cacat, lemah, dan di mana mereka
dirawat dengan biaya sendiri, atau lebih sering dengan
amal di seluruhnya atau sebagian
 Rumah sakit  suatu fasilitas pelayanan
kesehatan perorangan yang menyediakan rawat
inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan
kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang
terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan
rehabilitatif untuk orang-orang yang menderita
sakit, cidera, dan melahirkan. (Peraturan Menkes
RI Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006)
 Rumah sakit  sarana kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara
merata dengan mengutamakan upaya
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu
dengan upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit dalam suatu tatanan rujukan
serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan
tenaga dan penelitian. (Kep Menkes Nomor
582/Menkes/SK/VI/1997)
 Rumah Sakit  Institusi Pelayanan Kesehatan Yang
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Perorangan
Secara Paripurna Yang Menyediakan Pelayanan Rawat
Inap,Rawat Jalan, Dan Gawat Darurat. (UNDANG
UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44
TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT)
Sejarah Perumahsakitan
di Indonesia
 Pelayanan RS dimulai sejak VOC (Vereenigde Oost Indische
Compagnie)
* RS Militer, yang menampung :
- Pelaut
- Pekerja yang luka
- Serdadu yang luka
* VOC menunjang & memberi subsidi pembangunan RS untuk
masyarakat Cina di Jakarta :
- Yang terlantar
- Pecandu madat

 Herman Willem Daendels membangun Groot Militaire Hospitalen di


Jakarta ,Semarang ,dan Surabaya.
- Beberapa kelompok penduduk pribumi yang bebas biaya : orang
gila, penghuni penjara yang sakit, dan pegawai pemerintah.
• Tahun 1830 : sistem tanam paksa (cultuurstelsel) di perkebunan:
• RS Perkebunan
• RS Pelayaran
sebagai cikal bakal RS BUMN. Buruh (perkebunan &
tambang) langsung dipotong upah (sakit/tidak)

• Tahun 1901 : Politik Etis : di Jakarta dibangun Centraal Burgerlijk


Ziekenhuis (CBZ)  sekarang RSCM.

• RS Swasta : RS misionaris Kristen, awalnya membiayai sendiri


,1906 subsidi pemerintah

• RS keagamaan lainnya.
TUGAS RUMAH SAKIT
 Memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna  Melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan
serta melaksanakan rujukan.
FUNGSI RUMAH SAKIT
 Menyelenggarakan Pelayanan Medik.
 Pelayanan penunjang Medik dan non medik.
 Pelayanan dan Asuhan Keperawatan.
 Pelayanan Rujukan.
 Pendidikan dan Pelatihan.
 Penelitian dan pengembangan.
SARANA PRASARANA
1. rawat jalan; 13. ruang penyuluhan kesehatan
2. ruang rawat inap; masyarakat rumah sakit;
3. ruang gawat darurat; 14. ruang menyusui;
4. ruang operasi; 15. ruang mekanik;
5. ruang tenaga kesehatan; 16. ruang dapur;
6. ruang radiologi; 17. laundry;
7. ruang laboratorium; 18. kamar jenazah;
8. ruang sterilisasi; 19. taman;
9. ruang farmasi; 20. pengolahan sampah; dan
10. ruang pendidikan dan latihan; 21. pelataran parkir yang
11. ruang kantor dan mencukupi.
administrasi;
12. ruang ibadah, ruang tunggu;
JENIS RS BERDASAR PELAYANAN
RS UMUM RS KHUSUS
 memberikan pelayanan  memberikan pelayanan
kesehatan pada semua utama pada satu bidang
bidang dan jenis penyakit atau satu jenis penyakit
tertentu berdasarkan disiplin
ilmu, golongan umur,
organ, jenis penyakit, atau
kekhususan lainnya
JENIS RS BERDASAR PENGELOLAAN
RS PUBLIK RS PRIVAT/SWASTA
 dapat dikelola oleh
Pemerintah, Pemerintah  dikelola oleh badan hukum
Daerah, dan badan hukum dengan tujuan profit yang
yang bersifat nirlaba. berbentuk Perseroan Terbatas
atau Persero
 diselenggarakan berdasarkan
pengelolaan Badan Layanan  Milik Yayasan : yayasan tertentu,
Umum atau Badan Layanan Orgs Keagamaan
Umum Daerah sesuai (Muhammadiyah), organisasi
dengan ketentuan peraturan perorangan, kelompok dan
perundang-undangan jaringan nasional atau
internasional
 Tdk bisa menjadi RS Privat
RUMAH SAKIT
RS PENDIDIKAN RS NON PENDIDIKAN
 Rumah Sakit yang  hanya melakukan pelayanan
menyelenggarakan medik.
pendidikan dan penelitian
secara terpadu dalam
bidang pendidikan profesi
kedokteran, pendidikan
kedokteran berkelanjutan,
dan pendidikan tenaga
kesehatan lainnya.
KEPEMILIKAN RUMAH SAKIT
 Rumah Sakit Milik Masyarakat  RS Swasta

 Rumah Sakit Pemerintah


 RS Umum Pusat : secara vertikal milik Depkes
 RS Umum Daerah : milik Pemda setempat
 RS Militer : Polri
 RS BUMN : Pertamina
KLASIFIKASI RS
RS UMUM RS KHUSUS
 KELAS A  KELAS A
 KELAS B  KELAS B
 KELAS C  KELAS C
 KELAS D
KLASIFIKASI TIPE RS UMUM
 Kelas A : mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik spesialistik luas dan sub-spesialistik
luas.
 Kelas B : mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik sekurang-kurangnya 11 spesialistik
dan sub-spesialistik terbatas.
 Kelas C : mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik spesialis dasar.
 Kelas D : mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik dasar.
TANTANGAN RUMAH SAKIT SAAT INI
 Globalisasi  Persaingan
 Mutu Pelayanan dan Patient Safety  Patient Center
Care
 Perkembangan Iptek
 Hukum
 UU No. 44 ttg RS : Akreditasi dan Patient safety
 UU Praktik Kedokteran
 Biaya  asuransi Kesehatan
 SDM berkualitas
Bisnis Rumah Sakit

Product Trusty Business Service

Mindset
Keinginan Pelanggan
 Social needs  Ingin diakui keberadaannya sebagai
sesama manusia

 Emosional needs  Ingin disenangkan dan ingin


disanjung secara emosi

 Physical needs  Ingin sembuh dari gangguan fisik yang


dideritanya

 Security needs  Pasien ingin rasa aman dari gangguan


apapun
PARADIGMA BARU PELAYANAN KESEHATAN

‘Patient-centered care’ sebagai “asuhan yang


menghormati dan responsif terhadap pilihan,
kebutuhan dan nilai-nilai pribadi pasien. Serta
memastikan bahwa nilai-nilai pasien menjadi
panduan bagi semua keputusan klinis”
Standar Akreditasi RS
pada badan
Internasional

Patient Fokus Pasien


Centered Care

Quality & Safety


of Patient Care

NB. Mulai digunakan juga istilah :


“Patient – Family Centered Care”
PATIENT-CENTERED CARE
 Setiap pasien adalah manusia yg unik, dgn berbagai
kebutuhan yg berbeda
 Pasien adalah mitra dan mempunyai pengetahuan
serta keahlian yg penting bagi asuhan mereka
 Keluarga dan teman pasien juga merupakan mitra
 Akses thd informasi kesehatan yg bisa dimengerti
adalah penting dlm memberdayakan pasien utk
berpartisipadi dlm asuhan mereka.
 Kesempatan utk membuat keputusan adalah penting
bagi keadaan sehat pasien
 Setiap anggota staf adalah pemberi layanan, yg perannya
adalah utk memenuhi kebutuhan setiap pasien, dan
anggota staf dapat memenuhi kebutuhan tsb secara lebih
efektif bila RS mendukung mereka dlm mencapai aspirasi
profesional, maupun tujuan pibadi mereka yg tertinggi.
 Patient-centered care adalah inti dari sistem Yan Kes yg
bermutu tinggi dan suatu dasar yang penting bagi
pelayanan yg aman, efektif, efisien, tepat waktu, dan
equitable.
 Pada Model tradisional
dalam yankes, dokter
merupakan unit sentral/
pusat dalam model yankes

Pedekatan yg lebih modern dlm yankes


sekarang, diterapkan dgn cepat di
banyak RS di seluruh dunia, model tim
interdisiplin :
 model ini telah menggeser semua PPK
(Pemberi Pelayanan Kesehatan) menjadi
disekitar pasien
 berfokus pada pasien PCC (patient
centered care)
 Sbg tambahan, semua profesi sama
pentingnya bila tiba pada kontribusi
setiap profesional yankes terhadap
pasien dan tim 25
Patient centered care

View patients as multi-dimensional

body

connection

mind spirit

26
Model Patient Centered Care
(Interdisciplinary Team Model – Interprofessional Collaboration)

DPJP
Perawat Apoteker
• Clinical/Team
Leader Fisio Ahli
• Review Asuhan terapis Pasien, Gizi
• Secara kolaboratif Keluarga
melakukan sintesa Radio
& integrasi asuhan Analis
grafer
pasien
Lainnya

1. Patient Centered Care (PCC)  Pasien adalah pusat pelayanan, Pasien adalah
bagian dari tim
2. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) diposisikan di sekitar pasien, dgn
kompetensi yg memadai, sama pentingnya pada kontribusi profesinya, tugas mandiri, delegatif,
kolaboratif, merupakan model Tim Interdisiplin
3. Peran & fungsi DPJP : sebagai Clinical Leader, melakukan Review, Sintesa , Integrasi
asuhan pasien, Koordinasi (dapat oleh PPA lain)
4. PCC merupakan pendekatan modern, inovatif, sudah menjadi trend global dalam
pelayanan RS KARS Dr.Nico Lumenta
Health Professions
Medical Professions
Nurses
Pharmacists
Public Health
Nutritionists
Physiotherapists
Medical technicians
Interprofessional
Collaboration (IPC)
 Kolaborasi Interprofesi atau Interprofessional
Collaboration (IPC)  kemitraan antara orang
dengan latar belakang profesi yang berbeda dan
bekerja sama untuk memecahkan masalah
kesehatan dan menyediakan pelayanan kesehatan
(Morgan et al, 2015).
 Menurut WHO, IPC terjadi saat berbagai profesi
kesehatan bekerja sama dengan pasien, keluarga dan
komunitas untuk menyediakan pelayanan
komprehensif dan berkualitas tinggi (WHO, 2010).
Kolaborasi Interprofesional  Bila beragam Nakes
dari berbagai latar belakang profesi bekerja
bersama menangani pasien, keluarga, serta
komunitas untuk memberikan mutu asuhan
terbaik
Pendidikan Interprofesional  Bila peserta didik
dari dua profesi atau lebih saling belajar tentang,
dari dan antar mereka untuk mencapai
kolaborasi yang efektif dan meningkatkan hasil
di bidang kesehatan
 Tidak lagi cukup bagi para Nakes Pemberi Asuhan
Pasien untuk menjadi sekedar profesional. Dalam
iklim global sekarang, tenaga kesehatan juga dituntut
menjadi interprofesional” (WHO, 2010)
 WHO mengakui kolaborasi interprofesional dalam
pendidikan dan dalam praktek, merupakan suatu
strategi inovatif yang berperan penting dalam upaya
menangani krisis kesehatan global.
 Diketahui bahwa kolaborasi interprofesional
merupakan kunci dalam memberikan asuhan pasien
terbaik.
Elements of collaborative practice (Kasperski M. Implementation
strategies: „Collaboration in primary care - family doctors and
nurse practitioners delivering shared care.‟ Toronto, ON: Ontario
College of Family Physicians, 2000) KARS Dr.Nico Lumenta

1. Tanggung jawab - Responsibility


2. Akuntabel - Accountability
3. Koordinasi - Coordination
4. Komunikasi - Communication
5. Kerjasama - Cooperation
6. Ketegasan - Assertiveness
7. Otonomi - Autonomy
8. Percaya & Respek - Mutual trust and respect
Core Competencies (Kompetensi
Inti) IPC
ROLES/
VALUES/ RESPONSI
ETHICS BILITIES

WORK IN IPC
TEAMS 
CORE
COMPETEN
CIES
COMMUNI TEAM WORK
CATION PROCESSES
VALUES/ETHICS

Bekerja bersama dengan individu dari profesi lain


untuk menjaga suasana kerja yang saling
menghormati dan nilai-nilai bersama
ROLES & RESPONSIBILITIES

Gunakan pengetahuan tentang peran seseorang dan dari


profesi lain untuk menilai dan menangani dengan
tepat kebutuhan perawatan kesehatan pasien dan
populasi yang dilayani
INTERPROFESSIONAL
COMMUNICATION
Berkomunikasi dengan pasien, keluarga,
komunitas, dan profesional kesehatan lainnya
secara responsif dan bertanggung jawab yang
mendukung pendekatan tim untuk pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan penyakit
INTERPROFESSIONAL TEAMWORK &
TEAM-BASED CARE

Menerapkan nilai-nilai yang membangun hubungan


dan prinsip dinamika tim untuk bekerja secara efektif
dalam peran tim yang berbeda untuk merencanakan
dan memberikan perawatan yang berpusat pada
pasien/populasi yang aman, tepat waktu, efisien,
efektif, dan adil
Interprofesional Collaboration
TERGAMBAR 
DOKUMENTASI ASUHAN TERINTEGRASI

FORM ASUHAN (REKAM MEDIS)


TERINTEGRASI

DUKUNGAN INFORMATION TECHNOLOGI


& COMMUNICATION (ITC)
Ciri penting Rumah Sakit
dalam konteks
Keselamatan Pasien
Beberapa ciri penting RS
 Padat Modal
 Padat Teknologi
 Padat Karya
 Padat Profesi
 Padat Sistem/prosedur
 Padat Mutu
 Padat Keluhan/Masalah
 Padat Risiko
 Padat “Error“ ?

• RS = “Kompleks  padat !!!”


ISU UTAMA RUMAH SAKIT

Evidence
Based
Medicine

KINERJA

MUTU ETIK
Safety
 DI RS, MUTU Pelayanan saja  tidak cukup.
Proses hukum  sangat meningkat  RS & Profesi
 Sasaran serangan tudingan.

 KESELAMATAN PASIEN (KPRS) MENGUBAH “BLAMING


CULTURE” KE “SAFETY CULTURE”, DAN MENGURANGI
LITIGASI (GUGATAN HUKUM) DI RS
(Hillary Rodham Clinton and Barack Obama : Making Patient Safety the Centerpiece of Medical Liability Reform.
New Engl J Med 354;21 www.nejm.org May 25, 2006.)

Bobot 1 Bobot
Ringan Berkurang

2
Bobot
Bobot
Berat
Meningkat

Anda mungkin juga menyukai