Anda di halaman 1dari 37

LOGO

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
PENGERTIAN

Marah adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon


terhadap kecemasan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi yang
dirasakan sebagai ancaman

(Stuart , 2009)
AGRESIF – Perilaku Kekerasan
 Kontinum antara agresif verbal – kekerasan fisik

 Perilaku kekerasan hasil dari kemarahan atau ketakutan yang ekstrim

 Perilaku kekerasan dapat berupa :

 Verbal

 Pada orang lain

 Pada lingkungan

 Diri sendiri
RENTANG RESPON MARAH

 Respons kemarahan berfluktuasi sepanjang adaptif dan maladaptif :

adaptif maladaptif

Asertif Pasif Perilaku Kekerasan

 Dalam setiap orang terdapat kapasitas untuk berperilaku pasif, asertif,


dan agresi/perilaku kekerasan (Stuart,2009)
Lanjutan….

 Perilaku asertif merupakan perilaku individu yg mampu menyatakan


atau mengungkapkan rasa marah atau tdk setuju tanpa menyalahkan
atau menyakiti orang lain.

(Dampak dari perilaku ini dapat menimbulkan kelegaan pd

individu)

 Perilaku pasif merupakan perilaku individu yg tidak mampu untuk


mengungkapkan perasaan marah yg sedang dialami, dilakukan dg
tujuan menghindari suatu tuntutan nyata.
Lanjutan…..

★ Agresi/perilaku kekerasan merupakan hasil dari kemarahan yg sangat


tinggi atau ketakutan (panik).

★ Individu agresif tidak mempedulikan hak orang lain.

★ Bagi individu ini hidup adalah medan peperangan.

★ Biasanya perilaku kekerasan dilakukan individu yang agresif untuk


menutupi kurangnya rasa percaya diri.
Proses Keperawatan
Pengkajian

Implementasi/ Dx Keperawatan
evaluasi

Perencanaan
PENGKAJIAN

1. Faktor Predisposisi

Faktor-faktor yang mendukung terjadinya

masalah perilaku kekerasan adalah faktor

biologis, psikologis dan sosiokultural.


A. Faktor Biologis
1. Instinctual Drive Theory (Teori Dorongan Naluri)

Teori ini menyatakan bahwa perilaku kekerasan

disebabkan oleh suatu dorongan kebutuhan dasar

yg sangat kuat.

2. Psychosomatic Theory

Pengalaman marah adalah akibat dari respons psikologis terhadap


stimulus eksternal, internal maupun lingkungan.

(Sistem limbik berperan sbg pusat untuk mengekspresikan maupun


menghambat rasa marah)
B. Faktor Psikologis

1. Frustration aggresion theory (teori agresif- frustasi)

Perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil dari

akumulasi frustasi.

Frustasi terjadi apabila keinginan individu untuk

mencapai sesuatu gagal atau terhambat.


Lanjutan…..

2. Behavioral theory (Teori perilaku)

Kemarahan adalah proses belajar, hal ini dapat dicapai


apabila tersedia fasilitas/situasi yg mendukung.
Lanjutan……

3. Existential Theory (Teori ekstitensi)

Bertingkah laku adalah kebutuhan dasar manusia, apabila


kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi melalui berperilaku
konstruktif, maka individu akan memenuhinya melalui
berperilaku dekstruktif.
C. Faktor Sosial kultural

1. Social Environment Theory (Teori Lingkungan Sosial)

Lingkungan sosial akan mempengaruhi sikap

individu dalam mengekspresikan marah.

Norma budaya dapat mendukung individu untuk


berespons asertif atau agresif.
Lanjutan……

2. Social Learning Theory (Teori belajar sosial)

Perilaku kekerasan dapat dipelajari secara

langsung maupun melalui proses

sosialisasi.
2. FAKTOR PRESIPITASI

► Stresor yg mencetuskan perilaku kekerasan bagi setiap


individu bersifat unik.

► Stresor tersebut dapat disebabkan dari luar maupun dari


dalam.

► Contoh stresor yg berasal dari luar antara lain : serangan fisik,


kehilangan, kematian
Lanjutan…..

► Stresor yg berasal dari dalam adalah putus hubungan dg orang


yg berarti, kehilangan rasa cinta, ketakutan terhadap penyakit
fisik dll.

► Lingkungan yg terlalu ribut, padat, kritikan yg mengarah pada


penghinaan, tindakan kekerasan dapat memicu perilaku
kekerasan.
3. MEKANISME KOPING

☻ Perawat perlu mengidentifikasi mekanisme koping klien,


sehingga dapat membantu klien mengembangkan
mekanisme koping yg konstruktif dalam mengekspresikan
marahnya.

☻ Mekanisme koping yg umum digunakan adalah mekanisme


pertahanan ego seperti Displacement, Sublimasi, Proyeksi,
Represi, Denial dan Reaksi Formasi.
4. PERILAKU
 Perilaku yg berkaitan dg perilaku kekerasan antara lain :

1. Menyerang atau Menghindar

 Pada keadaan ini respons psikologi timbul karena


kegiatan sistem saraf otonom bereaksi terhadap sekresi
ephineprin yg menyebabkan tekanan darah meningkat,
takhikardi, wajah merah,

 Pupil melebar, mual, sekresi HCL meningkat, peristaltik


gaster menurun, pengeluaran urin dan saliva meningkat,
konstipasi, kewaspadaan jg meningkat disertai
ketegangan otot, seperti rahang terkatup,tangan
dikepal,tubuh menjadi kaku dan disertai reflek yg cepat.
Lanjutan…..
2. Menyatakan secara asertif (assertiveness)

 Perilaku yg sering ditampilkan individu dalam


mengekspresikan kemarahannya yaitu dengan perilaku pasif,
agresif dan asertif.

 Perilaku asertif adalah cara yg terbaik untuk mengekspresikan


marah krn individu dapat mengekspresikan rasa marahnya
tanpa menyakiti orang lain secara fisik maupun psikologis.

3. Memberontak (acting out)

Perilaku yg muncul biasanya disertai kekerasan akibat konflik


perilaku, memberontak utk menarik perhatian orla.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

 Risiko perilaku kekerasan

 Perilaku kekerasan
Tindakan Keperawatan

Tujuan : klien mampu....

1. Menyebutkan penyebab perilaku kekerasan

2. Menyebutkan tanda-tanda perilaku kekerasan

3. Menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah


dilakukannya.

4. Menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya.

5. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasannya.

6. Mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual, sosial


dan dengan terapi psikofarmaka.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

 Kesadaran diri perawat

 Pendidikan kesehatan

 Latihan asertif

 Strategi komunikasi

 Strategi lingkungan

 Strategi perilaku

 Farmakologi

 Manajemen krisis
Tindakan

1) Diskusikan bersama Klien penyebab perilaku kekerasan saat


ini dan yang lalu

2) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara

fisik, psikologis, sosial, spiritual dan intelektual.

3) Diskusikan bersama klien perilaku kekerasan yang biasa

dilakukan pada saat marah (Verbal, terhadap orang lain

terhadap diri sendiri, terhadap lingkungan.

4) Diskusikan bersama klien akibat perilaku kekerasan


5) Diskusikan bersama klien cara mengontrol
perilakukekerasan secara:

a) Fisik

b) Obat

c) Sosial/verbal

d) Spiritual
a. Cara Fisik

 Tarik nafas dalam

 Pukul kasur dan bantal

 Kegiatan fisik lain

SP TND/ SP Pukul bantal


b) Patuh Obat:

1. Diskusikan hasil latihan mengontrol perilaku kekerasan


secara fisik

2. Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima


benar (benar nama pasien, benar nama obat, benar cara
minum obat, benar waktu minum obat dan benar dosis obat)

3. Jelaskan guna obat dan akibat jika tidak teratur diminum

4. Susun jadual minum obat secara teratur

SP minum obat
c) Cara sosial/ verbal

1. Diskusikan hasil latihan mengontrol perilaku kekerasan


secara fisik dan patuh minum obat

2. Latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal

3. Susun jadual latihan mengungkapkan marah secara verbal

SP Cara Verbal
d) Cara Spiritual

1. Diskusikan hasil latihan mengontrol perilaku kekerasan secara


fisik, sosial/verbal dan jadual minum obat

2. Latihan kegiatan ibadah: berdoa,dll

3. Buat jadual latihan berdoa,dll

SP Spiritual
2. TINDAKAN UNTUK KELUARGA

A. Tujuan

Setelah melakukan tindakan, keluarga mampu merawat klien


dengan perilaku kekerasan di rumah

B. Tindakan

1) Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku kekerasan

(penyebab, tanda dan gejala, perilaku yang muncul dan

akibat dari perilaku kekerasan tersebut)


2) Latih keluarga merawat klien dengan perilaku
kekerasan

a) Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien melakukan


tindakan yang telah diajarkan oleh perawat

b) Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian kepada pasien


bila pasien dapat melakukan kegiatan tersebut secara tepat

c) Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus


dilakukan bila pasien menunjukkan gejala-gejala perilaku
kekerasan

SP Keluarga
3) Diskusikan bersama keluarga kondisi-kondisi klien yang perlu segera
dilaporkan kepada perawat, seperti bicara keras dan kasar,
melempar/merusak barang-barang atau memukul orang lain

SP Keluarga
SP Klien dengan RPK

• Mengidentifikasipenyebab, tanda gejala, pk yang dilakukan,


akibat PK
SP1p • Latih melakukan TND dan pukul bantal
• Masukkan dalam jadwal kegiatan

• Evaluasi jadwal harian


• Jelaskan cara minum obat dan latih minum obat yang benar
SP2p • Masukkan dalam jadwal kegiatan

• Evaluasi jadwal harian


• Jelaskan cara sosial- verbal
SP3p • Latih meminta, menolak dan mengungkapkan perasaan dg baik
• Masukkan dalam jadwal kegiatan
• Evaluasi jadwal harian
• Jelaskan cara spiritual
SP4p • Latih cara spiritual
• Masukkan dalam jadwal kegiatan
Evaluasi Pada Klien
1. Klien mampu menyebutkan penyebab, tanda dan gejala PK, PK
yg biasa dilakukan dan akibat PK.

2. Klien mampu menggunakan cara mengontrol

perilaku kekerasan secara teratur sesuai

jadual:

a. secara fisik

b. secara sosial/ verbal

c. secara spiritual

d. dengan terapi psikofarmaka


Evaluasi pada Keluarga

Keluarga mampu:

• Mencegah terjadinya PK

• Menunjukkan sikap mendukung dan menghargai

• Memotivasi dlm mengontrol PK

• Mengidentifikasi perilaku yang harus dilaporkan perawat


E. DOKUMENTASI

Pendokumentasian perilaku kekerasan dapat dilakukan pada


format
TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TTD

13 Agustus Data:
2018 DS : Klien mengatakan marah dengan orang tua, S: Klien mengatakan marah karena keinginannya Ayu
sehari sebelum masuk RSJ memukul orang tidak dituruti orang tua, yang dirasakan dada
tua, mengeluh kepala pusing dan berdebar- terasa sesak dan panas, yang sering dilakukan
debar untuk melampiaskan marah adalah dengan
DO: Nada bicara tinggi, ekspresi wajah tegang, memukul, merasa menyesal dan rugi setelah
sorot mata tajam, tidak bisa duduk tenang, memukul orang tua, setelah diajari tarik nafas
cenderung mendominasi pembicaraan. dalam merasa sedikit lega setelah latihan tarik
nafas dalam
Dx Kep: Perilaku Kekerasan
O: Kurang kooperatif, nada bicara tinggi, ekspresi
Tindakan: SP 1 (Tarik nafas dalam) tegang
- BHSP
- Mengidentifikasi penyebab PK A: PK (+) ; klien mampu mengidentifikasi
- Mengidentifikasi tanda dan gejala PK penyebab PK, tanda PK, PK yang biasa
- Mengidentifikasi PK yang biasa dilakukan dilakukan, akibat PK dan mampu melakukan
- Mengidentifikasi akibat PK tarik nafas dalam dengan bimbingan.
- Melatih cara marah dengan tarik nafas dalam
- Membimbing memasukkan dalam jadwal P: - Motivasi klien untuk mengidentifikasi
harian penyebab PK, tanda PK, PK yang biasa
dilakukan dan akibat PK yang lain.
RTL: lanjutkan SP 2 ( cara marah dengan pukul - Motivasi klien untuk latihan TND 3x sehari ( 5
bantal) kali)
LOGO

Anda mungkin juga menyukai