Anda di halaman 1dari 20

KONSEP DAN PRINSIP GAWAT

DARURAT

Kelompok 1
• BELLA DWI ANDIKA (P07220118070)
• EVIANA PERMANA PUTRI (P07220118080)
• FIQHI SYARIFATUNNISA (P07220118083)
• MARIZKA NUR AISYAH (P07220118085)
• SAKILA OKTA DWINASARI (P07220118103)
PENGERTIAN

• Keperawatan Gawat Darurat (Emergency Nursing)


merupakan pelayanan keperawatan yang komprehensif
diberikan kepada pasien dengan injury akut atau sakit
yang mengancam kehidupan.

• Sebagai seorang spesialis, perawat gawat darurat


menghubungkan pengetahuan dan keterampilan untuk
menangani respon pasien pada resusitasi, syok, trauma,
ketidakstabilan multisystem, keracunan dan kegawatan
yang mengancam jiwa lainnya.
TUJUAN

Bagi profesi keperawatan pelatihan kegawatdaruratan, dapat


dijadikan sebagai aspek legalitas dan kompetensi dalam melaksanakan
pelayanan keperawatan gawat darurat yang tujuannya antara lain:
• Memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan
keperawatan gawat darurat yang diberikan.
• Menginformasikan kepada masyarakat tentang pelayanan
keperawatan gawat darurat yang diberikan dan tanggung jawab
secara professional
• Memelihara kualitas/mutu pelayanan keperawatan yang diberikan
• Menjamin adanya perlindungan hukum bagi perawat
• Memotivasi pengembangan profesi
• Meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan
TUJUAN KEGAWATDARURATAN
ADALAH:
• Mencegah kematian dan cacat (to save life and limb)
pada periderita gawat darurat, hingga dapat hidup dan
berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana
mestinya
• Merujuk penderita . gawat darurat melalui sistem
rujukan untuk memperoleh penanganan yang Iebih
memadai.
• Menanggulangi korban bencana.
PERSPEKTIF KEPERAWATAN KRITIS DAN
KEGAWATDARURATAN

Keperawatan kritis dan kegawatdaruratan meliputi


pertolongan pertama, penanganan transportasi
yang  diberikan kepada orang yang mengalami kondisi
darurat akibat rudapaksa, sebab medik atau perjalanan
penyakit di mulai dari tempat ditemukannya korban
tersebut sampai pengobatan definitif dilakukan di tempat
rujukan.
PRINSIP GAWAT DARURAT

1. Bersikap tenang tapi cekatan dan berpikir sebelum bertindak


(jangan panik). 
2. Sadar peran perawat dalam menghadapi korban dan wali
ataupun saksi. 
3. Melakukan pengkajian yang cepat dan cermat terhadap
masalah yang mengancam jiwa (henti napas, nadi tidak teraba,
perdarahan hebat, keracunan). 
4. Melakukan pengkajian sistematik sebelum melakukan
tindakan secara menyeluruh. Pertahankan korban pada posisi
datar atau sesuai (kecuali jika ada ortopnea), lindungi korban
dari kedinginan. 
LANJUTAN

5. Jika korban sadar, jelaskan apa yang terjadi, berikan bantuan


untuk menenangkan dan yakinkan akan ditolong. 
6. Hindari mengangkat/memindahkan yang tidak perlu,
memindahkan jika hanya ada kondisi yang membahayakan. 
7. Jangan diberi minum jika ada trauma abdomen atau perkiraan
kemungkinan tindakan anastesi umum dalam waktu dekat. 
8. Jangan dipindahkan (ditransportasi) sebelum pertolongan
pertama selesai dilakukan dan terdapat alat transportasi yang
memadai. 
RUANG LINGKUP KEPERAWATAN
KRITIS DAN KEGAWATDARURATAN 

• ICU (Intensive Care Unit)


ICU adalah ruangan perawatan intensif dengan peralatan-
peralatan khusus untuk menanggulangi pasien gawat karena
penyakit, trauma atau kompikasi lain.

• UGD (Unit Gawat Darurat)


UGD merupakan unit atau bagian yang memberikan
pelayanan gawat darurat kepada masyarakat yang menderita
penyakit akut atau mengalami kecelakaan.
PROSES KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT 

• Waktu yang terbatas


• Kondisi klien yang memerlukan bantuan
segera 
• Kebutuhan pelayanan yang definitif di unit
lain (OK, ICU) 
• Informasi yang terbatas 
• Peran dan sumber daya 
SASARAN PELAYANAN GAWAT
DARURAT 

Ketepatan resusitasi efektif dan stabilisasi klien gawat


dan yang mengalami perlukaan 
ASPEK PSIKOLOGIS PADA SITUASI
GAWAT DARURAT 

• Cemas
• Histeris 
• Mudah marah 
PENGKAJIAN TERHADAP PRIORITAS
PELAYANAN 
• Perubahan tanda vital yang signifikan (hipo/hipertensi,
hipo/hipertermia, disritmia, distres pernafasan).
• Perubahan/gangguan tingkat kesdaran (LOC)
• Nyeri dada terutama pada pasien berusia > 35 tahun 
• Nyeri yang hebat 
• Perdarahan yang tidak dapat dikendalikan dengan penekanan
langsung 
• Kondisi yang dapat memperburuk jika pengobatan
ditangguhkan 
• Hilang penglihatan secara tiba-tiba 
• Perilaku membahayakan, menyerang 
• Kondisi psikologis yang terganggu/perkosaan 
TRIAGE 

Tujuan triage adalah untuk menetapkan tingkat atau


derajat kegawatan yang memerlukan pertolongan
kedaruratan Dengan triage tenaga kesehatan akan
mampu :
• Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan
tepat kepada pasien.
• Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat
melaksanakan pengobatan lanjutan.
• Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat
dalam proses penanggulangan/pengobatan gawat
darurat.
SISTEM TRIAGE DIPENGARUHI OLEH: 

• Jumlah tenaga profesional dan pola


ketenagaan
• Jumlah kunjungan pasien dan pola
kunjungan pasien 
• Denah bangunan fisik unit gawat darurat 
• Terdapatnya klinik rawat jalan dan
pelayanan medis 
SISTEM PELAYANAN GAWAT
DARURAT 
• Pelayanan gawat darurat tidak hanya memberikan
pelayanan untuk mengatasi kondisi kedaruratan yang di
alami pasien tetapi juga memberikan asukan
keperawatan untuk mengatasi kecemasan pasien dan
keluarga.

• Sistem pelayanan bersifat darurat sehingga perawat dan


tenaga medis lainnya harus memiliki kemampuan,
keterampilan, tehnik serta ilmu pengetahuan yang tinggi
dalam memberikan pertolongan kedaruratan kepeda
pesien.
TRIAGE DALAM KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT 

Yaitu skenario pertolongan yang akan di berikan sesudah


fase keadaan pasien. Pasien-pasien yang terancam
hidupnya harus di beri prioritas utama.

Triage dalam keperawatan gawat derurat di gunakan


untuk mengklasifikasian keperahan penyakit atau cidera
dan menetapkan prioritas kebutuhan penggunaan petugas
perawatan kesehatan yang efisien dan sumber-sumbernya.
LANJUTAN

• Standart waktu yang di perlukan untuk melakukan triase


adalah 2-5 menit untuk orang dewasa dan 7 menit untuk
pasien anak-anak.

• Triase di lakukan oleh perawat yang profesional (RN) yang


sudah terlatih dalam prinsip triase, pengalaman bekerja
minimal 6 bulan di bagian UGD, dan memiliki kualisifikasi: 
• Menunjukkan kompetensi kegawat daruratan 
• Sertifikasi ATLS, ACLS, PALS, ENPC
• Lulus Trauma Nurse Core Currikulum (TNCC)
• Pengetahuan tentang kebijakan intradepartemen
• Keterampilan pengkajian yang tepat, dll
KESIMPULAN

• Keperawatan kritis dan kegawatdaruratan adalah pelayanan


profesioanal keperawatan yang diberikan pada pasien
dengan kebutuhan urgen dan kritis atau rangkaian kegiatan
praktek keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan oleh
perawat yang kompeten untuk memberikan asuhan
keperawatan di ruang gawat darurat. 

• Namun UGD dan klinik kedaruratan sering digunakan


untuk masalah yang tidak urgen. Yang kemudian filosopi
tentang keperawatan gawat darurat menjadi luas,
kedaruratan yaitu apapun yang di alami pasien atau
keluarga harus di pertimbangkan sebagai kedaruratan.

Anda mungkin juga menyukai