Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PATOFISIOLOGI GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN

DOSEN PENGAMPU : Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep.,Sp.Kep.Mat.

Disusun Oleh :

1. Amelia Putri Atmaja


2. Marizka Nur Aisyah
3. Wahyuni Dina Rumisni
4. David Mirza Mahendra

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

PRODI D-III KEPERAWATAN BALIKPAPAN

TINGKAT 1 / SEMESTER II

TAHUN 2019

KATA PENGANTAR

i
Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang.

Segala puji dan syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya kita dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam

tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw

dan untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia

mendamping beliau. Terima kasih kepada keluarga, dosen - dosen, dan

teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan

do'a dan bimbingannya makalah  ini dapat terselesaikan dengan baik dan

lancar.

Dalam makalah ini, kami membahas tentang ”PATOFISIOLOGI

GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN” yang kami buat

berdasarkan hasil diskusi yang kami lakukan selama beberapa  hari

dan  refrensi yang kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan

google book. Makalah  ini diharapkan bisa menambah wawasan dan

pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimafaatkan

semaksimal dan sebaik mungkin.

Demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan

makalah ini.

Balikpapan, 26 Januari 2019

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG..........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................1
C. TUJUAN............................................................................................2

BAB II BAHAN KAJIAN

A. PENGERTIAN ASMA.......................................................................3
B. TANDA DAN GEJALA PADA ASMA................................................4
C. ANATOMI FISIOLOGI PENYAKIT ASMA........................................5
D. PENATALAKSANAAN......................................................................7
E. PATHWAY........................................................................................7

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN.............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Angka kejadian penyakit alergi akhir-akhir ini meningkat sejalan
dengan perubahan pola hidup masyarakat modern, polusi baik
lingkungan maupun zat-zat yang ada di dalam makanan. Salah
satu penyakit alergi yang banyak terjadi di masyarakat adalah
penyakit asma.
Asma adalah satu diantara beberapa penyakit yang tidak bisa
disembuhkan secara total. Kesembuhan dari satu serangan asma
tidak menjamin dalam waktu dekat akan terbebas dari ancaman
serangan berikutnya. Apalagi bila karena pekerjaan dan
lingkungannya serta faktor ekonomi, penderita harus selalu
berhadapan dengan faktor alergen yang menjadi penyebab
serangan. Biaya pengobatan simptomatik pada waktu serangan
mungkin bisa diatasi oleh penderita atau keluarganya, tetapi
pengobatan profilaksis yang memerlukan waktu lebih lama, sering
menjadi problem tersendiri.
Peran dokter dalam mengatasi penyakit asma sangatlah penting.
Dokter sebagai pintu pertama yang akan diketuk oleh penderita
dalam menolong penderita asma, harus selalu meningkatkan
pelayanan, salah satunya yang sering diabaikan adalah
memberikan edukasi atau pendidikan kesehatan. Pendidikan
kesehatan kepada penderita dan keluarganya akan sangat berarti
bagi penderita, terutama bagaimana sikap dan tindakan yang bisa
dikerjakan pada waktu menghadapi serangan, dan bagaimana
caranya mencegah terjadinya serangan asma.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu asma?
2. Apa saja tanda dan gejala asma
3. Bagaiamana anatomi fisiologi dari penyakit asma

iv
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui apa itu asma
2. Agar mahasiswa mengetahui tanda dan gejala dari penyakit
asma

v
BAB II

BAHAN KAJIAN

A. Pengertian Asma

Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada

saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan

penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit

bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa

mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi.

Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.

Meskipun penyebab pasti asma belum diketahui secara jelas,

namun ada beberapa hal yang kerap memicunya, seperti asap

rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, infeksi

virus, atau bahkan terpapar zat kimia.

Asma dibedakan menjadi dua jenis, yakni :

1. Asma bronkial

Penderita asma bronkial, hipersensitif dan hiperaktif terhadap

rangsangan dari luar, seperti debu rumah, bulu binatang, asap,

dan bahan lain penyebab alergi.

2. Asma kardial

Asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung. Gejala asma

kardial biasanya terjadi pada malam hari, disertai sesak napas

yang hebat.

vi
B. Tanda dan Gejala Asma

1. Batuk. Batuk asma sering lebih buruk pada malam hari atau

pagi, sehingga sulit untuk tidur.

2. Mengi. Mengi adalah suara siulan yang melengking yang

muncul ketika Anda bernapas.

3. Dada sesak. Ini mungkin terasa seperti ada sesuatu menekan

dada Anda.

4. Sesak napas. Beberapa orang yang memiliki asma

mengatakan mereka tidak bisa bernapas atau mereka merasa

kehabisan napas. Anda mungkin merasa seperti Anda tidak

bisa menghembuskan udara dari paru-paru Anda.

Gejala dan Tanda mayor

a. Subjektif

1. Dispenia

b. Objektif

1. PCO2 meningkat atau menurun

2. PO2 menurun

3. Takikardia

4. pH arteri meningkat atau menurun

5. bunyi nafas tambahan

Gejala dan Tanda minor

vii
a. subjektif

1. pusing

2. penglihatan kabur

b. objektif

1. sianosis

2. diaforesis

3. gelisah

4. napas cuping hidung

5. pola napas abnormal ( cepat/lambat, reguler/ireguler,

dalam/dangkal )

6. warna kulit abnormal ( misal : pucat, kebiruan)

7. kesadaran menurun

C. Anatomi fisiologi pada penyakit asma

Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos

bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernapas.

Penyebab yang umum adalah hipersensitivitasbronkhiolus

terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada

asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut :

seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk

sejumlah antibody IgE abnormal dalam jumlah besar dan antibodi

ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen

spesifikasinya.

Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast

yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan

viii
brokhiolus dan bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen

maka antibody IgE orang tersebut meningkat, alergen bereaksi

dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast

dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat,

diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang

merupakan leukotrient), faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.

Efek gabungan dari semua factor-faktor ini akan menghasilkan

edema lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi

mucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme

otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran

napas menjadi sangat meningkat.

Pada asma, diameter bronkiolus lebih berkurang selama

ekspirasi daripadaselama inspirasi karena peningkatan tekanan

dalam paru selama eksirasi paksamenekan bagian luar bronkiolus.

Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan

selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal

yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi.

Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan

baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi. Hal ini

menyebabkan dispnea. Kapasitas residu fungsional dan volume

residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma

akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. Hal ini

bisa menyebabkan barrel chest.

D. Penatalaksanaan

ix
Tujuan utama penatalaksanaan asma adalah meningkatkan dan

mempertahankan kualitas hidup agar penderita asma dapat hidup

normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari – hari.

Program penatalaksanaan meliputi tujuh komponen yaitu :

1. Edukasi

2. Menilai dan monitor berat asma secara berkala

3. Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus

4. Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang

5. Menetapkan pengobatan pada serangan akut

6. Kontrol secara teratur

7. Pola hidup sehat

E. Pathway

x
BAB III

PENUTUPAN

KESIMPULAN

Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada

saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan

penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit

bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa

mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi.

Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.

Asma dibedakan menjadi dua jenis, yakni :

1. Asma bronkial

Penderita asma bronkial, hipersensitif dan hiperaktif terhadap

rangsangan dari luar, seperti debu rumah, bulu binatang, asap,

dan bahan lain penyebab alergi.

2. Asma kardial

Asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung.

xi
Daftar pustaka

amin huda, h. (2016). asuhan keperawatan . jogjakarta: mediactin


publishing.

aprisunadi. (januari). standar diagnosis keperawatan indonesia. jakarta:


dewan pengurus pusat PPNI.

gusti. (2012, september 16). asuhan keperawatan. Retrieved from


gustiayuderly.wordpress.com:
https://gustiayuderly.wordpress.com/2012/09/16/asuhan-
keperawatan/

indah. (2015, november 14). asuhan keperawatan penyakit asma.


Retrieved from indahnyawulandari.wordpress.com:
https://indahnyawulandari.wordpress.com/2015/11/14/asuhan-
keperawatan-penyakit-asma/

Marianti, d. (2016, juli 26). asma. Retrieved from alodokter:

https://www.alodokter.com/asma

xii

Anda mungkin juga menyukai