Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PROMOSI KESEHATAN
TERHADAP LANSIA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : Rus Andraini, A.Kp, M.P.H

Disusun Oleh :

AULIA CITRA P07220118069

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR
PRODI D-III KEPERAWATAN KELAS C BALIKPAPAN
TAHUN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok pembahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sub pokok pembahasan : Senam Lansia
Sasaran : LANSIA
Tanggal : Rabu, 22 Agustus 2019
Waktu : 50 menit
Tempat : Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur Kelas C

1. Latar Belakang
Menurut para peneliti dari British Journal of Sports Medicine pada
tahun 2014, orang lanjut usia, atau lansia, yang aktif bergerak dan
berolahraga terbukti lebih sehat dan memiliki risiko yang lebih kecil
terhadap penyakit kronis. Selain itu, lansia yang aktif bergerak juga lebih
sedikit menderita gangguan kognitif, fungsi fisik, dan mentalnya juga
masih terbilang baik ketimbang yang jarang olahraga.
Dalam upaya untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat
akan timbulnya penyakit yang di derita oleh para Lansia seperti penyakit
rematik, Asma dan pentingnya perawatan yang tepat untuk mengatasinya.
Rematik merupakan penyakit yang menyerang persendian dan
struktur di sekitarnya serta dapat diderita oleh setiap orang, baik tua
maupun muda, laki-laki maupun perempuan. Dalam tingkat yang parah,
rematik bahkan dapat menimbulkan kecacatan tetap, ketidakmampuan, dan
penurunan kualitas hidup. Saat ini jumlah penderita rematik di dunia
sekitar 1%, angka yang terlihat cukup kecil namun terus meningkat,
khususnya pada jenis kelamin perempuan. Sedangkan Asma merupakan
gangguan penyakit bagian pernafasan yang sering dialami oleh para
Lansia.
Sampai saat ini, penyakit rematik yang sering dijumpai di
masyarakat adalah osteoarthritis yang sering timbul pada kelompok lansia.
Dan kelompok lansia ini sangat rentan akan efek samping dari obat yang
dikonsumsinya.
Secara umum, gerakan-gerakan senam rematik dan Asma
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan gerak, fungsi, kekuatan,
dan daya tahan otot, kapasitas aerobik, keseimbangan, biomekanik sendi,
dan rasa posisi sendi. “Untuk mencapai hasil yang maksimal, senam
rematik dan asma baiknya dilakukan tiga hingga lima kali dalam
seminggu, namun harus dipastikan bahwa dalam melakukan senam
rematik ini, penderita harus berada dalam pengawasan dokter agar
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas dr. Siti Annisa Nuhoni
SpRM.
Dengan kombinasi pengobatan dan senam yang tepat, diharapkan
radang persendian dan rasa sakit akibat penyakit rematik serta asham dapat
berkurang serta penderita dapat menjalani aktivitasnya sehari-hari yang
pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Lebih dari itu,
dengan pengetahuan dan kesadaran yang mendalam mengenai penyakit
rematik, diharapkan masyarakat dapat lebih cepat dalam bertindak
mengatasi penyakit ini sehingga prevalensi penyakit rematik di Indonesia
dapat berkurang.
2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penikan kesehatan selama 1x 30 menit
diharapakan para lansia mampu memahami penting olahraga bagi lansia
3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan para peserta
penyuluhan mampu :
a. Memahami tentang pengertian senam lansia dengan benar
b. Memahami apa saja jenis- jenis senam lansia dengan benar
c. Memahami manfaat senam lansia dengan benar
d. Memahami tentang prinsip senam lansia dengan benar
e. Mengetahui langkah- langkah senam lansia dengan benar
4. Materi Penyuluhan
a. Pengertian senam lansia
b. Jenis- jenis senam lansia
c. Manfaat senam lansia
d. Prinsip senam lansia
e. Langkah-langkah senam lansia

5. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya jawab

6. Media Penyuluhan
a. Powerpoint
b. Leaflet

7. Evaluasi
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang :
a. Pengertian senam lansia
b. Jenis- jenis senam lansia
c. Manfaat senam lansia
d. Prinsip senam lansia
e. Langkah-langkah senam lansia

8. Sumber
Daftar pustaka yang digunakan :
https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/senam-lansia-untuk-
kebugaran/
https://www.academia.edu/10627875/SATUAN_ACARA_PENYULUHA
N_SAP
https://anysws.blogspot.com/2016/12/langkah-langkah-senam-lansia.html
https://cahya-cyber.blogspot.com/2011/11/manfaat-senam-bagi-
lansia.html

9. Kegiatan Belajar Mengajar


NO. TAHAP WAKTU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
PENYULUH SASARAN
1. Pembukaan 5 meniszgtt 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan dan
penyuluan memperhatikan
4. Menjelaskan kontrak 4. Mendengarkan
waktu 5. Audience yang
5. Apersepsi kurang mengerti
dengan materi yang
akan disampaikan
2. Penyampaia 35 menit 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan
n isi pengertian senam lansia memperhatikan
2. Menjelaskan tentang 2. Menengarkan dan
jenis-jenis senam lansia memperhatikan
3. Menjelaskan tentang 3. Mendengarkan dan
manfaat senam lansia memperhatikan
4. Menjelaskan tentang 4. Mendengarkan dan
prinsip senam lansia memperhatikan
5. Menjelaskan dan 5. Mendengarkan dan
mendemonstrasikan memperhatikan
langkah-langkah senam 6. Mendengarkan,
lansia memperhatikan, dan
6. Memberikan mengikuti
kesempatan pada peserta 7. Mengajukan
penyuluhan untuk pertanyaan
bertanya 8. Mendengarkan dan
7. Menjawab pertanyaan memperhatikan
peserta penyuluhan
3. Penutup 10 menit 1. Mengajukan beberapa 1. Menjawab
pertanyaan untuk pertanyaan
evaluasi 2. Memperagakan
2. Meminta beberapa 3. Mendengarkan dan
peserta untuk memperhatikan
memperagakan kembali 4. Bertanya
langkah-langkah senam 5. Mendengarkan dan
lansia yang benar memperhatikan
3. Menyimpulkan hasil 6. Menjawab salam
penyuluhan
4. Memberikan
kesempatan bertanya
bila kurang jelas
5. Menjawab pertanyaan
bila ada pertanyaan
6. Mengucapkan salam
penutup

7. Uraian Materi
a. Pengertian senam lansia
Senam lansia adalah salah satu latihan fisik yang dapat membakar
kalori dan melatih otot jantung. Meski namanya senam lansia, olahraga
yang satu ini ternyata juga sesuai untuk usia berapa pun dan tingkat
kebugaran apa pun.
Umumnya, senam ini memiliki gerakan dan kecepatan yang lebih
lambat dibandingkan dengan senam aerobik pada umumnya. Manfaat
senam lansia antara lain meningkatkan jantung agar dapat memompa
oksigen melalui darah ke seluruh tubuh dengan lebih maksimal.
Setidaknya, melakukan gerakan senam ini selama 30 menit sehari,
telah melakukan salah satu latihan yang dapat menunjang kondisi
kesehatan. Ditambah lagi, melakukannya secara rutin 5 hari dalam
seminggu akan mampu meningkatkan energi para lansia.
b. Jenis- jenis senam lansia
1. Senam Osteoporosis
Banyak orang tidak menyadari kalau osteoporosis atau penyakit
keropos tulang merupakan pembunuh tersembunyi (silent killer).
Penyakit ini hampir tidak menimbulkan gejala yang jelas. Sering kali
osteoporosis diketahui justru ketika sudah parah. Contoh kasus seorang
terpeleset ringan, ternyata mengalami patah tulang di tulang pangkal
paha atau di pergelanganan tangan.Tidak heran, banyak ahli
mengatakan untuk menghindari osteoporosis tidak bisa dilakukan
sekali saja, tetapi harus melalui proses yang dimulai dari pencegahan
sejak dini. Karena patah tulang yang dialami seseorang saat ini,
sebetulnya tidak lepas dari kebiasaan masa lalu. Misalnya, kurang
mengkonsumsi kalsium, jarang berolahraga, tidak mengkonsumsi gizi
seimbang, dan mengisi kegiatannya dengan gaya hidup tidak sehat,
seperti merokok, minum minuman beralkohol, dan lain sebagainya.
Pola makan dan hidup seperti itu bisa mendorong terjadinya
osteoporosis.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan osteoporosis? Osteoporosis
adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau
patah.Daerah yang rawan osteoporosis adalah area tulang punggung,
pangkal paha dan pergelangan tangan.
Prinsip latihan fisik untuk kesehatan tulang adalah latihan
pembebanan, gerakan dinamis dan ritmis, serta latihan daya tahan
(endurans) dalam bentuk aerobic low impact. Semua jenis latihan ini
telah dikemas dalam bentuk Senam Pencegahan Osteoporosis dan
Senam Terapi Osteoporosis. Bentuk kedua jenis senam ini berbeda,
karena diperuntukkan bagi kelompok yang berbeda pula, dengan
sangat memperhatikan faktor manfaat dan keamanan bagi para
pesertanya. Selain manfaat kesehatan tulang, para peserta pasti akan
merasa lebih segar dan bugar. Senam ini dikhususkan bagi para peserta
usia dewasa dan lanjut usia baik pria maupun wanita.
2. Senam untuk asma
Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat
bagi penderita asma. Karena Senam asma bermanfaat untuk
meningkatkan kesegaran jasmani dan juga meningkatkan kemampuan
benapas.
Selain senam asma, masih ada beberapa pilihan olahraga lain, di
antaranya berenang dan jalan santai (jogging). Namun perlu
diperhatikan pula faktor pemicu asma anda, jika asma muncul karena
udara dingin, hindari berenang di kolam dengan suhu rendah atau
melakukan jogging di pegunungan.
a. Manfaat dan Tujuan Senam Asma
Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma
karena keberhasilan pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat
asma yang dikonsumsi, namun juga faktor gizi dan olah raga. Bagi
penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat otot-otot
pernapasan.
Senam asma bertujuan untuk:
1. Melatih cara bernafas yang benar.
2. Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
3. Melatih ekspektorasi yang efektif.
4. Meningkatkan sirkulasi.
5. Mempercepat asma yang terkontrol.
6. Mempertahankan asma yang terkontrol.
7. Kualitas hidup lebih baik.
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat
bagi mereka yang akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam
serangan asma, sesak dan batuk, tidak dalam serangan jantung, dan
tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau kurang tidur dan
baru sembuh.
b. Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma
Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat
otot-otot pernafasan agar penderita asma lebih mudah melakukan
pernafasan dan ekspektorasi.
Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap
kali senam ± 30 menit. Senam asma akan memberikan hasil bila
dilakukan selama 6-8 minggu.

c. Manfaat senam lansia


a. Untuk merelaksasikan tubuh dalam keadaan sehat dan aktif
untuk membina dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran,
kesegaran jasmani dan rohani (Depkes RI, 2008), diantaranya yaitu :
1) Terpeliharanya kesehatan jantung dan sistem pernafasannya
2) Terpeliharanya otot, daya tahan dan kelenturannya tubuh
3) Pengaturan metabolisme serta kenaikan berat badannya dapat
terkendali
4) Tekanan darah stabil
5) Mencegah terjadinya kehilangan massa tulang
6) Turunnya kadar lemak dalam darah, dapat mengurangi timbulnya
serangan penyakit jantung
7) Memperbaiki kesehatan jiwanya, serta dapat memperbaiki
kepercayaan diri
b. Manfaat lain Senam Lansia sebagai pencegahan dan pengobatan
antara lain :
1) Sebagai pencegahan
Untuk mencegah timbulnya suatu penyakit
2) Sebagai pengobatan (kuratif)
Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi dengan senam lansia
adalah kelemahan atau kelainan sirkulasi darah, DM, kelainan infark
jantung, insufisiensi, koroner, kelainan pembuluh darah tepi, kelainan
thromboplebitis dan osteoporosis.
3) Sebagai rehabilisasi
Dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal-hal sebagai berikut :
a. Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia
b. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam
kehidupan
c. Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam
bertambahnya tuntutan (sakit)
d. Prinsip senam lansi
1. Gerakan bersifat dinamis (berubah-rubah)
2. Bersifat progresif( bertahap meningkat)
3. Adanya pemanasan dan pendinginan disetiap latihan
4. Lama latihan berlangsung 15 sampai 60 menit
5. Frekuensi latihan dalam seminggu minimal 3 kali dan optimal
5kali

e. Langkah-langkah senam lansia

A.       Latihan kepala dan leher


1)      Putar kepala ke kiri dan kanan sambil melihat bahu
2)      Miringkan kepala ke bahu kiri dan ke kanan
B.      Latihan bahu dan lengan
1)      Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan
kembali perlahan-lahan
2)      Tepukkan kedua telapak tangan dan regangkan lengan ke depan
setinggi bahu
3)      Dengan satu tangan menyentuh bagian belakang dan leher, raihlah
punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai
4)      Letakkan tangan di pinggang, kemudian coba meraih ke atas
sedapatnya
C.       Latihan tangan
1)      Letakkan telapak tangan tertelungkup di atas meja
2)      Lebarkan jari-jari dan tekan ke meja
3)      Balikkan telapak tangan
4)      Tarik ibu jari sampai menyentuh jari kelingking, kemudian tarik
kembali
5)      Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari
6)      Kepalkan tangan sekuatnya kemudian regangkan jari-jari selurus
mungkin
D.      Latihan punggung
1)      Dengan tangan disamping, bengkokkan badan ke satu sisi
kemudian ke sisi yang lain
2)      Letakkan tangan di pinggang dan tahan kedua kaki, putar tubuh
dengan melihat bahu ke kiri lalu ke kanan
3)      Posisi tidur terlentang dengan lutut dilipat dan telapak kaki datar
pada tempat tidur
4)      Regangkan kedua lengan ke samping
5)      Tahan bahu pada tempatnya dan jatuhkan kedua lutut ke samping
kiri dan kanan
6)      Tepukkan kedua tangan kebelakang kemudian regangkan kedua
bahu ke belakang
E.       Latihan paha dan kaki
1)      Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak atau dengan
posisi tidur
2)      Lipat satu lutut sampai dada, lalu kembali lagi, bergantian dengan
yang lain
3)      Regangkan kaki ke samping sejauh mungkin kembali lagi,
kerjakan satu per satu
4)      Duduklah dengan satu kaki lurus ke depan. Usahakan lutut tidak
bengkok
5)      Pertahankan kaki tetap lurus tanpa membengkokkan lutut,
kemudian tarik atau tegangkan telapak kaki ke arah badan dan
kemudian lepaskan kembali
6)      Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakkan atau
membengkokkan lutut
7)      Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki ke dalam sehingga
permukaannya saling bertemu, kemudian kembali ke posisi semula
F.       Latihan muka
1)      Kerutkan muka sedapatnya, kemudian tarik alis mata ke atas
2)      Tutup kedua mata kuat-kuat, kemudian buka lebar-lebar
3)      Kembungkan pipi semampunya, kemudian hisap ke dalam
4)      Tarik bibir ke belakang sedapatnya, kemudian ciutkan dan bersiul
G.      Latihan pernafasan
1)      Duduk dengan punggung bersandar pada bahu rileks
2)      Letakkan ke dua telapak tangan pada tulang rusuk bawah
3)      Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan, jangan mengangkat
bahu, maka dada akan merasa mengembang
4)      Kemudian keluarkan nafas perlahan-lahan
5)      Lakukan berulang-ulang sampai minimal 10 kali
H.      Latihan relaksasi
1)      Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan otot-otot lengan
selama 10 hitungan, kemudian bukalah genggaman tangan dalam
30 hitungan
2)      Kerutkan dahi ke atas dan pada saat yang sama kepala
didongakkan ke belakang, kemudian kepala diputar searah jarum
jam
3)      Kerutkan otot muka, mata ditutup dengan kuat, mulut
dimonyongkan ke depan, lidah ditekan ke langit-langit dan bahu
ditekukkan ke depan. Pertahankan selama 10 hitungan kemudian
kendorkan semua otot-otot
4)      Tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan
selama 10 detik, kemudian kendorkan
5)      Selanjutnya ibu jari sambil mengencangkan betis dan paha selama
10 hitungan kemudian kendurkan selama 10 hitungan
6)      Tarik nafas secara perlahan-lahan dan sedalam mungkin,
pertahankan selama 10 hitungan kemudian keluarkan udara
seperlahan mungkin (Depkes RI, 2008).

8. Lampiran- lampiran
a. Leaflet

Anda mungkin juga menyukai