PROMOSI KESEHATAN
TERHADAP LANSIA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : Rus Andraini, A.Kp, M.P.H
Disusun Oleh :
1. Latar Belakang
Menurut para peneliti dari British Journal of Sports Medicine pada
tahun 2014, orang lanjut usia, atau lansia, yang aktif bergerak dan
berolahraga terbukti lebih sehat dan memiliki risiko yang lebih kecil
terhadap penyakit kronis. Selain itu, lansia yang aktif bergerak juga lebih
sedikit menderita gangguan kognitif, fungsi fisik, dan mentalnya juga
masih terbilang baik ketimbang yang jarang olahraga.
Dalam upaya untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat
akan timbulnya penyakit yang di derita oleh para Lansia seperti penyakit
rematik, Asma dan pentingnya perawatan yang tepat untuk mengatasinya.
Rematik merupakan penyakit yang menyerang persendian dan
struktur di sekitarnya serta dapat diderita oleh setiap orang, baik tua
maupun muda, laki-laki maupun perempuan. Dalam tingkat yang parah,
rematik bahkan dapat menimbulkan kecacatan tetap, ketidakmampuan, dan
penurunan kualitas hidup. Saat ini jumlah penderita rematik di dunia
sekitar 1%, angka yang terlihat cukup kecil namun terus meningkat,
khususnya pada jenis kelamin perempuan. Sedangkan Asma merupakan
gangguan penyakit bagian pernafasan yang sering dialami oleh para
Lansia.
Sampai saat ini, penyakit rematik yang sering dijumpai di
masyarakat adalah osteoarthritis yang sering timbul pada kelompok lansia.
Dan kelompok lansia ini sangat rentan akan efek samping dari obat yang
dikonsumsinya.
Secara umum, gerakan-gerakan senam rematik dan Asma
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan gerak, fungsi, kekuatan,
dan daya tahan otot, kapasitas aerobik, keseimbangan, biomekanik sendi,
dan rasa posisi sendi. “Untuk mencapai hasil yang maksimal, senam
rematik dan asma baiknya dilakukan tiga hingga lima kali dalam
seminggu, namun harus dipastikan bahwa dalam melakukan senam
rematik ini, penderita harus berada dalam pengawasan dokter agar
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas dr. Siti Annisa Nuhoni
SpRM.
Dengan kombinasi pengobatan dan senam yang tepat, diharapkan
radang persendian dan rasa sakit akibat penyakit rematik serta asham dapat
berkurang serta penderita dapat menjalani aktivitasnya sehari-hari yang
pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Lebih dari itu,
dengan pengetahuan dan kesadaran yang mendalam mengenai penyakit
rematik, diharapkan masyarakat dapat lebih cepat dalam bertindak
mengatasi penyakit ini sehingga prevalensi penyakit rematik di Indonesia
dapat berkurang.
2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penikan kesehatan selama 1x 30 menit
diharapakan para lansia mampu memahami penting olahraga bagi lansia
3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan para peserta
penyuluhan mampu :
a. Memahami tentang pengertian senam lansia dengan benar
b. Memahami apa saja jenis- jenis senam lansia dengan benar
c. Memahami manfaat senam lansia dengan benar
d. Memahami tentang prinsip senam lansia dengan benar
e. Mengetahui langkah- langkah senam lansia dengan benar
4. Materi Penyuluhan
a. Pengertian senam lansia
b. Jenis- jenis senam lansia
c. Manfaat senam lansia
d. Prinsip senam lansia
e. Langkah-langkah senam lansia
5. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya jawab
6. Media Penyuluhan
a. Powerpoint
b. Leaflet
7. Evaluasi
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang :
a. Pengertian senam lansia
b. Jenis- jenis senam lansia
c. Manfaat senam lansia
d. Prinsip senam lansia
e. Langkah-langkah senam lansia
8. Sumber
Daftar pustaka yang digunakan :
https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/senam-lansia-untuk-
kebugaran/
https://www.academia.edu/10627875/SATUAN_ACARA_PENYULUHA
N_SAP
https://anysws.blogspot.com/2016/12/langkah-langkah-senam-lansia.html
https://cahya-cyber.blogspot.com/2011/11/manfaat-senam-bagi-
lansia.html
7. Uraian Materi
a. Pengertian senam lansia
Senam lansia adalah salah satu latihan fisik yang dapat membakar
kalori dan melatih otot jantung. Meski namanya senam lansia, olahraga
yang satu ini ternyata juga sesuai untuk usia berapa pun dan tingkat
kebugaran apa pun.
Umumnya, senam ini memiliki gerakan dan kecepatan yang lebih
lambat dibandingkan dengan senam aerobik pada umumnya. Manfaat
senam lansia antara lain meningkatkan jantung agar dapat memompa
oksigen melalui darah ke seluruh tubuh dengan lebih maksimal.
Setidaknya, melakukan gerakan senam ini selama 30 menit sehari,
telah melakukan salah satu latihan yang dapat menunjang kondisi
kesehatan. Ditambah lagi, melakukannya secara rutin 5 hari dalam
seminggu akan mampu meningkatkan energi para lansia.
b. Jenis- jenis senam lansia
1. Senam Osteoporosis
Banyak orang tidak menyadari kalau osteoporosis atau penyakit
keropos tulang merupakan pembunuh tersembunyi (silent killer).
Penyakit ini hampir tidak menimbulkan gejala yang jelas. Sering kali
osteoporosis diketahui justru ketika sudah parah. Contoh kasus seorang
terpeleset ringan, ternyata mengalami patah tulang di tulang pangkal
paha atau di pergelanganan tangan.Tidak heran, banyak ahli
mengatakan untuk menghindari osteoporosis tidak bisa dilakukan
sekali saja, tetapi harus melalui proses yang dimulai dari pencegahan
sejak dini. Karena patah tulang yang dialami seseorang saat ini,
sebetulnya tidak lepas dari kebiasaan masa lalu. Misalnya, kurang
mengkonsumsi kalsium, jarang berolahraga, tidak mengkonsumsi gizi
seimbang, dan mengisi kegiatannya dengan gaya hidup tidak sehat,
seperti merokok, minum minuman beralkohol, dan lain sebagainya.
Pola makan dan hidup seperti itu bisa mendorong terjadinya
osteoporosis.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan osteoporosis? Osteoporosis
adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau
patah.Daerah yang rawan osteoporosis adalah area tulang punggung,
pangkal paha dan pergelangan tangan.
Prinsip latihan fisik untuk kesehatan tulang adalah latihan
pembebanan, gerakan dinamis dan ritmis, serta latihan daya tahan
(endurans) dalam bentuk aerobic low impact. Semua jenis latihan ini
telah dikemas dalam bentuk Senam Pencegahan Osteoporosis dan
Senam Terapi Osteoporosis. Bentuk kedua jenis senam ini berbeda,
karena diperuntukkan bagi kelompok yang berbeda pula, dengan
sangat memperhatikan faktor manfaat dan keamanan bagi para
pesertanya. Selain manfaat kesehatan tulang, para peserta pasti akan
merasa lebih segar dan bugar. Senam ini dikhususkan bagi para peserta
usia dewasa dan lanjut usia baik pria maupun wanita.
2. Senam untuk asma
Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat
bagi penderita asma. Karena Senam asma bermanfaat untuk
meningkatkan kesegaran jasmani dan juga meningkatkan kemampuan
benapas.
Selain senam asma, masih ada beberapa pilihan olahraga lain, di
antaranya berenang dan jalan santai (jogging). Namun perlu
diperhatikan pula faktor pemicu asma anda, jika asma muncul karena
udara dingin, hindari berenang di kolam dengan suhu rendah atau
melakukan jogging di pegunungan.
a. Manfaat dan Tujuan Senam Asma
Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma
karena keberhasilan pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat
asma yang dikonsumsi, namun juga faktor gizi dan olah raga. Bagi
penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat otot-otot
pernapasan.
Senam asma bertujuan untuk:
1. Melatih cara bernafas yang benar.
2. Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
3. Melatih ekspektorasi yang efektif.
4. Meningkatkan sirkulasi.
5. Mempercepat asma yang terkontrol.
6. Mempertahankan asma yang terkontrol.
7. Kualitas hidup lebih baik.
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat
bagi mereka yang akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam
serangan asma, sesak dan batuk, tidak dalam serangan jantung, dan
tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau kurang tidur dan
baru sembuh.
b. Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma
Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat
otot-otot pernafasan agar penderita asma lebih mudah melakukan
pernafasan dan ekspektorasi.
Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap
kali senam ± 30 menit. Senam asma akan memberikan hasil bila
dilakukan selama 6-8 minggu.
8. Lampiran- lampiran
a. Leaflet