Anda di halaman 1dari 4

Jenis-jenis Penelitian Deskriptif

Dtinjau dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam menliti, serta tempat
dan waktu penelitian dilakukan, penelitian desekriptif dapat dibagi atas bebeprapa jenis yaitu:

• Metode survei,

• Penelitian Studi kasus,

• Metode deskriptif berkesinambungan (Continuity deskrptive),

• Penelitian perpustakaan dan documenter.

• Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,

• Penelitian tindakan (action research),

Metode Penelitian Deskriptif

1. Metode survei

Metode survei merupakan suatu penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik itu tentang institusi
ekonomi, sosial, atau politik dari suatu daerah ataupun suatu kelompok. Metode survei membedah dan
menguliti serta mengenal lebih mendalam tentang masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap
keadaan dan praktik yang sedang berlangsung.

Pada metode survei juga dilakukan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang
sudah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah yang sama dan hasilnya bisa digunakan
dalam pembuatan suatu rencana dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Penyelidikan
dijalankan pada waktu yang bersamaan terhadap beberapa individu atau unit, baik secara sensus
ataupun dengan memakai sample. Unit yang dipakai pada metode survei cukup besar.

Banyak sekali masalah atau isu yang bisa diteliti dengan memakai metode survey ini, termasuk pada
bidang produksi dan tata niaga (survey produksi dan tata niaga ), pada usaha tani (surve usaha tani),
pada masalah kemasyarakatan (survey sosial), pada masalah komunikasi dan pada pendapat umum
(survei pendat umum), pada masalah politik (survey politik), pada masalah pendidikan (survey
pendidikan dan persekolahan), dan lain sebagainya.

2. Metode deskritif berkesinambungan


Metode deskriptif berkesinambungan atau continuity descriptive research merupakan suatu penelitian
secara deskriptif yang dijalankan secara terus - menerus terhadap suatu objek penelitian tertentu.
Sering kali dijalankan dalam hal meneliti masalah - masalah atau isu-isu sosial. Pengetahuan yang lebih
mendalam dan menyeluruh dari suatu isu atau masalah serta fenomena dan ketentuan - ketentuan
sosial bisa diperoleh bila hubungan - hubungan fenomena dikaji dalam suatu interval perkembangan
dalam suatu periode yang lama. Dengan memperhatikan secara detail perubahan yang dinamis pada
suatu interval tertentu, maka generalisasi suatu fenomena atau situasi secara dinamis bisa dibuat.

Penelitian deskriptif berkesinambungan merupakan Penelitian yang berkehendak menjangkau informasi


faktual yang mendetail secara interval. Bila perhatian dipusatkan kepada perubahan - perubahan prilaku
atau pemikiran, maka teknik dalam penelitian ini dinamakan teknik panel. Teknik panel ini berupa
wawancara terhadap kelompok - kelompok manusia yang sama pada situasi yang berbeda - beda.
Informasi yang diharapkan dapat saja kuantitatif, seperti anggaran belanja keluarga, jumlah konsumsi,
dan sebagainya. Penggunaan metode deskriptif berkesinambungan lebih populer dalam mengkaji
masalah sosial.

3. Penelitian Studi Kasus

Studi kasus atau case study adalah suatu penelitian tentang status subjek penelitian yang berkaitan
dengan suatu fase spesifik atau khas dari keselurahan personalitas. Subjek penelitian bisa saja individu,
lembaga, kelompok, maupun masyarakat. Peneliti berkinginan mempelajari secara intensif dan
menyeluruh latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit - unit sosial yang menjadi subjek.

Tujuan studi kasus itu sendiri yaitu untuk memberikan gambaran secara mendetail terhadap suatu latar
belakang, sifat - sifat serta karakter - karakter yang khas atau unik dari kasus, ataupun status dari
individu, yang selanjutnya dari sifat - sifat khas di atas akan jadikan suatu hal yang bersifat umum. Pada
awalnya, studi kasus ini banyak dipakai dalam penelitian obat - obatan dengan tujuan untuk diagnosis,
tetapi kemudian pemakaian studi kasus telah meluas sampai kebidang - bidang yang lainnya.

Hasil dari suatu penelitian studi kasus merupakan suatu generalisasi dari suatu pola - pola kasus yang
tipikal dari individu, lembaga, kelompok, dan sebagainya. Tergantung berdasarkan tujuannya, ruang
lingkup dari studi bisa mencakup segmen atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus
kehidupan dari individu, lembaga, kelompok, dan sebagainya, baik dengan penekanan terhadap faktor -
faktor kasus tertentu, atau mencakup keseluruhan factor - faktor dan fenomena - fenomena. Studi kasus
lebih menekankan pada pengkajian vairabel yang lumayan banyak pada jumlah unit yang relatif kecil.
Hal ini sangat berbeda dengan metode survei, yang mana peneliti lebih cenderung mengevaluasi
variabel yang lebih sedikit, tetapi menggunakan unit sample yang relatif besar.
Studi kasus lebih banyak dikerjakan untuk meneliti kota besar, desa, sekelompok manusia drop out,
tahanan - tahanan, pimpinan - pimpinan, dan sebagainya. Bila studi kasus ditujukan guna meneliti
kelompok, maka perlu diisolasikan atau dikisahkan kelompok - kelompok dalam suatu kumpulan yang
homogen.

Studi kasus banyak kelemahannya disamping ada juga keunggulan - keunggulannya. Studi kasus
mempunyai kelemahan dikarenakan anggota sampelnya yang terlalu kecil, sehingga sukar untuk dipakai
inferensi terhadap suatu populsi. Selain itu, studi kasus sangat dipengaruhi oleh pandangan subjektif
dalam pemiilihan kasus, karena adanya sifat khas yang bisa saja terlalu dibesar - besarkan. Kurangnya
objektivitas ini bisa disebabkan karena kasus cocok benar dengan konsep yang sebelumnya telah ada
pada diri si peneliti, ataupun dalam penetapan serta pengikutsertaan data dalam konteks yang
bermakna dan menjurus pada interprestasi subjektif.

Studi kasus memiliki keunggulan sebagai suatu studi guna mendukung studi - studi yang lebih besar di
kemudian hari nanti. Studi kasus mendukung studi - studi yang besar di kemudian hari, studi kasus bisa
memberikan hipotesis - hipotesis bagi penelitian lanjutan. Dari segi edukatif, maka studi kasus bisa
dipakai sebagai contoh ilustrasi, baik dalam perumusan masalah maupun penggunaan statistik dalam
menganalisis data serta cara - cara perumusan generalisasi dan kesimpulan

4. Penelitian Analisis kerja dan aktivitas

Analisis Kerja dan Aktivitas atau job and activity analysis, adalah suatu penelitian dengan memakai
metode deskriptif. Penelitian Analisis kerja dan aktivitas ini ditujukan guna menyelidiki aktivitas dan
pekerjaan manusia secara terperinci. Dan hasil dari penelitian tersebut bisa memberikan rekomendasi -
rekomendasi guna keperluan di masa yang akan datang. Penelitian perkejaan pada bidang industri
disebut job analysis atau analisis pekerjaan, sedangkan untuk penelitian pada bidang pertanian,
dinamakan analysis aktivitas atau activity analysis. Analysis aktivitas juga meliputi analisis pekerjaan di
bidang jasa, seperti peleyanan kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Pada penelitian ini, studi yang mendalam dilakukan terhadap kelakuan - kelakuan pekerjaan, buruh,
guru, petani, dan lain - lain terhadap gerak - gerik mereka dalam melakukan tugas, penggunaan waktu
secara efektif dan efisien, dan sebagainya. Data mengenai hal - hal yang ini diselidiki, selanjutnya
dianalisis, diberikan interpretasi, dan dilakukan generalisasi dalam rangka menetapkan sifat - sifat dan
keriteria - keriteria pekerjaan yang baik, rencana upgrading, keseimbangan berusaha dan bekerja serta
aktivitas sangat berkembang pada masa setelah Perang Dunia I, dengan tujuan untuk mengadakan
klasifikasi pekerjaan dan pekerjaan secara lebih efektif.
5. Studi Waktu Gerakan

Studi Waktu dan gerakan atau time and motion study merupakan penelitian dengan metode deskriptif
yang berusaha untuk menyelidiki efisien produksi dengan mengadakan studi yang mendetail tentang
penggunaan waktu serta perilaku pekerja dalam proses produksi. Gerak - gerak utama dalam pekerjaan
diamati, dicatat, dilukiskan, serta dianalisis. Generalisasi dan interpretasi tentang waktu yang digunakan
serta gerak-gerak utama yang terjadi, sehingga suatu kesimpulan tentang gerak-gerak yang diperlukan
dalam pekerjaan, gerak-gerak yang tidak diperlukan yang dapat menghambat pekerjaan serta saran-
saran dalam rangka memperbaiki pekerjaan dan menambah efisiensi kerja. Dalam rangka efisisensi, juga
perlu dikaji alat - alat produksi yang digunakan, serta bagaimana alat - alat produksi tersebut diatur demi
peningkatan efisisensi kerja.

Daftar pustaka

http://ayo-nambah-ilmu.blogspot.com/2016/06/metode-penelitian-deskriptif-jenis.html?m=1

11 juni 2016

Anda mungkin juga menyukai