Anda di halaman 1dari 5

SOP STERILISASI INSTRUMEN

KESEHATAN
No. Dokumen : SOP/ADMEN/X/ /2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 OKTOBER 2017
Halaman : 1/5
Disahkan oleh Kepala Puskesmas Bulakamba
PUSKESMAS
dr. ARSIS
BULAKAMBA NIP. 19691012 200701 1 014

1. Pengertian Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen beserta
sporanya pada peralatan perawatan dan kedoktern dengan cara merebus,
stoom, panas tinggi atau menggunakan bahan kimia
2. Tujuan Untuk menjamin kualitas alat kesehatan, laboratorium dan linen dalam keadaan
steril
3. Kebijakan Peraturan Kepala Puskesmas Bulakamba

4. Referensi 1. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional
2. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014
tentang Perencanaan dan Penganggaran Bidang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015
tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015
tentangPusat Kesehatan Masyarakat
5.Langkah-langkah 1. Dekontaminasi
a. Memakai sarung tangan
b. Menyiapkan bak perendaman yang telah diisi dengan larutan clorin 0.5 %
c. Memasukkan alat-alat kesehatan atau alat laboratorium yang sudah
terpakai dan bisa digunakan lagi ke dalam bak perendaman
d. Biarkan kurang lebih 10 menit
2. Pencucian dan Pembilasan
a. Membuka kran air dengan cara memutar searah jarum jam (model kran
bukan putaran) dengan tangan kanan
b. Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi
(hati-hati bila memegang peralatan yang tajam, seperti gunting dan
jarum jahit). Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari karet,
jangan dicuci secara bersamaan dengan peralatan dari logam atau kaca
c. Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang terbuat dari kaca
dengan cara:
 Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan
kotoran dengan cara menyikat dengan perlahan, searah dan berulang-ulang
di bawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran bersih disemua permukaan
 Membuka engsel, gunting dan klem dengan cara memutar skrup secara prlahan
ke kiri sampai terlepas. Menyikat engan seksama terutama pada bagian
sambungan dan sudut peralatan dengan cara menyikat dengan pelahan , searah
dan berulang-ulang di bawah air mengalir sampai tidak tampak noda darah atau
kotoran
 Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada
peralatan dengan cara melihat dengan membolak balik di bawah penerangan yang
cukup terang
 Megurangi prosedur di atas setiap benda sedikitnya tiga kali (atau lebih
bila perlu) dengan air dan sabun atau detergen
 Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih dengan cara mengambil
satu persatu alkes dan peralatan laboratorium dan membilas satu persatu di
bawah air mengalir
d. Mengulangi prosedur tersebut untuk benda-benda lain. Jika peralatan akan
didesinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi (misalkan dalam larutan klorin 0.5 %),
tempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum
memulai proses (DTT)
e. Peralatan yang akan didesinfeksi tingkat tinggi dengan cara dikukus atau
direbus, atau disterilisasi di dalam autoclave/ oven panas kering, tidak perl
dikeringkan dulu sebelum proses sterilisasi dimulai
f. Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air dan
sabun, kemudian bilas dengan seksama menggunakan air bersih
g. Melepas sarung tangan
h. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

3. Desinfeksi Tingkat tinggi / Sterilisasi


Metode sterilisasi yang dapat dipilih
antara lain:

a. AUTOCLAVE
 Menuangkan air suling secukupnya kedalam autoclave
 Menuang air suling sampai batas tertentu ke dalam autoclave
 Menata tabung reaksi atau peralatan gelas lain di dalam sedemikian rupa
hinggan tersedia ruangan untuk bergeraknya uap air secara bebas diantara alat-
alat selama sterilisasi, letakkan wadah ke dalam autoclave dengan cara tabung
reaksi satu perstu dengan korentang, kemudian disusun didalam wadah
aluminium yang sudah terdapat didalam autoclave dengan jarak minimal 0.5 cm
dengan alat yang lain
 Meletakkan tutup sterilisator pada tubuh sterilisator dan meletakkan baut-baut
penahan

2/5
keatas tempat yang sesuai dengan tutup sterilisator, kemudian kencangkan
masing- masing murnya secara bersama dalam tempat yang berlawanan
 Membuka pengatur klep pengaman, dalam keadaan terbuka penahan tersebut
letaknya
lurus. Pasang pemanasnya. Uap yang terbentuk pada dasar sterilisator akan
mengalir ke atas di seputar wadah bagian dalam dan kemudian ke bawah
diantara labu-labu dan tabung-tabung ke dasr wadah, memaksa keluarnya udara
dari dasar ke atas melalui tabung pengeluaran fleksibel dan klep pengaman
 Bila uap air mulai keluar dengan deras (menimbulkan bunyi mendesis)
tutplah klep pengaman dengan cara mendorong pengaturnya ke bawah
sehingga posisinya mendatar. Tekanan dalam sterilisator akan naik dan dapat
dibaca pada alat pengukur tekanan.
 Mempertahankan tekanan pada suhu 121 c dengan cara mengurangi
pemanasan seperlunya untuk mempertahankan tekanan tersebut dengan cara
mengecek tekanan dan suhu pada alat penunjuk suhu dan tekanan
 Menyeterilkan media dan peralatan dengan cara mempertahankan tekanan
1 atm selama 15-20 menit yaitu membiarkan alat bekerja selama 15-20 menit
sambal terus diawasi pada tekanan 1 atm

 Mengawasi tekanan selama proses strerilisasi dengan cara mengawasi


angka yang tertera pada penunjuk tekanan
 Mematikan pemanasan dan tunggulan sampai tekanan kembali nol dan suhu
telah turun sampai jauh di bawah 100°C, bukalah pengatur klep pengaman
dengan cara meluruskannya untuk mengeluarkan sisa uap yang tertinggal di
dalam. Kendurkan mur, lepaskan baut-bautnya dan angkat tutupnya.
 Membuang air yang tersisa di dalam sterilisator dan keringkan baik-baik
semua bagiannya dengan cra menunggu alatnya dingin kemudian
membersihkan air yang tersisa sebanyak kuang lebih 1 cm dengan lap yang
bersih sampai kering

b. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)


 Membuka pintu oven dan meletakkan alat-alat yang akan disterilisasi dengan
rapi. Bila memungkinkan letakkan dalam nampan sesuai dengan klasifikasi
penggunaannya (missal: heacting set, partus set, THT set, dll)
 Menutup pintu oven dengan cara memastikan semua peralatan sudah masuk
dengan benar, menutup pintu oven dengan rapat
Tunggu sampai suhu mencapai 170°C dan biarkan selama 60 menit
 Setelah selesai, tunggu sampai suhu turun, buka pintu oven, keluarkan alat-
alat yang sudah steril dengan menggunakan korentang steril.
c. METODE ALTERNATIF REBUS ATAU KUKUS

3/5
 Mengambil panci dengan penutup yang rapat
 Merendam peralatan didalam air dengan cara mengisi panci dengan alat
yang akan disteril, menambahkan air setinggi kurang lebih 2.5 cm diatas alat
yang akan direbus, pastikan semua alat yang akan direbus telah dipenuhi air dan
menutup rapat panci.
 Memulai memanaskan air
 Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan timer selama 20 menit
 Jangan tambahkan benda apapun kedalam air mendidih setelah
perhitungan waktu mulai, rebus selama 20 menit catat lama waktu perebusan
didalam buku khusus, biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan
sebelum digunakan atau disimpan, pada saat peralatan kering gunakan segera
atau simpan didalam wadah diinfeksi tingkat tinggi bertutup. Peralatan bisa
disimpan asalkan sampai satu minggu penutup tidak dibuka
Menganti air setiap kali disenfeksi peralatan
Catatan :
Memberi label pada peralatan yang sudah steril dengan mencantumkan nama,
jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
6. Diagram Alir
Dekontaminasi

Pencucian dan pembilasan

Desifeksi tingkat tinggi /sterilisasi

Autoclave Sterilisasi panas kering/oven Metode alternatif rebus/kukus

1. Kepala Puskesmas
2. Petugas Poli Umum
3. Petugas KIA
4. Petugas PONED
5. Petugas Laboratorium

4/5
8. Dokumen terkait

9. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


Historis diberlakukan
Perubahan

5/5

Anda mungkin juga menyukai