MATERNAL
Dr. Ns. Darmawati, M.Kep, Sp. Mat
Kematian Maternal
“Kematian wanita yang terjadi selama masa
kehamilan hingga 42 hari setelah berakhirnya
kehamilan, tanpa melihat usia dan lokasi
kehamilan, oleh setiap penyebab yang
berhubungan dengan atau diperberat oleh
kehamilan atau penanganannya dan bukan
disebabkan oleh kecelakaan atau insidental
( faktor kebetulan).”
Contoh:
ibu hamil mengalami solusio plasenta dan janinnya mati, maka penyebab utama lahir- mati
tersebut adalah perdarahan antepartum.
kematian ibu dengan plasenta previa maka penyebab akhirnya adalah syok
hipovolemik/anemia berat akut (kegagalan fungsi organ vital).
Tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan (1.280 kasus), hipertensi
dalam kehamilan (1.066 kasus), infeksi (207 kasus)
PONEK harus dilaksanakan bersamaan dengan upaya kesehatan promotif dan preventif serta di
berbagai jenjang sistem pelayanan dan rujukan kesehatan (lokal dan regional)
Periode kritis
Risiko kematian maternal: 100 kali pada hari 1 dan 30 kali pada hari 2 postpartum
Sebagian besar kematian terjadi pada periode perinatal :
1 minggu sebelum persalinan:
14.8%,
saat pesalinan:
43.5% dan
1 minggu setelah persalinan: 23.7%
Kematian maternal di luar periode perinatal:
12.1% pada trimester pertama
7.9% dalam masa nifas
Risiko kematian bayi baru lahir : 3-5 kali lebih besar pada bayi
tanpa ibu
Tempat terjadinya kematian ibu
Kebijakan
SDM /visi regional DANA
Standar RS PONEK
Propinsi
Standar
Kab
P
P Puskes
Puskes Puskes
P PONED PONED
PONED Kec
P
P Polindes
Referensi
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik - Kesehatan
Reproduksi (JNPK-KR). (2007) Direktorat Jenderal
Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
Pelatihan PONEK