1. Pengiriman pasien
Pengiriman pasien rujukan harus dilaksanakan
sedini mungkin untuk perawatan dan
pengobatan lebih lanjut ke sarana pelayanan
yang lebih lengkap.Unit pelayanan kesehatan
yang menerima rujukan harus merujuk kembali
pasien ke sarana kesehatan yang mengirim,
untuk mendapatkan pengawasan pengobatan
dan perawatan termasuk rehabilitasi selanjutnya.
2. Pengiriman spesimen atau penunjang
diagnostik lainnya
a. Pemeriksaan:
Bahan Spesimen atau penunjang diagnostik
lainnya yang dirujuk, dikirimkan ke laboratorium
atau fasilitas penunjang diagnostic rujukan guna
mendapat pemeriksaan laboratorium atau
fasilitas penunjang diagnostik yang tepat
b. Pemeriksaan Konfirmasi
Sebagian Spesimen yang telah di periksa di
laboratorium Puskesmas, Rumah Sakit atau
laboratorium lainnya boleh dikonfirmasi ke
laboratorium yang lebih mampu untuk divalidasi
hasil pemeriksaan pertama.
3. Pengalihan pengetahuan dan keterampilan
Dokter Spesialis dari Rumah Sakit dapat
berkunjung secara berkala ke Puskesmas. Dokter
Asisten Spesialis / Residen Senior dapat
ditempatkan di Rumah Sakit Kabupaten / Kota
yang membutuhkan atau Kabupaten yang belum
mempunyai dokter spesialis. Kegiatan
menambah pengetahuan dan ketrampilan bagi
Dokter umum, Bidan atau Perawat dari
Puskesmas atau Rumah Sakit Umum Kabupaten /
Kota dapat berupa magang atau pelatihan di
Rumah Sakit Umum yang lebih lengkap.
Tingkatan Rujukan
• Internal antar petugas di RS
• Antara puskesmas pembantu dan puskesmas
• Antar masyarakat dan puskesmas
• Antar puskesmas dan RS, laboratorium/
fasilitas pelay. Keshatn lainnya