Anda di halaman 1dari 39

• Kasimin, SH, M Kes.

• Yogyakarta, 20 April 1950


• Jln Merbau Raya 149
Semarang
• (024) 7472050
08157770779
• Widyaiswara Utama, IV/e
Bapelkes Semarang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 81 TAHUN 2013
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 81 TAHUN 2013
TENTANG
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN RADIOGRAFER

kasimin
Untuk memperoleh
STRR harus memiliki
Sertifikat
Kompetensi
Radiografer.

Radiografer yang
melakukan pekerjaan di
Fasilitas Yakes wajib KADINKES KAB/KOTA
memiliki SIKR.
MTKI

untuk mendapat SIKR


harus memiliki STRR.

kasimin
Pasal 14
Dalam memberikan pelayanan Radiografer berwenang:
a. melakukan teknik radiografi konvensional tanpa
kontras;
b. melakukan teknik radiografi konvensional dengan
kontras;
c. melakukan teknik radiografi menggunakan peralatan
dengan teknologi digital/sistem
komputer/magnetik/ultrasound baik pengion
dan/atau nonpengion;

kasimin
d. melakukan teknik kedokteran nuklir;
e. melakukan evaluasi mutu radiografi;
f. melakukan pengelolaan ruangan radiologi;
g. melakukan tindakan prosesing film;
h. melakukan teknik radioterapi dengan modalitas
radioterapi eksternal dan/atau internal (brachy
terapi);
i. melakukan quality assurance/quality control
bekerjasama dengan mitra terkait.

kasimin
 Radiografer dapat melaksanakan kewenangan
selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
apabila dalam penugasan Pemerintah.
 Penugasan Pemerintah sebagaimana dimaksud
di atas diberikan kepada Radiografer yang
bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan
milik pemerintah.

kasimin
Radiografer dalam
melaksanakan pekerjaannya
wajib melakukan pencatatan.

kasimin
Pencatatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib
disimpan selama 5 (lima) tahun.

kasimin
Dalam melaksanakan pekerjaannya, Radiografer
mempunyai hak:
a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang
melakukan pekerjaannya sesuai dengan standar
pelayanan, SOP, kode etik, standar profesi
Radiografer;
b. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur
dari pemberi pekerjaan;
c. melakukan tugas sesuai dengan kompetensi;

kasimin
d. menerima imbalan jasa profesi dan
tunjangan lain sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
dan
e. memperoleh jaminan perlindungan
terhadap risiko kerja yang
berkaitan dengan pelaksanaan
tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

kasimin
Dalam melaksanakan pekerjaannya, Radiografer
mempunyai kewajiban;
a. menghormati hak klien;
b. melakukan rujukan untuk kasus di luar kompeten-
si dan kewenangannya sesuai ketentuan peratur-
an perundang-undangan; menyimpan rahasia sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. melaksanakan kewenangan selain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 apabila dalam rangka
menyelamatkan nyawa pasien (life saving);

kasimin
d. memberikan informasi tentang pekerjaan
radiografer yang dibutuhkan oleh klien;
e. meminta persetujuan pekerjaan radiografer
(informed concent) yang akan dilaksanakan
kepada klien; dan
f. mematuhi standar profesi, kode etik, standar
pelayanan, dan standar prosedur operasional
Radiografer.

kasimin
!! ??.....

Dalam rangka pelaksanaan pengawasan,


Menteri, pemerintah daerah provinsi atau
kepala dinas kesehatan provinsi dan
pemerintah daerah kabupaten
kota/kepala dinas kesehatan kabupaten /
kota dapat memberikan tindakan
administratif kepada Radiografer yang
melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan penyelenggaraan pekerjaan
Radiografer dalam Peraturan Menteri ini.

kasimin
Tindakan administratif
terhadap radiografer dapat
berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan/atau
c. pencabutan SIKR.

kasimin
Pemerintah daerah
kabupaten/ kota atau kepala
dinas kesehatan kabupaten/
kota dapat merekomendasikan
pencabutan STRR kepada
MTKI terhadap Radiografer
yang melakukan pekerjaan
tanpa memiliki SIKR.

kasimin
KETENTUAN PIDANA (UU No 36 Tahun 2014)
Pasal 83 Setiap orang yang bukan Tenaga
Kesehatan melakukan praktik seolah-olah sebagai
Tenaga Kesehatan yang telah memiliki izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (li
Pasal 85
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang dengan sengaja
menjalankan praktik tanpa memiliki STR sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) dipidana dengan
pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah).
(2) Setiap Tenaga Kesehatan warga negara asing yang
dengan sengaja memberikan pelayanan kesehatan
tanpa memiliki STR Sementara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 55 ayat (1) dipidana dengan pidana denda
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
Pasal 86
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik
tanpa memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
46 ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling
banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Tenaga Kesehatan warga negara asing yang
dengan sengaja memberikan pelayanan kesehatan
tanpa memiliki SIP sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 55 ayat (1) dipidana dengan pidana denda
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
Pemerintah daerah kabupaten/kota
atau kepala dinas kabupaten/kota
dapat mengenakan sanksi teguran
lisan, teguran tertulis, kepada
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
yang mempekerjakan Radiografer yang
tidak mempunyai SIKR.
PMK 375 dicabut? ra
popo !!!....

Pasal 24
Standar Profesi Radiografer
yang ditetapkan oleh
Organisasi Profesi masih
tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan
Peraturan Menteri ini
sampai ditetapkan yang baru
oleh Organisasi Profesi.
Pasal 32 (UU NO 36 THN 2009)
(1) Dalam keadaan darurat, fasilitas
pelayanan kesehatan, baik
Pemerintah maupun swasta, wajib
memberikan pelayanan kesehatan
bagi penyelamatan nyawa pasien
dan pencegahan kecacatan
terlebih dahulu.
(2) Dalam keadaan darurat,
fasilitas pelayanan kesehatan,
baik Pemerintah maupun
swasta dilarang menolak pasien
dan/atau meminta uang muka.

kasimin
PELANGGARAN DALAM PELAYANAN
RADIOLOGI

Bila diukur berat ringannya, pelanggar-


an dalam pelayanan radiologi dapat
dibedakan antara:
1.Pelanggaran dibidang etika
2.Pelanggaran disiplin
3.Pelanggaran hukum.

kasimin
NORMA BIDANG PELAYANAN
KESEHATAN
ATURAN PENERAPAN
KEILMUAN
(PROFESSIONAL
HUKUM CONDUCT) DALAM
PRAKTIK.
DISIPLIN

ATURAN
NORMA
PENERAPAN ETIKA HUKUM
ETIKA
ATURAN HUKUM
(ETHICAL
CONDUCT)

kasimin
Setiap pelanggaran disiplin tentu
terkait dengan pelanggaran etik.
Setiap pelanggaran hukum pasti
juga ada pelanggaran disiplin dan
pelanggaran etik.
Namun demikian yang termasuk
pelanggaran etika adalah urusan
internal profesi radiografer.

kasimin
Semenjak terjadinya transaksi teraputik, maka
sejak itu pula radiografer mempunyai tanggung
jawab atas risiko yang mungkin timbul dari
pelayanannya kepada klien.

Tanggung jawab radiografer dapat dibedakan


menjadi:
1. Tanggung jawab profesional
(responsibility)
2. Tanggung jawab hukum (liability)

kasimin
Tanggung jawab profesional
adalah tanggung jawab jabatan
sebagai radiografer yang
melaksanakan fungsinya sebagai
tenaga profesional dengan
berpedoman pada sumpah dan
kode etik dan ketentuan per
undang 2 an yang berlaku.

kasimin
Tindakan apa saja yang termasuk
pelanggaran bidang disiplin profesi?

1. Perbuatan yang dilakukan


radiografer dapat merusak
kepercayaan terhadap profesi
(serious professional misconduct).

2. Melakukan sesuatu yang


seharusnya tidak dilakukan, atau
tidak melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan.

kasimin
3. Ketidakmampuan radiografer
dalam menjalankan profesi
4. Menulis keterangan yang tidak
sesuai kenyataan.
5. Menyalahgunakan profesinya
dalam penyebaran obat.

kasimin
Aduuuh, kv nya
Dalam perkembangan dibidang
kurang...........!!!
keprofesian, selain adanya perubahan
status yuridis dari “perpanjangan
tangan” menjadi “kemitraan” atau
“kemandirian”, seorang radiografer
juga telah dianggap bertanggung
jawab hukum untuk “malpraktik” yang
dilakukannya.

kasimin
kasimin
Dengan demikian dibedakan
tanggung jawab untuk
masing-masing kesalahan
atau kelalaian, yakni dalam
bentuk malpraktik medik
(yang dilakukan oleh dokter)
dan malpraktik radiografer.

kasimin
Tidak Memberikan Pertolongan Pertama Dalam
Keadaan Gawat Darurat

Pasal 190 UU Kesehatan


(1) Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
dan/atau tenaga kesehatan yang melakukan
praktik atau pekerjaan pada fasilitas
pelayanan kesehatan yang dengan sengaja
tidak memberikan pertolongan pertama
terhadap pasien yang dalam keadaan gawat
darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
32 dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak
Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

kasimin
(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mengakibatkan terjadinya
kecacatan dan/atau kematian, pimpinan
fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau
tenaga kesehatan tersebut dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan denda paling banyak
Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).

kasimin
Tanggung jawab hukum tenaga kesehatan

Sebagai contoh umpamanya tenaga


kesehatan terlambat memberi perto
-longan terhadap pasien yang seha- 
rusnya segera mendapat pertolong-
an, merupakan salah satu bentuk
kelalaian  yang tidak boleh terjadi.

kasimin
Dari segi hukum pidana. 
Seorang tenaga kesehatan
dapat dikenai ancaman pasal
351 KUHP (penganiayaan)
Ancaman pidana tersebut dike-
nakan kepada setiap orang
(termasuk tenaga kesehatan)
yang karena kelalaiannya atau
kurang hati-hati menyebabkan
orang lain (termasuk klien)
cacat atau bahkan sampai
sampai meninggal dunia.

kasimin
Tanggung jawab dari segi hukum perdata
Apabila tenaga kesehatan dalam melaksanakan
tugas melakukan tindakan yang mengakibatkan
kerugian pasien, maka tenaga kesehatan tsb
dapat digugat oleh pasien atau keluarganya yang
yang merasa dirugikan itu berdasarkan
ketentuan Pasal 1365 BW, sebagai berikut:
“Tiap perbuatan melanggar hukum, yang 
membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya
menerbitkan kerugian yang disebabkan kelalaian
atau kurang hati-hati untuk mengganti kerugian.”

kasimin
Tanggung jawab dari segi huku
m administratif, tenaga
kesehatan dapat dikenakan
sangsi berupa pencabutan surat
ijin praktek (SIKR) apabila
melakukan tindakan medik tanpa
adanya persetujuan dari pasien
atau keluarga.

kasimin
Tindakan administratif juga dapat dikenakan apabila
seorang  tenaga kesehatan:
1.  melalaikan kewajiban;
2.  melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak
 boleh dilakukan oleh radiografer, baik
mengingat sumpah jabatannya maupun mengi-ngat
sumpah sebagai tenaga kesehatan;
3.  mengabaikan sesuatu yang seharusnya  dila-
kukan oleh tenaga kesehatan;
4.  melanggar suatu ketentuan menurut atau ber-
dasarkan undang-undang.

kasimin
kasimin
Wassalamuallaikum w wb

Anda mungkin juga menyukai