Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Negara dengan Agama Menurut Paham Komunisme

Pada komunisme dalam memandang hakikat hubungan negara dengan agama mendasarkan pada
pandangan filosofis materialisme dialektis dan materialisme historis. Hakikat kenyataan tertinggi
menurut paham komunisme adalah materi. Fenomena-fenomena dasar yaitu dengan suatu keiatan-
kegiatan yang paling material yaitu fenomena-fenomena ekonomis. Agama menurut komunisme
adalah realisasi fanatis makhluk manusia, agama adalah keluhan makhluk tertindas. Oleh karena itu
menurut komunisme Marxis, agama adalah merupakan candu masyarakat (Marx, dalam Louis leahy,
1992 97,98).
Negara yang berpaham komunisme adalah bersifat atheis bahkan bersifat antitheis, melarang dan
menekan kehidupan agama.

1. Materialisme

Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk
kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata, dengan mengesampingkan segala
sesuatu yang mengatasi alam. Sementara itu, orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada
materi disebut sebagai materialis. Orang-orang ini adalah para pengusung paham
materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan semata.

Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan
benar-benar adalah materi. Pada dasarnya semua hal yang terdiri atas materi dan semua
fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya substansi. Sebagai teori,
materialisme termasuk paham ontologimonistik. Akan tetapi, materialisme berbeda dengan
teori ontologis yang didasarkan pada dualisme atau pluralisne.

Dalam memberikan penjelasann tunggal tentang realitas, materialisme bersebarangan dengan


idealisme. Materialisme tidak mengakui adanya entitas-entitas nonmaterial seperti Tuhan,
Malaikat, setan roh, dan sebagainya. Hanya realitas satu-satunya adalah materi dan segala
sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas materi. Materi dan aktivitasnya bersifat abadi.

2. Ideologi Sosialisme

1. Mementingkan kekuasaan dari kepentingan Negara

2. Kepentingan Negara lebih diutamakan daripada kepentingan warga Negara.

3. Kebebasan atau kepentingan warga negara dikalahkan untuk kepentingan Negara

4. Kehidupan agama juga terpisah dengan Negara .warga negara bebas beragama , bebas tidak
beragama dan bebas pula untuk propaganda (anti-agama) .

Contoh dalam kehidupan sehari-hari:

1. Apabila seorang warga Negara merasa tidak yakin akan semua agama karena mereka lebih
meyakini kepercayaan mereka bebas untuk tidak beragama karena disini Negara tidak mengurus
seorang warga Negara untuk harus memiliki satu agama.
2. Apabila dalam ada suatu warga Negara yang keadaannya terpuruk karena kemiskinan dan
mereka menderita penyakit parah Negara bisa menolong dengan program berobat gratis tapi
Negara tersebut akan mempertimbangkan apakah ada kepentingan Negara yang lebih dianggap
penting untuk mengeluarkan dana,jika ada maka Negara akan di utamakan terlebih dahulu setelah
itu baru suatu warga Negara.

Anda mungkin juga menyukai