Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KELOMPOK

TELERADIOLOGI

Di susun oleh :

Adiesty Apriliya (21002012)


Anisya Fitri (21002015)
Fariuzi (21002019)
Gusti Rahmita (21002020)
Hadist Chairunnisa (21002021)
Luthfi Farhan Yusuf (21002025)
M. Zico Endru (21002033)
Putri Salsabila (21002036)
Rohit Gaspura Candra (21002051)
Salwa Innasya Sugesty (21002042)
Stevi Dwi Putri (21002045)
Syalsa billa Putri (21002046)
Zahira Adilah Rojas (21002049)

Dosen Pengampu : Marido Bisra, M.Tr.ID

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK RADIOLOGI


UNIVERSITAS AWALVROS PEKANBARU

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Teleradiologi”

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan dalam mata

kuliah Komputer Radiologi Universitas Awalbros.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan

makalah ini, khususnya kepada dosen kami yang telah memberikan tugas dan

petunjuk kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik

pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami

miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi

penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Pekanbaru, 23 Oktober 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teleradiologi............................................................................ 3
B. Tujuan Teleradiologi................................................................................. 3
C. Prinsip Dasar Teleradiologi....................................................................... 4
D. Pengolahan Data Gambar Dijital Pada Sistem Teleradiologi.................... 4
E. Keuntungan Dan Kerugian Penggunaan Sistem Teleradiologi................. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 11
B. Saran.......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Ilustrasi Sistem Teleradiologi......................................... 3

Gambar 2.2 Gambar Sistem Teleradiologi....................................................... 4

Gambar 2.3 Gambar Matrix.............................................................................. 5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sejalan dengan perkembangan teknologi dalam bidang kesehatan ini,
unit radiologi khususnya memiliki teknologi yang pada saat ini dikatakan
sangat maju dan canggih. Teknologi yang berkembang pada bidang radiologi
berbasiskan komputerisasi. Namun dengan kecanggihan teknologi sekarang
inilah, komputer juga dapat dipadukan dengan suatu sistem jaringan yang bisa
menghubungkan antar komputer. Sistem jaringan ini mampu memberikan
jasa yang dapat dimanfaatkan pada pelayanan radiologi dan sebagai teknologi
baru dalam bidang kesehatan. Teknologi ini dinamakan teleradiologi, yang
merupakan bagian dari telemedisin. Telemedisin yaitu transmisi listrik dari
suatu informasi medis seperti teks, suara, citra dari suatu lokasi ke lokasi lain
yang melalui hubungan telekomunikasi (Handayani Tjandrasa; 2005).
Dengan demikian definisi teleradiologi dapat diartikan sebagai proses
mengirimkan gambar radiografi dari suatu tempat ke tempat lain secara
digital melalui proses komputer
Teleradiologi modern mulai dikembangkan diakhir-akhir tahun
1980an, setelah pengenalan tentang digital imaging medis seperti pada
Computed Tomography, Computed Radiography dan Ultrasonography.
Perkembangan teknologi ini terjadi karena kemudahan, kemurahan dan
kecepatan mengirim data dalam jenis digital. Mula-mula pada tahun 1975
teleradiologi dilakukan untuk penghematan biaya dan kemudahan dalam
pengiriman data jenis digital dibandingkan jenis konvensional/bentuk fisik
film rontgen (Kutipan dari E Briggs, S Thorndyke, M Berhend, J Ansermino
dalam buku Computed Tomography)
Pada umumnya penerapan sistem teleradiologi dilakukan untuk
memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan yang membutuhkan kecepatan dan
ketepatan diagnosa medis serta konsultasi yang cepat dan tepat. Dengan
pemanfaatan teknologi ini, sistem teleradiologi mampu menanggani atau

1
mengeliminasi masalah waktu yang sering terjadi pada bidang diagnostik.
Khususnya pada unit radiologi yang sedang gencar-gencarnya berbenah
dalam sistem pelayanan radiologi. Sehingga dengan datangnya sistem
teleradiologi di Indonesia menjadi langkah alternatif yang dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan dan kedokteran masa depan serta dapat
juga sebagai sarana pertemuan para dokter untuk melakukan diskusi atau
konsultasi yang saling terhubung satu sama lain.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu teleradiologi?
2. Bagaimana prinsip, tujuan, pengolahan data gambar dijital, dan
keuntungan – kerugian pada Teleradiologi?

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui apa itu teleradiologi
2. Mengetahui prinsip, tujuan, pengolahan data gambar dijital, dan
keuntungan – kerugian pada Teleradiologi

D. Manfaat penulisan
1. Memberikan infomasi kepada pembaca tentang Teleradiologi
2. Memberikan informasi kepada pembaca prinsip, tujuan, pengolahan data
gambar dijital, dan keuntungan – kerugian pada Teleradiologi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teleradiologi
Teleradiologi adalah pengiriman data suatu gambaran radiografi dari
suatu tempat ke tempat lain secara elektronik untuk mendapatkan hasil
diagnosa dan dapat digunakan untuk konsultasi satu sama lain

B. Prinsip Dasar Teleradiologi


Karakteristik utama dari teknologi informasi adalah kemampuan
untuk menangkap/menerima, mengelola, dan mentransfer informasi dari suatu
lokasi ke lokasi lainnya melalui jaringan komunikasi (Handayani Tjandrasa;
2005).

Gambar 2.1 Ilustrasi sistem teleradiologi

Teleradiologi merupakan salah satu komponen dalam sistem informasi


kesehatan yang mempunyai kompleksitas teknologi yang tinggi.
Implementasinya dapat dikaitkan dengan sistem informasi radiologi dan
sistem informasi rumah sakit yang diharapkan mampu memberikan kualitas
dari pelayanan pasien dan mendukung pekerjaan administratif sehingga
memperbaiki efesiensi dan efektifitas rumah sakit.
Sistem teleradiologi merupakan element PACS (Picture Achiving and
Communication in Medicine) yang terdiri dari akuisisi atau digitalisasi,
penyimpanan atau pengarsipan, pengaksesan, manipulasi citra, dan transmisi.
Fasilitas pencitraan data ini memerlukan jaringan kecepatan tinggi yang
biasanya menggunakan media fiber optik agar cepat dalam prosesnya.

3
Gambar 2.2 Sistem radiologi

C. Tujuan Teleradiologi
Menurut American College of Radiology bahwa sistem teleradiologi
bertujuan sebagai berikut :
1. Menyediakan jasa konsultasi dan interpretatife radiologi dengan waktu
yang cepat dan singkat.
2. Menyediakan jasa konsultasi medis antar dokter dan pasien tanpa harus
berada pada satu tempat.
3. Mengantarkan dengan cepat hasil diagnosa gambar radiografi dalam
keadaan darurat dan tidak darurat.
4. Menyediakan layanan cepat antar dokter spesialis radiologi yang
membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis radiologi lain.
5. Menambah wawasan dan kesempatan mengembangkan ilmu yang
dimiliki radiografer dan dokter.
6. Merupakan salah satu pendukung dari layanan telemedisin lainnya

D. Pengolahan Data Gambar Dijital Pada Sistem Teleradiologi


Pengolahan data gambar yang biasa digunakan untuk sistem
teleradiologi sangat bervariasi, tergantung pada kegunaannya. Tetapi pada
semua jenis pemeriksaan harus mampu memberikan standar kualitas gambar
sesuai dengan keperluan klinis. Standar kualitas adalah merupakan suatu
kesepakatan untuk mengimplementasikan teknologi yang dapat menjamin
kemampuan pengolahan data. Menurut ACR (The American College of

4
Radiology) indikator atau penilaian terhadap data gambar dijital harus sesuai
dengan standar yang berlaku Standar kualitas yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Resolusi Data Gambar Dijital
Resolusi adalah kemampuan dari suatu sistem pencitraan untuk
membedakan antar objek. Resolusi yang digunakan pada dijital radiologi
merupakan penilaian terhadap mutu data gambar dijital. Keseluruhan
data gambaran yang diproduksi dari modalitas digital dan digitizer
berupa ukuran matrix. Penggunaan matrix untuk setiap modalitas dijital
radiologi minimal harus tersedia matrix 512 x 512 dengan ketebalan
minimum 8-bit pixel (ACR standard teleradiology: http://www.acr.org).
Matrix yang berukuran lebih besar akan menghasilkan gambaran resolusi
yang lebih baik dan sebaliknya jika matrix yang berukuran kecil akan
menghasilkan resolusi yang kurang baik. Sebagai contoh dalam ukuran
matrix 512 x 512 atau 1024 x 1024 (Stewart C. Bushong; 2000).

Gambar 2.3 Matrix (Steward C. Bushong 2000. Hal.55)

Matrix adalah susunan jumlah baris dan kolom dari pixel yang
ditampilkan pada gambar digital. Pixel adalah menyatakan volume
terkecil dari jaringan tubuh yang merupakan sayatan silang dari beberapa
arah. Voxel adalah yang menggambarkan area dari pixel sesuai dari
ketebalan potongan. Ketika luas lapangan gambar diperbesar dan ukuran
matrix tetap (konstan) maka ukuran pixel akan membesar dan resolusi
berkurang.

5
2. Pengiriman data gambar dijital
Pengiriman data gambar dijital dapat menggunakan LAN (Lokal
Area Network) dan WAN (Wide Area Network). LAN adalah sejumlah
komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu
yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung (Jaka
Fahrial; 2003). LAN dalam sistem telerdiologi digunakan untuk
pengiriman data gambar dijital di satu area lokal saja, sedangkan WAN
adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di suatu
jaringan yang luas, seperti internet (Jaka Fahrial; 2003). WAN dalam
sistem teleradiologi digunakan untuk pengiriman data gambar dijital
diluar area lokal. Jenis pengiriman yang digunakan tersebut merupakan
jalur penghubung yang mengantarkan data gambar dijital antara terminal
pengirim dengan terminal penerima.
3. Kompresi atau Pengurangan Kapasitas Data Gambar Dijital
Pengurangan kapasitas data gambar dijital dapat dilakukan
sebagai prosedur operasional dan biasa digunakan untuk meningkatkan
kecepatan dalam pengiriman dan mengurangi kapasitas penyimpanan
pada sistem teleradiologi. Teknik pengurangan ini dilakukan dengan
tanpa mengurangi informasi klinis yang penting pada gambaran
radiografi. Besar persentase yang dilakukan untuk kompresi
mempengaruhi resolusi yang dihasilkan. Semakin besar persentase
kompresi yang dilakukan membuat resolusi gambar menjadi rusak/buruk
4. Pengarsipan data gambar dijital
Pengarsipan data gambar dijital yang dilakukan merupakan usaha
untuk menghindari dari kecelakaan yang tidak disengaja atau yang
disengaja. Kecelakaan yang tidak disengaja dapat berupa tindakan hara-
huru, kebakaran, gempa bumi dan kebanjiran, sedangkan kecelakaan
yang disengaja dapat berupa tindakan penghapusan data gambar dan
pencurian/perampok. Pengarsipan ini dapat disimpan dalam bentuk
piringan disk (Compact disk) dan dalam tempat penyimpanan data digital
lainnya (Hardisk). Penyusunan tempat penyimpanan yang dilakukan

6
tidak memerlukan tempat yang besar, melainkan menyediakan tempat
khusus penyimpanan untuk piringan disk (compact disk) dan hardisk
yang bentuknya lebih kecil dan jika pada hardisk dapat tersusun sesuai
abjad nama pasien secara otomatis. Penyimpanan yang dilakukan
tersebut untuk mempermudah kelangsungan penyimpan data pasien serta
untuk proses pembelajaran dimasa mendatang. Penyimpanan dalam
bentuk piringan disk (Compact disk) dan hardisk ini dapat bertahan lebih
lama.
5. Pemanggilan Ulang Data Gambar Dijital Yang Telah Tersimpan
Bermula dari tempat penyimpanan dan susunan penyimpanan
yang rapi membuat pencarian ulang data gambar dijital menjadi lebih
mudah dicari. Pada penyimpan dalam hardisk dengan sangat cepat
dilakukan pencarian data gambar karena hardisk bekerja secara otomatis
setelah diperintahkan olehkomputer. Dengan jenis penyimpanan yang
diterapkan menunjukan penggunaan tempat simpan dalam dijital lebih
mudah dilakukan dengan cara pengetikan subtitle atau sebagian kata
kunci saja untuk mendapatkan data gambar dijital yang diinginkan.
6. Infrastruktur Komunikasi
Jenis jaringan yang diterapkan dapat melalui LAN dan WAN.
Pada penggunaan LAN digunakan untuk komunikasi antar ruang dan
dalam satu gedung atau tempat, sedangkan WAN digunakan untuk
komunikasi dengan daerah luar yang terhubung dengan internet. Dalam
pengiriman ke luar tempat (WAN) dengan bantuan komputer, biasanya
komputer tersebut dinamakan PACS (Picture Achiving and
Communication in Medicine), sebelumnya komputer server mengirim
data gambar dijital pasien ke komputer PACS. Dengan bantuan komputer
PACS, data gambar dijital dapat dikirim (download) dan menerima data
gambar dijital dari luar (upload).
7. Kemampuan operasional
Jenis jaringan yang diterapkan dapat melalui LAN dan WAN.
Pada penggunaan LAN digunakan untuk komunikasi antar ruang dan

7
dalam satu gedung atau tempat, sedangkan WAN digunakan untuk
komunikasi dengan daerah luar yang terhubung dengan internet. Dalam
pengiriman ke luar tempat (WAN) dengan bantuan komputer, biasanya
komputer tersebut dinamakan PACS (Picture Achiving and
Communication in Medicine), sebelumnya komputer server mengirim
data gambar dijital pasien ke komputer PACS. Dengan bantuan komputer
PACS, data gambar dijital dapat dikirim (download) dan menerima data
gambar dijital dari luar (upload).
8. Kebutuhan data gambar dijital
Kebutuhan data gambar merupakan salah satu permintaan dokter
radiologi untuk dilakukan pengolahan data berikutnya. Untuk pengiriman
data gambar dijital yang dimanfaatkan oleh radiolog dapat dilakukan
pengiriman gambar dengan merubah ektensi DICOM menjadi JPG.
Pengiriman dilakukan setelah komunikasi antar radiografer dengan
dokter telah dilakukan sehingga data yang dikirim dapat digunakan oleh
dokter radiologi. Di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk hanya melakukan
pengiriman data gambar dijital saja dan tidak melakukan pengiriman
video. Sedangkan untuk fluoroskopi dijital yang sering melakukan
pembentukkan format gambar dalam video dapat disimpan di dalam
compact disk. Begitu juga untuk pasien yang ingin melakukan
pemeriksaan medis lanjut ke rumah sakit lain, data gambar dijitalnya
dapat dilakukan dengan penyimpanan data ke dalam compact disk.
Dalam penerapan yang dilakukan di Rumah Sakit Pantai Indah
Kapuk yaitu mengunakan suatu rangkaian pengirim, penghubung dan
penerima. Rangkaian penerima dapat berupa mobile (bergerak) sehingga
dapat dijangkau dan dilakukan jawaban radiografi oleh radiolog dimana
saja (any where) dan kapan saja (any time) setelah pengiriman data
gambar dijital dilakukan. Sedangkan untuk penggunaan pada pasien
dapat dilakukan dengan bantuan komputer di rumah sakit yang dijadikan
rujukan atau dapat dilakukan di rumah tetapi program gambar yang
digunakan dapat menampilkan format data gambar ektensi DICOM.

8
E. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Sistem Teleradiologi
Berdasarkan penerapan sistem teleradiologi yang dilakukan di Rumah
Sakit Pantai Indah Kapuk dapat diketahui keuntungan dan kerugian yang
diperoleh.
1. Keuntungan Sistem Teleradiologi
a. Dapat diakses atau dilakukan dari berbagai kalangan yang
mempunyai jaringan dengan sistem teleradiologi.
b. Resource Sharing, yaitu dapat menggunakan sumberdaya yang ada
secara bersama-sama, hal ini terjadi karena penerapan sistem
teleradiologi menggunakan sistem jaringan. Misal seorang pengguna
yang berada 100 m jauhnya dari suatu sumber data, maka tidak perlu
kesulitan dalam menggunakan dan mengevaluasi data tersebut,
seolah-olah data tersebut berada didekatnya.
c. Reliabilitas tinggi, yaitu dengan jaringan komputer kita akan
mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-
sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan
atau dicopy ke dua, tiga atau lebih dari 1 (satu) komputer yang
terkoneksi ke jaringan.
Sehingga bila salah satu mesin rusak dan data hilang, maka salinan
dimesin yang lain masih bisa digunakan.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan radiografi, pelayanan yang
diberikan mempunyai kinerja yang lebih baik akan memberikan
kesan atau citra suatu pelayanan diperusahaan tersebut dapat
disanjung dan dipuji.
2. Kerugian Sistem Teleradiologi
a. Jika alat komunikasi (LAN dan WAN) yang digunakan mengalami
kerusakan alat maka pengiriman data tidak dapat dilakukan sama
sekali.
b. Kerusakan pada sistem teleradiologi yang terjadi dapat
mengeluarkan biaya operasional menjadi lebih mahal.

9
c. Harus ditangani oleh tenaga kerja yang mahir dalam sistem
teleradiologi, agar kesalahan yang terjadi dapat dikurangi.
d. Keamanan dunia maya (internet) sangat rawan dan sangat sulit
dideteksi oleh sistem security yang dimiliki oleh institusi. Sehingga
sangat berbahaya jika terjadi pencurian atau kerusakan lain dalam
dunia maya sangat sulit untuk dilakukan pelacakan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teleradiologi adalah pengiriman data suatu gambaran radiografi dari suatu
tempat ke tempat lain secara elektronik untuk mendapatkan hasil diagnosa
dan dapat digunakan untuk konsultasi satu sama lain, yang bertujuan
Menyediakan jasa konsultasi dan interpretatife radiologi dengan waktu yang
cepat dan singkat Menyediakan jasa konsultasi medis antar dokter dan pasien
tanpa harus berada pada satu tempat, Mengantarkan dengan cepat hasil
diagnosa gambar radiografi dalam keadaan darurat dan tidak darurat,
Menyediakan layanan cepat antar dokter spesialis radiologi yang
membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis radiologi lain, Menambah
wawasan dan kesempatan mengembangkan ilmu yang dimiliki radiografer
dan dokter dan Merupakan salah satu pendukung dari layanan telemedisin
lainnya

B. Saran
1. Setelah membaca makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca dapat
memahami segala pembahasan yang ada pada makalah ini.
2. Penulis mengharap saran dan kritik dari pembaca karena masih terdapat
kekeurangan dalam penyusunan makalah ini.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Nasukha. 1998. Teleradiologi. Medika, 2 (24): 129-131


Paraki, J.G. 2001. Telemedicine – A Tool for More Equal Distribution of Health
Care In The World
The American College of Radiology. 2003. ACR Technical Standard for
Teleradiology. Revisi 2002 ACR standard. New York: USA
Mcneill, K.M. 1998. Telemedicine/Teleradiology

Stewart C. Bushong; 2000

Anda mungkin juga menyukai