Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas Kait-Kait Kecamatan Bati-Bati merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Dinas Kesehatan Kabupaten tanah Laut yang bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Kait-Kait. Disamping itu juga Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kamauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal. Oleh karena itu visi Puskesmas Kait-Kait adalah “ Puskesmas dengan pelayanan
Prima Menuju Masyarakat Kait-Kait sehat“, sebagai penjabaran visi tersebut telah
ditetapkan misi Puskesmas Kait-Kait adalah :
1.Memberikan pelayanan kesehatan yang prima
2.Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
3.Meningkatkan kesadaran hidup sehat bagi individu keluarga dan masyarakat.
4.Meningkatkan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.
Motto Puskesmas Kait-Kait adalah, Melayani sepenuh hati .
Visi dan misi serta motto tersebut hanya dapat terwujud jika didukung oleh sistem
penyelenggaraan pemerintahan yang berprinsip pada pemerintahan yang baik (Good
Gavernance). Kebijakan pemerintah yang berorientasi pada hasil (result oriented
governance), yang berarti pemerintah akan berupaya menghasilkan output (keluaran) dan
outcome (manfaat) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Output dan outcome inilah yang selayaknya dipandang sebagai kinerja, disamping
juga kemampuan didalam menyerap anggaran yang diberikan untuk menghasilkan output
dan outcome tesebut. Azas akuntabilitas adalah merupakan salah satu asas didalam
penyelenggaraan good governance ini, dimana setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perwujudan dari azas akuntabilitas diatas salah satunya adalah dengan menyusun
laporan tahunan Puskesmas Kait-Kait, dimana didalamnya akan diungkapkan cakupan
cakupan program dan atau kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh setiap program
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui suatu
pertanggungjawaban secara periodik.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 1


B. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait adalah untuk
menggambarkan dan menginformasikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Kait-Kait selama tahun 2017 serta mengevaluasi kegiatan yang telah
dilaksanakan. Adapun tujuan pembuatan laporan tahunan ini adalah :
a. Tujuan Umum
Terukurnya kinerja Puskesmas Kait-Kait selama tahun 2017 termasuk
masalah dan hambatan yang ditemui yang nantinya dijadikan pedoman untuk
meningkatkan kinerja Puskesmas Kait-Kait tahun yang akan datang.
b. Tujuan Khusus
1. Adanya hasil penilaian pencapaian kinerja Puskesmas Kait-Kait yang
dilakukan sesuai dengan standar operasional selama setahun secara rinci.
2. Adanya hasil penilaian kemampuan manajemen selama setahun.
3. Teridentifikasinya masalah dan hambatan yang ditemui selama
menyelenggarakan Puskesmas, baik disebabkan oleh sumberdaya manusia
maupun oleh lingkungan yang tidak mendukung.
4. Termanfaatkannya sebagai masukan untuk penyusunan rencana tahunan
Puskesmas.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan tahunan ini meliputi seluruh kegiatan Puskesmas Kait-Kait
baik dalam gedung maupun kegiatan diluar gedung selama tahun 2017, antara lain
kepegawaian, surat menyurat, keuangan dan teknis pembangunan kesehatan diwilayah kerja
Puskesmas Kait-Kait.Seluruh isi laporan tahunan ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk perencanaan kegiatan pada tahun-tahun mendatang.

D. Sistematika Penulisan
Dalam mencapai tujuan yang dimaksud, profil ini disusun dengan sistematika sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang dan tujuan penulisan laporan
tahunan Puskesmas Kait-Kait serta sistematika penulisannya.
Bab II Kondisi Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait,
berupa uraian letak geografi, administratif dan informasi umum lainnya. Selain
itu juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat
dan faktor-faktor lain seperti demografi, pendidikan, ekonomi, social budaya dan
lain-lain.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 2


Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian hasil cakupan program selama tahun 2017 Puskesmas Kait-
Kait yang mencakup tentang angka kematian, umur harapan hidup, angka
kesakitan dan keadaan status gizi.
Bab IV Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini merupakan tentang pencapaian dan keberhasilan upaya-upaya kesehatan
yang telah dilaksanakan sampai akhir tahun 2017, meliputi pelayanan kesehatan
dasar, upaya kesehatan bersumber daya masyarakat serta upaya kesehatan
lainnya.
Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan kesehatan Puskesmas
Kait-Kait sampai tahun 2017, yaitu berupa gambaran tentang sarana kesehatan,
tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 3


E.Lampiran-Lampiran
a.Struktur Puskesmas Kait-Kait
b.Daftar Penanggung jawab Kegiatan Program Puskesmas Kait-Kait
c.Grafik 10 pemakaian obat terbanyak Puskesmas Kait-Kait
d.Rekapitulasi bulanan jenis pasien Puskesmas Kait-Kait
e.Rekapitulasi bulanan perjenis pasien Puskesmas Kait-Kait
f.Rekapitulasi bulanan perdesa Puskesmas Kait-Kait
g.Rekapitulasi 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Kait-Kait
h.Rekapitulasi 20 besar kunjungan pasienPuskesmas Kait-Kait

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 4


BAB II
KEADAAN UMUM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAIT-KAIT

A. Geografi
Kecamatan Bati-Bati adalah bagian dari wilayah Kabupaten Tanah Laut, diantara
114’30’20” – 115’23’31” Bujur Timur dan 3’30;33” – 4’11’38” Lintang Selatan. Tinggi
dari permukaan laut sebagian besar 25 meter dan luas wilayah 234,75 Km. Puskesmas
Kait-Kait adalah salah satu Puskesmas yang berada diwilayah Kecamatan Bati-Bati,
beralamat di Jalan Mawar Desa Kait-Kait Baru Kecamatan Bati-Bati.
Peta Kecamatan Bati-Bati dapat dilihat pada gambar dibawah ini, dimana terdapat
wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait adalah sebagai berikut :

Wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait meliputi 3 desa dari empat belas desa yang ada
di Kecamatan Bati-Bati, luas wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait menurut desa adalah
sebagai berikut :
a. Kait-Kait : 15,76 Km
b. Kait-Kait Baru : 9,24 Km
c. Bentok Darat : 40,00 Km
Dengan batas-batas :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Banjarbaru
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Banjar
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tambang Ulang (Desa Martadah)
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bentok Kampung

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 5


Jarak tempuh dari desa terjauh kurang lebih 1 jam 30 menit dengan menggunakan
kendaraan roda 2 (dua) sedangkan jarak tempuh dari Puskesmas ke Kabupaten atau ke
fasilitas rujukan kurang lebih 1 jam dengan menggunakan kendaraan roda 4 (empat).

B. Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait meliputi 3 (tiga) desa dari 14 (empat belas) desa
yang ada di Kecamatan Bati-Bati, 11 (sebelas) desa merupakan wilayah kerja Puskesmas
Bati-Bati. Jarak tempuh masing-masing desa dari Puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Desa Kait-Kait Baru : ± 0 Km
b. Desa Kait-Kait : ± 2 Km
c. Desa Bentok Darat : ± 5 Km
Dari ketiga desa tersebut tentunya mempunyai perbedaan mengenai distribusi
penduduk, tradisi, luas daerah, keadaan geografis dan keadaan instruktur lainnya yang
merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan sasaran dan target dalam kegiatan suatu
program. Desa Kait-Kait dan Kait-Kait Baru dulunya adalah daerah transmigrasi yang
bekerjasama dengan Pabrik Gula Pelaihari (sekarang tutup), sedangkan di desa Bentok
Darat terdapat perusahaan karet besar milik PT. Bridgestone Kalimantan Plantation
merupakan cabang perusahaan Bridgestone.
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

NO Nama Desa Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah

Laki-Laki Perempuan
1 Kait-Kait 1102 1001 2103
2 Kait-Kait Baru 1050 1029 2079
3 Bentok Darat 2265 2008 4272
Jumlah 4417 4038 8455

Tabel 2.2
Jumlah RW, RT dan Kepala Keluarga
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Nama Desa Rukun Warga Rukun Tetangga Kepala Keluarga


(RW) (RT) (KK)
1 Kait-Kait 3 13 521
2 Kait-Kait Baru 6 14 498
3 Bentok Darat 5 16 1.016
Jumlah 14 43 2.036

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 6


Tabel 2.3
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 .

No Nama Desa Luas Wilayah Jumlah Kepadatan Rata-rata Jlh


Km Penduduk Penduduk Rumah Tangga
1 Kait-Kait 15,76 2.007 127.3 15.7
2 Kait-Kait Baru 9,24 1.984 213.7 9.2
3 Bentok Darat 40,00 4.079 101.9 40.0
Jumlah 65,00 8.070 124.1 65.0

C. Keadaan Ekonomi
Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah sebagai petani sekitar 70 % karena
memang penduduk disini sebagian besar adalah warga transmigrasi yang berasal dari Jawa
Timur. Kemudian sebagian lagi bekerja disektor swasta sekitar 16 %, wiraswasta sekitar
3 %, pegawai Negeri sekitar 1 % dan lain-lain sebanyak 10 %.

D. Agama
Agama yang terbanyak dianut adalah Islam sebanyak 94,5 %, Katolik 4,8 %, Kristen
Protestan 0,6 % dan Hindu 0,1 %, sedangkan Budha tidak ada.

E. Pendidikan
Menurut pendidikan penduduk wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait masih rendah. Hal
ini terbukti dengan banyaknya penduduk yang tidak sekolah, yaitu 7,5 %, Tidak Tamat SD
± 0,6 %, Tamat SD ± 68,7 %, Tidak Tamat SLTP ± 0,9 % dan Tamat SLTP ± 11,2 %. Tidak
Tamat SLTA ± 0,9 % dan Tamat SLTA ± 9.4 %, sedangkan Tamat Perguruan Tinggi ± 0,8
%.

F. Keadaan Lingkungan
Penyehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman
Tujuan Umum
Penyehatan perumahan dan lingkungan bertujuan meningkatkan pengetahuan,
kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menyehatkan perumahan dan lingkungan.

Tujuan Khusus
a. Termotivasinya masyarakat untuk memiliki / bertempat tinggal rumah yang memenuhi
syarat kesehatan.
b. Terbantunya masyarakat / keluarga yang kurang mampu untuk membangun / memiliki
rumah sehat.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 7


c. Terlaksananya pengawasan dan penilaian rumah sehat sesuai peraturan perumahan yang
berlaku.
d. Terlaksananya pemberian nasehat tentang rumah sehat bagi keluarga, perusahaan dan
masyarakat yang memerlukan.
Sasaran
Dalam melakukan kegiatan penyehatan perumahan / lingkungan diutamakan pada daerah-
daerah pemukiman baru dan daerah-daerah yang mempunyai risiko tinggi terhadap
kemungkinan penularan penyakit-penyakit diare, cacingan, TB Paru, ISPA (Infeksi Pernafasan
Akut), demam berdarah dan filariasis.
Rumah sehat adalah bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, antara lain
yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, lantai rumah bukan dari tanah dan kepadatan
hunian rumah yang sesuai.
Jumlah rumah sehat dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.4
Presentase Rumah Tidak Sehat
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Rumah
No Desa Jumlah Jumlah % Jumlah %
Yang Ada Yang Diperiksa Yang Sehat Rumah
Diperiksa Sehat
1 Kait-Kait 831 230 27 106 46
2 Kait-Kait Baru 709 230 33 117 50
3 Bentok Darat 1049 230 22 123 53
Jumlah 2589 690 26.8 346 50.1

Tabel 2.5
Presentase Rumah Bebas Jentik Nyamuk Aedes
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Rumah
No Desa
Jumlah Jumlah % Rumah
%
Yang Ada Yang diperiksa Diperiksa Bebas Jentik
1 Kait-Kait 831 300 100 0
2 Kait-Kait Baru 709 300 100 0
3 Bentok Darat 1049 300 100 0
Jumlah 2589 900 100 0

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 8


Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)
Tujuan Umum
Terwujudnya kondisi TTU yang memenuhi syarat kesehatan, agar masyarakat
pengunjung dan sekitarnya terhindar dari gangguan kesehatan.Penyebaran makanan dan
minuman bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dan perusahaan
makanan dan minuman secara aman dan sehat.

Tujuan Khusus
a. Termotivasinya masyarakat dan pengelola perusahaan untuk bekerja memenuhi syarat
kesehatan dalam penyiapan, penyimpanan, penyajian dan penanganan makanan dan
minuman.
b. Terlaksananya pemberian penyuluhan dan nasehat tentang hygiene dan sanitasi makanan
dan minuman bagi keluarga, perusahaan dan masyarakat yang memerlukan.
c. Terlaksananya pengawasan dan pembinaan tentang hygiene dan sanitasi makanan bagi
orang banyak, sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku.
d. Terlaksananya tindakan pengawasan terhadap terjadinya keracunan makanan dan
minuman.
e. Memotivasi masyarakat dan pengelola TTU untuk menyediakan, menggunakan dan
memiliki sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan.
f. Terlaksananya pemberian nasehat tentang sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan di
TTU bagi masyarakat dan pengelola TTU
g. Terlaksananya pengawasan dan pembinaan sarana sanitasi yang memenuhi syarat
kesehatan di TTU, sesuai peraturan yang berlaku.
Sasaran
a. Yang berhubungan dengan sasaran pariwisata, seperti bioskop, gedung pertunjukan,
penginapan, kolam renang, pemandian umum, taman-taman rekreasi, bar, night club dan
diskotik.
b. Yang berhubungan dengan transportasi; terminal, stasiun dan transport umum.
c. Yang berhubungan dengan sarana ibadah; mesjid, gereja, pura dan wihara.
d. Yang berhubungan dengan sarana perdagangan; pasar, pertokoan, swalayan.
e. Yang berhubungan dengan sosial; Puskesmas, Rumah Sakit, lembaga permasyarakatan.
f. Ibu rumah tangga/masyarakat melalui organisasi masyarakat antara lain PKK, LKMD,
arisan, pengajian ibu-ibu dan Posyandu.
g. Tempat pengelolaan makanan meliputi :
1. Tempat pembuatan makanan yang terdiri dari :
a) Jasa boga / catering
b) Industri makanan
c) Tempat pembuatan makanan di asrama, panti, dapur umum dan lain sebagainya

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 9


2. Tempat penjualan makanan, yang terdiri dari :
a) Rumah makan dan restoran
b) Pedagang makanan kaki lima
c) Pedagang makanan keliling
d) Warung kopi
e) Kantin
f) Snack bar
g) Tempat penjualan makanan dingin
h) Tempat penjualan makanan terolah
i) Tempat penjualan makanan segar
Tempat Umum dan Pengelolaan makanan (TUPM) merupakan sarana yang dikhawatirkan
dapat menjadi tempat penyebaran penyakit,yang dikategorikan sebagai TUPM meliputi Hotel,
Restoran, Pasar dan lain-lain.
TUPM sehat adalah tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan yang memenuhi
syarat kesehatan, yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan
banyaknya pengunjung serta memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.

Tabel 2.6
Presentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

PASAR JUMLAH TPM TPM LAINNYA


Yang Ada

Yang Ada

Yang Ada
Diperiksa

Diperiksa

Diperiksa
% Sehat

% Sehat

% Sehat
Jumlah

Jumlah

Jumlah
Sehat

Sehat

Sehat

NO DESA

1 Kait-Kait Baru 1 1 0 0 42 23 11 47 0 0 0 0

2 Kait-Kait 0 0 0 0 32 26 13 50 0 0 0 0

3 Bentok Darat 1 1 0 0 49 39 21 72 0 0 0 0

Puskesmas 2 2 0 0 123 80 45 56 0 0 0 0

Akses Terhadap Air Bersih


Tujuan Umum
Upaya penyehatan air dimaksudkan untuk membantu menyediakan air bersih yang memenuhi
syarat kesehatan, pengawasan air bagi seluruh masyarakat, baik yang tinggal dikota maupun
tinggal dipedesaan.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 10


Tujuan Khusus
a. Terpantaunya kwalitas air yang meliputi air minum, air bersih, air kolam renang dan
pemandian umum, air badan air dan air limbah
b. Meningkatnya kwalitas air yang melalui perbaikan kwalitas air, pencegahan pencemaran
dan percontohan perbaikan.
c. Meningkatnya peran serta masyarakat pemakai air.
d. Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan petugas dalam pengawasan dan perbaikan
kwalitas air serta kemampuan dalam pembinaan masyarakat pemakai air.
e. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam upaya penyehatan air.
Sasaran
a. Daerah masyarakat rawan air
b. Daerah dengan penyakit diare dan penyakit penyakit akibat jeleknya sanitasi air cukup
tinggi dan daerah endemis.
c. Daerah percontohan dan pemukiman baru.

Presentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih diwilayah kerja Puskesmas
Kait-Kait tahun 2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.7
Presentase Keluarga Menurut Sumbar Air Minum Yang Digunakan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Desa
No Sumber Air Minum Kait-Kait Kait-Kait Bentok Darat Puskesmas
Baru
1 Jlh Keluarga Diperiksa Air Minumnya 200 200 250 650
2 Air kemasan 0 0 0 0

3 Air isi ulang 1 1 5 7

4 Leding meteran 0 0 0 0

5 Leding eceran 0 0 0 0

6 Pompa 0 0 0 0

7 Sumur terlindungi 53 50 69 172

8 Sumur tak terlindungi 114 103 119 336

9 Mata air terlindungi 0 0 0 0

10 Air hujan 0 0 0 0
11 Mata air tak terlindungi 0 0 0 0

12 Air sungai 0 0 0 0

13 Lain-lain 0 0 0 0
Jumlah 368 354 443 1165

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 11


Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah
dan pengelolaan air limbah/SPAL. Pada tahun 2017 jumlah rumah tangga yang diperiksa
sebanyak 2589 buah dan yang memenuhi syarat kesehatan 346 buah atau 50.1% ,Hal ini
disebabkan karena kepemilikan rumah bertambah serta kesadaran masyarakat meningkat akan
hidup bersih dan sehat.
Jumlah rumah tangga dengan kepemilikan tempat sampah yang diperiksa sebanyak 690
rumah tangga, Yang memenuhi syarat kesehatan di periksa sebanyak 152 rumah tangga dan
yang memiliki tempat sampah sehat ada 35 rumah tangga. Hal ini mengalami peningkatan
secara nominal dari tahun ketahun.
Jumlah rumah tangga dengan kepemilikan pengelolaan air limbah / SPAL yang diperiksa
sebanyak 690 rumah tangga dan memiliki SPAL sebanyak 39 rumah tangga dan tidak ada yang
memilki SPAL sehat ,rumah tangga atau ( 0 % ) dari rumah tangga yang diperiksa.
Persentase kepemilikan jamban, tempat sampah dan SPAL yang sehat dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 2.8
Presentase Keluarga Dengan Kepemilikan Jamban
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Jamban
Jumlah
No Desa Keluarga Diperiksa Keluarga Memiliki Sehat
Keluarga
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Kait-Kait Baru 709 175 24 175 100 79 45
2 Kait-Kait 831 175 21 175 100 72 41
3 Bentok Darat 1049 175 16 175 100 125 71
Puskesmas 2589 525 20.3 525 100 274 52

Tabel 2.9
Presentase Keluarga Dengan Kepemilikan Tempat Sampah
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Tempat Sampah
Jumlah
No Desa Keluarga Diperiksa Keluarga Memiliki Sehat
Keluarga
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Kait-Kait Baru 709 230 32 47 26 9 19
2 Kait-Kait 831 230 27 42 24 12 28
3 Bentok Darat 1049 230 21 63 36 14 22
Puskesmas 2589 690 26.6 152 28 35 23

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 12


Tabel 2.10
Presentase Keluarga Dengan Kepemilikan Pengelolaan Air Limbah
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Pengelolaan Air Limbah


Jumlah
No Desa Keluarga Diperiksa Keluarga Memiliki Sehat
Keluarga
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Kait-Kait Baru 709 230 32 12 6.8 0 0
2 Kait-Kait 831 230 27 9 5 0 0
3 Bentok Darat 1049 230 21 18 10 0 0
Puskesmas 2589 690 20 39 7.4 0 0

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 13


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Mortalitas
Situasi derajat kesehatan masyarakat dapat digambarkan oleh angka kematian ibu
melahirkan dan angka kematian bayi, angka kematian bayi dan ibu melahirkan setiap
tahunnya berubah-ubah, hal ini disebabkan factor-faktor yang menyebabkan kematian
tersebut beragam. Angka kematian ibu pada tahun 2017 tidak ditemukan seperti pada tahun
tahun yang lalu. Angka kematian bayi juga tidak ada, selanjutnya dapat dilihat pada
penjelasan berikut ini :
a. Angka Kematian Ibu Melahirkan
Angka kematian ibu melahirkan (Maternal) masih tinggi di Indonesia. Kematian
ibu maternal adalah kematian yang disebabkan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas.
Sejak tahun 2009 sampai 2014 ini tidak ditemukan kematian maternal diwilayah kerja
Puskesmas Kait-Kait,di tahun 2015 terdapat 1 (satu) kematian ibu maternal yaitu di desa
Bentok Darat. Tahun 2016 tidak ada kematian ibu maternal.Tahun 2017 juga tidak
ditemukan kematian ibu maternal.
b. Angka Kematian Bayi
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan rutin bulanan Puskesmas Kait-Kait
kamatian bayi tercatat tahun 2009 sebanyak 3 orang dari 177 kelahiran hidup, 2
disebabkan oleh BBLR dan 1 karena asfiksia. Sedangkan tahun 2010 sebanyak 6
kematian bayi dari 166 kelahiran hidup, 3 kematian disebabkan oleh bayi , pada tahun
2016 ada 2 kematian bayi
Pada tahun 2017 terdapat 1 (satu) orang kematian bayi dengan IUFD dan ada 2
(dua) orang kematian balita yaitu 1 dengan febris dan 1 dengan kelainan jantung
bawaan, secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1
Jumlah Kematian bayi dan Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Jumlah Kematian
No Desa Jumlah
Bayi Anak balita
1 Kait-Kait Baru 0 1 1
2 Kait-Kait 1 0 1
3 Bentok Darat 0 1 1
Puskesmas 1 2 3

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 14


B. Morbiditas
Dari rekapitulasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) pada
rekapitulasi pasien pada poli umum Puskesmas Kait-Kait diperoleh gambaran 10 penyakit
terbanyak tahun 2017, dimana Dyspepsia,menempati urutan pertama, urutan kedua Batuk,
sedangkan urutan ketiga penyakit Hipertensi Primer . Sejak tahun 2009 sampai dengan
tahun 2013 ISPA merupakan penyakit pada urutan pertama pada diagnose pasien yang
berobat ke Puskesmas di tahun 2014 penyakit tidak menular (PTM) Hipertensi Primer
menempati urutan pertama dan pada tahun 2015 ISPA kembali menjadi urutan pertama dari
10 macam penyakit terbanyak,di tahun 2016 ISPA merupakan peringkat teratas penyakit
terbanyak. Di tahun 2017 Dyspepsia merupakan Penyakit terbanyak di Puskesmas Kait-
Kait berdasarkan data yang diambil dari pengelola program SIMPUS

Secara rinci angka morbiditas yang berhubungan dengan lingkungan dapat dilihat
pada uraian berikut ini :

a. Angka Kesakitan Malaria

Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di


Kabupaten Tanah Laut. Sebagian wilayahnya yang berupa rawa-rawa dan hutan
merupakan tempat potensial untuk perkembangan vektor malaria.
Wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait bukan endemis malaria sehingga kasus malaria
jarang dijumpai, walaupun ada adalah merupakan kasus kiriman. Pada tahun 2010
ditemukan jumlah kunjungan kasus malaria sebanyak 5 kasus, yaitu 4 kasus berasal dari
Puskesmas Kait-Kait dan 1 kasus berasal dari luar Puskesmas Kait-Kait. Dari 5
kunjungan kasus tersebut 2 kasus positif malaria falciparum. Tahun 2011 jumlah positif
malaria sebanyak 19 orang yaitu jenis plasmodium falciparum. Tahun 2012 penderita
malaria sebanyak 13 kasus. Tahun 2013 penderita malaria ada 4 penderita ,Tahun 2014
terdapat 1 (satu ) penderita , tahun 2015 tidak ditemukan penderita baru malaria,dan
ditahun 2016 terdapat 2 penderita malaria (+) dari luar wilayah kerja Puskesmas Kait-
Kait. Ditahun 2017 tidak ditemukan penderita penyakit malaria diwilayah kerja
Puskesmas Kait-Kait.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 15


Data dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.2
Jumlah Kasus Malaria
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Penderita Malaria
No Desa Tanpa Pemeriksaan Dengan Pemeriksaan Jumlah
Sediaan Darah (Klinis) Sediaan Darah Positif
1 Kait-Kait Baru 0 0 0
2 Kait-Kait 0 0 0
3 Bentok Darat 0 0 0
4 Luar Wilayah 0 0 0
Puskesmas 0 0 0

b. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue / DBD


Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit yang sering
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dan dapat menyebabkan kematian. Sejak tahun
2009 sampai tahun 2013 di wilayah kerja Puskesmas Kait-Kait kasus DBD tidak
ditemukan, Baru pada tahun 2014 terdapat 2 (dua) kasus Demam Berdarah /DBD. Tahun
2015 Terdapat 1 (satu) penderita Demam Berdarah/DBD,tahun 2016 dan 2017 tidak
terdapat kasus DBD.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan penyakit DBD
bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadi penularan di lokasi yang ada kasus dengan
cara antara lain Fogging Fokus, upaya lain adalah pemantauan jentik serta abatisasi.
Selain itu juga ada upaya yang melibatkan peran serta masyarakat yaitu dilakukan
kegiatan penyuluhan-penyuluhan di Posyandu dan mengaktifkan kader-kader pemantau
jentik. Jumlah kasus DBD secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3
Jumlah Kasus DBD
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

DBD
No Desa
Jumlah Kasus Meninggal
1 Kait-Kait Baru 0 0
2 Kait-Kait 0 0
3 Bentok Darat 0 0
Puskesmas 0 0

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 16


c. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+)
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah penemuan penderita baru dengan cara
memeriksa sputum bagi penderita-penderita yang berkunjung di Poliklinik Puskesmas
yang mempunyai gejala klinis TBC Paru seperti batuk lebih dari 3 minggu, berkeringat
pada malam hari tanpa melakukan aktivitas, berat badan menurun ataupun mempunyai
riwayat batuk darah.
Dari kegiatan Puskesmas Keliling juga menjaring pasien yang mempunyai gejala
klinis yang sama. Selain kegiatan penemuan penderita baru juga dilakukan kegiatan
penyuluhan bagi pengawas minum obat (PMO) setiap 3 bulan sekali.
Penyakit TB Paru masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukan bahwa
penyakit TB Paru merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit pernafasan
dan penyakit sistem sirkulasi untuk semua golongan umur. Dan nomor 1 dari golongan
penyakit infeksi. Penyakit ini menyerang sebagian besar kelompok usia produktif dan
kebanyakan menyerang dari kelompok socioekonomi rendah.
Tahun 2012 TB paru klinis sebanyak 116 orang dengan BTA + sebanyak 12
orang. Tahun 2013 penderita TB Paru klinis sebanyak 117 orang dan yang positif
sebanyak 12 orang ,Tahun 2014 penderita TB Paru Klinis sebanyak 126 yang positif
sebanyak 12 orang ,tahun 2015 penderita TB Paru Klinis sebanyak 106 orang dan yang
positif sebanyak 14 orang.Tahun 2016 penderita TB Paru Klinis sebanyak 61 orang yang
positif sebanyak 7orang . Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tahun 2017 penderita TB Paru Klinis sebanyak 60 orang dan yang positif
sebanyak 11 penderita secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 3.4
Jumlah Kasus dan Angka Penemuan TB Paru
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Target Penemuan TB Paru


No Desa TB Paru kasus Baru Klinis BTA + Angka Penemuan
Kasus (CDR) %
1 Kait-Kait Baru 3 4 1
2 Kait-Kait 4 15 3
3 Bentok Darat 4 26 4
4 Luar Wilayah 0 15 3
Puskesmas 11 60 11 100 %

Dari tahun ke tahun angka kesakitan TB Paru ini semakin meningkat, hal ini
dikarenakan kesadaran masyarakat semakin memahami tentang penyakit TB Paru ,
terbukti dengan banyaknya suspect ,ternyata setelah diuji laboratorium hasilnya negative
atau bukan TB Paru.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 17


d. Angka Kesakitan Penyakit Kusta
Jenis kegiatan penemuan penderita baru kusta yaitu dengan turun langsung ke
lapangan (luar gedung) dan didalam gedung yaitu dengan pemeriksaan,untuk luar
gedung kegiatannya meliputi :
a) Pemeriksaan kontak
b) Survey umum/sekolah
c) Sukarela/pemberitahuan dari warga masyarakat.
Untuk kegiatan didalam gedung Puskesmas menunggu datangnya penderita yang akan
memeriksakan diri bila ada tanda-tanda penyakit kusta ini.

Target Dan Sasaran


1. Target / sasaran pembuatan P2 Kusta adalah seluruh kelompok masyarakat baik anak-
anak maupun orang dewasa
2. Dengan target penemuan penderita kusta yaitu <5/100.000 dari jumlah penduduk atau
serta Prevalensi <5/10.000 dari jumlah penduduk yaitu 4 penderita pertahun sesuai
yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.
Penyakit kusta sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat karena prevalensi
masih tinggi dan menimbulkan dampak sosial yang negatif akibat cacat yang
ditimbulkannya.
Agar terwujudnya eliminasi penyakit kusta di Puskesmas Kait-Kait program
pemberantasan penyakit kusta mengadakan kegiatan penyuluhan baik di Puskesmas Induk,
Posyandu maupun Pusling, penyebaran Poster/gambar tentang penyakit kusta dan cara
pengobatannya.
Untuk pola hidup sehat yang ada pada masyarakat hendaknya dipertahankan dan
kerjasama antar program terutama yang berhubungan dengan program kesehatan
lingkungan baik manusiannya, rumahnya dan sarana yang lainya untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit yang disebabkan lingkungan yang kurang sehat.
Jumlah penderita kusta baru di Puskesmas Kait-Kait tahun 2010 sebanyak 2 orang dan
yang mendapatan pengobatan sebanyak 2 orang, pengobatannya masih berlangsung
sehingga belum ada data kesembuhannya. Sedangkan jumlah kunjungan kasus pada rawat
jalan Puskesmas sebanyak 16 kunjungan, yaitu dengan rincian sebagai berikut, kunjungan
baru 1 kunjungan dan kunjungan lama 15 kunjungan dan semuanya berasal dari luar
wilayah Puskesmas Kait-Kait.
Tahun 2011 tidak ditemukan penderita baru, sedangkan jumlah kunjungan kasus
rawat jalan sebanyak 5 kunjungan semua berasal dari luar wilayah Puskesmas Kait-Kait.
Tahun 2012 terdapat 3 orang kasus . Tahun 2013 tidak ditemukan penderita baru kusta
,tahun 2014 tidak ditemukan penderita kusta baru di tahun 2015 juga tidak ditemukan

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 18


penderita baru , tahun 2016 juga tidak ditemukan penderita baru kusta. Pada tahun 2017 juga
tidak ditemukan penderita baru kusta
Tabel 3.5
Jumlah Penemuan Penderita Kusta
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Kasus Tercatat
No Desa
PB MB Jumlah
1 Kait-Kait Baru 0 0 0
2 Kait-Kait 0 0 0
3 Bentok Darat 0 0 0
Puskesmas 0 0 0

e. Angka Kesakitan Pneumonia


Pneumonia adalah penyakit infeksi saluran pernafasan yang menyerang jaringan
paru-paru, yang ditandai dengan batuk disertai nafas sesak dan atau nafas sesak.
Klasifikasi pada Balita didasarkan adanya batuk disertai peningkatan frekwensi nafas
(nafas sesak) dan atau kesukaran bernafas (sesak nafas) sesuai umur, yaitu < 2 bulan
60 x/mt atau lebih, 2 bulan s/d < 1 tahun 50 X/mt atau lebih, 1 tahun > - < 5 tahun 40
x/mt atau lebih.
Cakupan penemuan pneumonia (bayi dan Balita) tahun 2010 di Puskesmas Kait-
Kait sebanyak 46 balita, tahun 2011 sebanyak 54 balita, tahun 2012 sebanyak 28 balita
dari jumlah balita 842 orang,tahun 2013 sebanyak 41 anak,dan tahun 2014 ada 40 anak
penderita pneumonia, tahun 2015 sebanyak 21 anak penderita pneumonia jumlah ini
lebih kecil dari tahun lalu. tahun 2016 sebanyak 26 anak penderita pneumonia jumlah ini
lebih besar dari tahun lalu. Pada tahun 2017 sebanyak 29 anak penderita pneumonia
jumlah ini lebih besar dari tahun lalu.

f. Angka kesakitan Diare


Diare adalah buang air besar (berak) lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih
dalam sehari) disertai perubahan bentuk tinja (kotoran) menjadi lebih lembek dari
biasanya bahkan bisa berbentuk cair. Apabila diare dibiarkan berlarut-larut tanpa
pengobatan dapat mengakibatkan tubuh penderita banyak kehilangan cairan (dehidrasi).
Penyakit diare bisa menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dan kematian.
Pada tahun 2010 jumlah kunjungan kasus diare sebanyak 337 kasus. Jumlah
penderita diare < 5 tahun yang diobati sebanyak 186 orang. Jumlah oralit yang diberikan
untuk semua umur sebanyak 560 sachet. Jumlah penderita yang sembuh sebanyak 337
orang. Tahun 2011 jumlah kunjungan kasus diare semua umur sebanyak 316 kasus.
Tahun 2012 kasus sebanyak 228. Tahun 2013 jumlah kunjungan kasus diare sebanyak

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 19


225,di tahun 2014 penderita diare sebanyak 279 kasus dan pada tahun 2015 penderita
diare sebanyak 400 kasus,dan tahun 2016 sebanyak 375 kasus penderita diare. dan tahun
2017 sebanyak 392 kasus penderita diare bertambah dari tahun lalu.

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program diare yaitu :


a. Kader diare bersifat pasif
b. Beban kerja petugas pemegang program merangkap sehingga sulit menyusun
jadwal
c. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan khususnya tentang diare masih
kurang
d. Masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan akan air pada musim kemarau
sehingga air yang digunakan cendrung kurang sehat.

g. Angka Kesakitan IMS (Infeksi Menular Seksual)


Dalam SP2TP terdapat klasifikasi penyakit kelamin menular lainnya, penyakit
kelamin infeksi Gonokok dan non Gonokok. Dalam laporan ini, klasifikasi penyakit
kelamin menular lainnya dinyatakan infeksi menular seksual (IMS). Berdasarkan laporan
system pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP) jumlah kunjungan kasus
penyakit kelamin lainnya tahun 2010 sebesar 30 kasus, yaitu infeksi gonokok 5 kasus
dan infeksi non Gonokok sebanyak 25 kasus. Tahun 2011 tidak ditemukan kasus IMS.
Tahun 2012 terdapat 1 kasus IMS yaitu pada desa Kait-Kait Baru, termasuk jenis
Gonokok. tahun 2013 tidak ditemukan kasus,di tahun 2014 ada 4 kasus IMS pada tahun
2015 ada 4 kasus IMS dan tahun 2016 ada 4 kasus IMS. Tahun 2017 ada 5 kasus IMS.

h. Angka Kesakitan AFP pada Anak Usia < 15 Tahun


Polio merupakan salah satu penyakit yang dapat dibasmi. Strategi untuk
membasmi polio didasarkan atas pemikiran bahwa virus polio akan mati bila
disingkirkan dari tubuh manusia dengan cara pemberian imunisasi. Strategi yang telah
digunakan untuk membasmi penyakit cacar (Smallpox) pada tahun 1977. Cacar adalah
satu-satunya penyakit yang telah berhasil dibasmi.
Kasus polio dapat berkembang menjadi KLB, sebagian besar polio tidak disertai
manifestasi klinis yang jelas. Sebagian kecil dapat menimbulkan kelumpuhan. Penyakit-
penyakit yang mempunyai sifat kelumpuhan seperti poliomyelitis disebut kasus Acute
Flaccid Paralysis (AFP) dapat menyerang pada anak usia < 15 tahun yang merupakan
kelompok yang rentan terhadap penyakit polio. AFP tidak ditemukan di Puskesmas Kait-
Kait selama tahun 2010, 2011,2012, 2013,2014,2015,2016 dan 2017

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 20


i. Angka Kesakitan Campak
Kasus klinis campak adalah kasus dengan gejala bercak kemerahan ditubuh
.berbentuk macula popular yang didahului dengan panas badan > 38 C (teraba panas)
selama 3 hari atau lebih dan disertai salah satu gejala batuk, pilek atau mata merah.
Kasus campak konfirmasi bila hasil pemeriksaan laboratorium serologi positif
(IgM positif atau kenaikan titer antibody 4 kali) atau isolasi virus campak positif. Kasus
campak yang mempunyai kontak langsung (ada hubungan epidemiologi) dengan kasus
konfirmasi dalam periode waktu 1 – 2 minggu.
Program imunisasi campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982 dan masuk dalam
pengembangan program imunisasi. Pada tahun 1991, Indonesia dinyatakan telah
mancapai UCI secara nasional. Dengan keberhasilan tersebut memberikan dampak
positif terhadap kecenderungan penurunan inciden campak. Walaupun imunisasi campak
telah mencapai UCI namun dibeberapa daerah masih dijumpai kasus campak, terutama
didaerah dengan cakupan imunisasinya rendah atau daerah kantong.
Di Puskesmas Kait-Kait pada tahun 2010 terdapat kunjungan kasus campak
sebanyak 3 kasus yang berasal dari wilayah Puskesmas Kait-Kait sendiri. Tahun 2011
dan tahun 2012 tidak ditemukan kasus campak. Tahun 2013 dan 2014 juga tidak
ditemukan kasus campak ,di tahun 2015 juga tidak ditemukan kasus campak ,yang ada
hanya suspek berjumlah 41 anak. di tahun 2016 juga tidak ditemukan kasus campak pada
anak balita . Pada tahun 2017 juga tidak ditemukan kasus campak pada anak balita.

C. Status Gizi
Tujuan Umum
Menurunnya angka penyakit, gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh
masyarakat berpenghasilan rendah (di Pedesaan maupun di Perkotaan) terutama pada
Balita dan wanita.
Tujuan Khusus
a. Penurunan angka kematian bayi, Balita dan kematian ibu serta mendorong makin
terwujudnya norma keluarga kecil bahagia sejahtera.
b. Memperbaiki keadaan gizi masyarakat pada umumnya melalui perbaikan pola
konsumsi pangan yang makin beraneka ragam, seimbang dan bermutu gizi.

Sasaran
a. Penurunan prevalensi KEP pada Balita
b. Penurunan prevalensi kekurangan Vit.A
c. Penurunan prevalensi GAKI
d. Penurunan prevalensi anemia gizi Bumil

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 21


e. Adanya perubahan pola konsumsi pangan keluarga yang makin beraneka ragam,
seimbang dan bermutu gizi.
Status Gizi
a. Kelompok Umur 0 – 5 tahun (Balita)
Pemantauan kasus gizi dari kelompok ini adalah melalui Posyandu dengan cara
menimbang kemudian dibandingkan dengan standar WHO NCHS. Tahun 2012 hasil
penimbangan bayi dan Balita yang datang ke Posyandu setiap bulan sebanyak 3441
bayi dan balita atau 109,91 % bayi dan 176,8 % Balita, masih ada ± 34 Balita yang
berada dibawah garis merah (BGM). Tahun 2013 ada 13 balita (12-60 bln) dan 1 bayi
( 0-11 bln). Penimbangan balita usia (12 – 60) bln tahun 2014 dengan rata-rata
perbulan sebanyak 523 balita dengan sasaran 852 balita,adapun balita BGM ada 11
orang dan gizi buruk ada 2 orang. D/S : sasaran = 858, target = 515 ,cakupan = 523,
N/D : sasaran = 523, target = 262 , cakupan = 368. Penimbangan bayi (0-11 bln) D/S
: sasaran = 154, target = 125 , cakupan = 130. N/D : sasaran = 117, target = 84 ,
cakupan = 84 . Penimbangan balita usia (12 – 60) bln tahun 2015 dengan rata-rata
perbulan sebanyak 408 balita dengan sasaran 883 balita,adapun balita BGM ada 13
orang dan gizi buruk ada 1 orang. D/S : sasaran = 883, target =60% ,cakupan =
46.21, N/D : sasaran = 883 target = 50% , cakupan = 56,86 Penimbangan bayi (0-11
bln) D/S : sasaran = 153 target = 80% , cakupan = 90.85 N/D : sasaran = 153 target
= 70% cakupan = 46,76
Penimbangan balita usia (12 – 60) bln tahun 2016 dengan rata-rata perbulan
sebanyak 583 balita dengan sasaran 883 balita,adapun balita BGM ada 14 orang dan
gizi buruk tidak ada . D/S : sasaran = 883, target =60% ,cakupan = 66.2%, N/D :
sasaran = 883 target = 50% , cakupan = 70.50% Penimbangan bayi (0-11 bln) D/S :
sasaran = 167 target = 80% , cakupan = 87.43% N/D : sasaran = 167 target = 70%
cakupan = 69.879%.
Penimbangan balita usia (12 – 60) bln tahun 2017 dengan rata-rata perbulan
sebanyak 78 balita dengan sasaran 930 balita,adapun balita BGM ada 22 orang dan
gizi buruk tidak ada . D/S : sasaran = 514 target = 60% ,cakupan = 66.4 %, N/D :
sasaran = 497 target = 80% , cakupan = .81.1% Penimbangan bayi (0-11 bln) D/S :
sasaran = 133 target = 80% , cakupan = 75.8.% N/D : sasaran = 117 target = 70%
cakupan = 66.5%.
b. Kelompok Ibu Hamil dan Wanita Usia Subur
Tingginya angka kematian bayi di Indonesia terutama disebabkan oleh berat
badan lahir rendah (BBLR). Dari penelitian terungkap bahwa BBLR tidak hanya
dipengaruhi oleh keadaan gizi ibu sewaktu mengandung, tetapi lebih jauh dari itu
juga dipengaruhi oleh keadaan ibu sebelum hamil, yakni keadaan gizi ibu sewaktu
masih remaja bahkan sewaktu masih Balita.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 22


Pemantauan kurang energi kronis (KEK) di Puskesmas Kait-Kait yaitu dengan
cara mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas) ibu hamil dimana ambang batas LILA
telah ditetapkan 23,5 Cm, juga diperiksa Hb dengan batas ≤ 11 gr %. Jumlah ibu
hamil yang mendapatkan tablet Fe 1 sebanyak 150 bumil atau 76.92 % dan Fe 3
sebanyak 115 bumil atau 76.66 % bumil. Jumlah Bufas (Ibu Nifas) yang diberi
vitamin A sebanyak 122 orang atau 65.59% dengan sasaran ibu nifas 186 orang.
Pemberian Vitamin A.
Tahun 2012 cakupan bayi 6 – 11 bulan yang mendapat vitamin A 100.000 IU 1 kali
sebanyak 136 bayi. Cakupan anak 1 – 5 tahun yang mendapat vitamin A 200.000 IU 2 kali/tahun
sebanyak 1571 anak. Pemberian vitamin A pada ibu nifas sebanyak 135 orang atau 88,23 %.
Tahun 2013 cakupan bayi 6 – 11 bulan yang mendapat vitamin A 100.000 IU 1 kali sebanyak
141 bayi. Cakupan anak 1 – 5 tahun yang mendapat vitamin A 200.000 IU 2 kali/tahun sebanyak
1673 anak. Pemberian vitamin A pada ibu nifas sebanyak 160 orang. Tahun 2014 cakupan bayi
6 - 11 bulan yang mendapat vitamin A 100.000 IU 1 kali sebanyak 142 bayi. Cakupan anak 1 –
5 tahun yang mendapat vitamin A 200.000 IU 2 kali/tahun sebanyak 818 anak. Pemberian
vitamin A pada ibu nifas sebanyak 163 orang atu 101.88%.Tahun 2015 cakupan bayi 6 - 11
bulan yang mendapat vitamin A 100.000 IU 1 kali sebanyak 152 bayi. Cakupan anak 1 – 5 tahun
yang mendapat vitamin A 200.000 IU 2 kali/tahun sebanyak 874 anak. Pemberian vitamin A
pada ibu nifas sebanyak 149 orang atau 92.55%.Tahun 2016 cakupan bayi 6 - 11 bulan yang
mendapat vitamin A 100.000 IU 1 kali sebanyak 162 bayi. Cakupan anak 1 – 5 tahun yang
mendapat vitamin A 200.000 IU 2 kali/tahun sebanyak 603 anak. Pemberian vitamin A pada
ibu nifas sebanyak 145 orang atau 89.5
Tahun 2017 cakupan bayi 6 - 11 bulan yang mendapat vitamin A 100.000 IU 1 kali
sebanyak 134 bayi. Cakupan anak 1 – 5 tahun yang mendapat vitamin A 200.000 IU 2 kali/tahun
sebanyak 690 anak. Pemberian vitamin A pada ibu nifas sebanyak 122 orang atau 65.6%

Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :


Tabel 3.6
Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi
Tingkat Desa Dalam Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

CAKUPAN VITAMIN A
Sasaran Bayi/Biru Sasaran Balita/Merah
NO NAMA DESA
Jumlah Jumlah Vit A Jumlah Jumlah Vit A
Proyeksi Riil Proyeksi Riil
1 Kait-Kait Baru 44 30 229 141

2 Kait-Kait 44 41 231 202

3 Bentok Darat 90 63 470 347

Puskesmas 178 134 930 690

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 23


Tabel 3.7
Cakupan Distribusi Vitamin A Bufas Tingkat Desa
Dalam Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

SASARAN BUFAS VITAMIN A BUFAS BUMIL Sdh


NO DESA
PROYEKSI RIIL JUMLAH % PROYEKSI % RIIL KEK Normal
1 Kait-Kait 46 35 35 76.09 100 4 4
Baru
2 Kait-Kait 46 40 27 58.70 67.5 7 7

3 Bentok Darat 94 82 60 63.83 73.17 14 14

Puskesmas 186 157 122 65.59 77.70 25 25

Pemberian Tablet Besi


Tahun 2012 pemberian zat besi pada ibu hamil (Fe-90) sebanyak 155 bumil atau 96,8 % ,
pada tahun 2013 pemberian zat besi pada ibu hamil (Fe-90) sebanyak 153 bumil atau 94.40% ,
dan tahun 2014 pemberian zat besi pada ibu hamil (Fe-90) sebanyak 164 bumil atau 97.62% ,
tahun 2015 pemberian zat besi pada ibu hamil (Fe-90) sebanyak 140 bumil atau 82.84% , tahun
2016 pemberian zat besi pada ibu hamil (Fe-90) sebanyak 106 bumil atau 62.72%. Tahun 2017
pemberian zat besi pada ibu hamil (Fe-90) sebanyak 115 bumil atau 58.97%.

Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :


Tabel 3.8
Cakupan Fe 1 dan Fe 3 Tingkat Desa
Dalam Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Desa Sasaran Bumil Tablet Fe 1 Tablet Fe 3


Proyeksi Riil Jlh % % Jlh % %
Proyeksi Riil Proyeksi Riil
1 Kait-Kait Baru 48 46 46 89.58 100 36 75 83.72
2 Kait-Kait 48 36 43 75 100 22 45 61.11
3 Bentok Darat 99 71 71 71.71 100 57 57 80.28
Puskesmas 195 150 150 76.92 100 115 58.97 76.66

Bumil KEK yang mendapatkan PMT Pemulihan


Tahun 2012 jumlah Bumil 23 orang dengan Lila < 23,5 Cm yang mendapatkan PMT
pemulihan sebanyak 23 Bumil atau 100 %. Tahun 2013 jumlah Bumil 14 orang,dengan Lila <
23,5 Cm yang mendapatkan PMT pemulihan sebanyak 14 Bumil atau 100 %. Tahun 2014
jumlah Bumil 21 orang, dengan Lila < 23.5 Cm yang mendapatkan PMT pemulihan sebanyak
10 Bumil atau 47.61 %. Tahun 2015 jumlah Bumil 49 orang, dengan Lila < 23.5 Cm yang
mendapatkan PMT pemulihan sebanyak 9 Bumil atau 18.36 %,tahun 2016 jumlah Bumil 23
orang, dengan Lila < 23.5 Cm yang mendapatkan PMT pemulihan sebanyak 23 Bumil atau 100
%. Tahun 2017 jumlah Bumil 25 orang, dengan Lila < 23.5 Cm yang mendapatkan PMT
pemulihan sebanyak 25 Bumil atau 100 %.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 24


Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan PMT Pemulihan
Tahun 2012 jumlah Balita gizi buruk yang mendapatkan PMT pemulihan sebanyak 17
Balita atau 100 %. Tahun 2013 jumlah Balita gizi buruk yang mendapatkan PMT pemulihan
sebanyak 2 Balita atau 100 %. Pada tahun 2014 jumlah Balita gizi buruk yang mendapatkan
PMT pemulihan sebanyak 2 balita atau 100 %. Balita gizi kurang / BGM sebanyak 8 balita ,6
BGM dan 2 gizi buruk.Pada tahun 2015 jumlah Balita gizi buruk yang mendapatkan PMT
pemulihan sebanyak 13 balita atau 100 %. Balita gizi kurang / BGM sebanyak 13 balita ,12
BGM dan 1 gizi buruk.Pada tahun 2016 jumlah Balita gizi buruk yang mendapatkan PMT
pemulihan sebanyak 15 balita atau 100 %. Pada tahun 2017 jumlah balita BGM atau gizi kurang
yang mendapatkan PMT pemulihan sebanyak 25 balita atau 100 % dan tidak terdapat gizi
buruk.
Cakupan-cakupan kegiatan program gizi lainnya pada tahun 2017 ini dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :

Tabel 3.9
Cakupan Pemberian ASI Ekslusif (0-6 bulan) Tingkat Desa
Dalam Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Desa Sasaran 0 – 6 Bulan V (Exclusif) X (Tdk Exclusif)


L P L P L P L P
1 Kait-Kait Baru 12 12 12 12 10 10 2 2

2 Kait-Kait 18 17 18 17 17 15 2 1

3 Bentok Darat 33 27 33 27 25 24 6 5

Puskesmas 62 58 62 58 52 49 10 8

Tabel 3.10
Cakupan Hasil Penimbangan Bayi (0-11 bulan) Tingkat Desa
Dalam Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Cakupan Hasil Penimbangan Bayi (0-11 Bulan)


No Desa K/S D/S D/K N/D N/S BGM/D
T=90% T=80% T=70% T=70% T=60% T=5
1 Kait-Kait Baru 84.9 84.0 93.6 56.6 43.6 0

2 Kait-Kait 73.2 70.7 96.7 65.5 46.3 0

3 Bentok Darat 73.4 73.9 79.4 79.4 57.4 1

Puskesmas 78.2 75.8 89.9 66.5 48.6 1.3

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 25


Tabel 3.11
Cakupan Hasil Penimbangan Balita (12 – 59 Bulan) Tingkat Desa
Dalam Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Cakupan Hasil Penimbangan Balita (12 - 59 Bulan)


No Desa K/S D/S D/K N/D N/S BGM/D
T=90% T=60% T=60% T=50% T=50% T=5
1 Kait-Kait Baru 79.6 69.7 87.5 86.3 60.2 3.1

2 Kait-Kait 92.1 80.3 87.2 88.4 60.7 3.2

3 Bentok Darat 64.7 52.9 81.9 82.9 58.3 4.4

Puskesmas 79.8 66.4 83.1 81.1 59.3 3.7

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 26


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Pelayanan kesehatan dasar meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak, anak pra
sekolah, anak usia sekolah dan remaja, pelayanan keluarga berencana, pelayanan imunisasi
dan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut. Berikut ini secara lengkap uraian
dari pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Kait-Kait selama tahun 2017.
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Pengertian
Upaya dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu
yang tetap merupakan salah satu prioritas utama dalam hal ini mendukung upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak awal kehidupan. Upaya ini bersifat
menyeluruh dan terpadu yang meliputi pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu meneteki bayi dan anak balita serta anak prasekolah dan mencakup pula
pendidikan kesehatan masyarakatk hususnya para kader kesehatan serta pembinaan
kesehatan anak di taman Kanak-Kanak.
Tujuan
1) Tujuan Umum
Adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal khususnya ibu dan keluarganya untuk
menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) maka diperlukan
kebersamaan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan ibu dan anak yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh seluruh masyarakat.
2) Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam mengatasi
kesehatan diri dan keluarga
b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan Balita dan anak prasekolah secara
mandiri didalam lingkungan keluarga
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak Balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
d. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, Balita, anak prasekolah
terutama melalui peningkatan peran serta ibu dalam keluarga.
e. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para dukun bayi dalam pelayanan
kesehatan pada masyarakat tetapi bukan dalam hal memberikan pelayanan
pertolongan persalinan.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 27


Sasaran
a. Ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas dan ibu bersalin
b. Bayi, Blita, anak prasekolah dan dukun bayi.
Tabel 4.1
Sasaran Ibu Hamil, Bulin, Bayi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Desa Jumlah Sasaran Sasaran Ibu Sasaran


Penduduk Ibu Hamil Bersalin /Bufas Bayi
1 Kait-Kait Baru 2079 48 46 44
2 Kait-Kait 2103 48 46 44
3 Bentok Darat 4273 99 94 90
Puskesmas 8455 195 186 178

a. Pelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan professional kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai
dengan pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan
promotif dan preventif.
Pencapaian program kesehatan keluarga, khususnya kesehatan ibu & anak di
Puskesmas Kait-Kait pada tahun 2010 adalah cakupan pelayanan ibu hamil K1
sebesar 139 bumil atau 91,5 %. Tahun 2011 cakupan K1 sebesar 213 bumil atau
134,8 % dari 158 bumil dan tahun 2012 cakupan K1 (murni) sebesar 161 bumil atau
100,5 % dan K1 (akses) sebanyak 184 bumil atau 115 % dari 160 bumil.
Pada tahun 2013 cakupan K1 (murni) sebesar 141 bumil atau 88.13% dan K1 (akses)
sebanyak 179 bumil atau 111.88% dari 160 bumil.
Pada tahun 2014 cakupan K1 (murni) sebesar 158 bumil atau 98.14 % dan K1
(akses) sebanyak 172 bumil atau 106.83 % dari 161 bumil.
Pada tahun 2015 cakupan K1 (murni) sebesar 153 bumil atau 94.4% dan K1 (akses)
sebanyak 169 bumil atau 104.32% dari 162 bumil.Pada tahun 2016 cakupan K1
(murni) sebesar 153 bumil atau 94.4% Dan pada tahun 2017 cakupan K1 (murni)
sebesar 150 bumil atau 76.9%
b. Cakupan K 4
Cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan
pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan
dengan distribusi 1 kali trimester pertama, 1 kali trimester kedua dan 2 kali pada
trimester ketiga.
Tahun 2010 cakupan pelayanan ibu hamil K4 sebanyak 120 bumil atau 84,9 %
dari 132 bumil, tahun 2011 pelayanan K4 sebanyak 155 bumil atau 91,8 % bumil,
tahun 2012 cakupan pelayanan K4 sebanyak 155 atau 96,8 %. Tahun 2013 cakupan

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 28


pelayanan K4 136 atau 85,00%.Tahun 2014 cakupan pelayanan K4 143 atau
88.82%. Di tahun 2015 cakupan pelayanan K4 140 atau 86.42%. Di tahun 2016
cakupan pelayanan K4 155 atau 71.0%. Di tahun 2017 cakupan pelayanan K4 115
atau 59 %.
c. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Komplikasi dan kematian ibu maternal sebagian terjadi pada masa disekitar
persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan persalinan tidak dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan. Pertolongan
persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Kait-
Kait tahun 2010 sebanyak 159 ibu bersalin atau sebesar 100 %. Tahun 2011
sebanyak 173 ibu bersalin atau 113,3 % dari sasaran ibu hamil sebanyak 160 bulin.
Tahun 2012 sebanyak 135 bulin atau 88,8 % dari sasaran ibu hamil sebanyak 153
bulin. Tahun 2013 sebanyak 142 bulin atau 93.42% dari sasaran 152 ibu bersalin
Pada Tahun 2014 sebanyak 154 bulin atau 101.32 % dari sasaran 152 ibu bersalin .
Pada Tahun 2015 sebanyak 149 bulin atau 96.13 % dari sasaran 155 ibu
bersalin.Pada Tahun 2016 sebanyak 155 bulin atau 100 % dari sasaran155 ibu
bersalin,Pada Tahun 2017 sebanyak 122 bulin atau 67.7 % dari sasaran 186 ibu
bersalin.

d. Ibu Hamil Risiko Tinggi Yang Dirujuk


Deteksi dini risiko tinggi ibu hamil oleh tenaga kesehatan pada tahun 2012
sebanyak 30 bumil atau 93,7 % dan deteksi oleh masyarakat sebanyak 25 bumil atau
78,1 % dari 160 sasaran ibu hamil dan yang dirujuk sebanyak 25 ibu hamil dari yang
terdeteksi dini berisiko tinggi.
Deteksi dini risiko tinggi ibu hamil oleh tenaga kesehatan pada tahun 2013
sebanyak 25 bumil atau 78.15 % dan deteksi oleh masyarakat sebanyak 24 bumil
atau 75 % dari 160 sasaran ibu hamil dan yang dirujuk sebanyak 26 ibu hamil atau
81.25% dari yang terdeteksi dini berisiko tinggi.
Deteksi dini risiko tinggi ibu hamil oleh tenaga kesehatan pada tahun 2014
sebanyak 26 bumil atau 81.25 % dan deteksi oleh masyarakat sebanyak 13 bumil
atau 40.63% dari 32 sasaran ibu hamil dan yang dirujuk sebanyak 42 ibu hamil atau
131.25 % dari yang terdeteksi dini berisiko tinggi.
Deteksi dini risiko tinggi ibu hamil oleh tenaga kesehatan pada tahun 2015
sebanyak 10 bumil atau 31.25 % dan deteksi oleh masyarakat sebanyak 19 bumil
atau 59.38% dari 32 sasaran ibu hamil dan yang dirujuk sebanyak .36 ibu hamil atau
112.50 % dari yang terdeteksi dini berisiko tinggi.
Deteksi dini risiko tinggi ibu hamil oleh tenaga kesehatan pada tahun 2016
sebanyak 22 bumil atau 68.8 % dan deteksi oleh masyarakat sebanyak 24 bumil atau

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 29


75% dari 32 sasaran ibu hamil dan yang dirujuk sebanyak 45 ibu hamil atau 140.6 %
dari yang terdeteksi dini berisiko tinggi.
Deteksi dini risiko tinggi ibu hamil oleh tenaga kesehatan pada tahun 2017
sebanyak 26 bumil atau 66.7 % dan deteksi oleh masyarakat sebanyak 29 bumil
atau 74.4 % dari 39 sasaran ibu hamil dan yang dirujuk sebanyak 47 ibu hamil atau
120.5 % dari yang terdeteksi dini berisiko tinggi.

e. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang
memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya pelayanan kesehatan yang
dilakukan adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan
kesehatan pada neonates (usia 0 – 28 hari) minimal dua kali yaitu pada umur 0 – 7
hari dan umur 8 – 28 hari.Cakupan kunjungan neonatus (KN lengkap) di Puskesmas
Kait-Kait tahun 2013 sebanyak 126 atau 86.30 %. Cakupan kunjungan neonatus
(KN lengkap) di Puskesmas Kait-Kait tahun 2014 sebanyak 151 atau 103.42
%.Cakupan kunjungan neonatus (KN lengkap) di Puskesmas Kait-Kait tahun 2015
sebanyak 146 atau 100% Kunjungan neonatus (KN lengkap) di Puskesmas Kait-
Kait tahun 2016 sebanyak 143 atau 93.8%
Kunjungan neonatus (KN lengkap) di Puskesmas Kait-Kait tahun 2017 sebanyak
104 atau 54.4 %

f. Bayi Lahir BBLR dan Kunjungan Bayi


Tahun 2010 jumlah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
sebanyak 10 bayi dan dirujuk 4 bayi, cakupan kunjungan bayi sebanyak 352
kunjungan. Tahun 2011 jumlah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
sebanyak 12 bayi dan dirujuk 7 bayi, cakupan kunjungan bayi sebanyak 167
kunjungan. Tahun 2012 jumlah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
sebanyak 4 bayi dan cakupan kunjungan bayi sebanyak 130 kunjungan. Tahun 2013
jumlah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah sebanyak 4 bayi laki-laki dan 5
bayi perempuan jumlah 9 bayi.Tahun 2014 jumlah bayi lahir dengan berat badan
lahir rendah sebanyak 7 bayi laki-laki dan 5 bayi perempuan dengan total jumlah 12
bayi.Pada Tahun 2015 jumlah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah sebanyak
7 bayi laki-laki dan 3 bayi perempuan dengan total jumlah 10 bayi,dan tahun 2016
jumlah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah sebanyak 4 bayi laki-laki dan 4
bayi perempuan dan 1 bayi meninggal dengan total jumlah 9 bayi.
Di tahun 2017 jumlah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah sebanyak 5
bayi laki-laki dan 6 bayi perempuan dan 1 bayi meninggal dengan IUFD (Intra Uteri
Foetal Distres) total jumlah bayi dengan BBLR sebanyak 11 bayi

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 30


2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Anak Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan kesehatan anak prasekolah, anak usia sekolah dan remaja dengan
melaksanakan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan
anak prasekolah, pemeriksaan kesehatan anak SD/sederajat, serta pelayanan kesehatan
pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga
terlatih lainnya seperti kader kesehtan, guru UKS dan dokter kecil.
Pelayanan kesehatan pada kelompok ini yaitu pelayanan yang diberikan di
Puskesmas, pada tahun 2010 cakupan kunjungan Balita (1 – 4 tahun) adalah 493 orang,
kunjungan anak prasekolah (5 – 6 th) sebanyak 352 orang, kunjungan siswa
SD/sederajat sebanyak 135 orang dan siswa SMP/sederajat sebanyak 74 orang. Tahun
2011 cakupan kunjungan Balita sebanak 104 orang, kunjungan anak prasekolah
sebanyak 428 orang dan tahun 2012 cakupan kunjungan Balita sebanyak 308 orang,
kunjungan anak prasekolah sebanyak 488 orang dan kunjungan siswa SD/sederajat
sebanyak 513 orang. Tahun 2014 cakupan kunjungan Balita sebanyak 267 orang,
kunjungan anak prasekolah sebanyak 116 orang dan kunjungan siswa SD/sederajat
sebanyak 232 orang.Tahun 2015 cakupan kunjungan Balita sebanyak 402 orang,
kunjungan anak prasekolah sebanyak 208 orang dan kunjungan siswa SD/sederajat
sebanyak 204 orang. Tahun 2016 cakupan kunjungan Balita sebanyak 268 balita,
kunjungan anak prasekolah sebanyak 187 anak dan kunjungan siswa SD/sederajat kelas
1 sebanyak 204 anak sekolah.
Tahun 2017 cakupan kunjungan Balita sebanyak 43 balita, kunjungan anak
prasekolah sebanyak 131 anak dan kunjungan siswa SD/sederajat kelas 1 sebanyak 232
anak sekolah.
Sedangkan pemeriksaan kesehatan pada kelompok ini masuk pada uraian
pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang yaitu pada program UKS.
3. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Pengertian
Seiring dengan semakin dirasakannya keluarga berencana sebagai suatu
kebutuhan oleh masyarakat maka diperlukan adanya persiapan baik secara kuantitas
maupun kualitas. Dalam hal ini kegaitan KB itu sendiri adalah perencanaan kehamilan
yang dikehendaki untuk membina kesehatan seluruh anggota keluarga dengan sebaik-
baiknya menuju Norma Keluarga Kecil bahagia Sejahtera (NKKBS).

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 31


Tujuan
1. Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak
serta keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera,
yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat sejahtera melalui pengendalian
pertumbuhan penduduk Indonesia.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat/keluarga dalam penggunaan alat
kontrasepsi dan ikut berperan serta dalam kegiatan KB
b. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi
c. Meningkatnya kesehatan masyarakat/keluarga dengan cara penjarangan kelahiran

Sasaran
Pasangan Usia Subur
1. Yang ingin mencegah kelahiran
2. Yang ingin menjarangkan kelahiran
3. Yang ingin membatasi anak
Pencapaian pelayanan keluarga berencana (KB) dapat digambarkan melalui
cakupan peserta KB yang ditunjukan melalui peserta KB aktif dan jenis kontrasepsi yang
digunakan, berikut ini capaian keluarga berencana adalah dari tahun 2012 sampai 2017 :
Tabel 4.2
Cakupan Peserta KB
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2012,2013, 2014 ,2015,2016 dan 2017

No Uraian
TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 Jumlah PUS 1.301 1308 1.301 1.372 1372 1437

2 Peserta KB baru 102 155 347 235 171 1260

3 Peserta KB aktif 129 1203 1884 1003 879 1260

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 32


Tabel 4.3
Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2012,2013,2014,2015,2016 dan 2017

TAHUN
No Jenis Kontrasepsi
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Pil 105 700 921 138 32 233
2 Suntik 81 477 803 285 108 857
3 Implant 33 20 53 15 24 133
4 IUD 10 4 1 2 1 5
5 MOP 0 0 0 0 0 0
6 MOW 0 0 4 0 5 21
7 Kondom 2 2 22 2 1 11

4. Pelayanan Imunisasi
Program pencegahan penyakit sebagai upaya pelayanan kesehatan dasar yang
strategis dalam mencegah timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I), seperti TBC, Diptheri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak dam Hepatitis B.
Dalam hal ini pemerintah mengharapkan 100 % desa mencapai UCI.
Indikator yang digunakan dalam menetapkan UCI adalah :
1. Cakupan BCG, PB 1, Polio 1 minimal 95 %
2. Cakupan PB 2, Polio 2 minimal 95 %
3. Cakupan PB 3, Polio minimal 90 %
4. Cakupan Polio 4 dan Campak minimal 90 %
5. Cakupan Pentabio Batita minimal 90 %
6. Cakupan Campak Batita 90%
Cakupan Imunisasi diwilayah kerja Puskesmas Kait-Kait dari tahun ketahun mulai
tahun 2013 , 2014, 2015 , 2016 dan 2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 33


Tabel 4.4
Cakupan Imunisasi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2013,2014,2015, 2016 dan 2017

TAHUN/TARGET
No Jenis Imunisasi 2013 2014 2015 2016 2017
146 bayi 146 bayi 167 bayi 159 bayi 159 bayi
1 BCG 164 119 155 153 123
2 DPT 3 147 107 174 153 128
3 HB-3 147 107 174 153 128
4 Polio 4 147 109 174 153 121
5 Campak 144 205 143 153 112
6 DT Murid SD Kelas 1 171 196 190 204 160
7 Td Murid SD Kls 2 151 142 183 213 161

Tabel 4.5
Cakupan Imunisasi HB 0-7, BCG, PB 1, PB 2, PB 3
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

HB 0-7 BCG PB 1 PB 2 PB 3
No Desa Target
ABS % ABS % ABS % ABS % ABS %
1 Kait-Kait Baru 40 25 62.5 37 92.5 37 92.5 30 75 36 90
2 Kait-Kait 39 28 71.79 30 76.9 27 69.2 34 87.7 29 74.3
3 Bentok Darat 80 64 80 56 70 62 77.5 70 56 63 78.7
Puskesmas 159 117 73.58 123 69.1 126 73.3 134 77.9 128 74.4

Tabel 4.6
Cakupan Imunisasi Polio dan Campak
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Polio 1 Polio 2 Polio 3 Polio 4 Campak


No Desa Target
ABS % ABS % ABS % ABS % ABS %
1 Kait-Kait Baru 40 37 92.5 37 92.5 30 75 36 90 36 90
2 Kait-Kait 39 30 76.9 27 69.2 34 87.7 29 74.3 29 74.3
3 Bentok Darat 80 56 70 62 77.5 70 56 63 78.7 63 78.7
Puskesmas 159 123 69.1 126 73.3 134 77.9 128 74.4 128 74.4

Tabel 4.7
Cakupan Imunisasi Tetanus Toxoid
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Jumlah IMUNISASI TETANUS TOXOID PADA IBU HAMIL


No Desa Ibu TT 1 TT 2 TT 3 TT 4 TT 5
Hamil JLH % JLH % JLH % JLH % JLH %
1 Kait-Kait Baru 43 1 2.3 11 25.5 5 11.6 5 11.6 1 2.3

2 Kait-Kait 43 4 9.3 7 16.2 6 13.9 6 13.9 1 2.3

3 Bentok Darat 88 2 2.2 10 11.3 8 9.0 6 6.8 4 4.5

Puskesmas 174 7 4.0 28 16.0 29 16.6 17 9.7 6 3.4

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 34


Tabel 4.8
Cakupan Imunisasi Pada Pelaksanaan BIAS
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Nama Jumlah Cakupan


sekolah Murid
Kls 1 Kls 2
Kls 1 CPK-DT Kls 1 tdk Kls 2
naik
CPK % DT % Td % Td %
1 SDN KK 1 46 37 45 97.8 41 89.1 3 100 37 100

2 SDN KK 2 32 31 32 100 32 100 0 0 31 100

3 SDN BD 1 62 62 58 93.5 60 96.7 8 100 62 100

4 SDN BD 2 28 36 28 100 27 96.4 4 100 31 86.1

Puskesmas 168 166 163 97 160 95.2 15 100 161 96.9

5. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut


Pelayanan kesehatan usia lanjut secara umum mencakup kegiatan pelayanan yang
berbentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative termasuk rujukannya.
Kegiatan Pokok Program Kesehatan Usia Lanjut Meliputi :
a. Menyusun kebutuhan pelayanan kesehatan usia lanjut
b. Menyediakan kebutuhan pelayanan kesehatan usia lanjut
c. Meningkatkan kemampuan tenaga pelayanan kesehatan usia lanjut
d. Membimbing, pemantauan dan evaluasi
e. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi serta
konsultasi teknis.
Berikut ini tabel jumlah usia lanjut menurut desa di Puskesmas Kait-Kait pada
tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9
Jumlah Usia Lanjut Manurut Desa
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Umur (th)
No Desa
45 - 59 60 – 69  70 Jumlah
1 Kait-Kait 356 107 46 509

2 Kait-Kait Baru 350 103 81 534

3 Bentok Darat 840 311 89 1240

Jumlah 1546 521 216 2283

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 35


Kelompok usia lanjut di Puskesmas Kait-Kait ada 4 kelompok Yaitu :
a. Poksila Sehat desa Kait-Kait sebanyak 1 buah dengan strata madya, jumlah kader yang
aktif 4 orang dan yang dilatih 2 orang.
b. Poksila Delima desa Kait-Kait Baru sebanyak 1 buah dengan strata madya, jumlah
kader aktif 5 orang .
c. Poksila desa Bentok Darat sebanyak 2 buah dengan strata madya, jumlah kader yang
aktif 10 orang dan yang dilatih ada 1 orang.
Cakupan kunjungan di Poksila seluruhnya sebanyak 713 orang yang terdiri dari
kunjungan baru sebanyak 141 orang dan kunjungan lama sebanyak 572 dengan rincian
sebagai berikut :
1. Pra Usia Lanjut (45 – 59 th) sebanyak 397 orang
2. Usia Lanjut (60 – 69 th) sebanyak 186 orang
3. Usia Lanjut risiko tinggi (> 70 th ) sebanyak 130 orang

Cakupan kunjungan di Poksila seluruhnya mengalami peningkatan disebabkan


bertambahnya Poksila yang ada yaitu terbentuknya Poksila Delima desa Kait-Kait Baru.
Salah satu kelompok Usila berhasil meraih juara II lomba SKJ Lansia dalam rangka Hari
Kesehatan Nasional ke-48 tahun 2012 tingkat Kabupaten Tanah Laut.
Kegiatan di Poksila berupa pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan darah,
tekanan darah dan pemeriksaan gula darah. Selain pengobatan di Poksila juga dilakukan
penyuluhan mengenai penyakit-penyakit yang sering dialami oleh usia lanjut dan
pencegahannya seperti hipertensi, diabetes mellitus, osteoporosis dan lain-lain yang
berhubungan masalah-masalah yang sering dihadapi oleh usia lanjut. Kegiatan penyuluhan
di Poksila ini telah dilaksanakan sebanyak 4 kali yaitu penyuluhan tentang penyakit-
penyakit yang sering diderita oleh Lansia, cara mencegah dan megobatinya,serta
penyuluhan tentang kefarmasian.
Pemeriksaan kesehatan di Poksila selama tahun 2017 yaitu :
a. Pemeriksaan tekanan darah sebanyak 713 orang
b. Pemeriksaan Hb yang anemia di Poksila sebanyak 0 orang
c. Pemeriksaan gula darah di Poksila sebanyak 40 orang
d. Lansia yang berobat di Poksila dan Puskesmas sebanyak 4230 orang
e. Lansia yang dirujuk sebanyak 150 orang.
B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang
1. Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan
Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk tercapainya kemampuan hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan terciptanya derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Kesehatan dalam hal ini diartikan sebagai suatu kondisi yang bukan hanya

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 36


bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan tapi benar-benar kondisi yang positif dari
kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup
produktif.
Upaya pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan dengan rawat jalan secara
langsung bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan sedang. Puskesmas
dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Cakupan kunjungan rawat jalan di Puskesmas Kait-Kait tahun 2010 sebanyak
11.423 kasus, dengan kasus baru sebanyak 1.644 kasus. Tahun 2011 sebanyak 12.398
kasus rata rata kunjungan 41 orang perhari. Tahun 2012 jumlah kunjungan seluruhnya
sebanyak 8.608, rata-rata kunjungan perhari 27 orang, Tahun 2014 jumlah kunjungan
seluruhnya sebanyak 12.885 rata-rata kunjungan perhari 35 orang.Tahun 2015 jumlah
kunjungan seluruhnya sebanyak 12.279 rata-rata kunjungan perhari 40 orang. Tahun
2016 jumlah kunjungan seluruhnya sebanyak 12.297 rata-rata kunjungan perhari 40
orang.
Tahun 2017 jumlah kunjungan seluruhnya sebanyak 12.506 rata-rata kunjungan
perhari 40 orang, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Jumlah Kunjungan
No Bulan Umum Askes Jamkes Gratis Anak Total
mas sekolah Kunjun
gan
1 Januari 784 31 75 3 4 897

2 Pebruari 756 42 58 9 4 869

3 Maret 901 69 114 16 6 1106

4 April 846 60 87 20 10 1023

5 Mei 966 61 96 7 3 1133

6 Juni 570 43 72 12 0 697


7 Juli 1000 92 118 16 11 1237

8 Agustus 875 71 105 13 8 1072

9 September 828 73 100 19 11 1031

10 Oktober 1008 80 123 18 19 1248

11 Nopember 947 92 108 13 9 1169

12 Desember 842 63 97 17 5 1024

Puskesmas 10323 777 1153 163 90 12506


Dari total kunjungan tersebut diatas sebanyak 12.506 ,Penyakit Dyspepsia menempati
urutan teratas pada sepuluh penyakit terbanyak dengan jumlah sebanyak 1802 penderita, di
Puskesmas Kait-Kait selama tahun 2017, selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 37


Tabel 4.11
Sepuluh Penyakit Terbanyak
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Kode Jenis Penyakit Jumlah Ket.


Penyakit Kunjungan
1 2103 Dyspepsia 1802
2 4101 Batuk 1692
3 1601 Hipertensi Primer 1213
4 1804 Infeksi Akut lain pd sal pernapasan bagian atas 1165
5 2005 Penyakit pulpa & Jaringan Periapikal 783
6 4116 Myalgia 751
7 2006 Peny Gusi & Jaringan Periodental. 459
8 2001 Gangguan Pertumbuhan gigi dan erupsi 436
9 0808 Type 2 : NIDDM 408
10 0105 Diare dan Gastroenteritis non spesifik 384

Sedangkan pelayanan kesehatan jiwa yaitu berupa kunjungan gangguan jiwa di


Puskesmas tahun 2010 sebanyak 73 kasus, diantaranya kasus psikosis sebanyak 70 kasus dan
gangguan mental 3 kasus. Tahun 2011 pelayanan kesehatan jiwa berupa kunjungan gangguan
mental dan perilaku serta penyakit susunan syaraf sebanyak 15 kasus, diantaranya psikosis
sebanyak 13 kasus dan gangguan neurotik sebanyak 1 kasus dan gangguan mental lainnya
sebanyak 1 kasus. Tahun 2012 kunjungan gangguan jiwa sebanyak 30 kasus, laki-laki 18 kasus
dan perempuan 12 kasus. Gangguan psikosis sebanyak 28 kasus dan gangguan neurotik
sebanyak 2 kasus. Tahun 2013 kunjungan gangguan jiwa sebanyak 54 kasus. Gangguan psikosis
sebanyak 2 kasus dan gangguan neurotik sebanyak 2 kasus dan gangguan mental lain sebanyak
5 kasus. Tahun 2014 kunjungan gangguan jiwa sebanyak 107 kasus. Gangguan psikosis
sebanyak 81 kasus dan gangguan neurotik sebanyak 6 kasus dan gangguan mental lain sebanyak
120 kasus.Tahun 2015 kunjungan gangguan jiwa sebanyak 87 kasus. Gangguan psikosis
sebanyak 77 kasus dan gangguan neurotik sebanyak 9 kasus dan gangguan mental lain sebanyak
1 kasus . Tahun 2016 kunjungan gangguan jiwa sebanyak 82 kasus. Gangguan psikosis
sebanyak 72 kasus dan gangguan neurotik sebanyak 9 kasus dan gangguan mental lain sebanyak
1 kasus . Tahun 2017 kunjungan gangguan jiwa sebanyak 37 kasus. Gangguan psikosis
sebanyak 5 kasus dan gangguan neurotik sebanyak 9 kasus dan gangguan mental lain sebanyak
2 kasus .
Dilihat dari data hasil kegiatan diatas dapat dianalisa bahwa untuk kesehatan jiwa
diperlukan petugas khusus yang berlatarbelakang pendidikan ilmu jiwa dan perlu dibuatkan
buku register khusus untuk pasien gangguan jiwa.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 38


2. Pemanfaatan obat generik dan kefarmasian
Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan
kesehatan. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi :
1) Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
a. Menyusun perencanaan peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan
kesehatan
b. Melaksanakan pengadaan buffer stock obat dan perbekalan kesehatan esensial
untuk pelayanan kesehatan dasar dan keluarga miskin
c. Melaksanakan monitoring ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
d. Penyelenggaraan administrasi dan dukungan operasional
2) Peningkatan pemerataan dan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
a. Meningkatkan manajemen pengelolaan obat public dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
b. Pengamanan bahaya penyalahgunaan obat dan perbekalan kesehatan
c. Memberdayakan masyarakat dalam penggunaan obat dan perbekalan kesehatan,
untuk KIE terhadap risiko penggunaan produk yang tidak memenuhi
persyaratan
3) Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk
penduduk miskin
a. Menerapkan penggunaan obat esensial melalui pengembangan monitoring dan
evaluasi secara berkala
b. Memasyarakatkan konsepsi obat esensial generic pada fasilitas pelayanan
kesehatan
c. Meningkatkan penggunaan obat rasional, melalui penerapan pedoman
pengobatan yang rasional di Puskesmas dan jaringannya
d. Penyelenggaraan pembinaan advokasi dan promosi penggunaan obat rasional
melalui sumber daya kesehatan yang tersedia.
4) Peningkatan mutu pelayanan farmasi di Puskesmas
a. Meningkatkan profesionalisme tenaga farmasi
b. Membina dan meningkatkan kualitas sarana pelayanan kefarmasian

Penggunaan obat generik merupakan salah satu upaya meningkatkan kemampuan


masyarakat menjangkau obat yang berkualitas. Keberhasilan dalam sosialisasi
pemanfaatan obat generik sangat dipengaruhi oleh kesungguhan tenaga kesehatan dan
terjaminnya ketersediaan obat generik di fasilitas kesehatan. Jumlah resep seluruhnya,

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 39


jumlah pemakaian resep, jumlah resep obat generik dan jumlah resep obat non generik
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.12
Jumlah Pemakaian Resep Generik dan Non Generik
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2013 s/d 2017

Tahun
No Jumlah Resep 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah lembar resep 8.608 8.766 9.700 14.784 13.611 12.748
pertahun
2 Total R/dalam resep 36.432 37.256 40.740 45.830 43.432 31.361

3 Jumlah pemakaian 36.177 36.470 33.520 40.495 38.724 29.103


obat generik
4 Jumlah pemakaian 255 786 7.220 5.335 4.708 2.258
obat non generik
5 Persentase pemakaian 99.30% 97.89% 82.28% 88.36 % 89.16% 92.8 %
obat generik

Dalam hal pelayanan kefarmasian, obat, sediaan farmasi, alat kesehatan, vaksin,
perbekalan kesehatan dan reagenesia hal yang masih menjadi permasalahan adalah yang
menyangkut tenaga dan ketersediaan, yang seharusnya tenaga dan ketersediaan, keamanan,
manfaat, serta mutu dengan jumlah dan jenis yang cukup, terjangkau, merata dan mudah
diakses adalah hal yang harus terpenuhi.
Pengawasan perbekalan dan alat kesehatan mulai distribusi sampai dengan
pemanfaatanya belum dilakukan dengan optimal, sedangkan pengadaannya untuk
Puskesmas belum sesuai dengan kebutuhan.
Berikut ini jumlah pemakaian obat terbanyak di Puskesmas Kait-Kait selama tahun
2017 adalah seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.13
Sepuluh Pemakaian Obat Terbanyak
Puskesmas Kait-Kait Dan Jaringannya Tahun 2017

No Kode Nama Obat Jumlah


1 P004 Parasetamol tablet 500 mg 33.500
2 K033 Kaptopril 25 mg 20.300
3 A036 Asam Mefenamat 500 mg 19.200
4 A010 Amoksisilin kaplet 500 mg 18.800
5 A019 Antasida doen tablet 18.600
6 V003 Vitamin B.Komplek tablet 16.400
7 K017 Klorfeniramin Maleat (CTM) tblet 4 mg 15.700
8 I002 Ibupropen tablet 400 mg 14.900

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 40


9 D003 Deksametason tablet 0,5 mg 13.200
10 G007 Gliserill Guayacolat tablet 100mg 11.700
Pada tahun 2012 lalu ditempati oleh Deksametason tablet 0.5 mg dengan jumlah
pemakaian sebanyak 22.500 mg. Tahun 2013 ditempati oleh Parasetamol 500 mg tablet
sebanyak 19.500. Tahun 2014 ditempati oleh Parasetamol 500 mg tablet sebanyak 19.500
tablet.Tahun 2015 ditempati oleh Parasetamol 500 mg tablet sebanyak 26.000 tablet ,
sedangkan tahun 2016 ditempati oleh Parasetamol 500 mg sebanyak 23.700 tablet. Sedangkan
tahun 2017 ditempati oleh Parasetamol tablet 500mg sebanyak 33.500 tablet

3. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Tujuan Umum
Tercapainya derajat kesehatan gigi masyarakat yang optimal
Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam kemampuan pelihara
diri dibidang kesehatan gigi dan mulut dan mencari pengobatan sedini mungkin.
b. Menurunnya prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat
(Caries dan periodontitis) dengan upaya perlindungan/pencegahan tanpa
mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan terutama kepada kelompok
masyarakat yang rawan.
c. Terhindarnya/berkurangnya gangguan fungsi kunyah akibat kerusakan gigi dan
mulut.

Sasaran
a. Pembinaan peran serta masyarakat dalam upaya pemeliharaan diri (program
UKGMD) dilaksanakan di desa.
b. Peran serta masyarakat dalam penyuluhan, pengobatan sederhana
c. Pembinaan petugas kesehatan ke desa minimal 3 kali dalam setahun.
d. Upaya peningkatan dan atau pencegahan pada anak sekolah (kegiatan sikat gigi
bersama)
e. Upaya pelayanan pengobatan komprehensif pada anak sekolah
f. Upaya pelayanan pengobatan
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut selama tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 41


Tabel 4.14
Kunjungan Kasus di Poliklinik Gigi
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Baru Lama Jlh


Kode Jenis Penyakit Kunju
ngan
1 K02 Caries gigi 28 0 29

2 K04 Penyakit pulpa dan jaringan periapical 747 33 782


3 K04.8 Kista Radikular 0 0 3

4 K05 Ginggivitis dan Peny Periodental 461 0 465

5 K06 Gangguan Gusi dan Hubungan Alveolar tak 2 0 7


bergigi lainnya
6 K03 Penyakit Jaringan Keras Gigi 0 0 6
7 K03.6 Plak Karang gigi dan stain 94 0 101

8 K00 Gangguan perkembangan dan erupsi gigi 432 0 440

9 K01 Gigi Infeksi dan terbenam 15 0 24


10 K08 Gangguan gigi dan jaringan pendukung lainnya 12 0 22

11 K09 Kista rongga mulut yang tidak dapat 2 0 13


diklarifikasi
12 K07 Kelainan Dentofacial 1 0 13

13 K12 Peny Jaringan lunak Rongga Mulut 125 0 138


14 K10 Penyakit Rahang 0 0 14

15 K11 Penyakit kelenjar liur 0 0 15

16 K13 Peny Bibir dan Mucosa lainnya 0 0 16

17 K14 Penyakit Lidah 0 0 17

18 B20 Manifestasi HIV-AIDS 0 0 18

19 Q36 Bibir Sumbing 0 0 19

20 S03.2 Dislokasi gigi 0 0 20

21 C00 Lesi keganasan pada rongga mulu 0 0 21

22 S02 Fraktur Maxilla,Fraktur Mandibula,Fraktur 0 0 22


Gigi
23 G50 Gangguan Nervus Trigeminus 0 0 23
24 Penyakit lainnya 24 0 48

Jumlah 1943 33 1976

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 42


Tabel 4.15
Tindakan Perawatan di Poliklinik Gigi
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Tumpatan
pengobatan Pencabutan
Perawatan Lain-
Scaling
Gigi Gigi Gigi Lain
Pulpa Periodental Gigi Sulung
Tetap Sulung Tetap
30 0 780 461 87 432 85 154

Tabel 4.16
Kunjungan Rawat Jalan di Poliklinik Gigi
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Kunjungan Rawat Jalan Gigi Baru Lama


1 Kunjungan rawat jalan gigi ibu hamil di Puskesmas 16 0

2 Kunjungan rawat jalan gigi ibu hamil di Posyandu 0 0

3 Kunjungan rawat jalan gigi anak ( 1 – 6 th) 181 0


4 Kunjungan anak sekolah 367 14

5 Kunjungan rawat jalan gigi penduduk lain 1379 19


Kunjungan Rawat Jalan Gigi 1943 33

Kegiatan lain program kesehatan gigi dan mulut adalah kegiatan sikat gigi masal,
pembinaan UKGS dan pemeriksaan gigi anak sekolah Taman Kanak-Kanak (TK).
Jumlah masing-masing kegiatan tersebut adalah :
a. Jumlah TK yang melaksanakan sikat gigi masal sebanyak 5 TK
b. Jumlah SD dengan UKGS yang dibina sebanyak 5 SD
c. Jumlah murid yang diperiksa sebanyak 149 orang

4. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
Tujuan Umum
Menumbuhkan dan mewujudkan kemandirian anak untuk hidup sehat yang
memungkinkan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Tujuan Khusus
Meningkatkan kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi
Sasaran
Pelayanan kesehatan peserta didik di sekolah dasar sampai dengan sekolah
menengah termasuk perguruan agama, sekolah kejuruan dan sekolah luar biasa.
Di Puskesmas Kait-Kait jumlah sekolah seluruhnya yang dibina UKS sebanyak 6
buah yang terdiri dari SD UKS sebanyak 4 buah dan SLTP UKS sebanyak 2 buah.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 43


Tahun 2016 kegiatan UKS yang dilakukan yaitu berupa penjaringan murid kelas 1 SD
UKS yang diperiksa sebanyak 214 orang, jumlah siswa kelas 1 SLTP UKS yang
diperiksa sebanyak 121 orang dan jumlah kunjungan petugas Puskesmas ke sekolah
sebanyak 6 kali.
Tahun 2017 kegiatan UKS yang dilakukan yaitu berupa penjaringan murid kelas
1 SD UKS yang diperiksa sebanyak 198 orang, jumlah siswa kelas 1 SLTP UKS yang
diperiksa sebanyak 102 orang dan jumlah kunjungan petugas Puskesmas ke sekolah
sebanyak 6 kali.
Tahun 2017 jumlah murid kelas 1 sampai 6 dengan sebagai berikut :
a. Kelas 1 : 198 orang
b. Kelas 2 : 193 orang
c. Kelas 3 : 175 orang
d. Kelas 4 : 171 orang
e. Kelas 5 : 148 orang
f. Kelas 6 : 141 orang
Tahun 2017 penjaringan dilakukan pada murid SD dan SLTP, adapun pada murid
SD pada murid kelas 1 saja dan siswa SLTP pada kelas VII, dengan hasil seperti
terlihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.17
Cakupan Jaringan Murid Kelas 1
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Jumlah Murid Mendapatkan Pelayanan


No Desa Total
Laki-Laki Perempuan Kesehatan %
1 SDN Kait-Kait 1 20 26 46 100
2 SDN Kait-Kait 2 40 23 36 100
3 SDN Bentok Darat 1 24 19 43 100
4 SDN Bentok Darat 2 13 14 27 100
5 SDN Bentok Darat 3 10 9 19 100
Puskesmas 107 91 198 100

Tabel 4.18
Cakupan Penjaringan Siswa SLTP Kelas VII
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Jumlah Siswa Mendapatkan


No Desa Total Pelayanan %
Laki-Laki Perempuan
Kesehatan
1 SLTP 4 Bati-Bati 36 35 71 71 100
2 SLTP 5 Bati-Bati 16 15 31 31 100
Puskesmas 52 50 102 102 100

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 44


Selain itu juga kegiatan lain yang dilaksanakan program UKS/UKGS adalah
pelatihan dokter kecil bagi murid SD, pelatihan dokter remaja bagi siswa SLTP dan
pelatihan guru UKS bagi dewan guru. Jumlah murid, siswa dan dewan guru yang
mengikuti pelatihan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Jumlah dokter kecil yang dilatih sebanyak 40 orang
b. Jumlah dokter remaja yang dilatih sebanyak 20 orang
c. Jumlah dewan guru UKS yang dilatih sebanyak 6 orang .
5. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Promosi kesehatan bertujuan untuk memberdayakan individu, keluarga dan
masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan
upaya kesehatan bersumber masyarakat.
Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi :
1) Promosi kesehatan melalui media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE) meliputi :
a. Promosi kesehatan melalui media dan sarana promosi kesehatan
b. Mengembangkan pendekatan dan teknologi promosi kesehatan
c. Mengembangkan promosi kesehatan melalui pendekatan lokal terutama jalur
agama
2) Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda meliputi :
a. Pemberdayaan/penggerakan masyarakat dalam upaya kesehatan
b. Peningkatan kelembagaan upaya kesehatan bersumber masyarakat termasuk
didalamnya lembaga keagamaan
3) Peningkatan pendidikan kesehatan masyarakat meliputi :
a. Menyusun rencana kegiatan dan kebijakan promosi kesehatan
b. Meningkatkan kemampuan tenaga pengelola program promosi kesehatan dan
pelaksana promosi kesehatan di Puskesmas
c. Mengembangkan kemitraan dengan lintas program, lintas sektoral, LSM dan
swasta, termasuk didalamnya organisasi keagamaan.
d. Menyelenggarakan penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagai saluran
media
e. Menyusun rencana pelaksanaan evaluasi program kesehatan
f. Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 45


Tujuan
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Sasaran
Dalam penyuluhan kesehatan masyarakat dikenal 2 jenis sasaran yaitu :
Sasaran Jangkauan Penyuluhan
1) Kelompok umum masyarakat umum, baik dipedesaan maupun di perkotaan
2) Kelompok khusus
a. Masyarakat didaerah terpencil dan masyarakat terasing
b. Masyarakat di daerah pemukiman baru termasuk transmigrasi dan daerah
perbatasan
c. Masyarakat yang terkena masalah kesehatan, misalnya pada kejadian luar biasa
(wabah) seperti diare, demam berdarah, malaria dll
d. Masyarakat yang rentan terhadap masalah kesehatan tertentu misalnya ibu hamil,
ibu menyususi, golongan remaja, manula dll
e. Masyarakat yang berada di berbagai instansi atau forum, baik pemerintah
maupun swasta, misalnya Rumah Sakit, Puskesmas, Sekolah, Posyandu dsb
f. Masyarakat yang mempunyai pengaruh menentukan dalam proses pengambilan
keputusan dan proses pelayanan kesehatan, misalnya penuka masyaralat, baik
formal maupun informal (pemuka agama, kepala adat, ibu rumah tangga dsb)
g. Kelompok-kelompok yang mempunyai potensi dalam kegiatan penyuluhan
seperti PKK, karang taruna, KNPI dsb.
Sasaran Hasil Penyuluhan
Terjadinya perubahan pengertian, sikap dan perilaku dari sasaran tersebut diatas, dikaitkan
dengan sasaran-sasaran program. Misalnya kalau dikaitkan dengan program KIA. Maka salah
satu sasaran hasil penyuluhan ialah meningkatnya kunjungan ibu-ibu hamil datang kesarana
kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya.
Target
Target program promosi kesehatan Puskesmas Kait-Kait tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
berikut :

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 46


Tabel 4.19
Target Kegiatan Promosi Kesehatan
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Kegiatan Target Ket


1 Penyuluhan kelompok dan umum didalam dan diluar gedung 10 x/th
2 Frekwensi penyuluhan kelompok 10 x/th
3 Pembinaan dan pengembangan
- Jumlah desa dengan Posyandu 3 desa
- Jumlah Posyandu seluruhnya 10 Posy
- Jumlah Posyandu dengan 5 program 10 Posy
- Frekwensi pembinaan Posyandu 2 x/th
4 Pembinaan & bimbingan teknik kader Posyandu
- Jumlah kader yang terlatih 70 orang
- Jumlah kader yang masih aktif 70 orang
5 Pengobatan tradisional
- Jumlah Batra yang dibina dalam wilayah 6 orang
- Jumlah kader TOGA yang dibina perdesa 0 orang
- Jumlah TOGA/desa 22 buah
6 Pembinaan kerjasama
- Lintas sektoral 0
- Jumlah rapat koordinasi lintas sektoral 0
- Jumlah supervise terpadu 0
7 Kelompok dana sehat
- Kelompok dana sehat yang terbentuk 0 buah
- Kelompok dana sehat yang berfungsi 0 buah
Hasil pencapaian Program Promosi Kesehatan selama tahun 2013,2014 ,2015,2016 dan tahun
2017 tidak jauh berbeda yaitu dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4.20
Pencapaian Kegiatan Promosi Kesehatan
Puskesmas Kait-Kait 2013,2014 ,2015,2016 dan 2017

Pencapaian
No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah Posyandu 10 10 10 10 10
- Pratama 0 0 0 0 0
- Madya 8 4 4 4 7
- Purnama 2 4 4 3 3
- Mandiri 0 2 2 3 0
2 Kader Posyandu 54 60 70 70 70
3 Jumlah kader terlatih 54 60 57 57 70
4 Jumlah gedung Poskesdes 2 2 2 2 2
5 Jumlah desa siaga 3 3 3 3 3
6 Kader Poskesdes 2 1 2 2 1
7 Kader Poskesdes terlatih 0 0 0 0 0
8 Penyuluhan diluar gedung 80 71 0 50 83
9 Penyuluhan PHBS di sekolah 10 6 6 6 12

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 47


10 Penyuluhan NAPZA di sekolah 2 2 2 6 4
11 Batra seluruhnya 34 34 29 29 22
Hasil pencapaian program promosi kesehatan selama tahun 2017 seluruhnya secara rinci
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.21
Pencapaian Kegiatan Promosi Kesehatan
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Kegiatan Target Hasil Ket


Kegiatan
1 Penyuluhan kelompok dan umum didalam dan diluar 12 x/th 83 x
gedung
2 Frekwensi penyuluhan kelompok 12 x/th 83 x

3 Pembinaan dan pengembangan


- Jumlah desa dengan Posyandu 3 desa 3 desa

- Jumlah Posyandu seluruhnya 10 Posy 10 Posy

- Jumlah Posyandu dengan 5 program 10 Posy 10 Posy


- Frekwensi pembinaan Posyandu 2 x/th 2 x / th

4 Pembinaan & bimbingan teknik kader Posyandu


- Jumlah kader yang terlatih 3 orang 70

- Jumlah kader yang masih aktif 55 orang 70

5 Pengobatan tradisional
- Jumlah Batra yang dibina dalam wilayah 6 6
- Jumlah kader TOGA yang dibina perdesa 0 0

- Jumlah TOGA/desa 22 22

6 Pembinaan kerjasama
- Lintas sektoral 2 sektor 2

- Jumlah rapat koordinasi lintas sektoral 3 x/ th 0

- Jumlah supervise terpadu 1 x/ th 0


7 Kelompok dana sehat
- Kelompok dana sehat yang terbentuk 3 buah 0

- Kelompok dana sehat yang berfungsi 3 buah 0

Jumlah Batra seluruhnya sebanyak 22 orang dengan keahlian masing-masing yaitu desa
Kait-Kait sebanyak 7 orang, Kait-Kait Baru sebanyak 6 orang dan desa Bentok Darat sebanyak 9
orang. Selama ini belum pernah dilakukan pelatihan bagi pengelola Battra dan hanya dilakukan
pendaftaran saja.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 48


Hasil pencapaian program promosi kesehatan lainnya selama 2017 secara rinci dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.22
Tingkat Perkembangan Posyandu
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Posyandu Tingkat Perkembangan Ket


Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Balita Mulia 1 0 0 1 0
2 Balita Mulia 2 0 1 0 0
3 Balita Mulia 3 0 0 1 0
4 Balita Mulia 4 0 1 0 0
5 Balita Mulia 5 0 0 1 0
6 Kusuma Bangsa 0 1 0 0
7 Bunga Bangsa 1 0 1 0 0
8 Bunga Bangsa 2 0 1 0 0
9 Bunga Bangsa 3 0 1 0 0
10 Tamiyang 0 1 0 0
Puskesmas 0 7 3 0

Tabel 4.23
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Desa Ʃ Rumah Ʃ Rumah Tangga Rumah Tangga Capaian Ket


Tangga Yang di Pantau Ber-PHBS %
1 Kait-Kait Baru 709 70 9 12
2 Kait-Kait 831 70 16 22
3 Bentok Darat 1049 70 15 21
Puskesmas 2589 70 40 14

Tabel 4.24
Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam TOGA
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Desa Tingkat
Kait- Perkembangan
No Indikator Bentok
Kait Kait-Kait
Darat
Baru
1 Jumlah KK yang ada TOGA 10 8 7 Pratama
2 Jenis Tanaman per TOGA 4 3 4 Pratama
3 Jlh KK yang memanfaatkan TOGA 10 8 7 Pratama

Tabel 4.25
Tingkat Perkembangan Desa Siaga
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Desa Tingkat Perkembangan Keterangan


1 Kait-Kait Baru Pratama
2 Kait-Kait Pratama
3 Bentok Darat Pratama

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 49


Tabel 4.26
Pencapaian Penyuluhan Dalam Gedung dan Luar Gedung
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

N Bulan Masalah Jlh


o KIA/KB P2M Kesling NAPZA Gizi Gilut PSM Jiwa Sasara
n
1 Januari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Pebruari 0 0 0 0 5 0 0 0 0
3 Maret 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 April 4 0 0 0 3 0 0 0 0
5 Mei 1 0 3 0 21 0 0 0 0
6 Juni 2 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Juli 1 0 0 2 3 0 0 0 0
8 Agustus 3 0 0 0 10 0 0 0 0
9 September 1 3 0 3 1 4 0 0 0
10 Oktober 2 0 0 0 2 2 0 0 0
11 Nopember 0 6 0 2 2 0 0 0 0
12 Desember 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 14 9 0 7 44 6 0 0 0

6. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat / Jamkesmas


Jamkesmas merupakan program bantuan sosial berupa pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu yang dapat diperoleh secara gratis. Hak peseta
Jamkesmas mendapatkan pelayanan kesehaatan sesuai prosedur dan ketentuan disarana
pelayanan kesehatan selain dokter praktek swasta. Sedangkan kewajibannya adalah
menunjukkan kartu peserta Jamkesmas saat berkunjung kesarana kesehatan. Pelayanan
Jamkesmas / Jampersal mencakup pelayanan :
1) Pelayanan Kesehatan Dasar
 Rawat jalan
 Transportasi petugas kelapangan dalam rangka penyuluhan promosi kesehatan
 Sosialisasi Jamkesmas / Jampersal
 Rujukan pasien
2) Pelayanan Kesehatan Kebidanan
 Klaim persalinan
 Pemeriksaan ANC
 Pemeriksaan pasca persalinan
 Pemasangan stiker P4K
 Pelaksanaan kelas ibu hamil
 Pertemuan tindak lanjut penanganan AMP tingkat Puskesmas
3) Operasional dan manajemen Puskesmas
 Pembelian ATK
 Konsultasi ke Dinas Kesehatan Tanah Laut
 Kegiatan luar gedung seperti Puskesmas keliling, Posyandu, Pustu dan Poskesdes

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 50


Jumlah kepala keluarga (KK) miskin yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kait-
Kait sebanyak 909 KK, yang dicakup Jamkesmas atau yang memiliki kartu
Jamkesmas sebanyak 721 orang. Tahun 2010 KK miskin yang mendapat pelayanan
kesehatan sebanyak 945 kunjungan, tahun 2011 sebanyak 427 orang dan tahun 2012
sebanyak 1345 orang.Tahun 2013 peserta yang terdaptar dan memiliki kartu
jamkesmas sebanyak 1315 orang dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sebanyak 1731 orang.Tahun 2014 peserta yang terdaptar dan memiliki kartu
jamkesmas sebanyak 1320 orang dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sebanyak 1595orang.Tahun 2015 peserta yang terdaptar dan memiliki kartu
jamkesmas sebanyak 1319 orang dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sebanyak 992 orang. Tahun 2016 peserta yang terdaptar dan memiliki kartu
jamkesmas sebanyak 1326 orang dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sebanyak 1054 orang.
Tahun 2017 peserta yang terdaptar dan memiliki kartu jamkesmas sebanyak 1360
orang dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 1125 orang.
Pencapaian kegiatan Jamkesmas secara rinci tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.27
Pencapaian Kegiatan Jamkesmas/Jampersal
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Kegiatan Jumlah Ket

1 Rawat jalan 1054


2 Rujukan Bumil jamkesmas /JKN PBI 2
3 Kunjungan K4 7
4 Rujukan Bumil Jampersal 1
5 Persalinan oleh tenaga kesehatan 4
6 Kunjungan KN 2 5

7. Pelayanan Kesehatan Remaja


Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia
tidak dapat disebut anak-anak tetapi tidak pula disebut dewasa. Masa remaja adalah masa-
masa peralihan anak-anak menuju dewasa antara umur 12 sampai dengan 21 tahun(tetapi
ada juga referensi yang menyebutkan umur 13 sampai dengan 21 tahun/teenager)
Dimana pada usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa untuk
itu peran orang tua sangat besar, karena bila tidak sesuai dengan kaidah agama dan nilai
etika yang baik pasti cendrung terjerumus pada hal-hal yang negative. Salah satunya adalah
bidang kesehatan. Kesehatan remaja sangat penting sebab pada usia tersebut secara fisik
maupun psikis masih berkembang.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 51


Untuk itulah kesehatan remaja merupakan salah satu program kesehatan terutama
perihal kesehatan yang berhubungan dengan sistem reproduksi, pencegahan
penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA), pergaulan bebas
atau perilaku seksual.
Di Puskesmas Kait-Kait program kesehatan remaja mempunyai kegiatan sebagai
berikut :
a. Menyusun perencanaan kebutuhan pelayanan kesehatan remaja
b. Menyediakan kebutuhan pelayanan kesehatan remaja
c. Meningkatkan kemampuan tenaga pelayanan kesehatan remaja
d. Melakukan bimbingan, pemantauan dan evaluasi
e. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan
konsultasi teknis
f. Melakukan kajian upaya pelayanan kesehatan remaja
g. Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional
Sedangkan pelayanan kesehatan remaja dilapangan yaitu berupa penyuluhan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) dan NAPZA di SLTP.Tahun 2016 pelayanan kesehatan
remaja dilapangan yaitu berupa NAPZA di SLTP sebanyak 2 kali, penyuluhan kesehatan
reproduksi sebanyak 1 kali dan pelatihan peer konselor sebanyak 1 kali. Untuk tahun 2017
pelayanan kesehatan remaja dilapangan yaitu berupa NAPZA di SLTP sebanyak 2 kali,
penyuluhan kesehatan reproduksi /IMS sebanyak 1 kali . Untuk tahun selanjutnya kegiatan
program remaja akan lebih ditingkatkan lagi seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi
yang memicu para remaja cenderung meniru budaya barat.

8. Kemampuan Laboratorium sederhana Puskesmas


Tujuan Umum
Diselenggarakannya pelayanan laboratorium kesehatan secara efisien dan efektif untuk
mendukung upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnose dini maupun
monitoring terapi dalam rangka penyembuhan.
Tujuan Khusus
1. Dikembangkannya pelayanan laboratorium kesehatan di Puskesmas, Puskesmas
pembantu, Pukesmas keliling, Posyandu, pos pos kesehatan lainya sesuai dengan
kondisi dan kebutuhannya.
2. Dirtingkatkannya peranan Puskesmas, petugas lapangan lain dan kader kesehatan dalam
kegiatan laboratorium kesehatan sampai batas batas kewenangan kompetensi tertentu.
3. Ditingkatkannya peran serta masyarakat dalam kegiatan dibidang laboratorium
kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuannya.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 52


Diselenggarakannya pelayanan laboratorium kesehatan secara efektif dan efisien
untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnose dini
maupun monitoring terapi dalam rangka penyembuhan.
Kemampuan laboratorium sederhana Puskesmas Kait-Kait telah mampu memiliki dan
melayani laboratorium kesehatan.
Dilihat dari data hasil kegiatan diatas dapat dianalisa bahwa kegiatan laboratorium
terjadi peningkatan namun hal tersebut belum optimal, dilihat dari jumlah kunjungan pasien
ke Puskesmas hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat terhadap fungsi
laboratorium sebagi penegak diagnose dan terbatasnya alat dan bahan yang dimiliki
Puskesmas Kait-Kait.
Kerjasama antar poli umum, poli KIA dengan laboratorium khususnya antar program
sangat diperlukan sebab laboratorium sebagai sarana penegak diagnose dalam pengobatan
yang lebih efektif dan efisien.
Jumlah kunjungan pelayanan laboratorium sederhana Puskesmas Kait-Kait pada
tahun 2017 ini seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.28
Jumlah Kunjungan Laboratorium Sederhana
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Jumlah Keterangan
No Bulan Kunjungan
1 Januari 68 Sampel darah :700
2 Pebruari 64 Sampel urine : 106
3 Maret 78 Sampel tinja : 0
4 April 80 Sampel BTA : 77
5 Mei 68 Test kehamilan : 63
6 Juni 70

7 Juli 89

8 Agustus 88

9 September 81
10 Oktober 92

11 Nopember 89

12 Desember 78
Puskesmas 945

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 53


BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokan menjadi sarana


kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan seperti pada uraian berikut :

A. SARANA KESEHATAN
Puskesmas Kait-Kait merupakan tempat pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya
mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut :
1. Puskesmas induk 1 buah
2. Puskesmas pembantu 1 buah
3. Puskesmas keliling 1 buah
4. Posyandu 10 buah, 4 buah strata Madya , 4 buah strata Purnama dan 2 buah Mandiri
5. Desa siaga 3 desa dengan strata pratama
6. Poskesdes (bangunan fisik) 2 buah dan 1 buah dalam tahap pembangunan
7. Posyandu usila 4 buah
8. Kendaraan roda dua 7 buah
9. Pos upaya kesehatan kerja 1 buah
10. Rumah dinas medis dan paramedis 5 buah

B. TENAGA KESEHATAN
Informasi tenaga kesehatan diperlukan bagi perencanaan dan pengadaan tenaga
serta pengelolaan kepegawaian. Kesulitan dalam memperoleh data keterangan yang
mutakhir antara lain disebabkan oleh sifat dari data ketenagaan yang selalu berubah
dengan cepat dan terus menerus.
Sebaran sumber daya manusia (SDM) kesehatan masih perlu ditingkatkan dan
ditata, mutu SDM kesehatan masih membutuhkan pembenahan, hal ini tercemin dari
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang belum optimal. System
penghargaan dan sanksi, peningkatan karier, pendidikan dan pelatihan berjenjang dan
berkelanjutan, akreditasi pendidikan dan pelatihan serta stratifikasi, registrasi dan lisensi
SDM kesehatan belum mantap.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 54


Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Puskesmas Kait-Kait dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 5.1
Keadaan Tenaga Kesehatan (PNS) Menurut Golongan/Ruang
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Pangkat / Golongan Ruang


N Uraian III.d III.c III.b III.a II.d II.c II.b II.a Jumlah
o
1 Struktural 2 - - - - - - - 2
2 Non Struktural - - - - - - - - -
Pegawai fungsional
a. Dokter umum 0 - 1 - - - - - 1
b. Dokter Gigi - - 1 - - - - - 1
c. Perawat - 2 1 - - - - - 3
d. Perawat gigi - 1 - - 1 - - - 2
e. Bidan 2 0 1 1 1 1 - - 6
f. Asisten apotiker - - - - - - - - 0
g. Sanitarian 1 - - - - - - - 1
h. Nutrisionis - - - 1 - - - - 1
i. Peñata Lab. - - - 1 0 - - - 1
Jumlah 5 3 4 3 2 1 - - 18

Tabel 5.2
Data Sebaran Tenaga Kesehatan
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017
Fungsional
Non
Lokasi Struktural Dokter Dokter Perawat Nutrision Jlh
struktural Perawat Bidan AA Sanitarian Penata Lab
umum gigi gigi is
Puskesmas 2 0 1 1 2 2 4 - 1 1 1 15
Pustu
Bentok - - - - 1 - - - - - - 1
darat
Poskesdes
- - - - - - 1 - - - - 1
Kait-Kait
Poskesdes
Kait-Kait - - - - - - - - - - - -
Baru
Desa
Bentok - - - - - - 1 - - - - 1
Darat
Jumlah 2 0 1 1 3 2 6 1 1 1 1 18

Tabel 5.3
Data Sebaran Tenaga Kesehatan PTT Provinsi/Daerah
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017
Fungsional
Lokasi Dokter Dokter Perawat Perawat Bidan AA Sanitarian Nutrisio Prom Cleaning Driver Jlh
umum gigi gigi nis kes Lab Service

Puskesmas - - 2 - - 1 - 2 1 - 1 1 8

Pustu Bentok darat - - - - - - - - - - - - -

Poskesdes Kait-Kait - - - - - - - - - - - - -

Poskesdes Kait-Kait
Baru - - - - 1 - - - - - - - 1

Desa Bentok Darat - - - - - - - - - - - - -

Jumlah - - 2 - 1 1 - 2 1 - 9

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 55


Tabel 5.4
Keadaan Tenaga Kesehatan Menurut Tingkat Pendidikan PNS/PTT
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Sarjana/ D 3/ SLTA/
No Struktural SMP/SD Jlh
sederajat sederajat sederajat
1 Struktural 1 1 - - 2
2 Non Struktural - - - - -
Pegawai fungsional
a. Dokter umum 1 - - - 1
b. Dokter gigi 1 - - - 1
c. Perawat 1 4 - - 5
d. Perawat gigi - 1 1 - 2
e. Bidan 1 6 - - 7
f. Asisten apotiker - 1 - - 1
g. Sanitarian - 1 - - 1
h. Nutrisionis 1 2 - - 3
i. Penata Lab. - 1 - - 1
j. Promkes 1 - - - 1
k. Driver - - 1 - 1
l. Cleaning service - - 0 1 1
Jumlah 7 17 2 1 27

Tabel 5.5
PNS Mendapatkan Kenaikan Gaji Berkala
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

No Nama / Nip Pangkat Golongan/Ruang TMT Berkala


1 Maryatul Janah,A.Md.Keb Bidan penyelia Penata TK I / III.d 1 Oktober 2017
19720710 199202 2 004
2 Rusmiyati,AM.Keb Bidan Pelaksana Penata Muda / III.a 1 Oktober 2017
19781011 200604 2 010

PNS Yang Naik Pangkat 5.6


Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Nomor Pangkat
No Nama/Nip Jabatan TMT Dari Ke
dan Tanggal SK
1 Rusmiyati,AM.Keb Bidan 821.1/246- 01 II.d III.a
Pelaksana SI/BKPSDM / September
19781011 200604 2 010
lanjutan 2017 2017

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 56


Sebagai organisasi struktural yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
(UPTD) Kabupaten Tanah Laut untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya. Untuk itu diperlukan suatu struktur organisasi yang jelas. Berikut
ini akan kami tampilkan struktur organisasi Puskesmas Kait-Kait yang pengelompokannya
berdasarkan tanggung jawab masing-masing pengelola program (terlampir)
C.PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan di Puskesmas Kait-Kait dari tahun ke tahun bervariasi.
Pembiayaan tersebut bersumber dari pemerintah daerah Kabupaten Tanah Laut (APBD) dan
juga bersumber dari pemerintah pusat (APBN) yang digunakan untuk pelayanan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative,secara rinci dapat dilihat pada uraian berikut :
a. Sumber Dana APBD
Pembiayaan kesehatan di Puskesmas Kait-Kait tahun 2017 yang bersumber dana
APBD sebesar Rp.38.000.000 dapat direalisasikan sebesar Rp.22.944.288 atau 60 .4%,
secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.7
Pembiayaan Kesehatan Bersumber APBD
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Realisasi Keuangan
No Jenis Kegiatan
Target Fisik % Keuangan
kinerja %
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Penyediaan jasa komunikasi sumber 12 rek 9 rek 91.67 2.980.288 99.34
daya air dan listrik
- Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 11 jns 10 jns 90.9 1.909.000 63.6

- Penyediaan ATK Puskesmas dan 23 jns 22 jns 95.65 3.007.300 95.65


jaringannya

- Penyediaan barang cetakan dan 6 jns 6 jns 100 2.940.000 73.5


penggandaan

Jumlah 10.836.588 74.7


2 Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
- Jumlah Pemeliharaan gedung kantor 9 kl 6 kl 66.6 1.950.000 65

- Jumlah pemeliharaan kendaraan dinas 6 unit 6 unit 100 2.312.700 66


/operasional dan pajak kendaraan dinas
5 jns 2 jns 40 1.700.000
- Pemeliharaan peralatan gedung kantor
Jumlah 6.551.700 56.9

3 Program pengadaan peningkatan dan perbaikan


sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan jaringannya

- Pemeliharaan mobil ambulance dan 2 bh 1 bh 50 5.556.000 46.3


pajak
Jumlah 5.556.000 46.3
Jumlah Total 22.944.288 60.4

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 57


a. Sumber Dana APBN
Pembiayaan kesehatan di Puskesmas Kait-Kait tahun 2017 yang bersumber dana
APBN ,Jamkesmas sebesar Rp.118.575.000 (perubahan) dan BOK DAK Non Fisik
sebesar Rp.310.492.000 secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini :

Pembiayaan Kesehatan Bersumber APBN (Jamkesmas)


Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Realisasi Keuangan
No Jenis Kegiatan
Target Fisik % Keuangan
kinerja %
1 Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) Puskesmas dan Jaringannya
- Jasa Kapitasi dan pengisian tabung gas 12 bl 12 bl 100 115.686.000 97.57
oksigen

Jumlah 115.686.000 97.57

Total dana Jamkesmas sebesar Rp.118.575.000, penyerapan dana Jamkesmas yang


terealisasi sebesar 115.686.000 atau 97.57 % sesuai dengan kebutuhan Puskesmas Kait-
Kait selama tahun 2017

b. Sumber Dana APBN


Pembiayaan kesehatan di Puskesmas Kait-Kait tahun 2017 yang bersumber dana
APBN secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini :

Tabel 5.8
Pembiayaan Kesehatan Bersumber APBN BOK DAK Non Fisik
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Jumlah Dana Terserap Terserap


No Kegiatan (Rp) (Rp) (%)

1 DAK Non Fisik 310.492.000 243.722.500 78.5

Kegiatan masih ada yang belum terserap hal ini adalah dikarenakan masyarakat
tidak menggunakan dana dari Jamkesmas dan jampersal bila membutuhkan pelayanan
kesehatan baik perawatan maupun persalinan. Masyarakat lebih cendrung menggunakan
jasa pelayanan kesehatan swasta seperti praktek dokter spesialis, rumah bersalin swasta
dll.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 58


c. Dana BOK
Bantuan Operasional Puskesmas BOK DAK Non Fisik adalah bantuan dana dari
pemerintah melalui kementerian kesehatan dalam membantu pemerintah
Kabupaten/Kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan minimal
(SPM) menuju Melinium Development Goals (MDGs) dengan meningkatkan kinerja
Puskesmas dan jaringannya serta upaya kesehatan berbasis masyarakat dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
a. Tujuan Umum
Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat melalui
kegiatan promotif dan preventif untuk mewujudkan pencapaian target SPM bidang
kesehatan dan MDGs pada tahun 2017.
b. Tujuan Khusus
1) Masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif
2) Tersedianya dukungan biaya untuk upaya pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif bagi masyarakat
3) Terselenggaranya proses lokakarya mini di Puskesmas dalam perencanaan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat
c. Sasaran
Sasaran dana DAK Non Fisik tahun 2017 adalah masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas
d. Pelaksanaan
Jumlah dana yang dialokasikan untuk Puskesmas Kait-Kait sebesar
Rp.310.492.000 terserap Rp. 243.722.500, atau 78.5 % . Pelaksanaan kegiatan dimulai bulan
Januari sampai bulan Desember 2017. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 5.9
Realisasi Anggaran Dana Promotif dan Preventif (DAK Non Fisik)
Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017

Realisasi Keuangan
No Jenis Kegiatan
Target Fisik % Keuangan
kinerja %
1 Jumlah pertemuan /rapat/pelatihan/ATK/bahan 33 kl 31 kl 93.4 88.588.000 93.4
nara sumber/Foto copy/Kegiatan bidang
pelayanan kesehatan dasar
2 Jumlah pengadaan reagent/ rapit test 3 jns 3jns 100 5.079.500 62.48
3 Jumlah pelayanan kesehatan promotif dan 3038 oh 2672 oh 87.9 141.540.000 87.95
preventip di luar gedung 5
4 Jumlah konsuitasi,rapat kordinasi teknis dan 51 oh 51 oh 100 8.815.000 93.5
administrasi kegiatan promotif dan preventip
Jumlah 243.722.500 78.5

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 59


e. Kendala Yang Dihadapi
Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan dana BOK tahun 2017
adalah sebagai berikut :
1) Pada kegiatan kesehatan ibu dan anak tidak dapat terlaksana 100 % disebabkan
tenaga kesehatan yang ada tidak dapat mempertanggungjawabkan kegiatan
walaupun kegiatan tersebut telah dilaksanakan, hal ini terjadi karena tenaga
khusus untuk administrasi pertanggungjawaban tidak ada. Padahal kegiatan
tersebut telah dilaksanakan dilapangan namun karena tenaga yang ada tenaga
fungsional yang cendrung lebih memahami mekanisme kerja tenaga fungsional
daripada pertanggungjawaban administrasi.
2) Pada kegiatan kesehatan olahraga pada tahun 2012 belum mencapai 100 %. Di
tahun 2013 Mencapai 100 % dan tahun 2014 tidak terialisasi ,disebabkan karena
kelompok olahraga diwilayah kerja Puskesmas Kait-Kait yang sebelumnya aktif
di tahun 2014 menjadi kurang aktif. Tahun 2015 kegiatan juga belum
terialisasi,tahun 2016 juga belum mencapai target di tahun 2017 belum sesuai
dengan yang diharapkan.
3) Pada kegiatan-kegiatan lainnya kegiatan yang ada tidak dapat tercapai 100 %
dikarenakan tenaga yang ada dirasakan masih kurang sehingga kalau harus
melaksanakan kegiatan dilapangan kegiatan pelayanan kesehatan didalam gedung
ditinggalkan.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 60


BAB VI
PENUTUP

Laporan tahunan Puskesmas Kait-Kait ini diharapkan dapat memberikan gambaran


tentang berbagai capaian kinerja yang telah dicapai Puskesmas Kait-Kait sepanjang tahun 2017.
Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas khususnya dibidang pelayanan
kesehatan masyarakat.

A. Kesimpulan
Sangat disadari bahwa laporan ini masih belum sempurna dalam menyajikan
prinsip transparansi dan akuntabilitas yang diharapkan, namun setidaknya pihak terkait
mendapatkan gambaran tentang hasil pembangunan kesehatan khususnya pelayanan
kepada masyarakat yang telah dilakukan Puskesmas Kait-Kait. Seluruh kegiatan ini telah
dilaksanakan secara maksimal, walaupun hasil yang dicapai tidak semua sesuai dengan
yang diharapkan.
B. Saran-Saran
a. Adanya penjelasan dari dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut tentang syarat-syarat
peng- SPJ-an kegiatan-kegiatan yang baku agar tidak ada perubahan.
b. Adanya pertambahan personil non fungsional yang menguasai keuangan, perpajakan
dan hal-hal yang berkaitan lainnya, sehingga tenaga fungsional yang ada dapat
melaksanakan tugas fungsionalnya secara maksimal.
c. Adanya mekanisme reward (penghargaan) dan punishment (sanksi) sehingga dapat
meningkatkan kinerja SDM yang sebenarnya punya kemampuan
d. Adanya peningkatan supervise-supervisi kepala Puskesmas sebagai salah satu
motivasi bagi petugas fungsional dilapangan.

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 61


SEPULUH MACAM PENYAKIT TERBANYAK
PUSKESMAS KAIT-KAIT TAHUN 2017

No Kode Jumlah Ket.


Penyakit Jenis Penyakit Kunjungan
1 2103 Dyspepsia 1802

2 4101 Batuk 1692

3 1601 Hipertensi Primer 1213

4 1804 Infeksi Akut lain pd sal pernapasan bagian atas 1165

5 2005 Penyakit pulpa & Jaringan Periapikal 783

6 4116 Myalgia 751

7 2006 Peny Gusi & Jaringan Periodental. 459

8 2001 Gangguan Pertumbuhan gigi dan erupsi 436

9 0808 Type 2 : NIDDM 408

10 0105 Diare dan Gastroenteritis non spesifik 384

Mengetahui
Kepala Puskesmas Kait-Kait

M.Haryannor,SKM
Nip. 19680407 198902 1 002

Laporan Tahunan Puskesmas Kait-Kait Tahun 2017 Page 62

Anda mungkin juga menyukai