Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

KALIMAT

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat mengungkapkan pikiran yang utuh,

atau setiap tuturan yang dapat mengungkapkan suatu informasi secara lengkap disebut kalimat.

Jika terdapat sebuah tuturan yang belum lengkap atau belum utuh mungkin hanya berupa kata,

atau mungkin berupa kelompok kata atau frasa.

4.1 Kalimat dasar

Yang dimaksud dengan kalimat dasr adlah kalimat yang terdiri atas satu klausa, lengkap

unsur – unsurnya, paling lazim pola urutannya. Struktur dasar bahasa Indonesia sebenarnya

sangat sederhana, yaitu hanya berstruktur subjek-predikat (S-P). Namun dapat dikembangkan

menjadi : (1) subjek-predikat-objek (S-P-O), (2) subjek-predikat-pelengkap(S-P-Pel), (3) subjek-

predikat-keterangan(S-P-K), (4) subjek-predikat-objek-pelengkap(S-P-O-Pel), (5) subjek-

predikat-objek-pelengkap(S-P-O-K).

(1). a. Obat ini/sangat mujarab (S-P).

(2). b. Ia/sedang memprogram/computer (S-P-O)

(3). c. Sukarno/dikenal/sebagai/penyambung lidah bangsa Indonesia (S-P-Pel)

4.1.1 Ciri Subjek


Subjek adalah unsur pokok kalimat yang dapat berupa kata atau benda (nomina),

kelompok kata benda (frasa nomina), dan klausa. Yang lebih penting subjek tidak dapat

didahului tata depan atau preposisi seperti tampak pada contoh berikut.

(7 ) “Di dalam pertemuan itu membahas berbagai masalah yang dihadapi siswa”

(8) “Mengenai bahasa nasional Insonesia dewasa ini menghadapi berbagai macam persoalan”

(9) “Dengan penjelasan semacam iutu dapat membangkitkan semangat belajar setiap siswa”

Bandingkan dengan kalimat ini yang tidak memiliki subjek.

(7a ) Pertemuan itu membahas berbagai masalah yang dihadapi siswa

(8a) Bahasa nasional Insonesia dewasa ini menghadapi berbagai macam persoalan

(9a) Penjelasan semacam iutu dapat membangkitkan semangat belajar setiap siswa

4.1.2 Ciri Predikat

Predikat dalah unsur utama di dalam kalimat yang berupa kata kerja ( verba ) atau

kelompok kerja (frasa verbal), kata sifat (adjektiva) atau kelompok kata sifat (frasa adjectival).

Contoh kalimat :

(16) a. Pak Niko mengajar matematika.

b. Pak Niko sedang mengajar matematika.

(17) a. Nina rajin ke perpustakaan.

b. Nina sangat rajin ke perpustakaan.

(18) a. Bapak saya dokter. b. Bapak saya dokter gigi.


4.2 Jenis Kalimat
Kalimat bahsa Indonesia dapat dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

4.2.1 Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adlah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur predikat. Bahkan,

dapat pula hanya berupa predikat.

1. Orang itu guru kami.

S P

2. Kartini sedang membuat surat jawaban.

S P O

3. Suprianto bertanya tentang gravitasi bumi.

S P pel

4.2.2 Kalimat Majemuk

Kalimatg majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Cirinya,

predikat dalam kalimat ini lebih dari satu. Oleh karena itu, unsur-unsur yang terdapat dalam

kalimat majemuk pin lebih dari satu unsur inti. Karena terdiri dari atas dua klausa atau lebih.

1. Adikku bekerja di semarang, sedangkan kakakku bekerja di Bandung.

S1 P1 K1 Konj. S2 P2 K2

2. Ketika hujan turun, aku masih berada di atas bus.

Konj. S1 P1 S2 P2 K
Kalimat majemuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kalimat majemuk setara (klausa

koordinatif) danbertingkat (klausa suburdinatif). Kalimat majemuk setara terdiri atas dua kalimat

(klausa) yang dapat berdiri sendiri.

4.2.3 Kalimat Partisipal

Akhir-akhir ini bentuk kalimat yang berawal dengan verba banyak ditemukan dalam

media massa cetak maupun dalam media elektronik, bahkan dalam kehidupan sehari-hari

terutama dalam ragam lisan baik dalam situasi formal maufun nonformal.Berikut disajikan

contoh data.

1. Berbicara kepad median kemarin di kantornya, rini mengatakan bahwa dirinya

mengenal Nurdin.

2. Melihat situasi mulai tidak memanas, petugas dari Depnaker mengambil alih kendali

dialog.

3. Ditemani pengacaranya, Fuad mengadukan Tempo kepada Plori.

Kalimat tersebut tak berstruktur kalimat bahas Indonesia sebab anak kalimat dalam

bahasa Indonesia hanya dapat menduduki fungsi objel, pelengkap, keterangan, atau subjek. Anak

kalimat dalam bahsa Indonesia tidak dapat menduduki fugsi predikat.

4.2.4 Kalimat Efektif

Kalimat efektif dalam penulisan karya ilmiah kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai

dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh

pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali

gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis.
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa

syarat sebagai berikut :

1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.

2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.

3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan tepat.

4. Sistematis dan tidak bertele-tele.

Contoh kalimat tidak efektif :

1. Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa. (Tidak Efekti)

2. Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa. (Efektif)

Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak

efetif)

Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)

3. Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)

Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah.

(efektif)

4. Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)

Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
5. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)

Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)

6. Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah

terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu.(tidak efektif)

Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa

kemanusiaan. (efektif)

7. Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)

Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)

8. Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)

Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

9. Saya hanya memiliki 3 buah buku saja. Tidak efektif)

Saya hanya memiliki 3 buah buku. (Efektif)

10. Budi membicaran tentang pengalaman liburannya. (Tidak efektif)

Budi membicarak pengalaman liburannya. (Efektif)


Laporan Membaca Bahasa Indonesia
BAB IV Kalimat

Disusun Oleh :
Lukman Nugraha Pratama
10917024

Fakultas Teknik & Ilmu Komputer


Universitas Komputer Indonesia
Bandung

Anda mungkin juga menyukai