Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pertemuan 4 & 5

Sintaksis dan Ruang Lingkup Wacana Indonesia

Sintaksis

Istilah sintaksis diambil dari bahasa Belanda syntaxis dalam bahasa Inggris syntax. Sintaksis
ialaha bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat,
klausa, dan frase.

Bahasa terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan bentuk dan lapisan arti yang dinyatakan oleh bentuk
itu. Bentuk bahasa terdiri dari satuan-satuan yang dapat dibedakan menjadi dua satuan yaitu
satuan fonologik dan satuan gramatik. Satuan fonologik meliputi fonem dan suku, sedangkan
satuan gramatik meliputi wacana, kalimat, klausa, frase, kata, dan morfem. Pada pembahsan ini
kita akan membicarakan ruang lingkup kalimat dan wacana.

Kalimat

Kalimat merupakan satuan gramatik yang dibatasai oleh adanya jeda panjang yang disertai nada
akhir turun atau naik (Ramlan, 2005: 23). Kalimat juga dikatakan sebagai satuan bahasa terkecil
yang dapat mengungkapkan pikiran yang utuh atau setiap tuturan yang dapat mengungkapkan
suatu informasi secara lengkap. Jika terdapaat sebuah tuturan yang menginformasikan sesuatu,
tetapi belum lengkap atau belum utuh, tuturan itu belum dapat disebut kalimat, mungkin hanya
berupa kata atau mungkin hanya berupa kelompok kata atau frasa. Ciri lain tuturan disebut
kalimat adalah adanya predikat di dalam tuturan tersebut.

Kalimat Dasar

struktur inti kalimat bahasa Indonesia ragam tulkis sebenarnya sangat sederhana yakni berupa
subjek (S) dan predikat (P).

Anak itu sering melamun. = S + P

Sukarno dan Muhamamad Hatta mempersatukan bangsa ini. = S + P + Pel


Nopriyondi membersihkan tinta itu dengan sabun. (S + P + O + Ket)

Jika melihat contoh di atas, tampak jelas bahwa struktur inti kalimat bahasa Indonesia adalajh
Subjek + Predikat namun dapat ditambah dengan Objek, Pelengkap, atau Keterangan.

Kalimat Simpleks

Kalimat simpleks lazim disebut dengan kalimat tunggal yaitu kalimat yang hanya terdiri dari
atas satu klausa atau satu struktur predikat. Satu struktur di dalam kalimat dapat berupa,

1. Subjek dan Predikat = Orang itu guru kami.


2. Subjek, Predikat, dan Objek = Rika sedang membuat surat keputusan.
3. Subjek, Predikat, dan Pelengkap = Kepintaran Teguh diakui banyak orang.
4. Subjek, Predikat, Objek, dan Pelengkap = Sulaiman mengajari anaknya melukis.
5. Subjek, Predikat, dan Keterangan = Kami berangkat pukul 07.30.
6. Predikat = Minggir!

Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks sering juga disebut sebagai kalimat majemuk bertingkat yakni kalimat yang
terdiri atas klausa utama dan klausa subordinatif. Klausa utama disebut juga induk kalimat dan
klausa subordinatif juga disebut anak kalimat.

Contoh : Supriyati tetap berangkat meskipun hari telah gelap.

Ketika hujan turun, Hermawan masih berada di atas bus.

Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalaah kalimat yang terdiri atas dua klausa utama atau lebih yang dapat
berdiri sendiri sebagai kalimat yang lepas. Hubungan anatara klausa yang satu dengan yang lain
dalam kalimat menyatakaan hubungan koordinatif.

Contoh: Giyarti memesan bakso, tetapi suaminya memesan sate sapi.

Peserta dilarang makan atau minum serta dilarang bergurau.


Kalimat Majemuk Kompleks

Kalimat majemuk kompleks adalah kalimat yang terdiri atas tiga klausa atau lebih. Dua diantara
klausa dalam kalimat mejemuk ini merupakan klausa utama, sedangkan klausa yang lain
merupakan klausa subordinatif yang berfungsi sebagai pemerluas salah satu atau kedua fungsi
dalam klausa utama.

Contoh : Ayah sedang melukis dan adik sedang belajar ketika kebakaran itu terjadi.

Setiap amal ibadah akaan mendapat 700 kali kebaikan yang sudah diketahui
banyak orang, tetapi tidak semua orang mau melakukannya karena manusai
cendrung kikir.

Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang
diharapkan oleh si penulis atau si pembicara. Artinya, kalimat yang dipilih penulis/ pembicara
harus dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan, maksud, atau informasi kepada orang
lain secara lugas sehingga gagasan itu dipahami secara sama oleh pembaca atau pendengar. Oleh
karenanya kalimat efektif harus mampu menciptakan kesepamahaman anatara penulis dan
pembaca atau antara pembicara dan pendengar.

Kalimat efektif tidak berarti bahwa wujud kalimatnya harus pendek, tetapi yang dipentingkan
adalah kesamaan informasi. Bisa jadi kalimatnya pendek, tetapi membingungkan orang dan bisa
jadi kalimatnya panjang, tetapi informasinya mudah dipahami. Kalimat efektif harus bercirikan
kelugasan, ketepatan, dan kejelasan, kehematan, serta kesejajaran.

Ruang Lingkup Wacana

Wacana adalah satuaan bahasa yang paling lengkap, lebih tinggi dari klausa dan kalimat,
memiliki kohesi dan keherensi yang baik, mempunyai awal dan akhir yang jelas,
berkesinambungan, dan dapat disampaikan secara lisan atau tertulis. Jadi, sebuah kalimat atau
rangkaian kalimat dapat disebut sebagai wacana atau bukan wacana tergantung pada keutuhan
unsur-unsur makna dan konteks yang melingkupinya.

Kedudukan Wacana dalan Satuan Kebahasaan

Hirarki kebahasaan dan satuan kebahasaan, kedudukan wacana berada pada posisi paling besar
dan paling tingi. Hal ini disebabkan wacana sebagai satuan gramatikal dan sekaligus objek kajian
linguistic mengandung semua unsur kebahasaan yang diperlukan dalam segala bentuk
komunikasi.

Wacana memiliki dua unsur pendukung utama, yaitu unsur dalam (internal) dan unsur luar
(eksternal). Unsur internal berkaitan dengan asspek formal kebahasaan, sedangkan unsur
eksternal berkenaan dengan hal-hal diluar wacana itu sendiri. Unsur internal wacana yakni kata
dan kalimat, serta teks dan konteks. Unsur eksternal wacana adalah implikatur, presuposisi,
referensi, Inferensi, dan konteks wacana.
LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)

Mata Kuliah Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Nama :

Nim :

Semester/kelas :

A. Pada pertemuan sebelumnya sudah membahas kaitannya dengan fonologi dan morfologi.
Silahkan buat draf pertanyaan tentang materi yang belum difahami.
B. Materi kali ini berkaitan dengan sintaksis dan ruang lingkup wacana bahasa Indonesia.
Silahkan dipahami dan diperdalam kembali litature dari ringkasan materi di atas, lalu
buat draf pertanyaan kaitannya dengan materi yang belum difahami.
C. Pertemuan selanjutnya, silahkan mengkaji kaitannya dengan pendekatan, strategi,
metode, dan teknik, serta media pembelajaran bahasa Indonesia di SD dituangkan melalui
PPT.
D. Lembar Kerja Mahasiswa (tugas) dikumpulkan melalui E-Learning STKIP
Muhammadiyah Bangka Belitung.

Anda mungkin juga menyukai