Anda di halaman 1dari 18

MATERI DAN PEMBELAJARAN PKN

“MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FORTOPOLIO PKN SD”

MAKALAH

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Materi Dan Pembelajaran Pkn
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dosen Pengampu : Setiawan Gusmadi M.Pd

Disusun oleh :

No Nama NIM
1 Jodi 180141434
2 Imam Prabowo 180141449
3 Nurlena 180141425
4 Wiri Taruna 180141428

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis hanturkan kehadirat Allah SWT, sang
pemilik hati dan penguasa atas segala sesuatu, karena atas rahmat dan hidayah – nya jualah
makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya yang teramat mulia dan tetap
istiqomah. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Materi dan Pembelajaran
PKN.
Penulis sangat menyadari bahwa tanpa dukungan, bantuan serta dorongan dari berbagai
pihak baik dukungan moril maupun materil, makalah ini tidak akan pernah terwujud. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd selaku Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Muhammadiyah Bangka Belitung.
2. Ibu Yuanita, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Bapak Setiawan Gusmadi Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Materi dan Pembelajaran
PKN

Saya selaku penyusun sadar akan ketidak sempurnaan dan kekurangan dalam makalah
ini baik dalam hal sistem penyusunan maupun penyampaiannya. Oleh sebab itu saya sangat
berharap atas kritik dan saran yang membangun guna mengembangkan pengetahuan saya
sendiri dan penunjang lebih baik lagi untuk makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat untuk kita semua.

Pangkalanbaru, 5 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan Masalah...................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Konsep dan Hakekat dalam Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio


............................................................................................................3
B. Model pembelajaran PKn berbasis portofolio......................................3
C. Langkah-Langkah Model Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio 
............................................................................................................5
D. Model Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio di kelas IV , V , dan VI
............................................................................................................7
E. Metode apa yang dapat digunakan dalam pembelajaran portofolio....11
F. Kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran portofolio..........12

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................14
B. Saran....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal diperlukan strategi yang
sistematis dan terarah. Sementara itu, strategi pengelolaan pendidikan yang ditempuh selama
ini, termasuk aktualisasi kurikulum dalam pembelajran, kurang memberikan kebebasan
kepada peserta didik untuk mengembangkan berbagai kemampuan/kecerdasan seperti
kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Dilain pihak potensi setiap peserta didik
sebenarnya berbeda. Untuk itu, perlu dikembangkan model-model pembelajaran yang
mengakomodasi perbedaan potensi dan sekaligus memberikan seluas-luasnya untuk secara
aktif menumbuhkan kreatifitas peserta didik, agar kecerdasannya berkembang secara optimal
dan proporsional. Model pembelajaran aktif menitikberatkan pada pengembangan afeksi dan
perilaku yang didasarkan pada kebutuhan belajar peserta didik, berdasarkan pengalaman
belajar. Karena itu pembelajaran aktif berpusat pada peserta didik. Salah satu model proses
pembelajaran aktif yang harus dikembangkan adalah portofolio.
Dalam konteks pembelajaran, portofolio diartikan sebagai suatu proses sosial
paedagogis adalah kumpulan pengalaman belajar yang terdapat dalam pikiran subyek didik,
baik yang berwujud pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Untuk memperoleh gambaran
tentang pikiran yang ada dalam diri subyek didik itu perlu diungkap dengan memberikan
sederet tugas yang merupakan suatu kebulatan. Hasil siswa berupa laporan tugas
dikumpulkan dalam portofolio atau kumpulan pekerjaan. Kumpulan tugas ini dapat bersifat
individual atau kelompok. Pembelajaran adalah suatu proses yang dinamis, berkembang
secara terus-menerus sesuai dengan pengamalan peserta didik. Semakin banyak pengalaman
yang dilakukan peserta didik, maka akan semakin kaya, luas dan sempurna pengetahuan
mereka. Namun sebagian guru di kelas mengajar dengan cara berceramah dalam
menyampaikan materi pelajaran untuk mengejar target kurikulum yang ada. Jarang ada guru
yang menggunakan cara pengajarannya dengan eksplorasi dan eksperimentasi untuk
meningkatkan kemampuan anak dengan alasan klise bahwa waktu yang diperlukan sangat
terbatas dan materi pelajaran yang perlu diberikan sangat banyak sehingga memunculkan rasa
jenuh pada anak didik.
Setiap aktivitas termasuk berbagai karya yang dihasilkan peserta didik dari suatu
proses pembelajaran, perlu di monitor, diberi komentar, dikritik dan diberi catatan perbaikan
oleh setiap guru secara terus-menerus. Melalui proses monitoring yang terus menerus itulah
pengalaman belajar peserta didik akan terus disempurnakan hingga pada akhirnya akan

1
menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan lebih sempurna. Inilah hakekat pembelajaran
melalui pengalaman. Untuk memunculkan kreatifitas peserta didik serta dapat melihat hasil
karya yang mereka lakukan di kelas ataupun di luar kelas, maka digunakanlah satu bentuk
model pembelajaran yakni Model Pembelajaran Berbasis Portofolio. Dengan model ini
diharapkan dapat menjawab hal-hal yang diinginkan peserta didik dalam bentuk
pengumpulan kreatifitas serta memudahkan penilaian yang oleh guru atau tim juri secara
transparan atas berkas yang telah tersusun dalam bundel- bundel setiap anak didik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep dan Hakekat dalam Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio?
2. Bagaimana model pembelajaran PKn berbasis portofolio?
3. Bagaimana Langkah-Langkah Model Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio ?
4. Bagaimana Model Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio di kelas IV , V , dan
VI ?
5. Metode apa yang dapat digunakan dalam pembelajaran portofolio?
6. Apa kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran portofolio?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Konsep dan Hakekat dalam Pembelajaran PKn SD Berbasis
Portofolio
2. Untuk mengetahui model pembelajaran PKn berbasis portofolio
3. Untuk mengetahui Langkah-Langkah Model Pembelajaran PKn SD Berbasis
Portofolio 
4. Untuk mengetahui Model Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio di kelas IV ,
V , dan VI
5. Untuk mengetahui Metode apa yang dapat digunakan dalam pembelajaran
portofolio
6. Untuk mengetahui Apa kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran
portofolio

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep dan Hakekat dalam Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio
Pembelajaran portofolio adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran Pkn sebagai
wujud nyata dari pembelajaran konstektual. Pembelajaran portofolio mengandalkan keaktifan
siswa untuk terjun ke lapangan guna menghubungkan antara tekstual dengan konstektual
dibawah bimbingan guru guna memperoleh sebuah pengalaman langsung yang hasilnya harus
disajikan dikelas oleh masing-masing kelompok siswa dengan masalah yang dipilihnya.
Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau surat-surat.
Dapat juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu.
Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam  model
pembelajaran  ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara
keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah,
menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji.
Dengan kata lain Portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang
siswa (bersifat individual) yang menggambarkan (merefleksi) taraf pencapaian, kegiatan
belajar, kekuatan, dan pekerjaan terbaik siswa tersebut. Ciri dari koleksi ini dinamis, selalu
bertumbuh dan dinamis.
B. Model Pembelajaran Pkn Berbasis Portofolio
Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori. Dengan
kata lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan. Sedangkan pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Joyce dan Weil (1980) model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang
lain.
Fungsi model pembelajaran  di sini sebagai pedoman bagi perancang pangajar dan
para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh joyce dan weil
bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran seperti buku-buku, film, komputer, kurikuler
dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa setiap model yang akan di gunakan dalam
pembelajaran untuk menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran tersebut. Untuk

3
memilih model ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan diajarkan, juga
dipengaruhi oleh tujuan  yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut dan tingkat
emampuan peserta didik. Di samping itu pula, setiap model pembelajaran selalu mempunyai
tahap-tahap (sintaks) yang oleh siswa dengan bimbingan guru. Antara yang satu dengan
sintaks yang lainjuga mempunyai perbedaan. Perbedaan-perbedaan inilah, terutama yang
berlangsungnya di antara pembukaan dan penutupan pembelajaran, yang harus dipahami oleh
guru penutup pembelajaran, agar model-model tersebut dapat terlaksana dengan berhasil,
oleh karena itu, guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai keterampilan
mengajar, agar dapat tercapai tujuan pembelajaran yang berangka ragan dan lingkungan
belajar yang menjadi ciri sekolah pada dewasa ini.
Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) mempunyai tujuan yaitu partisipasi yang penuh
nalar dan tanggung jawab dalam kehidupaan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-
nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi. Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portfolio”
yang artinya dokumen atau surat-surat. Dapat juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas
berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari
seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari
satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas,
mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang
dikaji. Portofolio dalam pembelajaran PKn merupakan kumpulan informasi yang tersusun
dengan baik yang menggambarkan rencana kelas siswa berkenaan dengan suatu isu kebijakan
publik yang telah diputuskan untuk dikaji mereka,  baik dalam kelompok kecil maupun kelas
secara keseluruhan.
Model pembelajaran PKn berbasis portofolio memperkenalkan kepada para siswa dan
mendidik mereka dengan beberapa metode dan langkah yang digunakan dalam proses politik.
Pembelajaran ini bertujuan untuk membina komitmen aktif para siswa terhadap
kewarganegaraannya dan pemerintahannya dengan cara:
1. Membekali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi
secara efektif.
2. Membekali pengalaman praktis yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi
dan efektifitas partisipasi.
3. Mengembangkan pemahaman akan pentingnya partisipasi warga negara.

4
C.  Langkah-Langkah Model Pembelajaran Portofolio
Model pembelajaran portofolio merupakan salah satu model yang menekankan
kegiatan belajar siswa untuk aktif dan kreatif. Dalam hal ini, siswa harus peka terhadap
permasalahan-permasalahan yang ada di sekolah atau di sekitar tempat tinggalnya dan ikut
serta berusaha untuk mencari dan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi tersebut
dengan cara-cara yang positif.
Model pembelajaran ini menekankan kegiatan belajar siswa untuk aktif dan kreatif.
Menurut center for civic education (2002:55-7b) ada beberapa langkah-langkah model
pembelajaran berbasis portofolio yaitu :
1.  Mengidentifikasi Masalah yang Ada dalam Masyarakat
Kegiatan yang dilakukan guru bersama siswa yaitu mendiskusikan tujuan,mencari apa
saja yang diketahui siswa tentang masalah di lingkungan sekolah dan member tugas PR.
Dalam buku  panduan guru kami Bangsa Indonesia proyek Kewarganegaraan (2000:9) telah
dijelaskan tujuannya yaitu:
a. Agar siswa menyadari apa yang mereka ketahui masalah di masyarakat
b. Mendikusikan permasalahan denganorang tua siswa,tetangga atau masyarakat lain guna
menemukan apa yang di ketahui dan di pikirkan tentang masalah ini.
c. Mengumpulkan informasi untuk memilih masalah yang disepakati oleh kebanyakan
siswa.
Dari tujuan diatas terdapat tiga kegiatan utama yang dilakukan siswa yaitu:
1) Diskusi kelas yaitu kelas dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang bertugas
menemukan masalah paling kritis.
2) Diskusi kelompok yaitu kelompok-kelompok kecil yang telah dibagi sebelumnya
kemudian mendiskusikan dengan anggota kelompok, tentang apakah masalah-masalah
yang telah dikemukakan itu dianggap penting oleh siswa dan orang lain, pihak mana yang
paling bertanggungng jawab untuk menangani masalah tersebut dan kebijakan apa saja
yang diambil untuk menanggulangi masalah tersebut.
3) Tugas pekerjaan rumah, antara lain;
a) Tugas wawancara
b) Tugas mencari informasi melalui media cetak
c) Tugas mencari informasi melalui radio dan televisi
2.   Memilih Masalah Untuk Kajian Kelas
a. Mengkaji sekumpulan informasi yang dianggap paling penting

5
b. Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan di kaji dengan
memilih satu masalah.
3.   Mengumpullkan Informasi Tentang Masalah yang Akan Dikaji Oleh Kelas. Langkah-
langkah dalam tahap ini yaitu:
a) Mengidentifikasi sumber sumber informasi
b) Tinjau ulang pedoman untuk memperoleh dan mendokumentasikan informasi
c) Pengumpulan informasi
4.  Mengembangkan Portofolio Kelas
            Buku Panduan guru “kami Bangsa Indonesia”proyek Kewarganegaraan (2000:12)
langkah – langkah yang harus  di tenpuh yaitu:
a. Kelas di bagi dalam empat kelompok.
b. Guru mengulas tugas rincian untuk portofolio.
c. Gunakan informasi yang dikumpulkan oleh tim portofolio.
d. Gunakan informasi yang dikumpulkan oleh tim peneliti.
e. Membuat portifolio.
            Dalam buku panduan siswa Kami bangsa Indonesia (2002:32-33) diuraikan yaitu
a. Kelompok portofolio satu bertugas menjelaskan masalah, dan bertanggung jawab
menjelaskan pilihan masalh yang telah di kaji.
b. Kelompok portofolio dua bertugas menilai kebijakan alternativ yang disarankan untuk
memecahkan masalahdan bertanggungjawab menjelaskan kebijakan-kebijakan yang ada
atau kebijakan alternatifnya.
c. Kelmpok tiga bertugas mengembangkan kebijakan publik yang akan didukung oleh
seluruh kelas.
d. Kelompok empat bertugas mengembangkan dan bertanggung jawab rencana tindakan
agar pemerintah bersedia menerima kebijakan kelas.

6
D. Model Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio di kelas IV , V , dan VI

            Setelah ke-empat kelompok mengerjakan tugasnya, hasil karya dari keempat


kelompok ini ditampilkan dalam sebuah portofolio kelas, kemudian guru menjelaskan
spesifikasi portofolio yang terdiri dari:
1.      Seksi Penayangan
Seksi ini bertugas mengoordinir penayangan yang ditempatkan pada lembar panel
atau poster yang terbuat dari papan busa, kardus atau papan yang sejenis dengan ukuran
kurang lebih satu meter persegi atau bentuk lainnya sesuai dengan daya kreativitas siswa.
Bahan yang ditayangkan dapat berupa pernyataan-pernyataan tertulis, daftar sumber, peta
graft, photo, karya seni asli, gambar, dll.
Bagian ini hendaknya memuat hal-hal berikut:
a.     Rangkuman masalah secara tertulis
Tinjau ulang bahan yang dikumpulkan oleh tim peneliti. Tulislah penjelasan masalah
tidak lebih dari dua halaman dengan titik dua spasi. Rangkumlah semua yang dipelajari
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.
b.    Penyajian masalah dengan grafik
Penyajian ini dapat meliputi peta, grafik, photo, kartun politik, judul surat kabar, tabel
statistik, dan ilustrasi lainnya. Ilustrasi dapat saja berasal dari sumber-sumber cetak atau hasil
karya asli. Setiap ilustrasi hendaknya memiliki judul halaman atau bab.
c.    Identifikasi sumber-sumber informasi
Identifikasi sumber-sumber yang telah digunakan pada satu atau lebih halaman,
kemudian diketik rapi.
2.   Seksi Dokumentasi
Seksi dokumentasi bertugas mengoordinir bahan-bahan yang paling baik untuk
didokumentasikan atau memberi bukti penelitiannya. Bahan-bahan tersebut mewakili contoh-
contoh penelitian terpenting  atau bermakna yag telah dikerjakan siswa. Bahan-bahan tersebut
disatukan dalam sebuah map yang sejenis.
Jika ada sebuah dokumen atau laporan yang sifatnya panjang, hendaknya diwakili
oleh lembar photo copy halman judul, daftar isi dan satu halaman rangkuman dari dokumen
itu sendiri maupun yang disalin oleh kelompok.
Tata ruang yang sesuai dengan keperluan penyajian portofolio (show case) adalah
sebagai berikut ;

7
Dena Penyajian Model Pembelajaran Praktik Belajar Pengetahuan Sosial
Berbasis Portofolio
MEJA UNTUK MELETAKKAN PORTOFOLIO
 

DEWAN JURI
MODERATOR
TEMPAT MENYAJIKAN PORTOFOLIO

HADIRIN/TAMU UNDANGAN
 

            Penyajian portofolio (show case) dilaksanakan setelah kelas menyelesaikan portofolio


dokumentasinya. Pelaksanaan dapat dilakukan pada akhir semester satu atau akhir semester
dua bersamaan dengan kenaikan kelas (sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah).
CCE kutipan dari Dasim Budimansyah ( 2002:26) tujuan pokok dari show case
adalah :
1. Menhinformasikan tentang pentingnya masalah yang identifikasi.
2. Menjelaskan dan mengefaluasi kebijakan alternative untuk mengatasi masalah sehingga
dapat dipahami keuntungan dan kerugian dari tiap-tiap kebijakan.
3. Mendiskusikan kebijakan yang dipilih sebagai kebijakan terbaik untuk mengatasinya.
4. Membuktikan bagaimana kelas dapat menumbuhkan dukungan dalam masyarakatembaga
legeslatif dan eksekutif yang terkait dengan penyusunan kebijakan publik.
   Hal – hal yang harus dilakukan guru dalam menyelenggarakan show case adalah:
a.   Persiapan
1) Kesiapan tampilan portofolio maupun portofolio dokumentasi setiap peserta dalam hal
kesiapan kelas.
2) Kesiapan penampilan lisan peserta maupun juru bicara setiap kelompok.
3) Kesiapan pembawa acara yang akan mengatur jalannya kegiatan.

8
4) Kesiapan moderator dari tiap pesrta yaitu guru pembimbing.
5) Kesiapan juri yang dapat dilakukan dengan mengundang tokoh, pejabat pemerintah
sekitar yang terkait dengan masalah.
6) Kesiapan pembuka dan penutup acara.
7)  Kesiapan tempat.
8) Kesiapan peralatan yang diperlukan.
9) Kesiapan tanda penghargaan dan atau hadiah pemenang show case.
10) Kesiapan undangan untuk mengundang pihak-pihak terkait.
b.  Pelaksanaan
Pada pelaksanaan portofolio terdapat beberapa Langkah yaitu:
1) Pembukaan
2) Pengundian peserta untuk menentukan kelas atau sekolah mana yang tampil pertama
dan seterusnya.
3) Mempersilakan pengatur waktu mempersiapkan diri.
4) Memperkenalkan dewan juri.
            
Sedangkan acara Inti dari penyajian portofolio yaitu :
1) Moderator  memimpin dan menjelaskan masalah yang akan dikaji oleh kelas satu
sekolahnya.
2) Moderator mempersilakan dewan juri untuk mengamati portofolio baik tampilan
tayangan ataupun dokumentasinya.
3) Moderator memulai penyajian kelas satu sekolahnya diawali oleh kelompok (1) yang
mengajukan secara lisan dalam  waktu kurang lebih (5) menit dianjutkan tanyajawab
dengan juri kurang lebih selama 10 menit.dilanjutkan sampai kelompok ke empat.
4) Moderator mempersilakan kepada hadirin untuk bertanya ataupun memberi 
tanggapan terhadap penyajian portofolio.
5) Apabila diperlukan .diadakan acara selingan berupa hiburan yang sesuai masalah yang
dikaji yang dimaksudkan untuk menghindari situasi yang monotondan berusaha
menggairahkan suasana kegiatan.
6) Penyajian lisan portofolio kelas atau sekolah mendapat nomor undian berurutan ampai
selesai,apabila peserta terlalu banyak dapat dibagi dalam beberapa kelompok untuk
mempersingkat waktu.
7) Setelah semua peserta menyajikan secara lisan portofolionya, pembawa acara
mempersilakan peserta dan undangan untuk beristirahat.dapat juga di gelar

9
kreatifitas,sebagai selingan,sementara juri menjulahkan nilai untuk menentukan
pemenangnya.
8) Pengumuman pemenang oleh juri dan pemberian penghargaan serta hadiah.
9) Penutup.
            Untuk berjalanya suatu perjanjian lisan potofolio, terdapat juga Hal – hal yang perlu
diperhatikan peserta dalam penyajian lisan :
1) Juru bicarasetiap lelmpok menyajikan secara lisan informasi yang paling bermakna dalam
portofolio yang disajikan dalam waktu kurang lebih 5 menit.
2) Penyajian berdasarkan pada sesi penayangan dan dokumentasi,tetapi dianjurkan jangan
dibaca kata demi kata dari tayangan tersebut.
3) Gunakan grafik,gambar atau photo untuk membantu menjelaskan.
4) Hanya bahan dalam portofolio siswa yang dapat digunakan selama penyajian.
5) Pertanyaan lanjutan 10 menit dilanjutkan  forum Tanya jawab antara penyaji dan
penilai.dalam Tanya jawab ini siswa dalam kelompok boleh menjawab atau memberi
dukungan serta penegasan dari pertanyaan juri.
6) Perrtanyaan dan tanggapan serta unddangan boleh ditanggapi oleh setiap orang dalam
kelompok yang tergabung dalam satu kelas atau sekolah.
Refleksi Pengalaman Belajar Merefleksi berarti bercermin, maknanya bercermin pada
pengalaman belajar yang baru saja dilakukan siswa,baik perorangan maupun kelompok.
Dalam  refleksi siswa diajak mengevaluasi tentang apa dan bagaimana mereka belajar
tujuannya untuk belajar menghindari kesalahan di masa yang akan datang dan meningkatkan
kinerja siswa. Panduan refleksi siswa adalah dengan pertanyaan-pertanyaan:
a. Melalui kerja sama dengan teman teman dikelas,apa yang telah dipelajari secara pribadi
tentang cara membuat kebijakan untuk mengatasi suatu masalah.
b. Apa yang telah kelas pelajari tentang cara membuat suatu kebijakan untuk mengatasi
masalah melalui pembuatan portifolio ?
c. Keterampilan apa yang dipelajari dari kegiatan ini
d. Apa keuntungan bekerja dalam tim
e.  Apa kerugian bekerja dalam tim?
f. Apa yang telahsaya dan tim dilakukan dengan baik?
g. Bagaimana agar dapat memecahkan masalah dengan baik?
h. Bagaimana kami dapat meningkatkan ketrampilan memecahkan masalah?
i. Apakah yang ingin kami lakukan secara berbeda ,seandainya kami membuat portofolio
lain kelak?

10
            Hasil refleksi tersebut dimasukkan sebagai bab ke lima pada portofolio seksi
dokumentasi dan dilatakkan terpisah. Refleksi hasil pembelajaran praktik belajar Pendidikan
Kewarganegaraan dapat disimpulkan:
a. Mengembangkan karakter siswa, berupa tangung jawab,disiplin,sopan jujur dan
berani,menghormati hak orang lain dan hokum,berfikir terbuka dan kritis,negosiasi dan
kompromi,ketekunan dan berfikir masyarakat.
b. Temuan kunci yang bisa di diskusikan lebih lanjut yakni siswa yakin bahwa merka dapat
berbuat sesuatu dimasyarakat, siswa betul-betul melakukan sesuatu yang berbeda dengan
yang mereka lakukan dikelas selama ini, siswa semakin paham tantangan yang dihadapi
para pembuat kebijakan di masyarakat, siswa belajar bagaimana pemerintah bekerja
untuk kepentingan masyarakat, siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan
kemasyarakatan, siswa dapat mempelajari masalah yang dihadapi masyarakat sekitar,
siswa dapat bekerja secara kelompok, siswa dapat mengembangkan penelitian dan
ketrampilan derkomunikasi.
E. Metode Yang Dapat Digunakan Dalam Pembelajaran Portofolio
1. Metode Inkuiri
Penggunaan metode ini didasarkan atas beberapa pemikiran para ahli dan hasil-hasil
penelitian menunujukkan bahwa pendekatan ini memiliki keunggulan terutama untuk
mengembangkan kemampuan berpikir maupun pengetahuan, sikap, dan nilai pada peserta
didik dibanding dengan pendekatan klasikal atau tradisional. Prosedur penggunaan model ini
dapat dilakukan guru secara sederhana yaitu dengan memberikan sejumlah pertanyaan atau
pernyataan kepada siswa. Selanjutnya siswa ditugasi untuk menjawab dengan menggunakan
berbagai sumber belajar. Dalam menjawab pertanyaan maupun pernyataan tersebut siswa
perlu mengadakan suatu pencarian sebagai bukti bahwa jawaban yang mereka berikan adalah
benar. Bukti-bukti itulah yang akan dijadikan sebagai portofolio sebagai yang berisi
kumpulan dokumen berupa data yang diperoleh siswa dari berbagai sumber belajar baik  dari
buku atau media cetak, elektronik, maupun bersumber dari manusia.
2. Metode E-Learning (Electronic learning)
Kegiatan pembelajaran melalui perangkat elektronik komputer yang tersambungkan
ke internet, dimana  peserta didik berupaya memperoleh bahan belajar sesuai dengan
kebutuhannya. Peserta didik dapat mencari dan menemukan informasi yang diperlukan dari
sedemikian banyak summber informasi dengan cara efektif dan efisien. Penerapan metode ini
dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas pada siswa untuk mencari informasi yang
berkaitan dengan kompetensi dasar atau topik yang sedang dipeljari atau dibahas, dan

11
selanjutnya siswa mempresentasikan hasil pencarian tersebut di kelas. Kumpulan hasil
pencarian informasi yang ditemukan siswa itulah portofolio.
3. Metode VCT
VCT (Value Clarivication Technique) merupakan tehnik atau cara mengungkapkan
nilai. Nilai-nilai dimaksud adalah nilai-nilai yang terdapat dalam suatu pokok bahasan, cerita,
nyayian atau lagu, peristiwa tau kejadian, tempat, perbuatan atau perilaku, dan sebagainya.
Model ini dapat dilaksanakan guru dengan cara:
1. Siswa diberi tugas untuk mencari sesuatu yang dapat dianalisa, seperti cerita, hasil
reportasi atau liputan, mengamati secara akuratatau seksama atas kejadian, cerita tidak
selesai dan harus diselesaikan, selanjutnya menganalisis nilai-nilai tersebut. Hasil
analisa dikumpulkan sehingga menjadi portofolio.
2. Guru menyiapkan daftar baik-buruk, daftar tingkat urutan, daftar skala prioritas,
daftar gejala kontinum (yang terus-menberus), daftar penilaian diri sendiri, dan daftar
membaca perkiraan orang lain terhadap diri kita. Siswa diminta untuk menjawab
dalam kertas-kertas yang akhirnya dikumpulkan oleh guru sebagai portofolio siswa.
F. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Portofolio
1.      Kelebihan
a. Dapat menutupi proses kekurangan proses pembelajaran. Seperti keterampilan
memecahkan masalah, mengemukakan pendapat, berdebat, menggunakan
berbagai sumber informasi, mengumpulkan data, membuat laporan dan
sebagainya. 
b. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antra siswa dan antara
siswa dan guru. 
c. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat atau menyusun
laporan, menulis dan menghasilkan berbagai tugas akademik.
d. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu atau masalah
kemasyarakatan atau lingkungan nya.
e. Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman belajarnya,
sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik dari yang sudah mereka
lakukan. 
f. Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih tahan lama
karena sudah melakukan serangkaian proses belajar dari mengetahui, memahami
diri sendiri, melakukan aktifitas dan belajar bekerjasama dengan rekan-rekan
dalam kebersamaan.

12
2.  Kelemahan
a. Membutuhkan waktu yang relatif lama.
b. Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru .
c. Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru, sekolah.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran portofolio adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran Pkn
sebagai wujud nyata dari pembelajaran konstektual. Pembelajaran portofolio
mengandalkan keaktifan siswa untuk terjun ke lapangan guna menghubungkan antara
tekstual dengan konstektual dibawah bimbingan guru guna memperoleh sebuah
pengalaman langsung yang hasilnya harus disajikan dikelas oleh masing-masing
kelompok siswa dengan masalah yang dipilihnya. Portofolio berasal dari bahasa
Inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau surat-surat. Dapat juga diartikan
sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Biasanya
portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam  model
pembelajaran  ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara
keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data,
mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji.

B. SARAN
Kami sadari bahwa dalam pembuatan makalah ini pasti terdapat banyak
kesalahan, kekeliruan dan kekurangan, baik itu dari segi tulisannya, bahasanya
ataupun yang lain, oleh karena itu kami mengharapkan kepada teman-teman sekalian
serta segenap pihak yang bersangkutan, untuk dapat memberikan kritik dan sarannya,
agar dapat kita benari bersama dan dapat kita ambil manfaatnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fajar, Arnie.  2009. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS.  Bandung: PT Rosdakarya.


Hamalik,Oemar. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Yastika, 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: PT Remaha Rosdakarya.

Udin s.winataputra, dkk. 2014. Pembelajaran PKn di SD. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka
Surapranata dan mhammad hatta. 2004. Penilaian portofolio, implementasi kurikulum 004.
Bandung: remaja rosdakarya

15

Anda mungkin juga menyukai