Unsur Kalimat
Subjek
Ciri:
- merupakan jawaban berwujud kata atau kelompok kata atas pertanyaan
apa atau siapa;
- tidak didahului kata depan (di, ke, dari, pada, dengan, dalam, kepada,
tentang, dan sejenisnya);
- berupa kata benda atau kelompok kata benda
Contoh:
(1) Siswanto mendapat beasiswa.
S
P
O
(2) Pengobatan penyakit menular harus menjadi prioritas utama.
S
P
Pel.
(3) Besi itu benda padat.
S
P
2. Predikat
Ciri:
- dapat berupa kata adalah, ialah, atau merupakan;
- dapat disertai kata pengingkar tidak atau bukan;
- dapat disertai kata seperti ingin, hendak, mau, belum, sudah, telah, akan;
- berupa kata/kelompok kata kerja, kata/kelompok kata benda,
kata/kelompok kata sifat, kata/kelompok kata bilangan, serta frasa
preposisional.
Contoh:
(1) Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda.
S
P
Pel.
(2) Susilo menyusun tugas akhir.
S
P
O
(3) Dia pengusaha sukses.
S
P
(4) Peserta seminar itu dua ratus orang.
S
P
(5) Dia sukses besar.
S
P
1
3. Objek
Ciri:
- terdapat dalam kalimat aktif transitif;
- langsung mengikuti predikat (kata kerja transitif);
- tidak didahului kata depan;
- dapat menjadi subjek kalimat pasif (dalam oposisi aktif);
- berupa kata/kelompok benda atau anak kalimat.
Contoh:
(1) Mereka menceritakan masa lalunya.
S
P
O
(2) Saat ini manusia telah dapat menciptakan teknologi canggih.
K
S
P
O
(3) Pemerintah menjelaskan bahwa OPEC tidak dapat menurunkan
S
P
O
produksi minyak.
4.
Pelengkap
Ciri:
- terdapat pada kalimat dengan predikat berupa kata adalah, ialah,
merupakan, atau menjadi; atau predikat berupa kata kerja berimbuhan
ber- atau ke-an;
- berada langsung di belakang predikat (pada kalimat semitransitif) atau di
belakang objek (pada kalimat dwitransitif);
- tidak didahului kata depan;
- tidak dapat dijadikan subjek dalam kalimat pasif.
Contoh:
(1) Manusia adalah makhluk yang berakal.
S
P
Pel.
(2) Botol itu berisi air putih.
S
P
Pel.
(3) Dia menjadi penjaga gawang.
S
P
Pel.
(semitransitif)
(4) Dia menghadiahi saya buku baru.
S
P
O
Pel. (dwitransitif)
(5) Telepon genggam saya kehabisan pulsa.
S
P
Pel.
5. Keterangan
Ciri:
- memberikan informasi tentang tempat, waktu, cara, alat, sebab, akibat,
tujuan, dan sejenisnya;
- memiliki keleluasaan posisi (di awal, di akhir, atau di antara subjek dan
predikat);
- didahului kata depan atau kata penghubung;
- berupa kata/kelompok kata (frasa) berpreposisi atau anak kalimat.
Contoh:
(1) Hasil ujian akan diumumkan minggu depan.
S
P
K
2
Contoh:
(1)
Soal itu saya kurang jelas.
Seharusnya:
Soal itu bagi saya kurang jelas.
atau
Soal itu menurut saya kurang jelas.
(2)
Penyusunan laporan ini penulis dibantu oleh dosen pembimbing.
Seharusnya:
Dalam penyusunan laporan ini penulis dibantu oleh dosen pembimbing.
c. tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat tunggal
Contoh:
(1)
Bank didirikan supaya perekonomian kita bisa hidup. Supaya
perekonomian kita bisa berjalan.
Seharusnya:
Bank didirikan supaya perekonomian kita bisa hidup dan berjalan.
(2)
Dana di bank sangat terbatas. Sehingga tidak semua pengusaha
mendapat fasilitas kredit.
Seharusnya:
Dana di bank sangat terbatas sehingga tidak semua pengusaha
mendapat fasilitas kredit.
(3)
Ia tidak dapat mengerjakan soal-soal yang mudah itu. Karena ia
jarang
mengikuti perkuliahan.
Seharusnya:
Ia tidak dapat mengerjakan soal-soal yang mudah itu karena jarang
mengikuti perkuliahan.
2.
a.
(1)
(2)
(3)
Seharusnya:
Dalam bab ini akan penulis bahas .
Bukan: Dalam bab ini akan dibahas oleh penulis .
Saya telah kembalikan buku itu kepadamu.
Seharusnya:
Telah saya kembalikan buku itu kepadamu.
Bukan: Telah dikembalikan oleh saya buku itu kepadamu.
c. tidak menyisipkan kata seperti tentang, bagi, dan daripada di antara
predikat kata kerja dan objek penderita
Contoh:
(1)
Kami sedang mendiskusikan tentang masalah aktual.
Seharusnya:
Kami sedang mendiskusikan masalah aktual.
(2)
Hama tikus sangat merugikan bagi petani.
Seharusnya:
Hama tikus sangat merugikan petani.
(3)
Para anggota DPR sedang membahas daripada tuntutan rakyat.
Seharusnya:
Para anggota DPR sedang membahas tuntutan rakyat.
3.
a.
(1)
(2)
Seharusnya:
Pasangan muda itu merencanakan hanya mempunyai dua anak.
atau
Pasangan muda itu merencanakan mempunyai dua anak saja.
(3)
Kita harus selalu menjaga kebersihan lingkungan agar supaya
hidup kita
Sehat.
Seharusnya:
Kita harus selalu menjaga kebersihan lingkungan agar hidup kita
sehat.
Atau
Kita harus selalu menjaga kebersihan lingkungan supaya hidup kita
sehat.
c.
d.
4.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(1)
(3)
(4)
Kelogisan, yaitu ide kalimat dapat diterima akal sehat (masuk akal).
Contoh:
Angket itu diedarkan kepada guru yang mengajari Matematika.
Seharusnya:
Angket itu diedarkan kepada guru yang mengajarkan Matematika.
(2) Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di
ujung gang.
Seharusnya:
Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering
mondar-mandir di ujung gang.
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini.
Seharusnya:
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Koperasi adalah sarana untuk membantu beban dan tekanan ekonomi
masyarakat.
7
Seharusnya:
operasi adalah sarana untuk membantu masyarakat dari beban dan
tekanan ekonomi.
(5) Untuk mencegah bahaya longsor, bukit yang gundul itu sekarang
ditanami rakyat.
Seharusnya:
untuk mencegah bahaya longsor, bukit yang gundul itu sekarang
ditanami oleh rakyat.
a.
(1)
6.
7.
(2)
b.
12.
10