Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MORFOLOGI

KLASIFIKASI KATA KELAS TERBUKA

DOSEN PENGAMPU:

Ilmiyatur Rosidah, M.Pd.

DI SUSUN OLEH

Herman Sugiono (20188201025 )

Hanna Husna Imtinan (20188201024 )

UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA


FAKULTAS PEDAGOGI DAN PSIKOLOGI
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2020 A
Kata Pengatar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat kepadaTuhan Yang Maha Esa. Atas perkenan-Nya, kami
berhasil membuat makalah Pendidkan Agama Islam tentang Akhlak Islam dan Pernanaya dalam
Pembinaan Masyarakat.

 Makalah ini disusun untuk upaya meningkatkan mutu pendidikan serta sebagai komponen
pendukung dalam pembelajaran. Upaya peningkatan mutu pendidikan sangat berarti apabila
ditunjang oleh tersedianya materi yang tepat dan bermutu.

Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dari penyajian makalah ini. Oleh karena itu, kritik
dan saran membangun dari para pembaca akan saya terima dengan senang hati. Terimakasih atas
perhatian anda, mudah-mudahan makalah ini memberikan manfaat serta pengetahuan berharga.

Pasuruan 2 Mei 2021


Daftar IsI
HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………… 1

 A. Latar Belakang ………………………………………….. 2


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
 C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 3

BAB II PEMBAHASAN …………………………. 4

 A. Pengertian klasifikasi kata kelas terbuka………..……………………4


 B. verba (kata kerja)…………………………………………………………………6
 C. Nomina……………………………………………………………………………….. 12
 D. Adjektifa Kata keadaan atau kata sifat ………………………………. 16
 E.Kata sifat memiliki 3 tingkatan……….…………………………………… 20

BAB III PENUTUP …………………………………… 26

 A. Simpulan …………………………………………………… 30
 B. Saran ………………………………………………………… 31

DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 32


Bab 1

Pendahuluan

Latar belakang

Dalam pembelajaran linguistik, kita mengenal adanya fonologi, morfolosi,


sintaksis dan semantik yang dimana semuanya merupakan dasar kebahasaan.
Penting bagi kita untuk mempelajari seluruhnya. Mulai dari dasar hingga yang
kompleks.

Dalam bahasan morfologi dapat kita temukan bahasan mengenai kata. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai klasifikasi kata

Rumusan Masalah

1.     Apa yang dimaksud dengan kata?

2.     Apa saja klasifikasi kata?

Tujuan
1.     Mengetahui definisi kata

2.     Mengetahui klasifikasi kata

Bab 2

Pembahasan

Klasifikasi kata

Kata adalah satuan gramatikal bebas yang terkecil. Kata dapat berwujud dasar yait
u terdiri atas satu morfem dan ada kata yang berafiks. Kata secara umum dapat dikl
asifikasikan menjadi lima kelompok yaitu verba, adjektiva, averbia, nomina, dan k
ata tugas.

Batasan atau konsep dari kata terdiri dari dua hal, yaitu :

Pertama,
setiap kata mempunyai susunan fonem yang urutannya tetap dan tidak dapat berub
ah, serta tidak dapat diselipi atau disela oleh fonem lain misalnya kata sikat, urutan 
fonemnya adalah /s/, /i/, /k/, /a/, /t/. Urutan itu tidak dapat diubah misalnya menjadi 
/s/, /k/, /a/, /i/, /t/ atau urutan lainnya. Juga tidak dapat diselipi fonem lain minsalny
a, menjadi, /s/, /i/, /u/, /k/, /a/, /t/.

Kedua,
setiap kata mempunyai kebebasan berpindah tempat didalam kalimat atau tempatn
ya dapat diisi atau digantikan oleh kata lain, atau juga dapat dipisahkan dari kata la
innya.

Secara tradisional kata-kata dikelompokkan berdasarkan kriteria semantik dan krite
ria fungsi. Kriteria semantik digunakan untuk mengklasifikasikan kelas verba (V), 
kelas nomina (N), dan kelas adjektiva (A). Lalu, kriteria fungsi digunakan untuk m
enentukan kelas preposisi kelas konjungsi dan lainnya.

Kelas terbuka

Kelas adalah kelas yang keanggotaanya dapat bertambah atau berkurang sewaku-
waktu berkenaan dengan perkembangan sosial budaya yang terjadi dalam
masyarakat penutur suatu bahasayang termasuk kelas terbuka adalah kelas verba,
kelas nomina, dan adjektiva.

Verba (Kata kerja)


Ciri-ciri :
1.      Sering diikuti afiks.
Contoh : mengantar, bertamu, diajak
2.      Dapat didampingi oleh semua adverbia kala (tenses) yaitu, sedang, akan,
hendak, sudah, telah, belum.
3.      Dapat didampingi oleh negasi tidak dan tanpa.
4.      Dapat diperluas dengan kata “dengan+ajektifa”.
Contoh : berbicara dengan lancar, menghitung dengan teliti.
5.      Umumnya menduduki fungsi predikat.
Contoh : Ajeng (S) sedang belajar (P) =>{V}

Verba memiliki 10 jenis, yaitu :


1.      Transitif
Diikuti oleh objek, umunya kata kerja ini berprefiks {men-}
Contoh :
-          Alya (S) membantu (P) ibunya (O)
2.      Intransitif
Tidak diikuti oleh objek, umumnya berprefiks {ber-} ada juga yang
berprefiks {meN-}
Contoh :
-          Siti (S) menangis (P)
-          Siti (S) bekerja (P)
3.      Aktif
Menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh subjek. Umumnya berafiks {meN-}
S = pelaku, O = penderita.
Contoh : Fitri (S) membaca (P) buku (O)
4.      Pasif
Menyatakan perbuatan objek.
S = penderita, O = pelaku.
Contoh : Buku (S) dibaca (P) Fitri (O)
5.      Finit
Menyatakan perbuatan. Umumnya menduduki fungsi predikat.
Contoh : Ayah (S) memperbaiki (P) rumah (O)
6.      Infinit
Menyatakan perbuatan, namun bukan menduduki fungsi predikat.
Contoh :
-          Mengarang (S) sangat menyenangkan (P)
-          Olahraga (S) sangat menyehatkan (P)
7.      Reflektif
Menyatakan perbuatan yang mengenai pelakunya.
Contoh : Anton (S) sedang berseragam (P)
8.      Resiprok
Menyatakan perbuatan yang berlawanan atau saling berbalas-balasan
Contoh : Mereka (S) sedang berbincang-bincang (P)
9.      AUS
Kata kerja yang berpa kata dasar dan tidak berafiks.
Contoh : bangun, lari, mandi, kerja, pulang, pergi.
10.  Kopulatif
Kata kerja yang berjejeran pada suatu kalimat.
Contoh : Echa (S) pergi (V) bekerja (V)

b.      Nomina
Nama dari semua benda dan segala yang dibendakan, atau yang mengandung afiks
 -an, pe-, peN-an, ke-an.
Kata benda dibagi menjadi dua, yaitu :
·    Konkret (dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa)
a.    Nama diri
Contoh : Ali, Jakarta
b.   Nama jenis
Contoh : gunung, lemari, sungai
c.   Nama zat
Contoh : kayu, logam, air, udara
d.      Nama himpunan
Contoh : manusia, masyarakat, hewan, hutan.
·         Abstrak (tidak dapat dilihat, didengar, diraba)
Contoh : keadilan, kekerasan, ilmu.

Ciri-ciri nomina :
1.      Diikuti afiks {-an}, {pe-}, (peN-an), {peN-}, {ke-an}.
Contoh : tulisan, pedagang.
2.      Dapat didahului kata depan (preposisi)
Contoh : di pasar, ke pasar, dari pasar, pada dinding.
3.      Dapat didahului dengan kata sandang (Si dan Sang)
Contoh : Si cerdik, Sang puteri.
4.      Dapat disertai negasi ‘bukan’
Contoh : Bukan rumah
5.      Dapat diikuti oleh kata ganti -ku, -mu, -nya.
Contoh : Bajuku, rumahmu, pensilnya.
6.      Dapat diperluas dengan kata ‘yang + ajektifa’
Contoh : Anak yang manja.
7.      Dapat diikuti dengan kata ‘ini dan itu’
Contoh : took ini, sawah itu.
8.      Dapat menduduki fungsi subjek, predikat, objek.
Contoh : Aminah (S) => Adj pergi (P) ke toko (Ket. tempat)

c.       Ajektifa (Kata keadaan atau kata sifat)


Kata sifat memiliki fungsi sebagai atribut, predikat dan substansif
  Ciri-ciri :
1.      Dapat didahului kata amat, sangat, terlalu dan agak.
Contoh : sangat panas
2.      Dapat diikuti kata ‘sekali dan benar’
Contoh : banyak sekali
3.      Dapat diulang dan dibubuhi afiks se-nya.
Contoh : selebar-lebarnya.
4.      Memberikan sifat kepada benda.
Contoh : pot bunga itu sangat bagus.

Kata sifat memiliki 3 tingkatan, yaitu :


1.      Tingkat positif (tingkat biasa)
Contoh : Bintang anak yang cerdas.
2.      Tingkat komparatif (membandingkan)
Contoh : Siska lebih tinggi daripada Siski.
3.      Tingkat superlatif (tingkat paling)
Contoh : Shanum siswa tercerdas di kelas kita
Bab 3

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

Klasifikasi kata kelas terbuka ialah Kelas-kelas terbuka adalah kelas yang
keanggotaanya dapat bertambah atau berkurng sewaktu-waktu berkenaan
dengan perkembangan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat
penutur suatu bahasa. Kelas kata yang termasuk kelas terbuka ialah kelas
verba, nomina, dan adjektif

Saran

makalah ini dapat dijadikan bahan masukan untuk lebih teliti dalam
penggunaan kata pada sebuah kalimat, materi terutama menulis karangan
deskripsi ataupun karangan lainnya, dan bagi makalah selanjutnya,
makalah ini masih banyak kekurangan. Sebaiknya saran bagi makalah
selanjutnya, perlu memberikan pemahaman materi

Daftar Pusaka

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia ( Pendekatan Proses).


Jakarta: Rinika Cipta.

Anda mungkin juga menyukai