Anda di halaman 1dari 7

Pembelajaran

bahasa Dalam
masyarakat dwi
Bahasasa
Hana Husna Imtinan PBSI A
20188201024
Start!
PENGERTIAN KEDWIBAHASAAN
Robert Lado (1964:214) kedwibahasaan merupakan kemampuan
berbicara dua bahasa dengan sama atau hampir sama
baiknya.Mackey(1956:155) yaitu pemakaian yang bergantian dari dua
bahasa atau lebih ,menurut Hartman dan Stork (1972:27) pemakaian dua
bahasa oleh seseorang penutur atau masyarakat ujaran.ternyata setiap ahli
berpendapat dan berpandangan yang berbeda-beda.Lado menekankan
seseorang disebut dwibahasawan bila mereka memiliki kemampuan dua
bahasa dengan sama atau hampir sama baiknya.Haugen menjelaskan
bahwa dwibahasawan itu asal sudah”tahu dua bahasa”sudah
cukup.Batasan ini memberikan isyarat kepada kita bahwa seorang
dwibahasawan tidak harus mampu berbahasa secara produktif dalam dua
bahasa,tetapi cukup memiliki kemampuan reseptif.
Back Agenda Next
Tipologi kedwibahasaan

● Weinreich (1953) menunujukkan adanya tiga tipe


kedwibahasaan yaitu a.)kedwibahasaan majemuk(compound
bilingualism),b.)kedwibahasaan koordinatif(coordinate
bilingualism) dan kedwibahasaan sub-ordinatif(sub-ordinate
bilingualism).kedwibahasaan majemuk adalah
kedwibahasaan yang menunjukkan bahwa kemampuan
berbahasa salah satu bahasa lebih baik daripada kemampuan
berbahasa yang lain.kedwibahasaan koordinatif/sejajar
adalah kedwibahasaan yang menunjukkan bahwa pemakaian
dua bahasa sama-sama baiknya oleh seorang individu.
Fenomena Bahasa Antara
1. Bahasa antara adalah bahasa yang dihasilkan oleh seorang pembelajar yang sedang dalam proses menguasai
B2.pada tahap awal,bahasa antara pembelajar B2 masih didominasi pemakaian kode B1 secara perlahan-
lahan,lama-kelamaan pemakaian bahasanya akan didominasi pemakaian kode B2 dan bahkan pada akhirnya akan
mencapai titik penguasaan koordinatif anatara B1 dengan B2.didalam bahasa banyak pembelajar banyak terjadi
interferensi ataupun campur kode.
Permasalahan Dalam PBI
1. Kondisi masyarakat indonesia pada umumnya merupakan masyarakat dwibahasa dengan bahasa daerah sebagai
B1 dan bahasa indonesia sebagai B2.dalam PB indonesia kondisi masyarakat seperti itu tidak pernah diperhatikan
dalam pengembangan kurikulum.hal demikian akan mempersulit para pelaksana pengajaran dikelas apabila
menghadapi fenomena penyimpangan pemakaian bahasa indonesia yang disebabkan oleh kondisi masyarakat
dwibahasa.
Pengukuran kedwibahasaan
1. Pengukuran kedwibahasaan dapat dilakukan dari berbagai aspek. Mackey(1956) mengemukakan bahwa
pengukuran kedwibahasaan dapat dilakukan melalui beberapa aspek,yaitu (a.) aspek tingkat,(b.) aspek fungsi,
(c.)aspek pergantian,(d.)aspek interferensi. pengukuran kedwibahasaan dari aspek tingkat dapat dilakukan dengan
mengamati kemampuan memakai unsur-unsur bahsa ,seperti fonologi,morfologi,sintaksis,leksikon serta ragam
bahasa.pengukuran bahasa dari aspek fungsi dapat dilakukan melalui kemampuan pemakaian dua bahasa yang
dimiliki sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu.
THANKS

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics &
images by Freepik

Back Agenda

Anda mungkin juga menyukai