penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan
lain-lain.
Ciri-ciri Keterangan.•
(I) bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan
menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap, misalnya surat undangan, tanpa
keterangan tidak komunikatif,
(2) tempat tidak terikat posisi, pada atval, tengah, atau akhir kalimat.
(3) dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat,
cara, posesif (posesif ditandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun,
misalnya: Saya berupaya meningkatkan kualitas kerja meskipun sulit
diurujgdkan.), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa,
misalnya: Maha.si$toa berpen—dapat bahtoa sekarang ini sulit mencari
pekerjaan).
Contoh penempatan keterangan:
Pada awal kalimat, "Kemarin rektor berangkat ke Tokio."
Pada tengah kalimat: "Rektor kemarin berangkat ke Tokio."
Pada akhir kalimat: "Rektor berangkat ke Tokio kemarin."
(4) dapat berupa keterangan tambaban dapat berupa aposisi; misalnya:
keterangan tambahan subjek, tidak dapat menggantikan subjek,
sedangkan aposisi dapat menggantikan subjek
Megawati, yang menjabat Presiden RI 2001-2004, adalah putra Bung
Karno. (keterangan tambahan)
Megawati, Presiden RI 2001-2004, adalah putra Bung Karno. (aposisi)
2.2.6 Konjungsi
Konjungsi adalah -bagian kalimat yang berfungsi menghubungkan
(merangkai) unsur-unsur kalimat dalam sebuah kalimat (yaicu subjek, predikat,
objek, pelengkap, dan keterangan), sebuah kalimat dengan kalimat lain, dan
(atau) sebuah paragaraf dengan paragraf yang lain.
Konjungsi dibagi menjadi dua, yakni perangkai intrakalimat dan
perangkai antarkalimat, Perangkai intrakalimat berfungsi menghubungkan
unsur atau bagian kalimat dengan unsur atau bagian kalimat yang lain di
dalam sebuah kalimat. Adapun perangkai antarkalimat berfungsi
menghubungkan kalimat atau paragraf yang satu dengan kalimat atau
paragraf yang lain. Bagian perangkai antarkalimat ini sering juga disebuc
dengan istilah kata transisi.
transisi ini sangat membantu dalam menghubungkan gagasan
sesudahnya baik antarakalimat maupun antar paragraf.
bentuk perangkai yang sering diternukan dalam karangan
antara adalah, andaikata, apabila, atau, bahwa, bilarnana, daripada, di
samping
itu, sehinggga, ialah, jika, kalau, kemudian, melainkan, meskipun, misalnya,
dahal, seandainya, sedangkan, seolah-olah, supaya, umpamanya, bahkan,
pa
karena ito, Oleh sebab itu, jadi, maka, lagipula, sebaliknya, sementara
itu, selanjutnya, dan tambah pula.
Contoh penggunaaan konyungsi.
(1) Presiden beserta rombongan segera meninjau lokasi bencana alam(2)
Di samping harus hati-hati menghadapi orang itu, kamu juga harus
waspada terhadap kemungkinan serangan anak buahnya.
(3) Semua soal ujian dapat kukerjakan dengan baik. Dengan demi*ian,
harapan Iulus semakin besar bagiku.
(4) Sap memanggil dokter, sedangkan ibu menjaga adik di rurnah.
(5) Anàikata pemerintah belum membangun tanggul sungai ini, tentu kita
sudah kebanjiran. (kata yang dicetak miring adalah konjungsi)
2.2.7 Modalitas
Modalitas dalam sebuah kalimat sering disebut keterangan predikat.
Modalitas dapat mengubah keseluruhan makna sebuah kalimac.
Dengan modalitas tertentu makna kalimat dapat berubah menjadi
sebuah pernyataan yang tegas, ragu, Iernbut, pasti, dan sebagainya.
Contoh penggunaan modalitas.
(l) Adik saya kemungkinan besar seorang politikus.
(2) Pekerjaan itu memang tidak kusukai.
(3) Dia sebetulnya seorang artis.
(4) Rupanya mereka tidak setuju dengan peraturannya.
(5) Jangan-jangan mereka dianuap penjaja karena tingkah laku mereka yang
sering kali aneh bagi masyarakat sekitar. (6) Anda sebaik
nya menerima pekerjaan itu.
ungsi modalitas dalam kalimat:
a.