Anda di halaman 1dari 6

Menganalisis Kebahasaan dan Menulis Cerita Sejarah

Kompetensi Dasar

3.4 Menganalisis kebahasaan cerita atau novel sejarah


4.4 Menulis cerita sejarah pribadi dengan memperhatikan kebahasaan

Ringkasan Materi

A. Menganalisis Kebahasaan Cerita Sejarah Aspek kebahasaan dalam teks cerita sejarah
yang akan diuraikan meliputi nomina, nominalisasi, frasa nomina, frasa verba, dan
konjungsi temporal.

1. Nomina
Nomina adalah 'kata benda'. Bentuknya dapat berupa kata dasar dan kata
berimbuhan, seperti kata meja dan makanan. Di dalam kalimat, nomina dapat fungsi
subjek, objek, dan predikat. Pada bagian ini, kita akan mengidentifikasi nomina yang
menunjukkan apa dan siapa yang terlibat dalam peristiwa sejarah.
Contoh:
Sebelum ada perayaan tersebut, sejak abad IV SM, bangsa Romawi sudah punya
perayaan lain yang diadakan setiap 15 Februari.
Jika diuraikan, nomina dalam kalimat tersebut adalah perayaan.

2. Afiks Nomina
Afiks nomina adalah 'afiks (imbuhan) yang dapat membentuk kata benda, Gejala
seperti ini disebut juga nominalisasi, yaitu 'proses pembentukan w benda oleh afiks
tertentu dari kelas kata selain kata benda'. Afiks yang daps membentuk nomina:
a. prefiks (awalan) : pe(N), ke
b. infiks (sisipan : -el-
c. sufiks (akhiran) : -an
d. konfiks (awalan dan akhiran): ke-an, per-an, pe(N)-an.
Contoh pembentukan nomina dari verba (kata kerja):
duduk (verba) + pen-→ penduduk (nomina)
makan (verba)+an makanan (nomina) tunjuk (verba) + per-an→ pertunjukan (nomina)
tunjuk (verba)+-el-→ telunjuk (nomina)
Contoh pembentukan nomina dari adjektiva (kata sifat):
tua (adjektiva) + ke-ketua (nomina) subur (adjektiva) + ke-an→ kesuburan (nomina) raya
(adjektiva) +pe-an→ perayaan (nomina)

3. Kelompok Kata (Frasa)


Frasa adalah 'kelompok kata yang tidak berpredikat'. Dalam kalimat, kelompok
kata tersebut hanya menduduki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, atau
keterangan. Kelompok rumah mewah adalah sebuah frasa, sedangkan rumahnya
mewahlrumah itu mewah termasuk klausa (jika belum berakhir) atau kalimat (jika sudah
berakhir).
Pak Rudi, teman bapak saya, membeli rumah mewah. (subjek, predikat, objek, sujek, dan
predikat.
a. Frasa Nomina, Verba, dan Adjektiva Penggolongan jenis frasa menjadi nomina,
verba, dan adjektiva didasarkan pada jenis kata yang menduduki inti frasa tersebut.

1) Frasa Nomina
Frasa nomina adalah 'kelompok kata yang memiliki unsur inti/induk kata benda,
seperti rumah mewah, tiga orang, meja makan, tangga berjalan, hari buruh, mobil baru,
sepasang pengantin baru, presiden RI, suami istri,
darah daging, dan lain-lain'. Frasa rumah mewah dapat digolongkan sebagai frasa
nomina karena kata rumah sebagai inti frasa berjenis kata benda. Dalam kalimat saya
membeli rumah mewah, makna inti kalimat tersebut adalah saya membeli rumah, bukan
saya membeli mewah.
2) Frasa Verbal
Frasa verba adalah kelompok kata yang memiliki unsur inti kata kerja, seperti
sedang belajar, belajar masak, mogok kerja, baru membeli, tidak akan pergi, pulang
belajar, telah diresmikan, pulang pergi, sepak terjang. serah terima, dan lain-lain. Pada
frasa sedang belajar, kata belajar sebagai inti frasa berjenis kata kerja. Dalam kalimat
Rudy sedang belajar matematika memiliki makna inti kalimat Rudy belajar matematika,
bukan Rudy sedang matematika,
3) Frasa Adjektival
Frasa adjektiva adalah 'kelompok kata yang memiliki unsur inti kata sifat, seperti
sangat cepat, banyak sekali, agak cantik, cukup lebar, sangat indah, sudah sangat bagus,
cantik jelita, besar kecil, tua muda, dan lain-lain. Frasa sangat cepat dalam kalimat
Habibi berlari sangat cepat memiliki inti kalimat Habibi berlari cepat, bukan Habibi
berlari sangat.

b. .Frasa Modifikatif, Koordinatif, dan Apositif


Penggolongan frasa modifikatif, koordinatif, dan apositif didasarkan pada
kedudukan masing-masing kata dalam frasa tersebut.

1) Frasa Modifikatif
Frasa modifikatif adalah 'kelompok kata, baik kelompok nomina maupun verba
yang memiliki satu inti'. Frasa ini disebut juga frasa yang memiliki unsur
modifikatif/penjelas, seperti rumah mewah, tiga orang, meja makan, tangga berjalan, hari
buruh, mobil baru, sepasang pengantin baru, demo buruh, kerja, sedang makan, baru
membeli, tidak akan pergi, pulang berlajar, telah diresmikan, dan lain-lain.
Frasa rumah mewah dapat digolongkan sebagai frasa modifikatif DM
(diterangkan-menerangkan) karena kata rumah menduduki unsur inti, sedangkan kata
sebagai modifikatornya. Begitu juga dengan frasa baru datang termasuk frasa modifikatif
MD (menerangkan-diterangkan) karena kata baru sebagai modifikator dan kata datang
sebagai unsur inti.
2) Frasa Koordinatif
Frasa koordinatif adalah 'kelompok kata, baik kelompok nomina maupun verba
yang memiliki dua inti, seperti suami istri, darah daging, pulang pergi, serah terima,
cantik jelita, besar kecil, tua muda, siang malam, merdeka berdaulat, senasib
sepenanggungan, dan lain-lain'.
Frasa suami istri dapat digolongkan sebagai frasa koordinatif karena keduanya
merupakan unsur inti dan salah satunya tidak dapat dihilangkan. Kalimat Tono dan Tini
adalah suami istri tidak dapat diuraikan menjadi Tono dan Tini adalah suami atau Tono
dan Tini adalah istri. Jadi, keduanya harus ada di dalam kalimat tersebut.
3) Frasa Apositif
Frasa apositif adalah 'kelompok kata, baik kelompok nomina maupun verba yang
memiliki banyak inti, seperti Jokowi Presiden RI, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jono
sahabat saya, Bintang Barca Leonel Messi, bekerja membanting tulang, berbisnis
menjual kain, kegiatan mengajar siswa SD, kebiasaan menyanyi di kafe dan lain-lain."
Frasa Jokowi, Presiden RI dalam kalimat Jokowi, Presiden RI, menjad inspektur
upacara di Istana dapat digolongkan sebagai frasa apositif karena (1) memiliki
keterangan tambahan yang diapit oleh tanda koma, (2) salah satunya dapat dihilangkan
tanpa mengubah makna, (3) antara Jokowi dan Presiden RI dapat saling menggantikan
tanpa mengubah makna. Kalimat Jokowi menjadi inspektur upacara di Istana atau
Presiden RI menjadi inspektur upacara di Istana maknanya sama. Perhatikan uraiannya
berikut ini.

4. Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menunjukkan hubungan
waktu. Konjungsi tersebut biasa digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa atau
lebih secara kronologis, berdasarkan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir.
Konjungsi temporal dapat berada di dalam kalimat (intrakalimat) dan antara dua kalimat
(antarkalimat).

Tugas Mandiri 5
Jawablah pertanyaan brikut ini dengan lengkap dan benar
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat utama?
2. Apa yang dimaksud dengan kata?
3. Apa yang dimaksud dengan kalimat?
4. Apa yang dimaksud dengan kalimat majemuk!
5. Apa yang dimaksud dengan nomina?
6. Apa yang dimaksud dengan imbuhan?
7. Apa yang di maksud dengan afik
8. Sebutkan dan berikan contoh afik yang dapat membentuk nomina!
9. Afiks yang membentuk verba dipertanggung jawabkan adalah….
10. Sebutkan contoh frasa nominal yang menjadi objek!
11. Sebutkan contoh frasa yang terdiri dari lima kata!
12. Jelaskan! Apa yang di maksud dengan frasa?
13. Apa yang dimaksud dengan frasa nomina, verba, dan ajektiva?
14. Apa yang di maksud dengan konjungsi temporal?
15. Apa yang dimaksud dengan frasa modikatif, koordinatif, danapositif?
B. Menulis Cerita Sejarah Pribadi

Teks cerita sejarah berbeda dengan teks cerita lainnya. Teks cerita sejarah bukan
sekadar cerita, melainkan harus bersumber pada fakta sejarah atau peristiwa penting yang
benar-benar terjadi di masa lampau. Untuk dapat menulis cerita sejarah, langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut.

1. Menentukan Topik
Tentukanlah cerita sejarah apa yang akan dibuat, seperti Peristiwa 27 Mei,
Reformasi 1998, Peristiwa Semanggi, atau peristiwa penting yang pernah Anda alami.

2. Mengumpulkan Bahan
Bahan tulisan dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti pengalaman pribadi,
pengalaman orang lain, pengamatan, siaran televisi, surat kabar, atau dari dokumen
lainnya. Kita harus mengidentifikasi peristiwa apa, kapan terjadinya, di mana terjadinya,
siapa saja yang terlibat, mengapa peristiwa tersebut terjadi, dan bagaimana rangkaian
peristiwa tersebut. Hal yang perlu diingat adalah peristiwa yang dijadikan sumber
tersebut harus berupa kisah nyata.

3. Menyusun Kerangka
Menyusun kerangka berarti memecahkan topik ke dalam beberapa subtopik
secara sistematis dan logis berdasarkan struktur teks cerita sejarah dan urutan waktu
kejadiannya. Susunannya dapat mengikuti pola struktur orientasi > urutan peristiwa >
reorientasi.

4. Mengembangkan Kerangka
Setelah kerangka atau urutan subtopik tersusun, langkah selanjutnya adalah
mengembangkan kerangka tersebut menjadi teks yang lengkap. Kembangkanlah satu
subtopik menjadi beberapa kalimat. Hubungkanlah setiap kalimat menjadi rangkaian
kalimat yang padu atau koheren.

5. Memberi Judul
Langkah terakhir adalah memberi judul. Buatlah judul dengan kalimat yang
pendek, tetapi dapat menggambarkan keseluruhan isi teks yang telah dikembangkan.
Judul dapat diambil dari nama tokoh, perbuatan tokoh, tempat kejadian, atau hal lainnya
yang sesuai dengan isi cerita. Untuk teks cerita sejarah tersebut, kita dapat memberinya
judul "Sejarah Tragedi Semanggi". Hal lain yang harus diperhatikan dalam membuat teks
cerita sejarah adalah segi bahasa, topik, dan perulangan topik. Gunakanlah bahasa yang
mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, agar lebih menarik, pilihlah peristiwa sejarah
yang pernah kalian alami atau ketahui melalui buku ilmu sejarah. Terakhir, hindarilah
terjadinya perulangan topik atau memilih topik yang sudah diketahui oleh pendengar.

Tugas mandir 6

Jawablah dengan benar.


1. Apa yang dimaksud dengn judul?
2. Apa yang dimaksud dengan Tema?
3. P0la alur dalam teks cerita sejarah adalah….
4. Sebutkan langkah-langkah dalam menulis cerita sejarah!
5. Apa fungsi krangka karangan?
6. Tentukanlah salah satu topik yang menurut Anda menarik dijadikan teks cerita
sejarah.
7. Uraikanlah topik tersebut menjadi beberapa subtopik dengan susunan kerangka pola:
orientasi > rangkaian peristiwa > reorientasi.
8. Kembangkanlah kerangka tersebut menjadi teks cerita sejarah yang utuh.
9. Tulislah tiga paragraf sejarah pribadi Anda sendiri.
10. Apakah perbedaan teks cerita sejarah dan teks novel sejarah

Anda mungkin juga menyukai