Anda di halaman 1dari 5

1. Apa yang dimaksud dengan kalimat dasar ? jelaskan ?

Jawab :
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi
informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami
perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur
seperti penambahan keterangan kalimat ataupun
keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.
Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe
sebagai berikut.
2. Jelaskan pola pembentuk kalimat majemuk setara ?
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan
antara pola-pola kalimatnya sederajat. Kalimat majemuk setara terdiri
atas:

Kalimat

majemuk

menggunakan

setara

kata-kata

tugas:

menggabungkan.
dan,

serta,

Biasanya

lagipula,

dan

sebagainya.
Misalnya: Sisca anak yang baik lagi pula sangat pandai.

Kalimat majemuk serta memilih. Biasanya memakai kata tugas


atau, baik, maupun.
Misalnya: Bapak minum teh atau Bapak makan nasi.

2.2.1.3 Kalimat majemuk setara perlawanan. Biasanya memakai


kata tugas: tetapi, melainkan.
Misalnya: Dia sangat rajin, tetapi adiknya sangat pemalas.

3. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif ?


Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran
atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat
dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Kalimat efektif memiliki syarat diantaraya secara tepat
mewakili pikiran pembicara atau penulisnya dan

mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara


pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan
pembaca atau penulisnya.
4. Jelaskan kelogisan dalam kalimat efektif ?
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah
dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang
logis/masuk akal.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5. Bagaimana Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat ?
2.3.2.7.1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di
awal kalimat).
Contoh:
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada
kesempatan lain.
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi
soal ini. (ketegasan)
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara
ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun
bangsa dan negaranya. (ketegasan)
2.3.2.7.2. Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)
2.3.2.7.3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.
2.3.2.7.4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu bodoh, tetapi pintar.

2.3.7.5.
Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti:
partikel lah, -pun, dan kah.
.
Contoh:
Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?
Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
6. Jelaskan unsur kalimat ?
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku - buku tata bahasa
Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata, yaitu subjek (S),
predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia
baku terdiri dari sekurang - kurangnya atas dua unsur, yakni S dan P. Unsur yang lain (O,
Pel, dan Ket) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak
hadir.
7. Jelaskan pembagian gagasan utama
2.1.1 Paragraf Deduktif
Pada paragraf deduktif kalimat utama terletak di awal paragraf.
Gagasan pokok/kalimat utama dinyatakan lebih dahulu baru diikuti
kalimat penjelas.
2.1.2 Paragraf Induktif
Pada paragraf induktif kalimat utama terletak di akhir paragraf.
Kalimat penjelas disampaikan lebih dahulu, baru kalimat utama.
2.1.3 Paragraf Campuran
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan kalimat utama dan
diakhiri pula dengan kalimat utama. Kalimat utama yang terletak diakhir
paragraf merupakan penegasan dari kalimat di awal paragraf.
8. Jelaskan pola pembentuk kalimat majemuk bertingkat ?
Kalimat majemuk yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal,
bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru
yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap)
disebut induk kalimat. Ditinjau dari unsur kalimat yang mengalami
perluasan dikenal adanya:

Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat penggati


subjek.
Misalnya:

Diakuinya hal itu


P

Diakuinya bahwa ia yang memukul anak itu.


anak kalimat pengganti subjek

Kalimat
pengganti

majemuk

bertingkat

dengan

anak

kalimat

predikat.

Misalnya: Katanya begitu


Katanya bahwa ia tidak sengaja menjatuhkan
gelas itu.
anak kalimat pengganti predikat

Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti


objek.
Misalnya:

Mereka sudah mengetahui hal itu.


S

Mereka

P
sudah

mengetahui

bahwa

saya

yang

mengambilnya.
anak kalimat pengganti objek

Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti


keterangan.
Misalnya:

Ayah pulang malam hari


S

Ayah pulang ketika kami makan malam


anak

kalimat

pengganti

keterangan
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kalimat majemuk dan apa yang
menyebabkan terbentuknya kalimat majemuk ?
Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua pola
kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat terjadi dari:

a. Sebuah

kalimat

tunggal

yang

bagian-bagiannya

diperluas

sedemikian rupa sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih


pola kalimat baru, di samping pola yang sudah ada.
Misalnya:

Anak itu membaca puisi. (kalimat tunggal)

Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca


puisi.(subjek pada kalimat pertama diperluas)
b. Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga
kalimat yang baru mengandung dua atau lebih pola kalimat.
Misalnya: Susi menulis surat (kalimat tunggal I)
Bapak membaca koran (kalimat tunggal II)
Susi menulis surat dan Bapak membaca koran.

10. Sebutkan syarat kalimat baku ?


Sebuah kalimat dapat dikategorikan

sebagai

kalimat baku

jika

memenuhi syarat - syarat (1) struktur kalimat,


(2) bentukan kata,
(3) makna kalimat, dan
(4) kaidah ejaan. Keempat syarat tersebut harus dipenuhi. Jika ada yang
tidak terpenuhi, kalimat tersebut tidak dapat disebut kalimat baku.

Anda mungkin juga menyukai