NO : 24
KELOMPOK : 04
1. DIKSI
Pengertian Diksi adalah suatu pilihan kata yang tepat dan selaras dengan
penggunaannya dalam menyampaikan sebuah gagasan atau cerita yang meliputi gaya
bahasa, ungkapan, pilihan kata, dan lain-lain, sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang
diinginkan. Mengacu pada pengertian diksi di atas, fungsi diksi adalah agar pemilihan kata
dan cara penyampaiannya dapat dilakukan dengan tepat sehingga orang lain mengerti maksud
yang disampaikan.
Diksi juga berfungsi untuk memperindah suatu kalimat. Misalnya diksi dalam suatu
cerita, dengan diksi yang baik maka penyampaian cerita dapat dilakukan secara runtut,
menjelaskan tokoh-tokoh, mendeskripsikan latar dan waktu, dan lain sebagainya. Secara
umum, berikut ini adalah beberapa fungsi diksi:
Membantu audiens/ pembaca mengerti apa yang disampaikan penulis atau pembicara.
1) Menciptakan aktivitas komunikasi yang lebih efektif dan efisien.
2) Menyampaikan gagasan atau ide dengan tepat.
3) Menjadi lambang ekspresi yang ada pada suatu gagasan.
Contoh :
BAKU TIDAK BAKU MAKNA
1 Rumusan asas yang menjadi
Kaidah Kaedah
hukum
2 Kanker Kangker Tumor ganas
3 Karena Karna Disebabkan oleh
4 Pekerjaan yang memberikan
Karier Karir
harapan untuk maju
5 Karisma kharisma Kualitas kepribadian individu
6 Zat yang dapat mempercepat
Katalisis katalisa
reaksi
7 Kedaluwarsa kadaluwarsa Sudah habis jangka waktunya
8 Kedelai kedelei Jenis kacang-kacangan
9 Kendur kendor Tidak tegang
10 Khotbah khutbah Pidato
2. FRASA
Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi
kalimat. Frasa tidak bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak mempunyai predikat
a. Frasa Verba
Frasa verba adalah frasa yang memiliki unsur pusat berupa kata verba dan ditandai
dengan adanya afiks verba. Frasa verba dapat ditambahkan imbuhan kata ‘sedang’ untuk
verba aktif dan kata ‘sudah’ untuk verba yang menyatakan keadaan. Frasa verba tidak dapat
diberikan imbuhan kata ‘sangat’ dan biasanya menduduki fungsi sebagai predikat dalam
suatu kalimat.
Contoh :
1) Berlari kencang.
2) Memacu motornya kencang.
3) Sedang menjemur.
4) Menghitung penghasilan bulan ini.
5) Berjalan memutari kompleks.
6) Belajar beladiri.
7) Membawa keranjang buah.
8) Pergi berlibur.
9) Membantu teman.
10) Menjenguk pamannya
b. Frasa Adjektiva
Frasa adjektiva adalah frasa yang memiliki unsur pusat berupa kata adjektiva. Unsur
dalam frasa adjektiva dapat diberikan imbuhan ter- (untuk mewakili kata paling). Biasanya
menduduki fungsi sebagai predikat dalam suatu kalimat.
Contoh :
Frasa nomina adalah frasa yang memiliki unsur pusat berupa kata nomina. Frasa nomina
dibedakan kembali menjadi beberapa kategori sebagai berikut.
Contoh :
d. Frasa Preposisional
Frasa preposisi adalah frasa yang ditandai dengan adanya preposisi atau kata depan
sebagai penunjuk/indikator dan diikuti kata atau kelompok kata, yang bukan klausa, yang
berdiri sebagai petanda.
Contoh:
1) Di teras.
2) Di depan rumah.
3) Dari sekolah.
4) Untuk saya.
5) Kepada hadirin yang terhormat.
6) Untuk semua murid yang mengikuti upacara bendera.
7) Ke stasiun.
8) Dari arah utara.
9) Menuju rumah.
10) Ke arah yang berlawanan.
e. Frasa Numeralia
Frasa numeralia merupakan frasa yang memiliki unsur pusat berupa kata numeralia atau
kata kata yang menyatakan suatu bilangan atau jumlah tertentu. Frasa numeralia dapat
diberi kata bantu bilangan seperti ekor, buah, satuan mata uang, dan lain sebagainya.
Contoh :
3. Kalimat Deklaratif
Kata deklaratif berasal dari bahasa latin, declaratio, yang artinya pernyataan. Sedangkan
pengertian kalimat deklaratif adalah kalimat berisi suatu pernyataan yang berfungsi untuk
memberi informasi atau berita tentang sesuatu hal.
Contoh :
4. Ungkapan
Ungkapan atau yang disebut dengan idiom merupakan satuan bahasa (kata, frasa atau
kalimat) yang tidak dapat diramalkan dengan makna unsur pembentuknya. Atau dengan
kata lain yaitu gabungan kata yang maknanya telah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan
makna unsur yang membentuknya.
Contoh :
1) Berdarah Dingin : Tidak mempunyai belas kasihan
2) Bermuka Dua : Orang yang tidak dapat dipercaya
3) Berpangku Tangan : Tidak melakukan apa-apa (diam)
4) Bersilat Lidah : Memutar balikkan perkataan
5) Besar Hati : Mengakui kekalahan?
6) Besar Kepala : Sombong
7) Besar Mulut : Suka membual
8) Biang Keladi : Penyebab masalah
9) Bogem Mentah : Pukulan dengan kepalan tangan
10) Buah Bibir : Jantung hati / Anak dsb.
5. Peribahasa
Peribahasa kelompok kata ataupun kalimat dengan maksud dan makna tertentu terkait
keadaan seseorang atau kelakuan dan hal tentang seseorang. Peribahasa juga biasa disebut
dengan pepatah yang bisa diartikan menjadi ungkapan secara tak langsung dan memiliki
makna tersirat dalam penyampaian suatu hal dimana bisa dipahami pendengar dan
pembacanya.
1) Struktur susunannya tetap yang memiliki arti kata-kata yang dalam peribahasa sudah
pasti dan tidak dapat diubah.
2) Biasanya digunakan untuk menyindir atau memperindah bahasa.
3) Kata-kata yang dipakai teratur, enak didengar dan mempunyai makna.
4) Dibuat atau diciptakan berdasarkan pandangan dan perbandingan yang sangat teliti
terhadap alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
5) Peribahasa dibentuk dengan ikatan bahasa yang padat dan indah sehingga akan
melekat dimasyarakat hingga turun temurun.
Contoh :