Anda di halaman 1dari 6

Nama : Zampara Mernissi

Kelas : XII- MS 6
No abse : 38

A. Kalimat Deklaratif
 Pengertian
Kalimat deklaratif adalah kalimat pernyataan yang berfungsi untuk
memberikan informasi tentang suatu hal atau berita. Oleh karena itu,
kalimat deklaratif juga sering disebut kalimat berita. Deklaratif sendiri
berasal dari bahasa yunani declaratio yang artinya pernyataan. Kalimat
deklaratif: kalimat pernyataan.

 Contoh Kalimat Deklaratif :

1. Sebuah mobil menabrak pengendara sepeda motor pagi tadi pukul 07.00.
2. Aku dan keluargaku mengunjungi Borobudur setahun yang lalu.
3. Budi dan Ani mendapat beasiswa belajar di Amerika Serikat selama 3
tahun.
4. Budi berkata bahwa Andi sedang dirawat di rumah sakit Mitra Husada.
5. Ani mengatakan bahwa kebakaran itu disebabkan oleh punting rokok.
6. Ibu mengatakan bahwa dia akan pergi ke pasar bersama ayah pagi ini.
7. Sebuah mobil dirampok oleh sejumlah penjahat yang membawa senjata
api kemarin malam.
8. Sejumlah Pertokoan habis terbakar di jalan Pagar Alam.
9. Pejalan kaki naas itu tertabrak kereta yang sedang melaju kencang
10. Budi berkata,”Saya melihat Andi sedang membolos sekolah hari itu.”

B. Ungkapan
 Pengertian
Ungkapan atau biasa juga disebut Idiom adalah gabungan kata yang
membentuk arti baru dan tidak dapat ditafsirkan dengan kata pembentuk dasarnya.
Secara sederhana, Ungkapan adalah gabunganh mempunyai makna baru dan tidak
dapat diartikan satu persatu kata.

Ungkapan digunakan seseorang untuk mengkiaskan sesuatu. Ia terdiri dari


gabungan 2 kata atau lebih. Dalam suatu konteks peristiwa gabungan dua kata
memiliki 2 kemungkinan makna. Pertama adalah makna denotasi (sebenarnya).
Kedua adalah makna konotasi (kias). Maka dari itu, untuk mengetahui gabungan
kata tersebut ungkapan atau bukan. Maka kita harus melihat konteks kalimat yang
menyertainya.
 Contoh Ungkapan dan Maknanya :

1. Si jago merah : api


2. Panjang kaki : suka jalan-jalan.
3. Mata duitan : suka atau tergila-gila dengan uang
4. Gelap mata : khilaf.
5. Gulung tikar : bangkrut
6. Kabar angin : informasi yang tidak jelas sumbernya.
7. Bersilat lidah : berdalih, memutar balikkan fakta.
8. Gigit jari : kecewa
9. Tebal muka : tidak punya rasa malu
10.Berbadan dua : sedang mengandung atau hamil
11.Asam garam : suka duka dalam kehidupan atau pengalaman
dalam kehidupan

C. Frasa
 Pengertian Frasa
Frasa adalah gabungan atau kesatuan kata yang terbentuk dari dua
kelompok kata atau lebih yang memiliki satu makna gramatikal (makna yang
berubah-ubah menyesuaikan dengan konteks). Singkatnya frasa adalah gabungan
dari dua kata atau lebih namun tidak dapat membentuk kalimat sempurna karena
tidak memiliki predikat.
 Ciri-ciri frasa :
Adapun ciri-ciri frasa adalah sebagai berikut:

1. Dalam frasa harus terdiri setidaknya minmal dua kata atau lebih.
2. Menduduki atau memiliki fungsi gramatikal dalam kalimat.
3. Dalam frasa harus memiliki satu makna gramatikal.
4. Frasa bersifat nonpredikatif.

 Kategori Frasa
Berdasarkan Jenisnya,  frasa terbagi sebagai berikut :
Frasa verbal, Frasa nominal, Frasa adjektiva, Frasa preposisional, Frasa
numerical.

 Contoh Frasa :
 Frasa Verbal :
- Giat belajar.  “Martha harus giat belajar setiap hari demi mencapai
tujuan hidunya”
- Tidur pulas. “ Akhirnya setelah sampai rumah, aku langsung tidur pulas
setelah seharian mencari apartemen baru.”
- Sedang memasak. “Ibu sedang memasak bubur ayam di dapur.”
- Sedang membacakan. “Agus sedang membacakan puisi di hadapan para
mahasiswa UNS.”
- Telah mencoba.  “Kami telah mencoba  menghubunginya, namun tidak
kunjung mendapat jawaban darinya.”
- Dapat menyelesaikan.  “Dia dapat menyelesaikan semua soal ujian itu
dalam waktu yang relatif singkat.”
- Tengah berdemo.  “Para demonstran tengah berdemo di depan gedung
DPRD tadi pagi.”
- Masih menjalani.  “Pak direktur masih menjalani sesi rapat dengan para
koleganya.”
- Sempat melihat . “Kemarin, aku sempat melihat wanita itu berjalan-jalan
sendirian di sebuah mal.
- Ingin mengucapkan.  “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
seluruh peserta atas partisipasinya dalam ajang perlombaan tahun ini.”

 Frasa nominal :
- Ayah membeli sepatu pantovel. (frasa nominal pada unsur obyek).
- Gunung betung sangatlah indah pemandangan alamnya. (frasa nominal
pada unsur subyek)
- Rambut ikal Jery terpaksa harus dipotong karena sudah terlihat tidak
beraturan. (frasa nominal pada unsur subyek)
- Ramzy sangat menyukai nasi uduk. (frasa nominal pada unsur obyek)
- Joni sangat suka memainkan alat musik seruling bambu. (frasa nominal
pada unsur obyek)
- Adik merengek minta dibelikan sepatu roda. (frasa nominal pada unsur
obyek)
- Nasi Goreng adalah makanan favorit ayah. (frasa nominal pada unsur
subyek)
- Dari dua hari yang lalu akan sangat ingin minum teh hangat. (frasa
nominal ada unsur obyek)
- Telah diberitahukan kepada seluruh siswa agar membawa sapu lidi. (frasa
nominal ada unsur obyek)
- Pohon kelapa itu tak sengaja ditebang oleh Pak Kadus, sehingga
mengundang amarah warga. (frasa nominal pada unsur subyek)

 Frasa Adjektiva :
- Tak ada yang menyangka jika hidupnya selama ini di perantauan
tidaklah baik.
- Sejak keluarganya terindentifikasi kasus flu burung, kini ia sadar
pentingnya hidup sehat.
- Tutur katanya sangat lembut, pantas saja anak-anak sangat menyukainya.
- Semua buku pelajarannya basah tersiram air minum di dalam tasnya.
- Kondisinya sangat buruk sejak ia dikeluarkan dari tempatnya bekerja.
- Finansial perusahaannya kacau balau ketika di ambil alih anaknya.
- Lukanya sangat parah sehingga membuatnya tak tertolong lagi.
- Saat turun hujan dan pagi hari, jalanan itu sangat licin.
- Lulusan SMA pun saat ini susah mendapatkan pekerjaan.
- Pembawaannya yang tenang membuat banyak orang kagum dengan
sikapnya.
 Frasa Preposisional
- Setelah merasa putus asa untuk mencari bukuku, aku melihatnya di teras
belakang rumah.
- Mendengar suara benturan yang sangat keras itu, Ibu langsung bergegas
ke depan rumah.
- Setelah ku perhatikan, ternyata banyak sekali dampak negatif yang dibawa
adikku dari sekolah.
- Tak kusangangka ternyata bunga mawar itu untuk sahabatku.
- Kepada hadirin yang terhormat, silakan menempati meja yang
bertuliskan nama anda.
- Hukuman yang diberikan oleh Pak Kepala Sekolah ternyata untuk semua
murid yang mengikuti upacara bendera.
- Tanpa menunggu Mawar berucap lagi, Edo langsung bergegas ke
bandara untuk menjemput Sarah.
- Ternyaata suara tembakan itu dari arah utara.
- Aku yakin, setelah apa yang telah ia perbuat ke aku dan orang lain, ia akan
menuju surgaMu.
- Malang sekali nasib Edo yang mobilnya dibawa ke arah yang
berlawanan oleh Sarah.

 Frasa Numerikal
- Paman membawa oleh-oleh berupa satu sisir buah pisang
- Dede memelihara sepasang ikan lohan di rumahnya.
- Pak Juned kehilangan sepasang sandal miliknya usai salat tarawih.
- Seminar ini dihadiri oleh 150 orang peserta dari berbagai daerah.
- Ada 700 buah naskah buku  yang masuk ke penerbit itu tiap harinya.
- Entah ribuan atau puluhan ribu orang telah menyaksikan video itu.
- Mungkin dua atau tiga orang   yang akan mengikuti lomba ini.
- Entah puluhan atau ratusan rumah yang berhasil dijarah oleh
parapenjarah itu.
- Dalam satu kelompok, berisikan kurang lebih enam atau tujuh
orang siswa.
- Dua atau tiga batang pohon telah ditebang tiap harinya.

D. Diksi
 Pengertian :
Diksi adalah pilihan kata atau mengenai pengertian kata-kata
mana yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan,
penggungkapan yang tepat, dan gaya penyampaian kata yang lebih
baik sesuai situasi.
Diksi merupakan kemampuan membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna dari gagasan yang disampaikan dan
kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan
situasi, serta nilai dari suatu rasa yang dimiliki kelompok
masyarakat, pendengar, dan pembaca.

 Fungsi Diksi

 Membantu audiens/ pembaca mengerti apa yang disampaikan penulis atau


pembicara.
 Menciptakan aktivitas komunikasi yang lebih efektif dan efisien.
 Menyampaikan gagasan atau ide dengan tepat.
 Menjadi lambang ekspresi yang ada pada suatu gagasan.

 Contoh Diksi

Varietas Varitas Tanaman berbeda


Varises Varices Pelebaran pembuluh darah balik
Vas Fas Tempat bunga hiasan
Vena Fena Pembuluh darah balik
Vila Villa Rumah kecil asri di pegunungan
Yudikatif Judikatif Badan yang bertugas mengadili perkara
Yurisdiksi Jurisdiksi Hukum kekuasaan mengadili
Zaman Jaman Jangka waktu yang panjang atau pendek
Zona Zone Kawasan
Zina Jinah Perbuatan bersenggama antara laki-laki
dan perempuan yang tidak sah

E. Pribahasa
 Pengertian

Arti peribahasa adalah kelompok kata ataupun kalimat dengan maksud


dan makna tertentu terkait keadaan seseorang atau kelakuan dan hal tentang
seseorang. Peribahasa juga biasa disebut dengan pepatah yang bisa diartikan
menjadi ungkapan secara tak langsung dan memiliki makna tersirat dalam
penyampaian suatu hal dimana bisa dipahami pendengar dan pembacanya.

Umumnya pepatah ini digunakan untuk tujuan menyindir hingga


memperindah bahasa. Kata-katanya begitu enak didengar dan sangat teratur
yang dibentuk berdasar pandangan hingga perbandingan pada alam hingga
peristiwa yang dekat dengan masyarakat. Karena indahnya bahasa dan tak bisa
diubah, maka tak heran jika pepatah melekat hingga turun-temurun.

 Contoh Peribahasa :
1. “Untuk tabuh singkat, untuk genderang panjang”
- Sesuatu yang serba tanggung
2. “Uji sama merah ditahlili sama berat”
- Pasangan amat serasi
3. “Ulam mencari sambal”
- Perempuan mencari jodoh
4. “Umang-umang”
- Orang yang bergaya dengan menggunakan barang pinjaman
5. “Umpat tidak membunuh, puji tidak menyanjung”
- Tidak perlu memperhatikan pujian atau celaan
6. “Waktu adalah uang”
- Memanfaatkan waktu sebaik mungkin
7. “Wang buta”
- Uang gaji terhadap seseorang yang dalam skorsing kerja
8. “Wayang kepadaman damar’’
- Situasi yang tiba-tiba dalam keadaan kacau balau
9. “Yang dimaksud sampai, yang diamal pecah”
- Sudah tercapai apa yang menjadi maksud dan tujuannya
- Telah berlaku apa-apa yang dimaksud dan dicita-citakan
10. “Zaman beralih musim bertukar”
- Semua yang ada di alam tidak ada yang tetap, semuanya akan berubah

Anda mungkin juga menyukai