Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD
NAMA : FATMAWATI
NIM: 859753796
1. Carilah makna gramatikal imbuhan ke-an pada kata-kata dibawah ini:
a. Kedatangan = hal atau peristiwa datang;
Contoh: kami sekeluarga kedatangan tamu dari kota kendari
b. Kehabisan = sudah habis
Contoh: kami telah kehabisan makanan sejak tadi malam
c. Kematian = ajal yang sudah tiba
Contoh: kematian tidak pernah memandang usia
d. Kehidupan = perjalanan hidup
Contoh: kehidupan didunia ini hanya sementara, akhirat selama-lamanya
e. Kekhawatiran = khawatir pada suatu hal/masalah
Contoh: selama ini, kekhawatiranku semuanya benar
f. Kepulangan = perihal pulang/ sedang pulang
Contoh: kepulangan ayahku dari rantau, membuatku sangat bahagia
g. Ketidakadilan = hal tidak adil
Contoh: aku merasa adanya perlakuan ketidakadilan antara aku dan
adikku
h. Keanehan = sesuatu/ hal yang aneh
Contoh: dalam perjalanan kami kepuncak, kami menjumpai beberapa
keanehan
i. Kepanikan = sedang panik/sedang kebingungan
Contoh: kebakaran tadi siang sempat menimbulkan kepanikan warga
setempat
j. Kerumunan= banyak orang berkumpul
Contoh: disaat kami berjalan, kami melihat banyak kerumunan warga
dipinggir jalan
2. Berikan masing-masing 5 contoh kalimat kata ulang berikut!
a. Kata ulang murni
 Hati-hati = dalam mengendarai sepeda motor, kita harus hati-hati
 cepat-cepat = setiap pagi, aku harus cepat-cepat bangun karena
hendak ke sekolah
 tiba-tiba = tiba-tiba saja hujannya turun sangat deras
 jauh-jauh = jauh-jauh ibu datang ke Raha hanya untuk bertemu
kamu anakku
 anak-anak = semua anak-anak terlihat sangat cantik dan cerdas
b. Kata ulang berubah bunyi
 Pontang-panting = Para karyawan yang melihat api kian membesar
di dalam pasar langsung berlari pontang-panting ke sana kemari
 Lenggak-Lenggok = Para model tengah berjalan lenggak-
lenggok di acara pameran karya busana terbaru  desainer ternama
itu.
 Gotong–royong = hari ini semua masyarakat bekerja gotong-
royong dilapangan
 Teka-teki = di bulan suci ramadhan ini, anak-anak membeli buku
teka-teki
 Lauk-pauk = persediaan lauk-pauk di dapur telah habis
c. Kata ulang sebagian
 Bebuahan = bebuahan dikebun sudah masak semua
 Bebunyian = sepanjang perjalanan ke hutan bebunyian burung
terus berdengung ditelingaku
 Pepohonan = pepohonan jati itu sangat rapi dan indah
 Bebatuan = ketika kami kepermandian, kami melewati bebatuan
yang halus
 Dedauan = dedaunan bunga di taman sudah pada gugur
d. Kata ulang berimbuhan
 Tukar-menukar = kami saling tukar-menukar barang di warung
 Tolong-menolong = sesama manusia kita harus saling tolong-
menolong
 Tarik-menarik = magnet itu saling tarik-menarik
 Bahu-membahu = kami saling bahu-membahu menolong korban
banjir
 Menari-nari = burung itu menari-nari diatas pohon
3. Buatlah contoh frase dan klausa? (masing-masing 3 contoh)
Frase adalah gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau lazim. Klausa
adalah satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata yang berkontruksi predikatif
a. Frase
 Ayah sedang tidur siang
S P ket
 Rumah mewah itu merupakan rumah milik pengusaha
S P O
 anak kucing itu berlarian kesana-kemari
S P ket
b. klausa
 ainun membeli buku gambar di pagi hari
S P O Ket
 habib tertawa lepas
S P
 habibi membeli sepatu baru
S P O
4. Buatlah contoh:
a. Kalimat verbal transitif adalah kalimat yang predikatnya berupa verba
yang biasanya diikuti oleh objek. Contoh kalimatnya:
kucing tersebut menangkap seekor tikus
- Predikat yang menjadi verba transitif: menangkap
- Objek yang menjadi predikat: seekor tikus
b. Kalimat verbal intransitif adalah kalimat yang predikatnya tidak memiliki
objek. Contoh kalimatnya:
Dia tersenyum ketika lewat dihadapanku
c. Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya kata kerja aktif. Contoh
kalimatnya:
Aco memancing ikan
- dalam kalimat aktif, subjek (aco) jelas-jelas melakukan pekerjaan
(memancing)
d. Kalimat pasif adalah kalimat yang predikatnya berupa verba pasif. Contoh
kalimatnya:
bunga-bunga disiram ninggrat setiap pagi
e. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu kalimat, yang terdiri
dari satu objek, terdiri dari satu predikat dan bias dilengkapi objek dan
keterangan. Contoh kalimatnya:
Pak baim makan bakso dikantin
5. Apa yang dimaksud dengan wacana?
Wacana adalah susunan ujaran yang merupakan satuan bahasa
terlengkap dan tertinggi, saling berkaitan dengan koherensi dan kohesi
berkesinambungan membentuk satu kesatuan untuk tujuan berkomunikasi,
baik secara lisan maupun tulisan
6. Jelaskan tentang wacana dilihat dari tujuan berkomunikasi
Adapun wacana berdasarkan tujuan berkomunikasi, diantaranya:
a. wacana argumentasi
karangan argumentasi merupakan salah satu bentuk wacana yang
berusaha mempengaruhi pembaca atau pendengar agar menerima
pernyataan yang dipertahankan, baik yang didasarkan pada pertimbangan
logis dan emosional. Argumentasi adalah semacam bentuk wacana yang
berusaha membuktikan suatu kebenaran.
b. Karangan atau wacana eksposisi
bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima( Pembaca )
agar yang bersangkutan memahaminya. Eksposisi adalah suatu bentuk
wacana yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas
pandangan atau pengetahuan pembaca. Wacana ini digunakan untuk
menjelaskan wujud dan hakikat suatu objek. misalnya menjelaskan
pengertian kebudayaan, komunikasi, perkembangan tekhnologi,
pertumbuhan ekonomi kepada pembaca
c. Wacana persuasi adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur
untuk melakukan perbuatan sesuai yang diharapkan penuturnya. Untuk
mempengaruhi pembacanya, biasanya digunakan segala daya dan upaya
yang membuat mitra tutur terpengaruh. Jenis wacana persuasi yang paling
sering ditemui adalah kampanye dan iklan. Contoh wacana iklan sebagai
berikut:
“Pakai daia,lupakan yang lain.Dengan harga yang semurah
ini,membersihkan tumpukan pakaian kotor anda, menjadi bersih
cemerlang”.
d. Wacana deskripsi
Wacana deskripsi adalah bentuk wacana yang menyajikan suatu objek
atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu sepertinya dapat dilihat,
dibayangkan oleh pembaca, seakan-akan pembaca dapat melihat sendiri.
Deskripsi memiliki fungsi membuat para pembacanya seolah melihat
barang-barang atau objeknya. Objek yang dideskripsikan mungkin sesuatu
yang bisa ditangkap dengan pancaindra kita.
Contoh : Sebuah hamparan sawah yang hijau dan pemandangan yang
indah, jalan-jalan kota, tikus-tikus selokan, wajah seorang yang cantik
molek atau seorang yang bersedih hati, alunan musik, dan sebagainya.
e. Wacana narasi
Wacana narasi merupakan satu jenis wacana yang berisi cerita. Pada
wacana narasi terdapat unsur-unsur cerita yang penting, seperti waktu,
pelaku, dan peristiwa. Adanya aspek emosi yang yang dirasakan oleh
pembaca dan penerima. Melalui narasi, pembaca atau penerima pesan
dapat membentuk citra atau imajinasi. Contoh:
Sewaktu aku duduk di ruang pengadilan yang penuh sesak itu
menunggu perkaraku disidangkan, dalam hatiku bertanya-tanya berapa
banyak orang-orang hari ini di sini  yang merasa seperti apa yang
kurasakan. Bingung, patah hati, dan sangat kesepian. Aku merasa seolah-
olah aku memikul beban berat di pundakku.
7. Buatlah sebuah wacana yang baik, kemudian tunjukkan bahwa wacana yang
anda buat adalah wacana yang baik?
Dalam penyusunan wacana sederhana dengan memperhatikan kaidah bahasa
terdapat dua prinsip, yaitu prinsip interpretasi lokal dan prinsip interpretasi
analogi. Analisis wacana juga terdapat istilah kohesi dan koherensi. Kohesi
mengacu pada hubungan antarbagian dalam sebuah teks yang ditandai dengan
penggunaan unsur bahasa sebagai pengikutnya untuk nmenghubungkan
informasi antarkalimat. Koherensi adalah kepaduan gagasan antarbagian
dalam wacana
Di indonesia sebagai negara berkembang, bahan makanan dan minuman
khusus yang dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk diet
penurunan berat badan dan untuk merendahkan gula darah sudah umum dan
mudah diperoleh, sehingga mereka yang berdiet juga tetap peduli pada
kesehatannya dan bisa memanfaatkan produk makanan dan minuman khusus
yang sehat. Begitupun sekarang ini, sudah saatnya pula kita manfaatkan
dengan cara mengonsumsi produk yang sejenis
a. Hubungan kohesi : makanan dan minuman khusus untuk penurunan derat
badan dan merendahkan gula darah (kalimat 1).pada kalimat berikutmnya
terdapat pengulangan kata (kalimat 3) dan (kalimat 4).
b. Hubungan koherensi : terdapat kaitan makna antarkalimat pertama dan
kalimat berikutnya. Kalimat 2 , penjelasan dari kalimat 1, dan kalimat 3
adalah penjelasan dari kalimat 2.
c. Prinsip interpretasi lokal : kata di indonesia sebagai negara berkembang,
begitupun sekarang ini.
d. Prinsip interpretasi analogi : tentunya para pembaca wacana dapat
menyimak isi wacana tersebut sesuai dengan pengalamannya dalam
kehidupan sehari-hari dan memilih makanan dan minuman yang sehat
8. Tentukan fungsi, kategori dan peran kata atau frase yang terdapat dalam
kalimat berikut ini
a. Rudi meminang halimah minggu lalu
S P O Ket
Kategori kata benda kata kerja kata benda ket. waktu
Peran pelaku aktif penderita waktu

b. Ayahnya pegawai teladan dikantornya


S P Ket
Kategori kata benda kata kerja ket. tempat
Peran pelaku aktif lokasi

c.
d. Saya terbangun ketika ibu membuka pintu kamarku
S P O Ket
Kategori kata benda kata kerja kata benda ket. tempat
Peran pelaku aktif penderita lokasi

9. Apa yang dimaksud dengan prinsip interpretasi lokal dean prinsip analogi
a. Prinsip interpretasi lokal adalah prinsip interpretasi berdasarkan konteks,
baik konteks linguistik maupun konteks nonlinguistik. Konteks
nonlinguistik yang merupakan konteks lokal tidak hanya berupa tempat,
tetapi juga dapat berupa waktu, ranah penggunaan wacan, dan partisipan.
b. Prinsip interpretasi analogi adalah prinsip interpretasi suatu wacana
berdasarkan pengalaman terlebih dahulu yang sama atau sesuai. Konteks
yang diperhatikan adalah yang paling relevan saja dengan situasi yang
sedang berlangsung karena pengalaman terlebih dahulu sudah cukup
membantu untuk memahami wacana.
10. Jelaskan jenis wacana dilihat berdasarkan jumlah peserta!
Jenis wacana dilihat berdasarkan jumlah peserta yang terlibat pem bicaraan
dalam komunikasi ad tiga jenis, diantaranya:
a. Wacana monolog
Pada wacana monolog, pendengar tidak memberikan tanggapan secara
langsung atau ucapan pembicara. Pembicara mempunyai kebebasan untuk
menggunakan waktunya, tanpa diselingi oleh mitra tuturnya. Contoh:
cerama, pidato
b. Wacana dialog
Kemudian, apabila peserta dalam komunikasi itu ada dua orang dan terjadi
pergantian peran (dari pembaca menjadi pendengar atau sebaliknya),
wacana yang dibentuknya disebut dialog. Contoh antara dua orang sedang
mengadakan perbincangan di pasar. Situasinya bisa resmi ataupun tidak
resmi.
c. Wacana polilog
Adapun apabila peserta dalam komunikasi lebih dua orang dan terjadi
pergantian peran, wacana yang doihasilkan disebut polilog. Contoh
perbincangan antara beberapa orang dan mereka memiliki peran
pembicara dan pendengar. Situasinya pun bisa resmi dan tidak resmi.

Anda mungkin juga menyukai