Anda di halaman 1dari 40

BAHASA INDONESIA

MATERI UJI KOMPETENSI


Contoh soal:
1.
Bahasa berbentuk bunyi-bunyi ujar yang memiliki
makna. Berdasarkan pernyataan tersebut
dapat dipastikan bahwa pada hakikatnya
bahasa adalah….

a. Lisan
b. Tulisan
c. Bentuk
d. gambaran
2.

Bahasa adalah kumpulan bunyi-bunyi yang


tersusun secara teratur sehingga menimbulkan
makna. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa
bahasa memiliki….
a. Media
b. Sistem
c. Lambang
d. tanda
3
Bahasa Indonesia digunakan di lembaga-lembaga
pendidikan, dalam hal ini bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa….
a. Negara
b. Nasional
c. Internasional
d. regional
4.
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai
suku bangsa, dalam hal ini bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa ….
a. Regional
b. Internasional
c. Nasional
d. negara
5.
Kedudukan Bahasa Indonesia yang diikrarkan
melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928 adalah sebagai bahasa….
a. Perhubungan
b. Nasional
c. Negara
d. resmi
6.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara,
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat
pengembangan, kecuali….
a. Bahasa Daerah
b. Kebudayaan Nasional
c. Kegiatan Keagamaan
d. Ilmu pengetahuan dan teknologi
7
Menurut Wilga M Rivers kebanyakan orang
dewasa diperkirakan telah menggunakan
waktunya untuk kegiatan menyimak sebesar ….
a. 45%
b. 55%
c. 65%
d. 75%
8
Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Amir sedang mencuci mobilnya sambil mengikuti
irama lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Iwan
Fals yang terdengar dari tape recorder yang
terdapat di mobilnya.
Kasus tersebut menunjukkan adanya kegiatan ….
a. Dengar
b. Mendengar
c. Mendengarkan
d. Menyimak
9.
Proses mendengar, memahami, mengapresiasi,
dan menginterpretasi bunyi yang diterimanya
dan bukan sekedar mendengar bunyi yang
masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri,
tetapi untuk memahami apa yang dikatakan oleh
orang lain disebut kegiatan….
a. Dengar
b. Mendengar
c. Mendengarkan
d. Menyimak
10.
Menonton pagelaran sebuah drama panggung
kemudian meresensi pagelaran drama tersebut
merupakan cotoh kegiatan menyimak….
a. Kritis
b. Kreatif
c. Konsentratif
d. Interaktif
HAKIKAT BAHASA DAN PEMEROLEHAN
BAHASA
• HAKIKAT BAHASA
Bahasa adalah suatu sistem berupa lambang bunyi,
bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat
tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi diri. Sebagai sebuah sistem, maka
bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah, atau
pola-pola tertentu, baik dalam tata bunyi, tata
bentuk kata, maupun tata kalimat. Bila aturan,
kaidah atau pola ini dilanggar, maka komunikasi
dapat terganggu. (Abdul Chair, 1998: 1)
PEMEROLEHAN BAHASA
• Pemerolehan bahasa adalah proses yang
digunakan oleh anak-anak dalam memiliki
kemampuan berbahasa, baik berupa
pemahaman ataupun pengungkapan yang
berlangsung secara alami, dalam situasi non
formal, spontan, dan terjadi dalam konteks
berbahasa yang bermakna bagi anak.
Strategi anak memperoleh bahasa:
a. Peniruan
b. Pengalaman langsung
c. Mengingat
d. Bermain
e. penyederhanaan
Faktor yang mempengaruhi pemerolehan
bahasa anak:

a. Faktor biologis
b. Faktor lingkungan sosial
c. Faktor intelegensi
d. Faktor motivasi
Tahapan perkembangan bahasa anak

1. Tahap pralinguistik
2. Tahap satu kata
3. Tahap dua kata
4. Tahap banyak kata
(menurut Tarigan)
5. Fase fonologis
6. Fase sintaksis
7. Fase semantik
(menurut Ross dan Roe)
Kedudukan, Fungsi, dan Ragam Bahasa
Indonesia

Kedudukan Bahasa Indonesia:


1. Sebagai Bahasa Nasional : sejak diikrarkan
Sumpah Pemuda tgl 28 Oktober 1928
2. Sebagai Bahasa Negara : sejak disyahkan UUD
1945, yaitu pasal 36.
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional:

1. Lambang kebanggaan nasional


2. Lambang identitas nasional
3. Alat pemersatu berbagai suku bangsa
4. Alat perhubungan antar daerah dan
antarbudaya
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Negara:

1. Bahasa resmi negara


2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
3. Alat perhubungan dalam tingkat nasional
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi
Ragam Bahasa Indonesia
Ragam bahasa adalah varian bahasa yang didasarkan pada pemakaiannya.
1. Ragam bahasa menurut pokok pembicaraan meliputi:
• a) ragam undang-undang
• b) ragam jurnalistik
• c) ragam ilmiah
• d) ragam sastra
2. Ragam bahasa menurut hubungan antarpembicara dibagi atas:
• A. ragam lisan, terdiri dari:
a) ragam percakapan
b) ragam pidato
c) ragam kuliah
d) ragam panggung
• B. ragam tulis, terdiri dari:
a) ragam teknis
b) ragam undang-undang
c) ragam catatan
d) ragam surat-menyurat
Kaidah Bahasa

Bahasa Baku digunakan untuk:


• a) komunikasi resmi
• b) wacana teknis
• c) pembicaraan di depan khalayak ramai
• d) pembicaraan dengan orang yang dihormati
Frase
Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua
kata atau lebih yang tidak melampaui batas
fungsi. Misalnya: akan datang, kemarin pagi,
yang sedang menulis.
Sifat Frase:
• a. Frase merupakan satuan gramatik yang terdiri
dari dua kata atau lebih.
• b. Frase merupakan satuan yang tidak melebihi
batas fungsi unsur klausa, maksudnya frase itu
selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa
yaitu: S, P, O, atau K.
Macam-macam Frase:
1. Frase Endosentrik

Frase endosentrik : frase yang mempunyai distribusi yang


sama dengan unsurnya
• Misalnya: Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai.
• Dalam frase Susi, anak Pak Saleh secara sematik unsur
yang satu, dalam hal ini unsur anak Pak Saleh, sama
dengan unsur lainnya, yaitu Susi. Karena, unsur anak Pak
Saleh dapat menggantikan unsur Susi. Perhatikan jajaran
berikut:
• Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai
• Susi, …., sangat pandai.
• …., anak Pak Saleh sangat pandai.
• Unsur Susi merupakan unsur pusat, sedangkan unsur
anak Pak Saleh merupakan aposisi (Ap).
2. Frase eksosentrik
Frase eksosentrik ialah frase yang tidak mempunyai
distribusi yang sama dengan unsurnya.
Misalnya:
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong di dalam
kelas.
Frase di dalam kelas tidak mempunyai distribusi
yang sama dengan unsurnya. Ketidaksamaan itu
dapat dilihat dari jajaran berikut:
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong di ….
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong …. kelas
3. Frase Ambigu
• D.      Frase Ambigu
• Frase ambigu artinya kegandaan makna yang
menimbulkan keraguan atau mengaburkan maksud
kalimat.
• Misalnya: Perusahaan pakaian milik perancang busana
wanita terkenal, tempat mamaku bekerja, berbaik hati
mau melunaskan semua tunggakan sekolahku.
• Frase perancang busana wanita dapat menimbulkan
pengertian ganda:
• 1.       Perancang busana yang berjenis kelamin wanita.
• 2.       Perancang yang menciptakan model busana untuk
wanita.
Klausa
• Klausa adalah satuan gramatikal berupa kelompok
kata yang sekurangkurangnya terdiri dari subjek
dan predikat, dan mempunyai potensi untuk
menjadi kalimat. Di sini tampak jelas bahwa klausa
merupakan cikal bakal kalimat.
• Konstituen paling penting pada sebuah klausa ialah
predikat. Oleh karena itu klausa disebut juga
konstruksi yang predikatif. Di samping konstituen
predikat, ada konstituen lain yang juga dikatakan
sebagai konstituen inti yaitu subjek, objek, dan
pelengkap. Konstituen keterangan dikatakan
sebagai konstituen bukan inti (pinggiran).
Kalimat
• Kridalaksana (1984) menjelaskan bahwa kalimat
adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri
sendiri, mempunyai pola intonasi final dan
secara aktual maupun potensial terdiri dari
klausa. Sebuah kalimat dapat terdiri atas lebih
dari satu klausa.
Jenis – jenis Kalimat

• Kalimat sederhana adalah kalimat yang terbentuk


dari klausa yang sederhana.
Contoh : Ibuku tertawa. ( pola S-P)
Nenekku berjualan pisang (pola S-P-Pel)
• Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya
terdiri atas satu klausa. Oleh karena itu, kalimat
tunggal hanya memiliki satu pola kalimat dengan
satu predikat. Kalimat tunggal dapat berwujud
kalimat sederhana atau kalimat inti.
Contoh : Ayah membaca koran (S P O)
Adik menangis. (S P)
Lanjutan
• Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki
dua klausa atau lebih. Oleh karena itu, kalimat
majemuk memiliki dua atau lebih pola kalimat.
Kalimat majemuk setara yaitu kalimat hubungan
antar klausanya sederajat atau setara.
Contoh :
Ayah membaca koran dan ibu memasak di dapur.
Rina hendak berlibur ke Jakarta atau ke Bandung?
Bukan Ari yang melakukan itu, tapi Dodi.
Lanjutan
Kalimat majemuk rapatan yaitu kalimat majemuk setara yang bagianbagiannya
dirapatkan dengan cara menghilangkan salah satu unsur klausa yang sama.
Contoh :
Asep pandai bermain basket.
Anto pandai bermain basket.
Asep dan Anto pandai bermain basket

Kalimat majemuk bertingkat merupakan perluasan dari kalimat tunggal


yang membentuk satu atau lebih klausa. Perluasan itu membentuk pola klausa yang
baru.
Contoh :
1. Kakak sedang membaca buku.
Kakak sedang membaca buku ketika ayah pulang dari kantor
[perluasan keterangan waktu).
• 2. Anita mempelajari seni tradisional.
Anak yang berpita merah itu mempelajari seni tradisional.
Lanjutan
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya
menyatakan berita atau pernyataan untuk diketahui
oleh orang lain. Kalimat berita diakhiri tanda titik.
Contoh:
Seluruh warga kini sadar untuk membayar pajak.
Pendidikan dasar sudah berjalan lancar.
Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya
mengharapkan reaksi atau jawaban dari pendengar
atau pembaca.
Contoh :
Siapa yang melakukan semua ini?
Di mana mereka berbulan madu?
Lanjutan
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya
melakukan pekerjaan.
Ciri-ciri kalimat aktif :
a) Suyek melakukan pekerjaan
b) Predikatnya berawalan me- atau ber
c) Kalau ada objeknya, objek dikenai pekerjaan
Contoh : Rina membaca buku di ruang tamu
S P O Kt
Lanjutan
Kalimat pasif adalah kalimat yang subyeknya
dikenai pekerjaan.
Ciri-ciri kalimat pasif adalah:
a) Subjek dikenai pekerjaan
b) Predikat berawalan di/ter
c) Obyek menjadi pelaku
Contoh: Buku dibaca Rina di ruang tamu
S P O KT
Lanjutan
Kalimat langsung adalah kalimat yang langsung
diucapkan oleh si pembicara atau menirukan
ucapan si pembicara. Bagian kutipan (bunyi
bicara) diapit oleh tanda petik, antara kalimat
kutipan dan pengiring (si pembicara) dipisahkan
dengan tanda koma.
Contoh :
1. “Kita harus membersihkan halaman”, kata
Ibu.
2. Kata ayah,”Bagaimana hasil ujianmu ,
Ahmad?”
Menyimak

Menyimak adalah suatu proses kegiatan


mendengarkan lambang-lambang lisan dengan
penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, dan
serta interpretasi untuk memperoleh infomasi,
menangkap isi, serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan pembicara
melalui ujaran atau bahasa lisan
Tujuan menyimak
• a. memperoleh informasi,
• b. meningkatkan keefektifan berkomunikasi,
• c. mengumpulkan data untuk membuat
keputusan,
• d. memberikan respon yang tepat.
Jenis-jenis menyimak
 Menyimak Ekstensif
1. menyimak sekunder : menyimak secara
kebetulan.
2. Menyimak pasif: menyimak secara kebetulan
namun perhatian beralih pada perhatian yang
lebih menarik.
3. menyimak estetis : menyimak apresiatif
Menyimak Intensif
1. Menyimak Kritis : menyimak sungguh-
sungguh untuk memberi penilaian
2. Menyimak kreatif : menyimak untuk
mengembangkan daya imajinasi
3. Menyimak konsentratif : menyimak dengan
konsentrasi yang tinggi untuk mampu
menelaah informasi
Proses menyimak
• tahapanmendengarkan,
• memahami,
• menginterpretasi,
• dan tahap mengevaluasi.
Karakteristik Pembelajaran Menyimak
• kerekteristik pembelajaran menyimak adalah pembelajaran
bahasa lisan yang bersifat menerima
informasi/pembelajaran berbahasa reseptif.
• Pembelajran berbahasa reseptif itu meliputi mendengarkan
berita, petunjuk, pengumuman, perintah, bunyi atau suara,
bunyi bahasa, lagu, pesan, penjelasan, laporan, ceramah,
khutbah, pidato, pembicaraan narasumber, dialog atau
percakapan, serta perintah yang didengar dengan
memberikan respon secara tepat serta mengapresiasi dan
berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil
sastra berupa dongeng, cerita anak-anak,cerita rakyat,
cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan
menonton drama anak.

Anda mungkin juga menyukai