Anda di halaman 1dari 12

Nama : Ni Komang Sri Kanyo

Stambuk : A11119023

Kelas :A

Prodi : Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Mata Kuliah : Leksikon Dan Kelas Kata

Tugas

1. Carilah definisi dari makna-makna dan lengkapi masing-masing dengan lima contoh kata
lalu masukan dalam kalimat !
Jawab :

a) Berdasarkan jenis semantic dapat dibedakan menjadi makna leksikal


dan makna gramatikal.
- Makna leksikal adalah makna yang bersifat tetap dan tidak terikat
dengan kata lainnya (berdiri sendiri). Makna leksikal sering disebut
makna yang sesuai dengan kamus. Adapun contoh dari makna leksikal
:
1) Rumah
( Rumah Dina berada di sebelah rumah Ani, mereka tinggal sangat
berdekatan. Dan mereka merupakan sahabat yang sangat rukun )
2) Makan
( Rudi sangat lapar dan dia pergi untuk membelika makanan,
kemudian langsung makan-makanan itu ).
3) Piring
( Wadah berbentuk bundar pipih dan sedikit cekung yang terbuat
dari porselen dan digunakan sebagai tempat meletakkan nasi dan
lauk pauk yang hendak dimakan, barang yang bulat pipih
menyerupai piring ).
4) Plastik
( Yang dapat diacu dengan bentuk, misalnya tanah liat.
Kumpulan zat organik yang stabil pada suhu biasa, tetapi pada
beberapa tahap pembuatannya plastis sehingga dapat diubah
bentuk dengan menggunakan kalor dan tekanan ).
5) Senja
( Waktu (hari) setengah gelap sesudah matahari terbenam ).

- Makna gramatikal adalah makna yang berubah-ubah sesuai dengan


konteks pemakainya. Hal ini terjadi akibat proses-proses gramatikal
yang terjadi pada kata tersebut, seperti pengimbuhan, pengulangan ,
dan pemajemukan. Adapun contoh makna gramatikal :
1) Minuman, minum-minum, peminum (makna gramatikal).
Contoh :
- Polisi menyita beberapa peti minuman keras dari dalam toko
itu.
- Pagi, siang, malam, kerjanya hanya duduk dan minum-minum
saja.
- Seluruh orang di kampung ini tahu, kalau ia seorang peminum.

2) Rumah dinas, rumah duka, merumahkan, perumahan (makna


gramatikal).
Contoh :
- Sejak terpilih menjadi bupati di kota lain, kini ia tinggal di
rumah dinas.
- Setiap hari rumah duka itu tidak pernah sepi pengunjung.
- Beberapa bulan terakhir ini perusahaan telah merumahkan
puluhan karyawannya.
- Pemerintah tengah gencar membangun perumahan untuk
kalangan menengah ke bawah.
3) Ibu guru, keibuan, ibu-ibu (makna gramatikal).
Contoh :
- Wanita yang berpapasan denganku di gerbang sekolah tadi pagi
ternyata ibu guru baru kami.
- Walaupun sudah melahirkan dua anak, sikap keibuannya
sedikitpun tak tampak.
- Hari ini di puskesmas terlihat ramai dengan kehadiran ibu-ibu
PKK.
4) Makan-makan, makanan, makan siang (makna gramatikal).
Contoh :
- Gaji pertamanya habis untuk makan-makan bersama teman-
teman sekantornya.
- Jangan membuang-buang makanan, banyak saudara kita yang
kelaparan di luar sana.
- Setiap jam istirahat, warteg menjadi pilihan tempat makan
siangnya.
5) Mobil-mobilan, mobil ambulance, permobilan (makna gramtikal).
Contoh :
- Adik menabung uang jajannya untuk membelimobil-mobilan
kesukaannya.
- Korban kecelakaan lalu lintas sore tadi sudah di bawa mobil
ambulance ke rumah sakit terdekat.
- Kakakku bercita-cita ingin membuka permobilan sendiri saat
lulus kuliah nanti.

b) Berdasarkan ada/tidak adanya referen pada sebuah kata/leksem


dapat dibedakan menjadi makna referensial dan makna non
referensial.
- Makna referensi adalah makna yang berkaitan langsung dengan
referensi atau acuan yang digunakan. Makna referensi ini
mempunyai hubungan dengan arti yang telah disepakati secara
bersama, misalnya berdasarkan pengertiannya menurut kamus.
Adapun contohnya :

1. Orang itu menampar orang

2. Meja itu bersampingan dengan kursi

3. Lampu senter lebih terang dari lentera

4. Nia pergi ke sekolah dengan rani

5. Piring itu ditempat garpu

- Makna nonreferensial adalah sebuah kata yang tidak mempunyai


referen (acuan). Seperti kata preposisi dan konjungsi, juga kata tugas
lainnya. Dalam hal ini kata preposisi dan konjungsi serta kata tugas
lainnya hanya memiliki fungsi atau tugas tapi tidak memiliki makna.
Adapun contohnya :

1. Bupati Tegalsari telah memutuskan akan membangun hunian


sementara untuk tempat tinggal para pendatang yang telah
mempunyai pekerjaan.

2. Di zaman modern ini, hampir semua pekerjaan dapat


dipersingkat menggunakan robot berbasis komputer.

3. Tubuh anak itu tidak tahan terhadap serangan virus dan bakteri
karena tidak mempunyai antibodi.

4. Di sini, di Pulau Jawa, tempat ribuan orang mengadu nasib


untuk memperbaiki kehidupannya.

5. Aku berfoto tepat di depan Monas, di sini aku merasa sangat


kecil.

c) Berdasarkan ada dan tidak adanya nilai rasa dalam sebuah


kata/leksem dapat dibedakan makna denotative dan makna konotatif.
- Makna denotatif adalah sebuah bentuk dari makna yang berada
didalam sebuah alam yang wajar apabila diperlihatkan secara
eksplisit. Sehingga maknanya yang ada adalah yang dimana
sesuai dengan apa yan ada. Denotatif sendiri memiliki sebuah
makna yang diman akan dikandung dalam sebuah kata yang
memiiki makna objektif. Adapun contohnya :

1. ( Menutup mata ) Ayah menutup matanya sebentar karena


terlalu lelah menatap laptop.

2. ( Kambing hitam ) kambing hitamku beranak tiga.

3. ( Mawar merah berduri ) Ibu menanam mawar merah di


halaman belakang.

4. Andi memiliki tangan yang panjang lebih panjang dari


tangan manusia rata-rata.
5. Kumbang Banteng memiliki kepala yang keras jika
dibandingkan dengan kumbang lainnya.

- Makna konotatif adalah sebuah bentuk dari makna asosiatif


yang dimana makna tersebut yang akan timbul berasal dari
sbeuah sikap yang dimana sikap sosial, sikap pribadi dna juga
sbeuah bentuk dari kriteria tambahan yang akan dilakukan
pengenangan ke dalam sebuah bentuk dari makna konseptual.
Adapun contohnya :

1. Pria itu dituduh menjadi kambing hitam dalam kasus ini.


(Kambing hitam: orang tersebut dianggap bersalah)
2. Sikapnya terhadap saya membuat saya memakan hatinya.
(Makan hati: kesal, kecewa)
3. Lengan panjang itu ditangkap dan dibawa langsung ke
kantor polisi. (tangan panjang: pencuri)
4. Pria itu adalah tangan kanan direktur. (tangan kanan: orang
kepercayaan)
5. Para pekerja merasa bahwa perusahaan tempat mereka
bekerja hanya menjadikan mereka sapi perah. (Sapi perah:
orang digunakan oleh orang lain dengan untung)
d) Berdasarkan ketepatan maknanya, dapat dibagi menjadi makna kata
dan makna istilah.
- Pengertian makna kata adalah maksud yang terkandung serta
tersimpul dari suatu kata. adi setiap kata itu selalu terhubung
dan saling berkaitan dengan suatu hal, bisa berkaitan dengan
benda, ataupun berkaitan dengan suatu aktifitas, peristiwa,
maupun keadaan. Adapun contohnya :

1. ( Tenggelam ) Memiliki arti keadaan sedang menuju


kebawah kedalaman laut
2. ( Buah ) Bagian tanaman yang berasal dari bunga

3. ( Banting tulang) :kerja keras

4. ( Campur tangan ) turut mengurusi

5. ( Buah tangan ) :oleh-oleh

- Makna istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan


cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau
sifat yang khas dalam bidang tertentu, ada yang bersifat umum
dan khusus. Adapun contohnya :

1. Agar anak dapat tumbuh dengan baik harus diberi makanan


yang mengandung empat sehat lima sempurna.
2. Kita berharap para dokter Indonesia dapat melakukan
transplantasi jantung terhadap penderita yang
memerlukannya.
3. Dengan menggunakan grafik data-data lebih mudah
dicerna.
4. Untuk menghadapi masa paceklik, rakyat desa diminta
menyetor sebagian hasil panen ke lumbung desa.
5. Petani yang hanya menggantungkan hidupnya padasawah
tadah hujan memang nasibnya tidak menentu.

e) Berdasarkan kriteria lain dan sudut pandang lain, dapat dibedakan


menjadi makna asosiatif, kolokatif, reflektif, idiomatic, dan
sebagainya.
- Makna asosiatif adalah makna kata yang muncul karena ada
hubungan kata tersebut dengan hal yang lain diluar bahasa.
Adapun contohnya :

1. Menggurita artinya mempunyai banyak cabang.


2. Aroma embun artinya perkataan yang menenangkan.
3. Beralaskan bumi dan beratapkan langit artinya tidak
mempunyai rumah atau tempat tinggal.
4. Gulung tikar artinya bangkrut.
5. Kepala batu artinya keras kepala.

- Makna kolokatif adalah Makna kolokatif adalah makna yang


berhubungan dengan penggunaan beberapa kata di dalam
lingkungan yang sama. Misalnya kata ikan, gurami, sayur,
tomat tentunya kata-kata tersebut akan muncul di lingkungan
dapur. Adapun contohnya :

1. Kambing hitam Pak Arif sudah terjual di pasar hewan.


“Kambing hitam” bermakna sebenarnya, yaitu kambing
berwarna hitam.
2. Nisa mengeluh tangan kanannya sakit. “Tangan kanan”
bermakna sebenarnya, yaitu tangan sebelah kanan.
3. Bapak mendapat meja hijau gratis saat membeli beberapa
barang elektronik. Meja hijau” bermakna sebenarnya, yaitu
meja berwarna hijau.
4. Seorang anak dibawa ke rumah sakit setelah tenggelam
beberapa saat di kolam renang. "Tenggelam” bermakna
sebenarnya, yaitu terbenam ke dalam air.
5. Panci ibu memanas setelah tiga menit diletakkan di atas
kompor. Memanas” bermakna sebenarnya, yaitu menjadi
panas.

- Makna reflektif adalah suatu aktivitas mental untuk membantu


menformulasikan dan memecahkan suatu masalah, membuat
suatu keputusan, atau memenuhi keingintahuan. Adapun
contohnya :
1. Linda sedang merias dirinya sendiri di kamar.
2. Pak Burhan rajin mencukur kumisnya tiap seminggu sekali.
3. Amelia melarikan diri dari rumah yang ditinggali.
4. Dia masih memikirkan nasibnya yang tidak kunjung
membaik.
5. Meskipun badannya terlihat lemah, namun Amir masih
memaksakan diri untuk menyelesaikan pekerjaannya.

- Makna idiomatic adalah makna yang ada dalam idiom, makna


yang menyimpang dari makna konseptual dan gramatikal unsur
pembentuknya. Adapun contoh nya :

1. Karena skandal yang dilakukannya, dia pun akhirnya harus


rela menjadi buah bibir di masyarakat. (buah bibir: bahan
perbincangan)
2. Sebagai pekerja, janganlah bekerja setengah-setengah.
(bekerja setengah-setengah: bekerja dengan tidak maksimal
atau tanggung)
3. Tak disangka, bahwa orang yang menggelapkan uang milik
Pak Joko adalah tangan kanannya sendiri. (tangan kanan:
orang kepercayaan)
4. Masalah itu terjadi akibat adu mulut yang dilakukan oleh
kedua pihak. (adu mulut: cekcok; debat; adu argumen; adu
pendapat)
5. Pembangunan laboratorium bahasa yang baru memakan
waktu yang cukup lumayan. (memakan waktu: memerlukan
jangka waktu tertentu)

2. Jelaskan lima faktor diatas dan lengkapi dengan tiga contoh ?

Jawab :

a. Faktor waktu, adalah menyatakan waktu terjadinya suatu


kegiatan/peristiwa. Adapun contohnya :

- Pada jam 10 di jalan PNS seorang anak kecil bernama iman Di


rampok dan di bunuh secara sadis )
- Tepatnya pada jam 09.00 tugas dikumpulkan meja ruang kepala
sekolah
- Ani masuk ke sekolah pada pukul 07.30, semua siswa sudah
mengikuti apel pagi.

b. Faktor tempat/daerah, adalah suatu keterangan dimana tempat terjadinya


atau berlangsunya peristiwa. Adapun contohnya :

- Nina sedang menyapu di halaman sekolahnya


- Rani mencuci motornya di tempat pencucian motor favoritnya
- Tiba-tiba rudi terjatuh di lapangan sekolahnya, dikarenakan ia
mengikuti latihan bola volley.

c. Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-orang disekitar


kita. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu kelompok acuan,
keluarga, serat peran dan status sosial konsumen. Adapun contohnya :

- Dengan kegigihan dan rajin, rani sering melakukan sharing dengan


sesamanya dengan cara melakukan diskusi bersama teman
sekelasnya.
- Rudi merupakan anak yang baik, selain itu rudi juga sering
mendapatkan juara di kelasnya. Rudi juga termasuk siswa yang
pintar dan lancar berkomunikasi.
- Kami sekeluarga berkunjung ke rumah nenek yang ada di Desa
Banyu Wangi, Bogor

d. Faktor bidang kegiatan adalah misalnya Bidang Usaha Formal Persiapan


untuk memasuki bidang usaha formal harus benar-benar
mempertimbangkan segala hal yang berhubungan dengan perusahaan
tersebut. Adapun contohnya :

- Pedagang kaki lima,


- Petani,
- Jasa tukang cuci

e. Faktor nuansa makna adalah variasi atau perbedaan yg sangat halus atau
kecil sekali (tentang warna, suara, kualitas, dsb); serta kepekaan terhadap,
kewaspadaan atas, atau kemampuan menyatakan adanya pergeseran yang
kecil sekali (tentang makna, perasaan, atau nilai). Adapun contohnya :

- Ruangan ini memiliki nuasa yang berbeda


- Rumah ku bernuansa sejuk
- Kamar yang aku tata dengan rapi dan bersih memiliki nuansa yang
begitu nyaman buat diri saya sendiri.

3. Jelaskan 5 oposisi diatas dan lengkapi dengan 3 contoh !

Jawab :

a. Oposisi mutlak adalah terjadinya pertentangan makna secara mutlak atau


adanya batasan yang mutlak antara bentuk atau satuan yang satu dengan
bentuk atau satuan yang lainnya. Adapun contohnya :

- Kata hidup dan mati, dimana antara hidup dan mati terdapat
batas yang mutlak, sebab sesuatu yang hidup tentu
tidak(belum) mati; sedangkan sesuatu yang mati tentu sudah
tidak bernyawa lagi.
- Kata gerak dan diam
- Kata duduk dan berdiri

b. Oposisi kutub yaitu pertentangan yang tidak bersifat mutlak, melainkan


bersifat gradasi. Yang artinya terdapat terdapat tingkatat-tingkat makna
pada kata-kata tersebut. Adapun contohnya :

- Luas >< sempit,


- besar >< kecil,
- bagus >< jelek,

c. Opisisi hubungan adalah Oposisi terjadi karena adanya pertentangan


makna yang saling melengkapi. Maksudnya jika tidak ada bentuk atau
satuan yang satu maka bentuk atau satuan yang lainnya pun tidak ada.
Adapun contohnya :
- ayah-ibu,
- guru-murid,
- atas-bawah,

d. oposisi hiararkial adalah oposisi yang menyatakan deret jenjang atau


hierarkial. Misalnya panjang dari kilometer ampai milimeter, dan jenjang
kepangkatan (Chaer, 1995: 92). Adapun contohnya :

- antaranya meter- kilometer,


- kuintal-ton,
- prajurit-opsir.

e. Oposisi majemuk adalah uatu kata yang beroposisi dengan lebih dari satu
kata, seperti berdiri dengan kata duduk, berbaring, tiarap, berjongkok.
Oposisi majemuk ini dikenal juga dengan istilah antonim majemuk.
Adapun contohnya :

- berdiri >< berbaring, jongkok, tiarap, sujud


- menangis >< tertawa, tersenyum, nyengir
- diam >< bergerak, berbicara, bekerja

4. jelaskan 4 tataran homonym diatas dengan lengkapi dengan 3 contoh !

jawab :

- Tataran morfem adalah bentuk terkecil yang dapat membedakan makna dan
atau mempunyai makna. contoh wujud morfem tersebut merupakan bentuk
terkecil dalam arti tidak dapat lagi dibagi menjadi kesatuan bentuk yang lebih
kecil. Adapun contohnya :

1. Morfem Bebas dan Morfem Terikat Pulang, makan, rumah ( ter-), (ber-),
(henti), (juang)
2. Morfem utuh dan Morfem terbagi (meja), (kursi), (kecil) (per- / -an)
3. Morfem segmental dan Morfem super segmental Lihat, lah, sikat, ber
tekanan, nada. Durasi

- Tataran kata adalah hasil menatar atau tingkatan sebuah unsur bahasa yang
susunannya terdiri dari kumpulan huruf atau unit yang memiliki sebuah arti
sehingga dapat berfungsi untuk membentuk kalimat, frasa, dan klausa.
Adapun contohnya :

1. bapak lan simbok ngajak aku nonton tataran wayang neng balai desa
bengi iki.
2. Contoh kata bermakna umum yang lain adalah bunga. Kata bunga
memiliki acuan yang lebih luas dibandingkan dengan kata mawar.
3. Ibu santi mengajak saya untuk pergi menontoh tataran tari di kampong
sebelah

- Tataran Frasa atau frase adalah sebuah makna linguistik. Lebih tepatnya,
frasa merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil
dari klausa dan kalimat. Frasa adalah kumpulan kata nonpredikatif. Artinya
frasa tidak memiliki predikat dalam strukturnya. Itu yang membedakan frasa
dari klausa dan kalimat. Adapun contohnya :

1. Anna tengah belajar mengendarai kuda hitam itu.


2. Meja hijau itu merupakan salah satu meja yang ada di restoran tersebut.
3. Kambing hitam itu merupakan kambing milik Pak Hadi yang hendak
dikurbankan pada Idul Adha tahun ini.

- Tataran kalimat adalah hasil menatar atau tingkatan susunan satu atau
beberapa kata yang yang mengandung arti yang jelas dan lengkap. Adapun
contohnya :

1. Ayah sedang membaca koran


2. Ibu sedang memasak
3. Adik sedang bermain

Anda mungkin juga menyukai