Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 4

1. Aldira Ahmad Wibawa (191511036)


2. Fadhlan Naufal Gunawan (191511042)
Daftar Isi

1. Pengertian Peristilahan dan Diksi


2. Tujuan diksi
3. Fungsi diksi
4. Ciri-ciri diksi
5. Jenis-jenis diksi
6. Makna kata
7. Kata serapan
Pengertian Peristilahan

Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan


cermat mengungkapkan suatu konsep, proses, keadaan,
atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Nama lain dari istilah adalah terminologi dalam KBBI
dikatakan bahwa Terminologi merupakan ilmu batasan
atau definisi istilah.
Pengertian Diksi

Menurut KBBI Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan


selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (Sesuai harapan).

Penggunaan diksi yang tepat akan memudahkan sesorang


dalam menerima dan memahami dengan jelas maksud dari
informasi atau cerita . penggunaan diksi sangat berguna
dalam karya tulis seperti laporan, puisi, novel, dsb.
Tujuan Diksi
Memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas.
penyampaian akan lebih jelas jika kita dapat memilih kata yang
tepat dan sesuai. Ketepatan pemilihan kata bertujuan agar
tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda antara penulis
atau pembaca, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar
tidak merusak suasana yang dibangun dalam sebuah karya.
Fungsi Diksi

1. Menciptakan suasana yang tepat


2. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar
3. Mencegah perbedaan penafsiran
4. Mencegah salah pemahaman
5. Membuat pembaca maupun pendengar karya sastra
menjadi lebih paham mengenai apa yang ingin
disampaikan oleh pengarang
6. Membentuk ekspresi atau gagasan yang tepat
sehingga pembaca ataupun pendengarnya dapat ikut
merasakan apa yang tersampaikan
Ciri-Ciri Diksi

1. Menggunakan pilihan kata yang tepat dan seusai


dengan konteks kalimat yang digunakan untuk
mengungkapkan gagasan.
2. Menggunakan kata yang dimiliki dan dikenali oleh
masyarakat.
Jenis-Jenis Diksi
Diksi Berdasarkan Maknanya

1. Makna Konotatif
Sebuah kata yang mengandung makna kias atau bukan kata
sebenarnya.
Contoh : Pejabat tersebut mencari kambing hitam untuk
mempertahankan jabatannya.

2. Makna Denotatif
Sebuah kata yang memiliki arti yang sebenarnya dan apa
adanya seperti yang sehari-hari kita gunakan.
Contoh : Kambing hitam Pak Arif sudah terjual di pasar hewan.
Diksi Berdasarkan Leksikal

1. Sinonim
Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang sama dengan kata lain.
Contoh : Dusta = Bohong

2. Antonim
Antonim adalah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain.
Contoh : Baik x Buruk, Sedih x Senang, Kalah x Menang

3. Homonim
Homonim adalah kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama namun artinya berbeda
satu sama lain.
Contoh : Penggunaan kata bisa pada kalimat berikut
Ilham bisa memainkan piano dengan tangannya (bisa = mampu)
Bisa ular cobra itu bisa menyebabkan kematian (bisa = racun)
Diksi Berdasarkan Leksikal

4. Homofon
Homofon adalah kata yang memiliki ejaan dan makna yang berbeda, namun lafalnya
sama. Contoh : Fikri menabung uangnya di Bank secara rutin x Bang Fikri bekerja di
perusahaan pembiayaan.

5. Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki persamaan tulisan tetapi berlainan pengucapan arti.
Contoh : Buah apel yang dibeli dari pasar rasanya sangat manis x Pak Ahmad terpilih
menjadi pemimpin apel pada pagi hari ini.

6. Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti.
Contoh : Akar pohon di halaman rumahku hampir merusak bangunan x Kita harus
mencari tahu akar permasalahannya sebelum membuat keputusan.
Makna Kata

Makna kata dalam Bahasa Indonesia adalah hubungan antara ujaran dengan arti dari sebuah
kata. Makna kata juga dapat diartikan sebagai maksud yang terkandung dari sebuah kata.

Pada dasarnya, suatu kata saling berkaitan dengan bendanya. Apabila suatu kata tidak dapat
dihubungkan dengan benda, peristiwa, atau keadaan tertentu, maka kata tersebut tidak
memiliki makna.
Jenis Jenis Makna Kata

1. Leksikal
Istilah kata leksikal sebenarnya berasal dari leksikon yang berarti kamus. Sehingga,
makna leksikal merupakan makna atau arti kata tersebut seperti yang tertulis dalam
kamus.
Contoh : Makan : (dalam KBBI) – memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta
mengunyahnya dan menelannya.

2. Gramatikal
Yang dimaksud makna gramatikal yaitu pemaknaan kata yang muncul karena adanya
proses-proses gramatik, seperti afiksasi.
Contoh : Jalan.
Makna dasar kata ini adalah tempat untuk lalu lintas orang, kendaraan, dan sebagainya.
Afiksasi: Berjalan
Reduplikasi: Jalan-jalan
Pemajemukan Kata: Jalan Keluar
3. Konstektual
Makna kata kontekstual merupakan makna dari sebuah kata yang muncul berdasarkan
suatu konteks penggunaannya dalam suatu frasa atau kalimat.
Contoh : Mata
Sorot matanya begitu tajam menatapku.
Ibu memasukkan benang ke dalam mata jarum.
Mata pencaharianku adalah berdagang di pasar.

4. Denotasi
Makna denotasi adalah makna kata dalam arti yang sebenar-benarnya bukan kiasan.
Makna denotatif relatif tak jauh beda dengan makna leksikal dari suatu kata. Oleh karena
itu, kata dengan makna denotatif biasa dijumpai dalam penulisan yang bersifat ilmiah.
Contoh : Andi tidak lolos seleksi paduan suara karena dia mempunyai suara yang
cempreng.

5. Konotasi
Makna konotasi adalah makna kata yang berupa kiasan atau bukan merupakan makna
yang sebenarnya. Makna ini biasa digunakan untuk menunjukkan nilai rasa, sikap sosial,
atau pandangan tertentu. Oleh sebab itu, kata dengan makna konotatif sering dijumpai
pada kalimat-kalimat dalam karya sastra.
Contoh : Para caleg berebut suara rakyat untuk bisa memenangkan pemilu.
Kata Serapan

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing


yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan
diterima pemakaiannya secara umum.
Unsur Serapan Berdasarkan Prosesnya

1. Adopsi
Adopsi merupakan unsur serapan yang dipungut secara utuh tanpa
perubahan atau penyesuaian dengan penerima.

2. Adaptasi
Adaptasi merupakan unsur serapan yang disesuaikan dengan ejaan dan lafal
Indonesia.
Asal kata serapan

1. Bahasa Jawa

Contoh :
- Gede = besar = lebih dari ukuran sedang
- Mantu = menantu = mengawinkan anak
- Lengser = turun jabatan = sudah tidak menjabat lagi

2. Bahasa Sansakerta

Contoh :
- Carita = cerita = kisah
- Panca = lima = lima
- Vacana = wacana = wacana
Asal kata serapan

3. Bahasa Inggris

Contoh :
- Coffee = kopi = buah kopi
- Calm = kalem = tidak tergesa-gesa
- Design = desain = kerangka bentuk

4. Bahasa Belanda

Contoh :
- Koelkast = kulkas = lemari es
- Kaartjes = karcis = surat kecil
- Asbak = asbak = tempat abu rokok
Asal kata serapan

5. Bahasa Portugis

Contoh :
- Acta = akta = surat tanda bukti berisi pernyataan
- Jornal = jurnal = catatan harian
- Trigo = terigu = tepung

6. Bahasa Arab

Contoh :
- Abad = abad = 100 tahun
- Alam = alam = dunia
- Rezeqi = rejeki = rezeki
Asal kata serapan

7. Bahasa Hokkiken (Tiongkok)


Contoh :
- Angpao = angpau = amplop kecil tempat uang
- Bishou = pisau = bilah besi tipis dan tajam
- Lun-pia = lumpia = panganan dari adonan tepung
Kaidah-kaidah penulisan kata serapan

1. Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam


Bahasa Indonesia.
2. Unsur asing yang penulisannya dan pengucapannya
disesuaikan dengan kaidah Bahasa Indonesia.
Kata serapan terbaru

1. Daring = Online = terhubung melalui jejaring komputer


2. Luring = Offline = terputus dari jejaring komputer
3. Gawai = Gadget = Peranti elektronik dengan fungsi
praktis
4. Warganet = Netizen = orang yang aktif menggunakan
internet
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai