Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 5

BAHASA INDONESIA

Nama : KIKI AMELIA

Nim : 05.03.21.2440

Kelas :1E

POLBANGTAN GOWA

2021/2022
1. Tuliskan pengertian dan contoh masing – masing 2 (dua) hal berikut
Jawab :
a) . Peyorasi
Peyorasi adalah perubahan makna pada suatu kata, dimana
makna yang telah mengalami perubahan tersebut menjadi lebih buruk,
kasar atau kedudukannya lebih rendah dari makna kata yang
sebelumnya. Perubahan makna jenis peyorasi merupakan kebalikan
dari ameliorasi.
Contoh :
 talak – cerai
Setelah berjuang keras untuk mempertahankan
pernikahannya selama hampir 10 tahun, akhirnya Susi ditalak
oleh suaminya. Setelah berjuang keras untuk mempertahankan
pernikahannya selama hampir 10 tahun, akhirnya Susi
diceraikan oleh
suaminya.
 nyenyak – mendengkur
Kebanyakan orang akan tidur nyenyak ketika berkerja
terlalu lelah. Kebanyakan orang akan tidur mendengkur ketika
berkerja terlalu lelah.

b) . Ameliorasi
Ameliorasi adalah perubahan makna suatu kata yang membuat
kata tersebut menjadi lebih sopan, lebih halus dari kata yang
digunakan sebelumnya.
Contoh :
 buta – tuna netra (Kata tuna netra menjadi lebih sopan
diucapkan dibandingkan kata buta)
Nenek menjadi seorang yang buta sejak ia menginjak usia 60
tahun. Nenek menjadi seorang tuna netra sejak ia menginjak
usia 60 tahun.
 bui, penjara – lembaga pemasyarakatan
Beberapa bulan yang lalu sempat dilaporkan bahwa terdapat
beberapa narapidana Penjara Nusa Kambangan yang kabur.
Beberapa bulan yang lalu sempat dilaporkan bahwa terdapat
beberapa narapidana Lembaga Pemasyarakatan Nusa
Kambangan yang kabur.
c) . Spesialisasi
Spesialisasi atau penyempitan makna adalah keadaan atau
gejala dimana sebuah kata yang mulanya memiliki makna yang luas
namun kini telah mengalami penyempitan makna.
Contoh kalimat :
 Untuk menguasai suatu ilmu atau keahlian, kita harus ber-guru
pada orang yang memang hebat di bidang tersebut.
 Ia diangkat menjadi seorang PNS setelah mengabdi sebagai
guru selama 5 tahun di salah satu sekolah negeri terkemuka.
d) . Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang membentuk
kesimpulan secara umum melalui suatu kejadian, hal, dan sebagainya.
Contoh kalimat :
 Adik perempuan saya diperingatkan oleh polisi karena dia tidak
memiliki SIM.
 Seorang nelayan memiliki pertimbangan sendiri sebelum
menyeberangi lautan untuk mencari ikan.
e) . Sinestesia
Sinestesia adalah perubahan makna pada suatu kata yang
mengalami pertukaran makna, dimana makna yang mengalami
pertukaran terjadi karena tanggapan dari dua hal yang dihubungkan
dengan panca indera.
Contoh :
 dingin
Pantas saja saat bangun tadi pagi terasa dingin sekali,
ternyata turun hujan deras. (dingin dalam kalimat ini makna
yang sesungguhnya yang dirasakan oleh kulit/tubuh).
Sikapnya padaku berubah jadi dingin sejak aku tidak
menghadiri acara ulang tahunnya minggu lalu. (dingin dalam
kalimat ini merupakan makna sinestesia karena bukan dirasakan
dengan kulit atau tubuh, tetapi dilihat oleh panca indera
penglihatan)
 manis
Aku suka bubur kacang hijau buatan kakak karena rasa
manisnya pas di lidahku.
Gadis kecil itu manis sekali jika rambutnya dikepang dua
saat memakai seragam sekolah. (manis, seharusnya dirasakan
oleh lidah, namun dalam kalimat ini manis dilihat oleh panca
indera penglihatan)
f) . Asosiasi
Arti asosiasi adalah pergeseran makna contoh kata dasar yang
terjadi karena kata tersebut dianggap mirip dengan benda lain. Arti
asosiasi adalah pergeseran makna dari contoh kata dasar yang terjadi
karena kata tersebut dianggap mirip dengan benda lain.
Contoh kalimat :
 Pertunjukan boneka berhasil mengguncang perut publik, baik
muda maupun tua:
Jadi makna sebenarnya dari frasa ini adalah bahwa
Pertunjukan Boneka telah membuat penonton tertawa, baik tua
maupun muda.
Tujuan mengguncang perut bukan perut penonton
terguncang oleh pertunjukan boneka, tetapi pertunjukan boneka
telah berhasil membuat penonton tertawa terbahak-bahak.
 Pak Anton bangkrut karena karyawannya korup:

Jadi arti sebenarnya dari kalimat itu adalah Pak Anton


bangkrut karena karyawannya korup.
Tujuan dari menutup tikar bukanlah kegiatan
menggulung tikar, tetapi merupakan alegori kegagalan.

2. Buatlah ringkasan materi tentang majas (gaya bahasa)!


Jawab :
Pengertian Majas
Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan
suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup. Mudahnya bisa kita
pahami bahwa majas itu bisa menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan
suatu kalimat. Majas melakukan penyimpangan dari makna dari suatu kata
yang biasa digunakan.

Jenis-jenis Majas
Jenis majas yang ada dalam Bahasa Indonesia sangat banyak sekali.
Tapi, di artikel ini kita akan bahas beberapa saja ya yang sering muncul di
pelajaran. Secara umum, kita akan membahas macam-macam majas.
1) Majas perbandingan
Majas perbandingan ini cukup banyak muncul di pelajaran
sekolah, lho. Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan
atau menyandingkan antara satu objek dengan objek lainnya. Ada pun
majas yang termasuk ke dalam majas perbandingan, antara lain alegori,
metafora, metonimia, litotes, hiperbola, pars pro toto, totem pro parte,
dan eufimisme.
2) Majas sindiran
Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan
sesuatu dengan maksud menyindir. Untuk jenis majas sindiran yang
paling sering muncul di buku sekolah, seperti ironi, sarkasme, dan
sinisme.
3) Majas penegasan
Majas penegasan adalah majas yang digunakan untuk
menyatakan suatu hal secara tegas. Nah, kalau untuk majas
penegasan, di artikel ini nanti akan diberikan contoh dari pleonasme,
repetisi, dan aliterasi.

Contoh Macam-Macam Majas


 Majas Alegori
Majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran.
Contoh: Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di
bawah.
 Majas Metafora
Majas ini merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan
terhadap dua hal yang berbeda. Contoh: Anak itu dikenal sebagai kutu buku
di kelasnya.
 Majas Metonimia
Majas ini menyatakan suatu hal dengan dengan memakai kata lain
yang punya keterkaitan (misalnya sebuah merek dagang). Contoh: Jamaah
haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda.
 Majas Litotes
Majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk
merendahkan diri. Contoh: Silakan datang ke gubukku yang kumuh.
 Majas Hiperbola
Majas yang merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk
akal. Contoh: Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.
 Majas Pars Pro Toto
Majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan
keseluruhan objek. Contoh: Dari tadi pagi, ia tak menampakkan batang
hidungnya.
 Majas Totem Pro Parte
Majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya
sebagian objek saja. Contoh: Indonesia mengalahkan Malaysia dalam
pertandingan sepakbola tadi malam.
 Majas Eufimisme
Majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan
yang dirasa kasar atau merugikan. Contoh: Saat ini sedang dibahas
penyesuaian tarif tol
 Majas Ironi
Majas sindiran ini digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan
mengatakan hal yang sebaliknya. Contoh: Suaranya sangat merdu sekali
seperti kaset kusut.
 Majas Sarkasme
Majas ini bisa dikatakan sebagai sindiran yang kasar. Contoh: Putih
benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya.
 Majas Sinisme
Majas sinisme ini lebih bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran.
Contoh: Kamu sudah pintar ‘kan? Kenapa masih bertanya kepada aku?

Anda mungkin juga menyukai