Anda di halaman 1dari 14

 BERANDA

 AGAMA
 INFORMASI
 PENGALAMAN
 CERITA
 DESAIN RUMAH
Langsung ke isi

Macam Macam Majas, Jenis,


Contoh, Pengertian Secara Lengkap
Oleh ilmiawan reza
Selamat jumpa teman teman yang banggakan dan yang saya senangi, nah
kali ini kami akan bahas tentang macam macam majas, contoh majas, jenis
jenis majas, gaya bahasa, dan contoh majas personifikasi.
Saya yakin, kalian pasti masih teringat bagaimana ketika di sekolah dulu saat
Pak Guru dan Bu Guru menjelaskan apa itu majas? Bahkan bisa mungkin
Anda sedang mencari pengertian majas serta macam-macam majas dan ada
tugas sekolah yang “memaksa" Anda mencari hal tersebut.

macam Majas adalah gaya bahasa yang akan digunakan dengan penulis
yang bisa menyampaikan sebuah pesan secara imajinatif dan kias.
Nah di dalam pembahasan ini terkait dengan majas, contoh majas, jenis jenis
majas, gaya bahasa, majas metafora, jenis majas, contoh majas personifikasi,
contoh majas mertafora.

Hal tersebut hanya bertujuan membuat pembaca mendapat efek tertentu dari
gaya bahasa ini. Ini merupakan cenderung ke arah emosional. terkadang,
majas bersifat tidak sebenarnya alias kias bisa jadi konotasi.

Isi Artikel

Macam Macam Majas

Dari pengertian majas di atas, kita bisa ambil dari salah satu pembahasan
bahwa penggunaan majas sangat berdampak secara positif bagi kita dalam
menguatkan kesan dari salah satu kalimat yang akan kita bahas di sini.
Nah, pada umum di dalam bahasa Indonesia majas tersebut bisa di bagi
menjadi 4 macam majas turunan, misalkan seperti majas pertentangan, majas
perbandingan, majas penegasan, dan majas sindiran.

Berikut ini akan kita bahas mengenai macam majas atau jenis majas dan
contohnya tersebut satu persatu.

Majas Perbandingan

Jenis majas ini adalah salah satu gaya bahasa yang digunakan untuk
menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek lain melalui
proses penyamaan, pelebihan, ataupun penggantian. Dalam majas
perbandingan, teman-teman akan menjumpai beberapa subjenisnya.

1. Personifikasi
Gaya bahasa ini biasanya akan menggantikan fungsi benda mati yang dapat
bersikap layaknya dengan manusia.
Contoh Majas: Daun kelapa tersebut seakan melambai kepadaku dan
mengajakku untuk segera bermain di pantai.

2. Metafora
Metafora adalah salah satu dari meletakkan sebuah objek yang bersifat sama
dengan pesan yang ingin diberikan dalam bentuk ungkapan.
Contoh: Pegawai tersebut adalah tangan kanan dari komisaris perusahaan
tersebut. Tangan kanan merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan
sangat yang dipercaya.

3. Asosiasi
Asosiasi adalah bisa membandingkan dengan dua objek yang berbeda, akan
tetapi ini bisa dianggap dengan pemberian kata sambung bagaikan,
bak, ataupun seperti.
Advertisement
Sponsored Content

Chiropractors Baffled: Simple Stretch Relieves Years of Back Pain (Watch)healthhacktips.com


Katanya 2018 ganti hape? Kebut Resolusi Sekarang!Tokopedia


Top Up E-Money Kapan Saja, Di Mana Saja! Mau Tahu Caranya?Tokopedia


Say Goodbye to Botox. Grandma's Rp495 ribu Trick Erases WrinklesHealth News Online


New Vision Discovery Is Leaving Optometrists Baffled (Watch Now)Healthnewstips.today


13 Perfect San Francisco SouvenirsWhere

Recommended by

Contoh: Kakak beradik itu bagaikan pinang dibelah dua. Misalkan, keduanya
mempunyai wajah yang hampir mirip kita lihat.

4. Hiperbola
Hiperbola adalah salah satu dari ungkapan suatu dengan kesan berlebihan,
bahkan hampir tidak masuk akal.

Contoh: Orang tuanya akan merasa keringat agar anak tersebut dapat terus
bersekolah. Memeras keringat artinya bekerja dengan keras.

Baca Juga Jangan Dikerjakan Hal Ini Agar Rahim Tidak Rusak
5. Eufemisme
Eufemisme adalah dari Gaya bahasa yang akan digantikan dengan kata-kata
yang menganggap kurang baik dengan padanan yang lebih halus.

Contoh: Di setiap universitas atau perusahaan sekarang akan diwajibkan


untuk menerima fabel. Difabel akan menggantikan frasa “orang cacat".

6. Metonimia
Metonimia adalah salah satu yang bisa menyandingkan merek atau istilah
sesuatu untuk merujuk pada pada benda umum.

Contoh: Supaya laparnya cepat hilang, lebih baik makan sate. Sate di sini
merujuk pada makan yang sehat.

7. Simile
Simile ini salah satu yang hampir sama dengan asosiasi yang akan digunakan
kata hubungan bak, bagaikan, ataupun seperti; hanya saja simile bukan
membandingkan dua objek yang berbeda, melainkan menyandingkan sebuah
kegiatan dengan ungkapan.
Contoh: Sifatnya bagaikan anak ayam kehilangan induknya.

8. Alegori
Alegpri adalah menyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan.

Contoh: Suami adalah salah satu nakhoda dalam mengarungi kehidupan


berumah tangga. Nakhoda yang dimaksud berarti pemimpin keluarga.

9. Sinekdok
Sinekdok adalah dari Gaya bahasa yang akan terbagi menjadi dua bagian,
mislakan seperti sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro parte.
Sinekdok pars pro toto adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian
unsur hanya untuk menampilkan keseluruhan sebuah benda.

Sementara itu, sinekdok totem pro parte adalah kebalikannya, yakni gaya
bahasa yang menampilkan keseluruhan untuk merujuk pada sebagian benda
atau situasi.

Contoh:
Pars pro Toto: Hingga bel berbunyi, batang hidung Reni belum juga kelihatan.

Totem pro Parte: Indonesia berhasil menjuarai All England hingga delapan
kali berturut-turut.

10. Simbolik
Simbolik Gaya bahasa yang bisa membandingkan dengan manusia melalui
sikap makhluk hidup lainnya dalam ungkapan.

Contoh: Perempuan itu memang jinak-jinak merpati.

Majas Pertentangan

Majas pertentangan ialah dari kelompok majas yang sudah mempunyai ciri
khas dengan gaya penuturan dan akan mengungkapkan sesuatu yang
bertentangan dengan makna yang sebenarnya.

Penuturan dengan majas pertentangan bisa dibilang dengan memperkuat


salah satu makna dari sesuatu yang diutarakan, suatu saat akan di lawan
bicara atau pendengar akan terkesan terhadap apa yang diucapkan. Majas ini
bisa dibedakan menjadi empat bagian.
Majas pertentangan dari gaya bahasa yang sudah menggunakan dengan
kata-kata kias yang bertentangan dengan maksud asli yang penulis curahkan
dalam kalimat tersebut. macam ini dapat dibagi menjadi beberapa subjenis,
yakni sebagai berikut.

1. Litotes
Litotes Berkebalikan dengan hiperbola yang lebih ke arah perbandingan,
litotes salah satu daru ungkapan untuk merendahkan diri, padahal dari
kenyataan yang sebenarnya dengan sebaliknya.

Contoh: Selamat datang ke aula kami ini. Aula mempunyai artian sebagai
rumah kita.
2. Paradoks
Paradoks adalah salah satu yang bisa membandingkan situasi asli atau fakta
dengan situasi yang berkebalikannya.

Contoh: Di tengah ramainya pesta tahun baru, aku terasa kesepian.

3. Antitesis
Antitesis adalah yang bisa memadukan dengan pasangan kata yang artinya
bertentangan.

Contoh: Drama tersebut disukai oleh anak kecil dan para pemuda.

4. Kontradiksi Interminis
Kontradiksi interminis salah satu dauri Gaya bahasa yang akan menyangkal
dengan ujaran yang sudah dijelaskan dengan sebelumnya. Terkadang ini bisa
diikuti dengan konjungsi, seperti kecuali atau hanya saja.
Contoh: Semua masyarakat semakin sejahtera, kecuali mereka yang berada
di perbatasan.

Majas Sindiran
Salah satu dari Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian dari majas
merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
hanya untuk memperoleh efek-efek yang tertentu saja.

Baca Juga 31+ Contoh Warna Cat Rumah Minimalis Terbaru 2017

dan bisa membuat sebuah karya sastra semakin hidup, dari semua
keseluruhan dari ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam
menyampaikan pikiran dan perasaan, baik itu dari lisan atau pun yang sudah
tertulis.

Majas sindiran adalah majas atau dari gaya bahasa yang bisa
mengungkapkan dengan sebuah sindiran pada seseorang.

Penggunaan majas sindiran ini hanya untuk bertujuan dengan meningkatkan


makna dan kesannya terhadap seseorang yang membaca atau mendengar.
Majas sindiran akan dibagi menjadi 5 jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Majas Ironi
Majas ironi adalah dari jenis paling halus dari majas sindiran. Penggunaan
majas ironi terkadang untuk bisa mengungkapkan dengan sindiran halus
yakni dengan menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan makna
sesungguhnya.

Contoh:

– Rapi sekali tempat tidur mu sampai sulit untuk mencari bagian kasur yang
bisa ditiduri.

– Kamu sangat pantas menjadi pilot, keahlainmu memang benar-benar tak


bisa dibayangkan sama sekali.

– Pekerjaanmu cepat sekali. Pekerjaan yang seharusnya kau serahkan yang


lalu namun sampai hari ini belum tuntas juga.

2. Majas Sinisme
Majas sinisme adalah salah satu dari majas yang bisa mengungkapkan
dengan kata sindiran secara kasar dan umumnya akan digunakan untuk
mengkritik atau mencemooh sesuatu baik berupa ide/maksud/rencana.

Contoh:

– Suaramu sangat keras sekali sampai telingaku berdenging dan sakit.

– Apabila saya jadi dirimu, saya sudah lama meninggalkannya. Ucapan dan
perlakuan kasarnya benar-benar tidak bisa dimaafkan.

3. Majas Sarkasme
Majas sarkasme merupakan kelas tertinggi dari jenis majas sindiran karena
majas sarkasme mengungkapkan sindiran secara langsung dengan kata-kata
yang kasar dan keras.

Contoh:

– Kamu hanya sampah masyarakat tahu!

– Dasar pemalas! Pantas saja setiap hari ibumu marah-marah, tak ada
satupun pekerjaan rumah yang kau bisa kerjakan. Yang kau tau hanyalah
bermain dan menonton televisi.
4. Majas Satire
Majas Satire merupakan yang hampir sama dengan majas sarkasme yaitu
dengan mengungkapkan sindiran dengan keras bahkan bisa juga dengan
keras, akan tetapi untuk bisa membedakan adalah majas satire ini yang bisa
digunakan dengan kata-kata ungkapan dalam menyatakan sindiran.

Contoh:

– Apa bapakmu tak pernah memberikanmu makanan yang enak? Kamu


sangat rakus sekali saat acara makan bersama komunitas kita kemarin.

– Kami semua tidak akan menyangka kau mempunyai kepribadian seburuk


itu. Bahkan dia sudah begitu baik dan peduli padamu tapi kau malah
menganggap dirinya sebagai pengganggu dalam hidupmu.

5. Majas Innuendo
Majas Innuendo adalah salah satu dari macam majas sindiran yang sangat
sedikit berbeda dengan yang lainnya, majas tersebut bisa mengungkapkan
sindiran dengan mengecilkan fakta yang sebenarnya.

Contoh:

– Lepaskan saja, jangan terlalu berlebihan! Itu hanya seekor cacing besar,
kau tak perlu mati ketakutan seperti itu.

– Berhentilah menangis hingga kamar mu ini serasa akan banjir. Dia hanyalah
seorang perempuan yang tidak baik, di luar sana masih banyak perempuan
baik yang sedang menantimu.

– Anda bisa berhenti untuk bersikap seolah olah kau ingin mati. Kamu
mungkin hanya gagal menjadi juara di kejuaraan, bukan berarti dari
kehilangan separuh nyawamu.

– Semua pasti akan mengira tak mengerti kenapa kau harus begitu marah
kepadanya. Bukankah dia hanya tidak menepati janjinya padamu, bukannya
berselingkuh di belakangmu.

Baca Juga 15 Tempat Wisata di Bali Terbaru Liburan Paling Murah


– Kamu sudah tidak perlu dendam pada mereka. Dari kesalahan mereka
hanya bisa untuk membicarakan dengan sembarangan saja, namun mereka
tidak sampai menyakitimu dengan pisau belati.

Majas Penegasan

Majas penegasan adalah salah satu dari majas atau gaya bahasa yang akan
diulang suatu kata dengan tujuan untuk menegaskan tentang sesuatu.

Penegasan tersebut akan diungkapkan melalui pengulangan kata yang sama


akan tetapi ini sangat berbeda dengan maupun kata yang tidak sama, akan
tetapi maknanya masih berkaitan. Majas penegasan ini sudah dikenal dengan
sebutan majas pengulangan.

Majas penegasan merupakan jenis gaya bahasa yang bertujuan


meningkatkan pengaruh kepada pembacanya agar menyetujui sebuah ujaran
ataupun kejadian. Jenis ini dapat dibagi menjadi tujuh subjenis, yaitu sebagai
berikut.
1. Majas Pleonasme
Majas pleonasme yang akan digunakan dengan kata yang berlebihan untuk
menegaskan arti dari suatu kata yang sebenarnya tidak diperlukan.

Bisa juga dengan menggunakan kata-kata yang bermakna sama sehingga


terkesan tidak efektif, akan tetapi ini salah satu yang sudah sengaja untuk
menegaskan suatu hal ini.

Contoh:

– Beliau akan masuk ke dalam ruangan tersebut dengan pandangan wajah


semringah.

– Jangan biarkan dia akan menangis yang berurai airmata karena dengan
kata-kata kasarmu.

2. Majas Repetisi
Majas repetisi yang akan digunakan dengan kata, frasa dan klausa yang
sama secara berulang-ulang dalam satu kalimat.

Contoh:

– Ia seorang pelakunya, ia pencurinya, ia yang mengambil kalungku.

– Dia akan menepati janjinya, saya pun sangat percaya kepadanya, dia pasti
akan menepati janjinya dari ku.

3. Majas Retorika
Majas retorika adalah berupa pertanyaan akan tetapi dengan sebenarnya
tidak akan membutuhkan dengan jawaban karena pertanyaan tersebut hanya
bersifat menegaskan.

Bisa juga dengan memberikan penegasan dalam bentuk kalimat tanya yang
tidak perlu lagi utuk dijawab nya.

Contoh:

– Kapan pernah terjadi harga barang dengan kebutuhan pokok turun ketika
hari raya?
– Mengapa kami semua harus terus berdebat, bukankah ini hanya sebuah
perbedaan pendapat hanya biasa saja?

5. Antiklimaks
Majas antiklimaks yang bisa mengungkapkan dengan sesuatu hal secara
berurutan, dari yang kompleks atau yang sudah berpaling penting menurun ke
hal yang sederhana.

Berkebalikan dengan klimaks, gaya bahasa untuk antiklimaks menegaskan


sesuatu dengan mengurutkan suatu tingkatan dari tinggi ke rendah.

Contoh:

– Masyarakat perkotaan, perdesaan, sampai yang tertinggi di dusun


seharusnya sadar akan kearifan lokalnya masing-masing.

6. Pararelisme
Gaya bahasa ini biasa terdapat dalam puisi, yaitu hanya bisa untuk
mengulang-ulang sebuah kata dalam berbagai definisi yang sangat berbeda.

Apabila ini pengulangannya ada di pertama, bisa juga disebut dengan sebagai
anafora. akan tetapi, apabila kata yang diulang ada di bagian akhir kalimat,
disebut sebagai epifora.

Contoh majas:

Kasih itu sabar.


Kasih itu lemah lembut.
Kasih itu memaafkan.

7. Majas Tautologi
Majas Tautologi adalah salah satu yang sudah digunakan dengan kata-kata
bersinonim untuk menegaskan sebuah kondisi atau ujaran.

Contoh:
– Hidup ini akan terasa damai, tenteram, dan bahagia apabila ini semua
anggota keluarga saling menyayangi.

Anda mungkin juga menyukai