Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN MAJAS DALAM NOVEL

Pengertian Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang
imajinatif atau berupa kiasan. Ketika mengiaskan sesuatu dengan menggunakan majas, gaya
bahasa kita pun menjadi lebih indah – dan lebih "hidup!" Suasana "hidup" itu membuat pembaca
atau pendengar merasakan emosi yang ingin kita ungkapkan.

Bagi seorang penulis, terutama penulis karya-karya sastra, menguasai berbagai macam majas
dapat membuat karya yang dihasilkan lebih mengena kepada sang pembaca. Serta menunjukkan
pula tingkat intelektualitas dan gaya bahasa dari si penulis.
Majas dapat membuat sebuah kalimat terdengar lebih indah dan dramatis. Namun, tetap tidak
menghilangkan makna asli dari kalimat yang menggunakan majas tersebut.

Fungsi Majas

Menurut para ahli, fungsi utama dari majas adalah untuk membuat ungkapan dalam sebuah
kalimat menjadi lebih anggun, indah, hidup, dan memiliki kesan lebih dalam.
Berikut ini adalah fungsi majas

1. Membuat Kalimat Lebih Mudah Diingat

Dengan menggunakan majas, kalimat yang dilontarkan atau yang dituliskan pada sebuah karya
sastra akan terasa lebih mengena dan meresap. Sebagai contoh, ketika ada yang mengatakan “dia
adalah orang kepercayaan tuan Amir” dan mengatakan “dia adalah kaki tangan tuan Amir”,
maka kalimat yang lebih mudah mengena dan meresap adalah yang menggunakan kiasan ‘kaki
tangan’.

2. Mampu Melahirkan Imajinasi

Fungsi selanjutnya dari majas yaitu mampu menciptakan sebuah imajinasi. Majas yang
digunakan sering kali menimbulkan pengertian dan persepsi yang berbeda-beda pada setiap
orang.
Pengertian yang berbeda tersebut bergantung pada sudut pandang, cara berpikir, pengalaman,
serta wawasan masing-masing orang.
Ketika menemukan penggunaan majas yang mungkin terdengar asing dan belum diketahui
maknanya, maka kita akan berimajinasi dan membayangkan maksud dari kalimat bermajas
tersebut.

3. Membuat Kalimat Lebih Bermakna dan Berkesan

Majas mampu membuat sebuah kalimat memiliki makna yang esensial. Sedangkan sesuatu yang
esensial akan menghasilkan kesan yang lebih dalam. Ketika membaca buku atau novel yang
memiliki banyak majas, akan terasa tidak membosankan dan lebih menyenangkan.
4. Meningkatkan Daya Tarik Sebuah Karya Sastra

Penulis yang memahami berbagai jenis majas cenderung lebih kreatif dan imajinatif. Selain itu,
penggunaan majas dalam karya sastra mampu menarik perhatian serta memberikan nyawa pada
karya sastra tersebut.
Novel atau buku yang ditulis bukanlah sebuah film yang digambarkan secara visual melalui
adegan-adegan nyata pemerannya yang direkam.
Novel atau karya sastra lainnya hanya tertuang dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, agar
pembaca lebih mudah untuk memahami dan membayangkan cerita pada novel, sering penulis
menggunakan majas.

5. Mendekatkan Antara Penulis dan Pembaca

Majas mampu memperlihatkan karakter, jiwa, dan kepribadian penulisnya secara gamblang.
Melalui majas yang mengalir dengan indah dalam kalimat-kalimat pada karya sastra, pembaca
akan lebih mengenal dan memahami si penulis dilihat dari jenis majas yang sering digunakan.
Jenis-jenis majas sangat beragam. Sehingga pemilihan jenis majas dapat menggambarkan
karakter dan kebiasaan si penulis.

Jenis-Jenis Majas

Jenis majas ada banyak sekali. Namun, yang diajarkan pada siswa melalui pelajaran Bahasa
Indonesia hanya sebagian saja.

A. Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah jenis majas yang paling populer dan sering digunakan. Majas ini
berfungsi untuk menyandingkan atau membandingkan dua objek. Yang termasuk ke dalam majas
perbandingan antara lain :

1. Majas Metafora
Majas metafora adalah majas yang membandingkan dua obyek berbeda tetapi obyek tersebut
memiliki kemiripan. Perumpamaan yang digunakan pada majas metafora berbentuk analogi
berupa pesan ungkapan.
Contoh Majas Metafora
 Negara perlu membenahi sistem pemerintahannya ketika mulai dikuasai oleh tikus
berdasi.

2. Majas Personifikasi
Ciri dari majas personifikasi adalah menggunakan benda mati untuk mengungkapkan analogi
perbandingan. Benda mati yang digunakan dalam majas personifikasi bertindak layaknya
makhluk hidup (manusia).
Contoh Majas Personifikasi
 Angin berbisik merdu seakan-akan ingin mengajakku bercerita.
3. Majas Asosiasi
Majas asosiasi adalah gaya bahasa yang membandingkan dua obyek berbeda, tetapi dianggap
sama dengan memberi kiasan berupa kata sambung “bagaikan”, “seperti”, “selayaknya”, dan
“bak”.
Contoh Majas Asosiasi
 Rina dan Rani adalah saudara kembar, tetapi memiliki sifat yang jauh berbeda bak langit
dan bumi.

4. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan hingga terdengar
tidak masuk akal.
Contoh Majas Hiperbola
 Andri berlari secepat kilat karena takut datang terlambat ke sekolah.

5. Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang membandingkan dua obyek dengan menggunakan kata-kata
kiasan. Dalam sebuah karya sastra, majas ini biasanya ditulis dalam bentuk kalimat atau pun
dalam bentuk satu paragraf penuh.
Contoh Majas Alegori
 Hidup ibarat roda yang selalu berputar.

6. Majas Metonimia
Majas metonimia biasanya menggunakan sebuah merek dagang untuk menggambarkan sesuatu
hal dalam kalimat. Sebagai contoh, mengganti penggunaan kata ‘mobil’ dengan ‘kijang’,
mengganti penggunaan kata ‘air mineral’ dengan ‘aqua’, dan lainnya.
Contoh Majas Metonimia
 Para jamaah haji berangkat ke tanah suci Makkah menggunakan Garuda.

7. Majas Pars Pro Toto


Majas Pars Pro Toto menggunakan sebagian unsur dari suatu obyek untuk menunjukkan dan
menggambarkan keseluruhan bagian dari obyek tersebut.
Contoh majas Pars Pro Toto
 Mereka sebaiknya segera angkat kaki dari rumah ini.

8. Majas Totem Pro Parte


Majas totem pro parte adalah kebalikan dari majas pars pro toto. Di mana majas ini
menggunakan keseluruhan bagian dari sebuah obyek untuk merujuk pada benda atau situasi
tertentu. Sebenarnya majas totem pro parte dan majas pars pro toto adalah termasuk sub majas
dari Sinekdok.
Contoh Majas Totem Pro Parte
 Indonesia berhasil menahan imbang Vietnam pada laga semifinal Piala AFF 2016.

9. Majas Eufimisme
Majas eufimisme digunakan untuk menggantikan istilah kasar atau kurang etis agar lebih
terdengar halus dan sopan. Berikut akan diberikan contoh penggunaan dari majas eufimisme.
Contoh Majas Eufimisme
 Bi Jamilah telah delapan tahun menjadi asisten rumah tangga di rumah keluarga
Abdullah. (asisten rumah tangga = pembantu)

B. Majas Pertentangan
Berbeda dengan majas perbandingan, majas pertentangan menggambarkan dua obyek yang
saling berkebalikan dan bertentangan. Majas pertentangan merupakan salah satu jenis majas
yang cukup sering digunakan bahkan dalam percakapan umum sehari-hari.
Yang termasuk ke dalam majas pertentangan yaitu :

1. Majas Litotes
Majas litotes merupakan salah satu majas pertentangan yang digunakan sebagai kiasan guna
merendahkan diri. Dengan kata lain, majas litotes adalah kebalikan dari majas hiperbola karena
menggunakan gaya bahasa berupa penurunan kualitas obyek yang dimaksud.
Contoh Majas Litotes
 Silakan mampir ke gubuk tempat tinggalku yang kecil dan kumuh.

2. Majas Paradoks
Majas paradoks menggunakan gaya bahasa kiasan untuk membandingkan suatu fakta dengan
sesuatu yang sangat berkebalikan.
Contoh Majas Paradoks
 Aku selalu merasa kesepian meskipun sedang berada di keramaian ibu kota.

3. Antitesis
Majas antitesis adalah gaya bahasa yang memadukan sepasang kata yang memiliki arti yang
bertentangan.
Contoh Majas Antitesis
 Moralitas pemuda dapat mempengaruhi tinggi rendahnya angka kriminal suatu bangsa.

4. Kontradiksi Interminus
Majas kotradiksi interminus adalah gaya bahasa yang mengungkapkan penyangkalan terhadap
pernyataan sebelumnya. Majas ini umumnya disertai dengan kata penghubung seperti; kecuali
atau hanya saja.
Contoh Majas Kontradiksi Interminus
 Seluruh saudaranya berprofesi sebagai guru, hanya dia saja yang bekerja sebagai
pengusaha.

C. Majas Penegasan
Majas penegasan adalah bahasa kiasan yang digunakan untuk memperjelas dan mempertegas
suatu obyek dalam sebuah kalimat. Gaya bahasa yang digunakan pada majas penegasan dapat
mempengaruhi pendapat dan persetujuan dari pembaca atau pendengar.
Yang termasuk majas penegasan yaitu :
1. Pleonasme
Ciri dari majas pleonasme adalah penggunaan gaya bahasa berupa kata yang berulang-ulang
sehingga terkesan sangat tidak efektif untuk dibaca. Namun, memang kegunaan dari majas
pleonasme adalah untuk memberi penegasan pada suatu obyek melalui kata kiasan yang
dituliskan atau diucapkan berulang kali.
Contoh Majas Pleonasme
“Dia sudah masuk ke dalam”.
(Kalimat di atas ketika dibaca terkesan tidak efektif karena tentu saja jika terdapat istilah
“masuk” maka berarti ke dalam tanpa harus menambahkan kata “ke dalam” pada kalimat).

2. Repetisi
Majas repetisi mengulang sebuah makna kata menggunakan kata kiasan berbeda secara terus-
menerus. Tujuannya sama, kata kiasan yang digunakan untuk menegaskan.
Contoh Majas Repetisi
“Ia akan terus banting tulang, ia bekerja dan bekerja, hingga malam ia memeras keringat guna
menghidupi keluarganya”.
(Pada contoh kalimat di atas, penulis ingin menegaskan bahwa subyek kalimat giat bekerja.
Sehingga digunakan istilah bekerja secara berulang-ulang dalam berbagai kiasan yaitu “banting
tulang” dan “memeras keringat”).

3. Majas Retorika
Ciri khas dari majas retorika adalah berbentuk kalimat tanya. Majas ini meskipun berbentuk
kalimat tanya tetapi tidak memerlukan jawaban karena digunakan sebagai penegasan.
Contoh Majas Retorika
 Siapa yang tidak merasa sedih ketika tim yang didukung kalah?

4. Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah salah satu jenis majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan
pada setiap awal kata untuk memberi penegasan pada kalimat tersebut.
Contoh Majas Aliterasi
 Rawe rawe rantas.

5. Tautologi
Majas tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang bersinonim untuk
menegaskan sesuatu.
Contoh Majas Tautologi
 Jadilah anak yang berbakti, taat, patuh, dan penurut kepada kedua orang tua.

6. Paralelisme
Majas paralelisme adalah gaya bahasa yang mengulang kata-kata dengan definisi yang berbeda.
Pengulangan dilakukan dalam kata, baris, ataupun dalam kalimat.
Contoh Majas Paralelisme
 Cinta adalah kasih sayang. Cinta adalah kesetiaan. Cinta adalah pengorbanan.

7. Retorik
Majas retorik adalah gaya bahasa dalam bentuk kalimat tanya yang sebenarnya tidak
memerlukan jawaban lagi, karena hanya bermaksud untuk menegaskan, menyindir, atau
menggugah kesadaran.
Contoh Majas Retorik
 Apakah dengan malas-malasan bisa membuat masa depanmu cerah?

8. Klimaks
Majas klimaks adalah gaya bahasa yang menyebutkan lebih dari dua hal secara berurutan dari
tingkatan paling rendah menuju tingkatan yang lebih tinggi.
Contoh Majas Klimaks
 Acara ulang tahun Universitas dihadiri oleh mahasiswa, karyawan, dosen dan dihadiri
oleh rektor.

9. Antiklimaks
Berkebalikan dari majas klimaks, majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyebutkan lebih
dari dua hal secara berurutan dari tingkatan paling tinggi menuju tingkatan yang lebih rendah.
Contoh Majas Antiklimaks
 Rakyat harus pandai memilih. Mulai dari presiden, gubernur, bupati, camat hingga kepala
desa harus memilih orang yang berkompeten.

D. Majas Sindiran

Majas Sindiran adalah kata kiasan yang digunakan untuk menyindir sebuah obyek kalimat secara
halus dan tersirat. Contoh dari majas sindiran yaitu ironi, sinisme, satire, inuendo, dan sarkasme.

1. Majas Ironi
Majas ironi termasuk majas sindiran yang menggunakan gaya bahasa sindiran untuk
menyembunyikan fakta dengan menggunakan kata-kata yang bertentangan.
Contoh Majas Ironi
 Makanan ini sangat enak, sampai aku tidak ingin mencicipinya lagi.

2. Majas Sarkasme
Hampir sama dengan majas ironi, hanya saja majas sarkasme memiliki gaya bahasa berupa
sindiran yang lebih kasar.
Contoh Majas Sarkasme
 Kau bodoh sekali, pengetahuan dasar seperti ini saja kau tidak paham.

3. Innuedo
Majas innuedo adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sindiran dengan cara
mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh Majas Innuedo
 Sudahlah, ini bukanlah kesalahanmu, kok. Ini semua karena kita sedang sial saja saat itu,

4. Sarkasme
Majas Sarkasme adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sindiran secara langsung dengan
konotasi yang kasar. Sarkasme memang diungkapkan oleh seseorang dalam kondisi sangat
marah.
Contoh Majas Sarkasme
 Dasar bodoh! Harus berapa kali menjelaskan cara pengerjaan yang sangat mudah ini
kepadamu.

5. Satire
Majas Satire adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sindiran dengan
menggunakan kata-kata kiasan seperti ironi, namun dengan cara yang keras seperti sarkasme.
Contoh Majas Satire
 Nuranimu lagi tidur ya? Bisa-bisanya kau mengeroyoki temanmu di depan umum.

===== T 15 NA =====

LATIHAN : ( Kerjakan di Buku Catatan )

Cobalah cari contoh masing-masing 2 (dua) buah :

A. Majas Perbandingan
1. Majas Metafora
2. Majas Personifikasi
3. Majas Asosiasi
4. Majas Hiperbola
5. Majas Alegori
6. Majas Metonimia
7. Majas Pars Pro Toto
8. Majas Totem Pro Parte
9. Majas Eufimisme

B. Majas Pertentangan
1. Majas Litotes
2. Majas Paradoks
3. Antitesis
4. Kontradiksi Interminus

C. Majas Penegasan
1. Pleonasme
2. Repetisi
3. Majas Retorika
4. Majas Aliterasi
5. Tautologi
6. Paralelisme
7. Retorik
8. Klimaks
9. Antiklimaks

D. Majas Sindiran
1. Majas Ironi
2. Majas Sarkasme
3. Innuedo
4. Sarkasme
5. Satire

Anda mungkin juga menyukai