Anda di halaman 1dari 12

Nama : Ghina Muthmainnah

BP : 2040312078

1. Jelaskan perbedaan caput succedaneum, cephal hematom, dan hematom subgaleal!


1) Caput Succedaneum
Pengertian
Caput succedaneum adalah edema kulit kepala anak yang terjadi karena tekanan dari jalan
lahir kepada kepala anak. Atau pembengkakan difus, kadang-kadang bersifat ekimotik atau
edematosa, pada jaringan lunak kulit kepala, yang mengenai bagian kepala terbawah, yang
terjadi pada kelahiran verteks. Karena tekanan ini vena tertutup, tekanan dalam vena kapiler
meninggi hingga cairan masuk ke dalam jaringan longgar dibawah lingkaran tekanan dan
pada tempat yang terendah. Dan merupakan benjolan yang difus kepala, dan melampaui
sutura garis tengah.

Etiologi
Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya caput succedaneum pada bayi baru
lahir(Obstetri fisiologi,UNPAD, 1985, hal 254), yaitu :

a. Persalinan lama
Dapat menyebabkan caput succedaneum karena terjadi tekanan pada jalan lahir yang
terlalu lama, menyebabkan pembuluh darah vena tertutup, tekanan dalam vena kapiler
meninggi hingga cairan masuk kedalam cairan longgar dibawah lingkaran tekanan dan
pada tempat yang terendah.
b. Persalinan dengan ekstraksi vakum
Pada bayi yang dilahirkan vakum yang cukup berat, sering terlihat adanya caput vakum
sebagai edema sirkulasi berbatas dengan sebesar alat penyedot vakum yang digunakan.

Manifestasi Klinis
Menurut Nelson dalam Ilmu Kesehatan Anak (Richard E, Behrman.dkk.2000), tanda dan
gejala yang dapat ditemui pada anak dengan caput succedaneum adalah sebagi berikut :

a. Adanya edema dikepala


b. Pada perabaan teraba lembut dan lunak
c. Edema melampaui sela-sela tengkorak
d. Batas yang tidak jelas
e. Biasanya menghilang 2-3 hari tanpa pengobatan
2) Cephal Hematom
Pengertian
Cephal hematom adalah perdarahan subperiosteal akibat kerusakan jaringan poriesteum
karena tarikan atau tekanan jalan lahir. Dan tidak pernah melampaui batas sutura garis
tengah. Tulang tengkorak yang sering terkena adalah tulang temporal atau parietal ditemukan
pada 0,5 – 2 % dari kelahiran hidup.

Manifestasi Klinis
Berikut ini adalah tanda-tanda dan gejala Cephal hematom.(Menurut Prawiraharjo,
Sarwono.2002.Ilmu Kebidanan):

a. Adanya fluktuasi
b. Adanya benjolan, biasanya baru tampak jelas setelah 2 jam setelah bayi lahir .
c. Adanya cephal hematom timbul di daerah tulang parietal. Berupa benjolan timbunan
kalsium dan sisa jaringan fibrosa yang masih teraba. Sebagian benjolan keras sampai umur
1-2 tahun.
3) Hematom Subgaleal
Galea merupakan lapiasan aponeurotik yang melekat secara longgar pada sisi
sebelah dalan periosteum. Pembuluh-pembuluh darah vena di daerah ini dapat tercabik
sehingga mengakibatkan hematoma yang berisi sampai sebanyak 250 ml darah. Terjadi
anemia dan bisa menjadi shock. Hematoma tidak terbatas pada suatu daerah tertentu (Oxorn,
Harry, 1996).

Penyebabnya adalah perdarahan yang letaknya antara aponeurosis epikranial dan


periosteum. Dapat terjadi setelah tindakan ekstraksi vakum. Jarang terjadi karena komplikasi
tindakan mengambil darah janin untuk pemeriksaan selama persalinan, risiko terjadinya
terutama pada bayi dengan gangguan hemostasis darah.

Sedangkan untuk kadang-kadang sukar didiagnosis, karena terdapat edema menyeluruh pada
kulit kepala. Perdarahan biasanya lebih berat dibandingkan dengan perdarahan subperiosteal,
bahaya ikterus lebih besar.
2. Jelaskan Refleks Primitif pada bayi baru lahir!

Refleks Moro
Refleks Moro atau refleks terkejut merupakan respons protektif terhadap gangguan
keseimbangan tubuh yang terjadi secara mendadak. Refleks ini muncul saat dilakukan
manuver pull-to-sit, yaitu lengan dilepaskan ketika terdapat sedikit celah antara leher dan
tempat tidur bayi sehingga bayi seolah-olah mendapatkan sensasi “terjatuh” secara tiba-tiba.
Pemeriksaan refleks Moro juga dapat dilakukan dengan cara mengangkat bayi
sepenuhnya dari tempat tidur, dengan menyangga bagian kepala dan trunkus menggunakan
kedua tangan saat bayi dalam posisi supinasi. Kemudian, diikuti dengan menurunkan bayi
secara cepat.
Manuver ini akan menyebabkan abduksi simetris kedua lengan dan ekstensi jari–jari
tangan diikuti dengan fleksi dan adduksi lengan. Respons ini juga dapat muncul saat terdapat
suara yang muncul secara tiba–tiba.
Refleks Moro lemah pada bayi prematur dibandingkan dengan bayi aterm karena
tonus otot dan resistensi terhadap pergerakkan pasif yang buruk. Refleks Moro muncul sejak
usia gestasi 28 minggu dan akan hilang ketika bayi berusia 6 bulan.

Grasping Reflex
Pemeriksaan grasping reflex atau refleks menggenggam dilakukan dengan cara
meletakkan tangan atau objek pada bagian palmar. Manuver ini akan menyebabkan fleksi
jari-jari tangan bayi, sehingga akan menggenggam tangan atau objek. Refleks ini selain
muncul pada bagian tangan juga muncul pada bagian kaki.
Grasping reflex pada bagian kaki dapat muncul bila dilakukan goresan pada bagian
tengah kaki dan respons yang terjadi adalah jari-jari kaki fleksi seolah akan menggenggam.
Grasping reflex atau refleks menggenggam sudah muncul sejak usia gestasi 28
minggu dan akan hilang ketika bayi berusia 6 bulan.
Snout Reflex
Pemeriksaan dilakukan dengan mengetuk ringan bagian atas bibir dengan
menggunakan jari atau palu refleks. Manuver ini akan menyebabkan kontraksi bilateral otot
sekitar mulut, seolah bibir mencucu.

Rooting Reflex
Pemeriksaan dilakukan dengan menggoreskan jari secara ringan pada bagian pipi,
atau dengan membawa suatu objek ke lapang pandang bayi. Manuver ini akan menyebabkan
bayi menoleh ke arah tersebut dan membuka mulut. Rooting reflex akan dimulai sejak usia
kehamilan 32 minggu dan menghilang ketika bayi berusia 1 bulan.

Refleks Menghisap
Pemeriksaan refleks menghisap atau sucking reflex dilakukan dengan cara
menstimulasi area oral, atau dengan memasukkan objek ke dalam mulut. Refleks ini mulai
muncul pada usia gestasi 14 minggu dan akan menghilang saat usia bayi 3-4 bulan.

Asymmetric Tonic Neck Reflex


Pemeriksaan asymmetric tonic neck reflex dilakukan dengan merotasi kepala bayi 90
derajat ke satu sisi selama 15 detik saat bayi berada dalam posisi supinasi. Respons yang
ditimbulkan akibat manuver ini adalah lengan dan kaki pada sisi yang searah dengan arah
rotasi wajah akan mengalami ekstensi, sedangkan lengan dan kaki kontralateral akan
mengalami fleksi.
Respons ini akan memberikan gambaran postur “fencing”. Pemeriksaan ini diulang
dengan melakukan rotasi kepala ke sisi lainnya. Refleks ini muncul sejak usia kehamilan 35
minggu dan menghilang di usia bayi 3 bulan.

Refleks Glabellar
Refleks glabellar muncul sebagai respons pengetukkan berulang pada regio wajah di
antara kedua alis bayi. Respons yang muncul akibat stimulasi ini adalah bayi akan
mengedipkan mata, dan respons ini akan menghilang setelah 4 sampai 5 ketukan.
Pemeriksaan dilakukan dari atas dan belakang bayi untuk mengilangkan stimulus visual.
Refleks glabellar merupakan respons untuk melindungi mata bayi dari cedera.
Refleks Babinski
Refleks Babinski positif bila terdapat dorsofleksi bagian ibu jari kaki dan mekarnya
jari kaki lain bila diberikan rangsangan goresan pada bagian lateral telapak kaki. Refleks ini
bisa menetap hingga usia 2 tahun, dan dapat mulai menghilang pada usia 1 tahun.

Stepping Reflex
Pemeriksaan dilakukan dengan cara memposisikan bayi tegak dengan menahan pada
bagian bawah lengan, kemudian biarkan kaki bayi menyentuh permukaan yang datar.
Respons yang diberikan adalah salah satu kaki fleksi, sedangkan kaki yang lain berada dalam
posisi ekstensi, seolah-olah bayi seperti akan berjalan. Biasanya refleks ini menghilang ketika
bayi berusia 2 bulan, dan kembali lagi ketika bayi mulai belajar berjalan.

Swimming Reflex
Pada pemeriksaan ini, letakkan bagian abdomen bayi ke dalam kolam air dan bayi
akan merespon dengan menendang dan mendayung seperti gerakan saat berenang. Cara lain
adalah dengan memegang bayi pada posisi horizontal dan bayi akan merespon dengan
gerakan menyerupai berenang.

3. Jelaskan definisi NCB, NKB, SMK, KMK, BMK!

Menurut IDAI 2014, klasifikasi sesuai dengan ciri bentuk bayi pada bayi lahir
rendah dibagi menjadi berikut :
1. NKB
Neonatus kurang bulan, dilahirkan dengan masa gestasi < 37 minggu (<259 hari).
2. NCB
Neonatus cukup bulan, dilahirkan dengan masa gestasi antara 37-42 minggu (259-293
hari).
3. KMK
Kecil Untuk Masa Kehamilan disebut juga Small for Gestational age / SGA. Bayi
dilahirkan dengan berat lahir (<10 persentil) menurut grafik Lubschenco.
4. SMK
Sesuai untuk masa kehamilan disebut juga Appropriate for Gestational Age/AGA. Bayi
yang dilahirkan dengan berat lahir >10 persentil s/d <90 presentil menurut grafik
Lubchenco.
5. BMK
Besar Untuk Masa kehamilan disebut juga “ Large for Gestational age / LGA”. Bayi yang
dilahirkan dengan berat lahir >90 persentil menurut grafik Lubchenco.

Menurut Maryunani (2009), neonatus/bayi yang termasuk dalam BBLR merupakan


salah satu dari keadaan berikut:
1.) NKB-SMK (Neonatus kurang bulan – sesuai masa kehamilan) adalah bayi prematur
dengan berat badan lahir yang sesuai dengan masa kehamilan.
2.) NKB-KMK (Neonatus kurang bulan – kecil masa kehamilan) adalah bayi prematur
dengan berat badan lahir kurang dari normal menurut usia kehamilan.
3.) NCB-KMK (Neonatus cukup bulan – kecil untuk masa kehamilan) adalah bayi yang lahir
cukup bulan dengan berat badan lahir kurang dari normal.

4. Perubahan fisiologis dan adaptasi bayi baru lahir?


A. Perubahan sistem pernafasan

Perkembangan paru-paru : paru-paru berasal dari titik yang muncul dari pharynx
kemudian bentuk bronkus sampai umur 8 tahun, sampai jumlah bronchiolus untuk alveolus
berkembang, awal adanya nafas karena terjadi hypoksia pada akhir persalinan dan
rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak, tekanan
rongga dada menimbulkan kompresi paru-paru selama persalinan menyebabkan udara masuk
paru-paru secara mekanis.
Awal adanya nafas, dua faktor yang berperan pada rangsangan napfas pertama bayi
adalah sebagai berikut :
1. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang
merangsang pusat pernafasan di otak.
2. Tekanana terhadap orongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama
persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru-paru secara mekanis.
Selama dalam rahim ibu janin mendapat O2 dari pertukaran gas mill plasenta.
Setelah bayi lahir pertukaran gas melalui paru-paru bayi. Rangsangan gas melalui paru-paru
untuk gerakan pernafasan pertama :
a. Tekanan mekanik dari toraks pada saat melewati janin lahir.
b. Menurun kadar pH O2 dan meningkat kadar pH CO2 merangsang kemoreseptor karohd.
c. Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang permukaan gerakan pernafasan.
d. Pernafasan pertama pada BBL normal dalam waktu 30 detik setelah persalinan. Dimana
tekanan rongga dada bayi pada melalui jalan lahir mengakibatkab cairan paru-paru
kehilangan 1/3 dari jumlah cairan tersebut. Sehingga cairan yang hilang tersebut diganti
dengan udara. Paru-paru mengembang menyebabkan rongga dada troboli pada bentuk
semula, jumlah cairan paru-paru pada bayi normal 80 museum lampung -100 museum
lampung.
B. Dari cairan menuju udara
Bayi cukup bulan, mempunyai cairan didalam paru-paru dimana selama lahir 1/3
cairan ini diperas dari paru-paru, jika proses persalinan melalui section cesaria maka
kehilangan keuntungan komresi dada ini tidak terjadi maka dapat mengakibatkan paru-paru
basah.
Beberapa tarikan nafas pertama menyebabkan udara memenuhi ruangan trakhea
untuk bronkus bayi baru lahir, paru-paru akan berkembang terisi udara sesuai dengan
perjalanan waktu.

C. Perubahan sistem peredaran darah

Setelah bayi lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru untuk mengambil
oksigen dan mengadakan sirkulasi tubuh menghantar oksigen kejaringan sehingga harus
terjadi dua hal : penutupan voramen ovale dan penutupan duktus antara arteoriosus antara
arteri paru-paru serta aorta.
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah adalah sebagai
berikut :
1. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan
atrium kanan menurun. Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran
darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan penurunana volume dan tekanan
atrium kenan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen
sedikit menglir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
2. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan
tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama ini menimbulkan relaksasi dan
terbukanya sistem pembuluh darah paru-paru (menurunkan resistensi pembuluh darah
paru-paru). Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatanan volume
darah dan tekanan pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini dan
penurunana tekanan pada atrium kiri, foreman ovale secara fungsional akan menutup.

D. Perubahan sistem gastrointestinal


Sebelum janin cukup bulan akan menghisap dan menelan repleks gumog dan replek
batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik pada saat lahir, kemampuan ini masih cukup
selain mencerna ASI, hubungan antara asophagus bawah dan lambung masih belum
sempurna maka akan menyebakan gumoh pada bayi baru lahir, kapasitas lambung sangat
terbatas kurang dari 30 cc, dan akan bertambah lambat sesuai pertumbuhannya.

E. Perubahan sistem kekebalan tubuh

Sistem imun bayi masih belum matang sehingga rentan terhadap berbagai infeksi
dan alergi jika sistem imun matang akan memberikan kekebalan alami atau didapat, berikut
contoh kekebalan alami :
1. perlindungan oleh kulit membran mukosa.
2. fungsi saringan-saringan saluran nafas.
3. pembentukan koloni mikroba oleh kulit halus dan anus.
4. perlindungan kimia oleh lingkungan asaam lambung.
F. Mekanisme kehilangan panas tubuh
Tubuh bayi baru lahir belum mampu untuk melakukan regulasi temperatur tubuh
sehingga apabila penangan pencegahan kehilangan panas tubuh dan lingkungan sekitar tidak
disiapkan dengan baik, bayi tersebut dapat mengalami hipotermi yang dapat mengakibatkan
bayi menjadi sakit atau mengalami gangguan fatal.
• Evaporasi ( penguapan cairan pada permukaan tubuh bayi )
• Konduksi ( tubuh bayi bersentuhan dengan permukaan yang temperaturnya lebih rendah
)
• Konveksi ( tubuh bayi terpapar udara atau lingkungan bertemperatur dingin )
• Radiasi ( pelepasan panas akibat adanya benda yang lebih dingin di dekat tubuh bayi )

G. Perubahan sistem ginjal

Pada bulan keempat kehidupana janin, ginjal terbentuk. Di dalam rahim, urin sudah
terbentuk dan di ekskresi ke dalam cairan amnion. Beban kerja ginjal dimulai saat bayi lahir
sehingga masukkan cairan meningkat, mungkin urin akan tampak keruh termasuk berwarna
merah muda.
Hal ini disebabkan oleh kadar urin yang tidak banyak berarti. Biasanya sejumlah
kecil urin terdapat dalam kandungan kemih bayi saat lahir, tetapi bayi baru lahir mungkin
tidak mengeluarkan urin selama 12-24 jam. Berkemih sring terjadi setelah periode ini.
Berkemih 6-10 kali dengan warna urin pucat menunjukkan masukkan cairan yang cukup.
Umumnya, bayi cukup bulan mengeluarka urin 15-60 ml/kg perhari.
Intake cairan sangat memengaruhi adaptasi fisiologis bayi pada sistem ginjal. Oleh
karena itu, pemeberian ASI sesering mungkin dapat membantu proses tersebut. Bidan dapat
menganjurkan dan memebrikan konseling kepada klien untuk memberikan ASI sesering
mungkin pada bayi untuk membantu adaptasi fisiologi bayi baru lahir pada lingkungan
barunya.

H. Perubahan sistem reproduksi


Anak laki-laki tidak menghasilkan sperma sampai pubertas, teteapi anak perempuan
mempunyai ovum atau sel telur dalam indung telurnya. Kedua jenis kelamin mungkin
memperlihatkan pembesaran payudara, terkadang disertai sekresi cairan pada puting pada
hari 4-5 karna adanya gejala berhentinya sirkulasi hormon ibu.
Pada anak perempuan,peningkatan kadar estrogen selama masa hamil yang diikuti
dengan penurunan setelah bayi lahir mengakibatkan pengeluaran suatu cairan mukoid atau
terkadang pengeluaran bercak darah melalui vagina. Pada bayi baru lahir cukup bulan, labia
mayora dan minora menutupi vestibulum.

I. Perubahan sistem muskuloskeletal


Otot sudah dalam keadaan lengkap pada saat lahir, tetapi tumbuh melalui proses
hipertrofi. Tumpang tindih atau moulagu dapat terjadi pada waktu lahir karena tulang
pembungkus tengkorak belum seluruhnya mengalami osifikasi. Moulage ini dapat
menghilang beberapa hari setelah melahirkan. Ubun-ubun besar akan tetep terbuka hingga
usia 18 bulan. Kepala bayi cukup bulan berukuran ¼ panjang tubuh. Lengan sedikit lebih
panjang dari pada tungkai.

J. Perubahan sistem integumen


Pada bayi baru lahir cukup bulan, kulit berwarna merah dengan sedikit verniks
kaseosa. Sementara itu, bayi prematur memiliki kulit tembus pandang dan banyak verniks.
Pada saat lahir, tidak semua verniks dihilangkan karena absorpasi oleh kulit bayi dan hilang
dalam 24 jam. Bayi baru lahir tidak memerlukan memerlukan bedak atau cream karena zat-
zat kimia dapat memengaruhi pH kulit bayi.
5. Perawatan rutin bayi baru lahir saat dilahirkan

Sebagian besar bayi hanya memerlukan perawatan sederhana pada saat dilahirkan :

• Berikan kehangatan
• Bersihkan jalan napas
• Keringkan
• Nilai warna

Anda mungkin juga menyukai