Anda di halaman 1dari 11

NAMA : SITI NURFAHMA SEPTIANA

KELAS : 2B KEBIDANAN

MK : ASKEB NEONATUS BBL

PEMERIKSAAN KEPALA :

- Bentuk kepala simetris/asimetris

- Ubun ubun kecil dan besar

- Adanya caput succedaneum :


Caput succedaneum adalah Kelainan ini akibat sekunder dari tekanan uterus
atau dinding vagina pada kepala bayi sebatas caput. Keadaan ini dapat pula
terjadi pada kelahiran spontan dan biasanya menghilang dalam 2-4 hari
setelah lahir. Tidak diperlukan tindakan dan tidak ada gejala sisa yang
dilaporkan
- Adanya cephal haematoom
Cephalohematoma adalah pendarahan yang terjadi pada lapisan di selaput
otak yang menyebabkan terperangkapnya darah pada lapisan tersebut.
Cephalohematoma menimbulkan pembengkakan akibat darah menumpuk di
periosteum. Kondisi ini terjadi pada bayi akibat terganggunya jalan lahir.

- Tanda Moulding
Pada kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang
tindih yang disebut moulding/moulase.Keadaan ini normal kembali setelah
beberapa hari sehingga ubun-ubun mudah diraba. Perhatikan ukuran dan
ketegangannya.
- Ukuran lingkar kepala bayi
Umumnya, bentuk kepala bayi akan bulat sempurna setelah 2-3 minggu
dilahirkan. Untuk ukurannya, bayi yang baru lahir biasanya akan
memiliki ukuran lingkar kepala sekitar 33 – 35 cm. Dan ukuran lingkar kepala
bayi baru lahir yang masih dalam batas normal yaitu 32 – 38 cm.
PEMERIKSAAN MATA :
Bentuk mata

Adanya katarak congenital

Strabismus
Pendarahan konjungtiva

Warna sclera

Pus / tanda infeksi


PEMERIKSAAN HIDUNG :
Cuping hidung

Septumnasi

Tanda infeksi

PEMERIKSAAN MULUT :
Adanya infeksi simetris atau tidak
Adanya labiopalatoskizis

Nilai reflex rooting,sucking dan swallowing

1. Refleks Mencari dan Menangkap Puting (Rooting Reflex)


Refleks ini terjadi ketika Moms menyentuh pipi Si Kecil, baik dengan jari tangan maupun
payudara. Setelah disentuh, ia akan langsung menoleh ke arah datangnya sentuhan, membuka
mulut, dan berusaha menangkap puting.
Ini menandakan refleks untuk mencari sumber makanannya (puting) sedang bekerja. Refleks ini
akan menghilang seiring dengan pertumbuhan, umumnya setelah 3-4 bulan.
 
2. Refleks Mengisap (Sucking Reflex)
Setelah menangkap puting susu, selanjutnya bayi akan melakukan gerakan mengisap. Inilah yang
disebut refleks mengisap, yaitu gerakan otomatis mengisap benda yang ditempatkan di mulutnya.
Refleks ini merupakan rute bayi menuju pengenalan makanan.
Agar refleks ini bekerja maksimal, pastikan areola (lingkaran berwarna lebih gelap di sekitar
puting) telah masuk ke dalam mulut dan puting sudah menyentuh bagian langit-langit mulut.
 
3. Refleks Menelan (Swallowing Reflex)
ASI yang keluar setelah diisap, selanjutnya akan ditelan oleh Si Kecil. Refleks menelan dimulai
dengan gerakan dorongan ASI ke bagian belakang mulut oleh lidah untuk disalurkan menuju
kerongkongan kemudian pencernaan.
Dengan refleks ini, bayi kelak akan mampu menelan makanan padat, khususnya ketika masuk
usia MPASI. Ini akan mempermudahnya mengonsumsi nutrisi untuk membantunya tumbuh lebih
optimal, sekaligus sebagai stimulasi oromotor Si Kecil.

PEMERIKSAAAN TELINGA :
Inspeksi bentuk telinga
Posisi telinga dengan menarik garis khayal dari bagian luar sudut mata secara horizontal kea rah
ujung atas daun gtelinga

Tanda infeksi

PEMERIKSAAN LEHER :
Lakukan palpasi terhadap leher dengan menggerakkan jari ke sekeliling leher
PEMERIKSAAN KLAVIKULA :
Dengan jari telunjuk,raba seluruh klavikula untuk memastikan adanya fraktur

PEMERIKSAAN TANGAN
Pemeriksaan tangan: periksa kedua tangan dan bandingkan, jumlah jari tangan, periksa adanya
sindaktili dan polidaktili, gerakan tangan simetris atau tidak, ukur lingkar lengan bayi, nilai
Refleks moro dan Reflek Grasp

Sindaktili = kelainan atau cacat bawaan pada bayi baru lahir yang membuat kondisi jarinya
saling melekat atau dempet. Sindaktili adalah kondisi dempetnya jari bayi yang bisa melibatkan
dua jari atau lebih sehingga membuat telapak tangan atau kaki menjadi berbentuk seperti kaki
bebek (webbed fingers).
Polidaktili= Kondisi jari berlebih
Refleks moro= adalah suatu respons pada bayi yang baru lahir akibat suara atau gerakan yang
mengejutkan
Refleks Grasp= gerakan jari – jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi,
indikasi syaraf berkembang normal hilang setelah 3 – 4 bulan Bayi akan otomatis menggenggam
jari ketika Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya.

PEMERIKSAAN DADA
Pemeriksaan dada : periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas, lihat adanya retraksi
interkostal, Inspeksi putting susu dan areola, transparan atau tidak, suara nafas, ukur lingkar dada
bayi

PEMERIKSAAN ABDOMEN
Pemeriksaan abdomen: hernia umbilicalis , perdarahan tali pusat, pembesaran sekitar tali pusat,
ukur lingkar perut bayi

Hernia Umbilikalis= Suatu kondisi ketika usus menonjol melalui otot-otot perut di pusar.
PEMERIKSAAN GENETALIA
Bayi Laki-laki: a. Ukur panjang penis (± 3 cm), pastikan adanya lubang uretra, periksa adanya
tanda fimosis, palpasi skrotum, apakah testis sudah masuk dalam skrotum.
Bayi perempuan: labia mayora dan labia minora, periksa vulva dengan cara membuka labia
secara perlahan untuk memastikan adanya orifisium uretra dan lubang vagina.

Fimosis= kelainan pada penis yang belum disunat berupa kulup atau kulit kepala penis yang
melekat erat pada kepala penis. Hal ini merupakan hal yang normal pada bayi dan anak-anak
Orifisium=alat reproduksi luar

PEMERIKSAAN TUNGKAI/KAKI
Pemeriksaan tungkai/kaki: periksa kesimetrisan, periksa panjang kedua tungkai dengan cara
meluruskan kemudian membandingkan, gerakan kaki simetris atau tidak, jumlah jari, periksa
adanya fraktur dengan melakukan tes ortolani, nilai Refleks Babinsky

Tes Ortolani: Buka pakaian bayi, Periksa panggul dengan cara memegang masing-masing kaki,
letakkan ibu jari pada bagian dalam femur, sedang jari tangan dan telunjuk diatas trokanter
mayor, Tekuk lutut 90 derajat dan abduksikan kedua tungkai secara perlahan (ada tanda “klek”
pada femur yang mengalami dislokasi asetabulum)

Refleks Babinskay= refleks yang timbul ketika telapak kaki dirangsang dengan instrumen
tumpul. Refleks dapat mengambil satu dari dua bentuk. Pada orang dewasa yang sehat, refleks
plantar menyebabkan respons hallux ke bawah
Tes Ortolani= bagian dari pemeriksaan fisik untuk displasia perkembangan pinggul, bersama
dengan manuver Barlow. Secara khusus, tes Ortolani positif ketika dislokasi pinggul posterior
dapat direduksi dengan manuver ini. Ini adalah bagian dari pemeriksaan bayi standar yang
dilakukan terutama pada masa bayi awal

PEMERIKSAAN PUNGGUNG
Pemeriksaan punggung: telungkupkan bayi, cari tanda abnormalitas, seperti spina bifida

PEMERIKSAAN ANUS
Pemeriksaan anus : pastikan adanya sfingter ani

PEMERIKSAAN KULIT
Periksa kulit : Warna kulit, adanya ruam, bercak lahir dan memar

Anda mungkin juga menyukai