Anda di halaman 1dari 33

ii

LAPORAN KASUS MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA “NY. N “ G 1 P 0A


0H0 USIA 28 TAHUNDI PMB Bd. FITRIANI, SST
TANJUNG PINANG

LAPORAN KASUS

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan


Mata Kuliah Konsep Kebidanan

DISUSUN OLEH:
MULYATI
NIM : P07224219 1928

DOSEN PEMAMPU:

MELLY DAMAYANTI, SST,M.keb

NIP . 19850815 200912 2001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGPINANG
PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2018
iii

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL LAPORAN : MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN


PADA “NY.N” G1P0A0H0 KEHAMILAN
40 MINGGU DENGAN KEADAAN
NORMAL DI PMB Bd. FITRIANI, SST
NAMA MAHASISWA : MULIATI
NIM : PO7224219 1928
JURUSAN : KEBIDANAN

TANJUNGINANG,23 NOVEMBER 2019

PEMBIMBING CI LAPANGAN

MELLY DAMAYANTI ,SST, FITRIANI, SST


M.Keb NIP.19960511201902 2001
NIP.19850815 200912 2001
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
“LAPORAN MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “N” USIA 38
Tahun DI BPM Bd, Ririk Puji Lestari,Amd.Keb TANJUNG PINANG TAHUN
2018.”

Penulisan laporan kasus ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan mata
kuliah konsep kebidanan pada diploma III kebidanan. Pembuatan laporan kasus ini
tidak akan terlaksana tanpa adanya kerjasama,bantuan,dukungan,bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimah kasih kepada:

1. Bapak Novian Aldo,SST.,MM sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes


Tanjungpinang
2. Ibu Fidyah Aminin,SST,M.Kes selaku kepala jurusan kebidanan poltekkes
kemenkes RI tanjungpinang.
3. Ibu Melly Damadayanti, SST,M.Keb selaku dosen pembimbing utama yang
banyak memberikan pengarahan dalam penulisan laporan ini
4. Ibu bidan Fitriani,SST selaku Cl pembimbing dilapangan yang memberi
bimbingan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan selama
kehamilan,
5. Ny’’N’’ yang bersedia untuk diambil sebagai klien dalam pembuatan laporan
tugas ini

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan danya kritikan dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap
semoga laporan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi semua pihak.
Tanjungpinang,23 November 2019

penulis

Mulyati
v

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang
mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus,
untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada
persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal
care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal
care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah
satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat
mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan
hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-
tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering
memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit saat
inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik
dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil memeberikan
pelayanan sesuai dengan standart yang diterapkan.
Seorang Bidan dituntut untuk dapat membantu ibu agar ibu tetap cermat
memelihara kehamilannya pada trimester kedua ini. Sebab, selain menyenangkan,
vi

kehamilan yang semakin membesar juga membuat sebagian ibu mudah merasa
sesak dalam bernafas meski hanya melakukan aktifitas yang teramat sangat biasa.

Hal ini normal sebab rahim yang membesar membuat paru-paru terdesak
sehingga menyulitkan udara untuk keluar seperti saat normal. Karenanya, di
kehamilan trimester kedua ini, wanita dituntut untuk berhati-hati. Latihan
pernafasan bisa dicoba sebagai alternatif yang baik. Namun, jika sesak semakin
hebat, cobalah berkonsultasi ke dokter.
Manajemen kebidanan merupakan pendekatan yang digunakan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, seperti halnya
pada ibu hamil normal trimester kedua, yaitumulai dari pengkajian, analisis data,
diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

1.2. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk menyelesaikan tugas laporan yang diberikan dan untuk
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dan juga mahasiswi mampu
menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam memberikan asuhan
kebidanan kepada ibu hamil.
b. Tujuan khusus
1. Mampu melakukan pengkajian kepada ibu hamil
2. Mampu melakukan interpretasi data
3. Mampu merumuskan diagnosa asuhan kebidanan sesuai dengan hasil
pengkajian
4. Mampu mengidentifikasi dan antisipasi diagnosa potensial
5. Mampu mengidentifikasi tindakan segera
6. Mampu menyusun perencanaan
7. Mampu melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana
8. Mampu melakukan evaluasi tindakan
1.3. Manfaat
vii

a. Bagi penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung, dan
mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dari tentang cara pemeriksaan pada
ibu hamil.
b. Bagi klien
Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang
terjadi pada kehamilan nya, secara fisio;ogis maupun psikologis nya masalah
pada kehamilan sehingga timbul kesadaran untuk memperhatikan dan
melakukan pemeriksaan pada kehamilannya.
c. Bagi tempat pelayanan (BPM)
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan
agar lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi klien dan selalu menjaga
mutu pelayanan kepada klien yang dating di tempat praktiknya.
viii

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 PERAN DAN FUNGSI BIDAN


Menurut ICM (1992) seorang bidan adalah seseorang yang
telah berhasil atau sukses menyelesikan pendidikan bidan yang
terakreditasi dan diakui negara. Bidan telah memperoleh kualifikasi
yang dibutuhkan untuksertifikasi atau lisensi resmi dalam melakukan
praktik kebidanan. Dia diakui sebagai professional yang bertanggung
jawab dan akuntabel terhadap pekerjaan nya. Bidan bermitra dengan
perempuan sebagai upaya memberi dukungan asuhan ,dan nasihat
yang diperlukan selama hamil, bersalin, dan masa nifas untuk
memfasilitasi kelahiran atas tanggung jawabnya sendiri.

Berikut adalah beberapa pengertian dari bidan.

1. Seorang bidan yang lulus pendidikan kebidanan yang telah


teregistrasi sesuai dengan peraturan perundang undangan.
2. Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
pendidikan kebidanan yang terakreditasi ,memenuhi kualifikasi
atau didaftarkan,memiliki sertifikasi, dan atau secara sah
mendapat lisensi untukpraktik kebidanan. Bidan
mempunyaiperan penting dalam konseling dan pendidikan
kesehatan tidak hanya pada perempuan tetapi juga untuk
keluarga dan komunitasnya.

Bidan Sebagai Pelaksana

Sebagai pelaksana, bidan mempunyai tiga kategori tugas yaitu:


ix

1. Tugas Mandiri
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan yang diberikan.
1) Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
asuhanklien
2) Menentukan diagnosis
3) Menyusun rencana tindakan
4) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun
5) Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
6) Membuat rencana tinda kan lanjut kegiatan/timdakan
7) Membuat catatan dan laporan kegiatan/tindakan
b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita
pranikah dengan melibat kan klien
1) Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja
2) Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan dasar
3) Menyusun rencana tindakan layanan sebagai prioritas
dasar bersamak lien
4) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana
5) Mengevaluasi hasil tindakan
6) Membuat rencana tindak lanjut
7) Membuat catatan dan pelaporan asuhan kebidanan
c. Memberikan asuahan kebidanan
1) Mengkaji kesehatan klien dalam keadaan hamil
1) Menentukan diagnosa kebidanan dan kebutuhan keadaan
hamil
2) Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien
3) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencanan
yang telah disusun
x

4) Membuat pencatatan dan laporan asuhan kebidanan yang


telah diberikan
d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa
persalinan dengan melibatkan klien /keluarga
1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam
persalinan
2) Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan
dalam masa persalinan
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien
4) Mengevaluasi bersama klien asuhan
5) Membuat rencana asuhan kebidanan
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
1) Mengkaji status kesehatan pada bayi baru lahir dengan
melibatkan keluarga
2) Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan
pada bayi
3) Menyusun rencana asuhan
4) Melaksanakan rencana asuhan kebidanan
5) Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan
6) Membuat rencana lanjutan
7) Membuat pencatatan dan pelaporan yang telah diberikan
f. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
dengan melibatkan klien /keluarga
1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidan pada ibu nifas
2) Menetukan diagnosis kebutuhan asuhan kebidanan pada
saat nifas
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan
4) Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan
5) Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan yang
diberikan
xi

g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita subur yang


membutuhkan pelayanan keluarga berencana
1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas
2) Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan
pada masa nifas
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan
4) Melaksanakan rencana asuhan kebidanansesuai prioritas
5) Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan
6) Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan
h. Membuat asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan
system
reproduksi dan wanita dalam masa klimaksrenium dan
menopause:
1) Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien
2) Menentukan diagnosis, pronogsa, prioritas dan kebutuhan
asuhan
3) Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah
bersama klien
4) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai rencana
5) Mengevaluasibersama klien hasil asuhan kebidan yang
telah diberikan
6) Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan
i. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita pada bayi balita
dengan melibatkan keluarga
1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan
tumbuh kembang bayi dan balita
2) Menetukan diagnosis
3) Menyusun rencana asuhan sesuai dengan rencana
4) Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana
5) Mengevaluasi hasil hasil asuhan yang telah diberikan
xii

6) Membuat rencana tindak lanjut


7) Membuat catatan dan laporan asuhan

2. Tugas kolaborasi / kerja sama


a. Menerap kan manajemen kebidanan padasetiap asuhan
kebidanan sesuai denan fungsinya kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga
1) Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan
keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan
kolanorasi
2) Menentukan diagnosis, pronogsa dan prioritas kegawatan
yang memerlukan tindakan kolaborasi
3) Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas
kegawatan dan hasil kolaborasi
4) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan
dengan melibatkan klien
5) Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan
6) Menyusunrencana tindak lanjut bersama klien
7) Membuat pencatatan dan pelaporan
b. Memberikan asuhan kebidan pada ibu hamil dengan resiko
tinggidan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi
1) Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus resiko tinggi dan
keadaan kegawat daruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi
2) Menentukan diagnose,prognosa dan prioritas sesuai
dengan faktor resiko dan keadaan kegawat daruratan pada
kasus resiko tinggi
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada kasus ibu
hamil resiko tinggi dan memberi pertolongan pertama
xiii

4) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan


pertama
5) Membuat rencana tindak lanjutbersama klien
6) Membuat catatan dan laporan
c. Memberikan asuhan kepada ibu dalam masa persalinan
dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
1) Mengkaji kebutuhan asuhan ibu pada masa nifas dengan
resiko tinggi
2) Menentukan diagnosis,prognosa dan prioritas sesuai
dengan factor resiko dan keadaan kegawatan
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam
masa persalinan
4) Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa
persalinan
5) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan
6) Menyusun rencana tindak lanjut
7) Membuat pencatatan/pelaporan
d. Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas dalam resiko
tinggi dan pertolongan pertama keadaan kegawatdaruratan
yang memerlukan tindak kolaborasi yang melibatkan klien dan
keluarga
1) Mengkaji kebutuhan kepada ibu dalam keadaan nifas
2) Menentukan diagnosis, prognosa, dan prioritas
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan
4) Melaksanakan asuhan kebidanan
5) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan
6) Menyusun rencana tindak lanjut
7) Membuat catatan dan pelaporan
e. Memberikan asuhan kepadabayi baru lahir
xiv

1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan kepada bayi baru


lahir
2) Menentukan diagnose , prognosa, dan prioritas
3) Menyusun rencana asuhan
4) Mengevaluasi hasil asuhan
5) Menyusun rencana tindakkan lanjutan
6) Membuat catatan dan pelaporan
3. Tugas rujujukan
a. Menerapkan menejemen asuhan kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidan melalui konsultasi dan rujukan
pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan
c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan
melibatkan klien dan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada masa nifas dengan penyulit tertentu dengan melibatkan
klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahirdengan
kelainan tertentu melalui konsultasi dan rujukan pada masa
nifas dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan
keluarga
f. Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan
kelainan tertentu melalui konsultasi dan rujukan pada masa
nifas dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan
keluarga

1) Peran sebagai pengelola


a. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan
xv

b. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program


kesehatan dan sector lain didalam wilayah kerjanya

2) Peran sebagai pendidik


a. Memeberikan penyuluhan dan pendidikan kepada individu,
keluarga kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan
kesehatan
b. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan
keperawatan serta membina dukun diwilayah atau tempat
bekerja nya
3) Peran sebagai peneliti
Melakukan investigasi atau penelitian dalam bidang
kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok.
a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
b. Menyusun rencana kerja pelatihan
c. Melaksanakan investigasi sesuai rencana
d. Mengelola dan menginterpretasikan data hasil investigasi
e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tidak dilanjut

2.2 TEORI DAN KONSEP ASUHAN KEBIDANAN


2.2.1 Teori Reva Rubin
Menurut Rubin seorang wanita sejak hamil sudah mempunyai harapan
sebagai berikut :
1. Kesejahteraan ibu dan bayi
2.  Penerimaan masyarakat
3. Penentuan identitas diri
4.  Mengerti tentang arti memberi dan menerima
Perubahan yang umumnya terjadi pada wanita pada waktu hamil :
xvi

1. Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih


baik untuk dapat berperan sebagai calon ibu dan mampu
memperhatikan perkembangan janinnya.
2. Membutuhkan sosialisasi
Tahap Psikososial (Psikososial Stage)
1. Anticipatory Stage
Tahap ini ibu-ibu melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi
dengan anak lain.
2.   Honeymoon Stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasarnya, pada tahap ini ibu
memerlukan bantuan anggota keluarga yang lain.
3.   Plate Stage
Ibu akan mencoba dengan sepenuhnya apakah ia telah mampu menjadi
ibu. Tahap ini membutuhkan waktu beberapa minggu dan ibu akan
melanjutkan sendiri
5. Disangagement
Merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan. Pada
tahap ini peran sebagai orang tua belum jelas.
Reaksi umum pada kehamilan :
1. Trimester I
Ambivalen, takut, fantasi, khawatir
2.  Trimester II
Perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari
tentang perkembangan dan pertumbuhan janin, menjadi narsistik,
pasif, introvert, kadang egosentrik dan self centered.
3. Trimester III
4. Berperasaan aneh, sembrono, jelek menjadi introvert, merefleksikan
terhadap pengalaman masa kecil.

Tiga aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu yaitu :


xvii

1. Gambaran tentang idaman


Seorang ibu muda akan mempunyai seseorang yang dijadikannya
contoh.

2. Gambaran tentang diri


Gambaran diri seorang wanita adalah bagaimana seorang wanita
tersebut memandang dirinya sebagai bagian dari pengalaman dirinya.
3. Gambaran tubuh
Gambaran tentang tubuh berhubungan dengan perubahan fisik yang
terjadi selama kehamilan dan perubahan yang spesifik yang terjadi
selama kehamilan dan setengan melahirkan.

Tahap Phase aktivitas penting sebelum seseorang menjadi ibu


1. Taking On
Wanita meniru dan melakukan peran ibu, dikenal sebagai tahap
meniru
2. Taking In
Fantasi wanita tidak hanya meniru tetapi sudah mulai membayangkan
peran yang dilakukannya. Pada tahap sebelumnya Introjection,
Projection dan Rejection merupakan tahap dimana wanita menirukan
model-model yang ada sesuai dengan pendapatnya.
3. Letting Go
Merupakan phase dimana wanita mengingat kembali proses dan
aktivitas yang sudah dilaksanakannya.
Sehingga dibutuhkan peran dari lingkungan dalam menghadapi masa
transisi pada masa postpartum kemasa menjadi orang tua, menurut
Rubin (1960) sebagai berikut :
a) Respon dan dukungan dari keluarga dan teman
b) Hubungan dari pengalaman melahirkan
xviii

c)  Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu


d)  Pengaruh budaya

2.2.2 Teori Ramonat T.marcer


Teori Marcer lebih menekankan pada stress antepartum dan pencapaian
peran ibu.

1. Efek Stress Antepartum


Tujuan : memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi
lemahnya lingkungan serta dukungan sosial serta kurangnya kepercayaan
diri.
Enam faktor yang mempunyai hubungan dengan status kesehatan :
1) Hubungan interpersonal
2)  Peran keluarga
3) Stress antepartum komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman
negatif dalam hidup
4) Dukungan sosial
5) Rasa percaya diri
6)  Penguasaan rasa takut, depresi dan keraguan.

2. Pencapaian Peran Ibu


Empat langkah dalam peran ibu (tahapan)
a. Anticipatory
Suatu masa sebelum menjaid ibu memulai penyesuaian sosial
dan psikologi terhadap peran barunya nanti dengan mempelajari
apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
xix

Contoh : Latihan masak, belajar tentang ASI, belajar perawatan


anak, dll.
b. Formal
Dimulai dengan peran sesungguhnya seorang ibu, bimbingan
peran secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
sistem wanita dan wanita.

c. Informal
Saat wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan peran barunya ini.
d. Personal
Pencapaian peran ibu dengan baik tergantung dari diri sendiri.
Marcer melihat bahwa peran aktif seorang wanita dalam
pencapaian peran umumnya dimulai setelah bayi lahir yaitu pada 3
bulan sampai 7 bulan postpartum.
Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian
peran ibu yaitu :
1. Faktor Ibu
a) Umur ibu pada waktu melahirkan anak pertama lahir
b) Persepsi ibu pada waktu melahirkan anak pertama kali
c)  Memisahkan ibu dan anak secepatnya
d) Stress sosial
e) Dukungan sosial
f) Konsep diri
g) Sifat pribadi
h) Sikap terhadap membesarkana nak
i) Status kesehatan ibu
2. Faktor bayi
a) Tempramen
xx

b) Kesehatan bayi
3.  Faktor-faktor lain
a) Latar belakang etnik
b) Status perkawinan
c)  Status ekonomi

3. Faktor-faktor pendukung pencapaian peran


a. Emosional Support
Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti
b. Informasional Support
Membantu individu untuk menolong dirinya sendiri dengan
memberikan informasi yang berguna dan berhubungan dengan
masalah situasi
c. Phisical Support
Pertolongan yang langsung seperti membantu merawat bayi
dan memberikan dukungan dana.
d. Appraisal Support
Berupa informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan
bagaimana ia menampilkan dalam peran, sehingga memungkinkan
individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri yang berhubungan
dengan penampilan orang lain

2.2.3 Teori Ela Joy Lehrman


Dalam teori ini Lehrman menginginkan agar bidan dapat melihat
semua aspek praktik memberikan asuhan pada wanita hamil dan
memberikan pertolongan pada persalinan.
1. Lehrman mengemukakan  8 konsep yang penting dalam pelayanan
antenata
xxi

a. Asuhan yang berkesinambungan


b.  Keluarga sebagai pusat asuhan
c. Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
d. Tidak ada intervensi dalam asuhan
e.  Fleksibilitas dalam asuhan
f. Keterlibatan dalam asuhan
g. Advokasi dari klien
h. Waktu
2. Teknik Terapeutik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan
dan penyembuhan, misalnya : mendengar aktif, mengkaji,
mengklarifikasi, sikap yang tidak menuduh, pengakuan, fasilitas,
pemberian ijin.
3. Empowerment (pemberdayaan)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan bidan melalui
penampilan dan pendekatan akan meningkatkan kemampuan pasien
dalam mengoreksi, memvalidasi, menilai dan memberi dukungan.
4. Lateral Relationship (hubungan sesama)
Menjalin hubungan yang baik terhadap klien bersikap terbuka,
sejalan dengan klien, sehingga antara bidan dan kliennya nampak akrab,
misalnya sikap empati atau berbagi pengalaman.

2.2.4 Teori Ernestine
Ernestine Wiedenbach sudah pernah bekerja dalam suatu proyek
yang mempersiapkan persalinan berdasarkan teori Dr. Grantley Dick
Read. Wiedenbach mengembangkan teorinya secara induktif berdasarkan
pengalaman dan observasinya dalam praktek.

2.2.5 Teori Jean Ball


(Teori ”kursi goyang” = keseimbangan emosiona ibu)
xxii

Tujuan Asuhan maternitas pada teori ini adalah agar ibu mampu
melaksanakan tugasnya sebagai ibu baik fisik maupun psikologi
Psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tetapi juga
proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk menjadi
orang tua terpenuhi. Kehamilan, persalinan dan masa post partum adalah
masa untuk mengadopsi peran baru.

Hypotesa Ball
Respon emosional wanita terhadap peubahan yang terjadi bersamaan
dengan kelahiran anak yang mempengaruhi personality seseorang dan
dengan dukun yang berarti mereka mendapat sistem keluarga dan sosial.
Dalam kursi goyang dibentuk 3 elemen:
1. Pelayanan maternitas
2. Pandangan masyarakat terhadap keluarga
3. Sisi penyanggah / support terhadap kepribadian wanita
Kesejahteraan seorang wanita sangat bergantung terhadap efektifitas
ketiga elemen tersebut.
xxiii

BAB III
PENDOKUMEN TASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
ASUHAN KEBIDANAN PADA ”NY.S” G1 P0A0H0 USIA KEHAMILAN
40 MINGGU DI PMB Bd.FITRIANI, SST

A. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


a. Pengkajian / Data Subyektif
1) Biodata
Nama Ibu : Ny.N Nama : Tn.L
Umur : 28 Tahun Usia : 34
Suku : Melayu Suku : Melayu
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Suasta
Alamat : Ganet Alamat : Ganet
Gol.Darah :B Gol.Darah :B
2) Alasan Kunjungn : Ingin Melahirkan
Keluhan utama : Mual Muntah,Keluar Darah,Mules-Mules
3) Riwayat Haid
Menarche : 14 Tahun Baunya : Amis
Siklua : 28 Hari Warnanya : Mmerah Pekat
Lamanya : 7 Hari Jumlahnya : 3 / Hari
HPHT : 3-2-2019 TP : Tidak Ada
UK : 40 Minggu
4) Riwayat Kehamilan Sekarang
(a) Trimester l
Priksa Ke : Bidan
Keluhan : Tidak Ada
Asuhan : Tidak Ada
xxiv

Obat-Obat : Tidak Ada

(b) Trimester ll
Periksa Ke : Bidan
Keluhan : Tidak Ad
Asuhan : Tidak Ada
Obat-Obat : Tidak Ada
Pergerakan
Janin Pertama : Tidak Ada
Frekuensi : Tidak Ada
(c) Trmister lll
Priksa Ke : Bidan
Keluhan : mual, muntah , keluar darah, mules
Obat-Obat : Tidak Ada
5) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Yang Lalu
Hamil Tahun Usia Jenis Tempat Penolong Komplikasi JK/BB/PB Nifas
Ke Kehamilan Persalinan bersalin pada ibu/bayi dan
keadaan
bayi

Satu ini PMB

6) Riwayat Penyakit Yang Menyertai Kehamilan Saat ini


Maag
7) Riwayat Operasi Yang Berhubungan Dengan Kandungan
Tidak Ada
8) Riwayat Operasi Yang Tidak Berhubungan Dengan Kandungan
Tidak Ada
9) Riwayat Alergi Makanan /Obat-Obatan
10) Riwayat TT
a. TT 1 Bayi
b. TT 2 SD
xxv

c. TT 3 SD

d. TT 4 Catin
e. TT 5 -
11) Riwayat Penyakit Keluarga
Dm : Tidak Ada gangguan sel darah : Tidak Ada
Hipertensi : Tidak Ada cacat bawah : Tidak Ada
Asma : Tidak Ada lain-lain : Tidak Ada
12) Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke : Pertama
Status Perkawinan : SAH
Umur Waktu Kawin : 28
Brp lama kawin baru hamil : 1 Bulan
13) Riwakat Kontraksi
Rencana Penggunaan : Tidak Ada
Jenis KB yang digunakan : Tidak Ada
Jenis KB yang pernah digunkan : Tidak Ada
Masalah dalam pengunaan KB : Tidak Ada
Kapan berhenti jadi aseptor : Tidak Ada
Alasan berhenti jadi aseptor : Tidak Ada
14) Riwayat Pisikologis
Keadaan emosional : Baik
Pandangan ibu terhadap kehamilan : Senang
Pandangan suami terhadap kehamilan : Senang
Jenis kehamilan yang diinginkan : Laki-Laki
Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami
15) Perencanan Persiapan Persalinan
Tempat akan bersalin : PMB Fitriani
Penolong persalinan : Bidan
Transportasi : Kendaraan umum
xxvi

Nama calon pendonor darah : Saudara kandung


Pendamping persalinan : Keluarga
Penjaga anak lainya dirumah : Tidak Ada
16) Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
(a) Pola nutrisi
1. Makanan yang sering dikonsumsi
Jenis makanan : Nasi, Sayur, Buah, Ikan
Frekuensi :3x/4
Masalah : Tidak Ada
2. Minuman yang serinng dikonsumsi
Jenis minuman : Air Putih
Frekuensi : 7 gelas-hari
Masalah : Tidak Ada
17) Pola eliminasi
(a) BAK
Frekuensi : 5-6 x sehari
Warna : Jernih
Masalah : Tidak Ada
(b) BAB
Frekuensi : 2 kali-hari
Warna : Kecoklatan
Konstipasi : Tidak Ada
Masalah : Tidak Ada
18) Pola Istirahat
Tidur siang : 1-2 JM
Tidur malam : 8 JM
Masalah : Tidak Ada
19) Personal Higiene
Keramas : 2 x seminggu
Mandi : 2 x sehari
xxvii

Gososk gigi : 2 x sehari


Ganti pakaian dalam : 3 x sehari
20) Pola olahraga
Senam hamil : Ada
Jalan pagi : Ada
Keluhan : Tidak Ada
21) Pengunaan obat rokok dan akohol
Obat yang digunakan : Tidak Ada
Perokok : Tidak Ada
Tujuan pengunaan : Tidak Ada
Akohol : Tidak Ada
22) Riwayat Transpusi darah : Tidak Ada
23) Riwayat Test : Tidak Ad

b. Pengkajian / Data Objektif


1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik Tinggi badan :156cm
Kesadaran : Komposentis Lina : 25cm
BB sebelum hamil : 40 TD : 100cm
BB sekarang : 51,3 Temperatur : 36,58
Pernafasan : 20 x / menit Nadi :80x/menit
2) Pemeriksaan Fisik
inspeksi
(a) Kepala
Rambut : Lurus hitam
Kebersihan :Bersih
(b) muka
Oedema : Tidak Ada
Pucat : Tidak Ada
Chlosama gravidarum : Tidak Ada
xxviii

c) Mata
Sclera : Putih keabuan
Konjungtiva : Merah muda
d) Hidung
Bentutk : cimetris
polip : Tidak Ada
e) Telinga
Bentuk : cimetris
Pengeluaran : Tidak Ada
f) Mulut
Stomatitis : Tidak Ada
Gigi berlubang : Tidak Ada
Caries gigi : Tidak Ada
Kebersihan lidah : Bersih
g) Leher
Kel.tyroid : Tidak Ada
Vena jugularis : Tidak Ada
h) Dada
Pembesaran : Crimetris
Kebersihaan : Bersih
Pengeluaran : Tidak Ada
Areola : Mencoklat
Benjolan : Tidak Ada
Puting : Menonjol
i) Jantung
Bunyi : Lupdup
Lain-lain : Tidak Ada
xxix

j) Paru-paru
Bunyi nafas : fesu kuler
Lain-lain : Tidak Ada
k) Apdomen
Luka belakang
Operasi : Tidak Ada strie garavidarum : Tidak Ada
Pembesaran
Perut : Normal Line : Tidak Ada
l) Genitalia
Prinium : Tidak Ada Varieses : Tidak Ada
Haemoroid : Tidak Ada Pengeluaran : Tidak Ada
Warna : Tidak Ada Keluhan : Tidak Ada
m) Ekstremitas
Atas Bawah
Oedema : Tidak Ada Oedema : Tidak Ada
Kuku : Tidak Ada Varises : Tidak Ada
Sianosis : Tidak Ada Kaku sendi : Tidak Ada
3) Palpasi
Leopoid l : TfU Traba dirosesus
Leopoid ll : Tidak Ada
Leopoid lll : Tidak Ada
Leopoid lv : Tidak Ada
TBJ : Tidak Ada
TFU : Tidak Ada
4) Askul Tasi
DJJ : Ada
frekuensi : 141 x / i
irama : Tratur
Punctum max : Tidak Ada
xxx

5) Perkusi
Refleks pattela ka/ki :+/+
6) Pemeriksaan Panggul luar
Distansasi spinarum : 26cm
konjugata externa : 19cm
distansia critarum : 30cm
Lingkar panggul : 82cm
7) Pemeriksaan Laboraterium
HB : Tidak Ada Glukosa : Tidak Ada
Protein urin : Tidak Ada lain-lain : Tidak Ada
c) Interetasi Data Dasar
I Tru traba diprosesus sipoideus pada bagisn pundus teraba bulat lunak tidak
melentimg kemungkinan bokong janin
II pada perut ibu sebeleh kiri teraba tonjolan-tonjolan kecil kemungkinan
exstrenitas janin dan perut ibu sebelah kanan teraba keras panjang memapan
kemungkinan punggung janin
III pembagian perut ibu teraba bulat keras melenting kemungkinan kepala
janin dan tidak dapat digoyangkan
Iv difrgen
Diangnosa : Ny ”N” G1 P0 A0 H0 dengan usia kehamilan 40
minggu kehamilan normal
Masalah : nyeri pinggang
Kebutuhan : Tidak Ada
d) Diaknosa dan Masalah Potensi : Tidak Ada
e) identifikasi tindakan segera : Tidak Ada
f) Perencanaan (intervensi)
1) beritahukan ibu hasil dan pemeriksaan keadaan umum ubu dan janin nya
2) beritahu ibu tanda-tanda bayaha trimester III
3) berikan ibu tablet Fe dan kalium
4) ajurkan ibu untuk kunjungn ulang dua minggu lagi, atau bila ada keluhan
xxxi

g) identifikasi Tindakan Segera


pelaksanaan (implementasi)
1. memberitahu ibu bahwa keadaan ibu dan janin baik, pemeriksaan TD 100-20
mmgh, berat badan ibu 51,3 Kg, nadi 80 x /menit, dan RR 20 x / menit
2. memberitahu ibu tentang bahayanya trimester III yaitu pendarahan, kontraksi di
awal trimester ketiga, sakit kepala,sakit perut dan gangguan penglihatan
3. memberitahu tablet Fe ( zat besi) sebanyak 10 tablet diminum 1x1 pada mlm hari
karen efeksampingnya iyalah mual dan muntah. Kalsium sebnyak 10 tablet diminum
1x1 dipagi hari agar tulang ibubtidak keropos karna saat melahirkan bayi akan
mengambil kalsium pada tubuh ibu. Jika ibu tidak minum gigi ibu akan brelubang
dan ibu akan cepat osteoporosis
4. memberitahu ibu untuk kujungn ulang 2 minggu sekali lagiatau tidak ada keluhan.
h) efaluasi
1. ibu senang karna keadaannya baik
2. ibu sudah tau dan mengrti tanda bahaya trimester III
xxxii

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Penerapan Peran Fungi Bidan
penulis melkukan observasi ke salah satu PMB di Tanjupinang dalam
melaksanakan tugasnya bidan mempunyai empat peran pelaksa, pendidik, peneliti,
dan pengelola, namun di PMB Bd. FITRIANI, SST baru melaksanakan peran nya
sebagai pelaksana, pebdidikan dan pengelola
A. Peran dan fungi bidan
1. Peran Bidan
a) Peran pelaksana
1. Tugas mandiri
peran bidan secara mandiri adalah, bidan memberikan asuhan secara
menyeluruh kepada klien dan dilakukan secara sendiri. Berdasarkan hasil
yang penulis amati, Bd FITRIANI,SST melayani pemeriksaan hamil,
pemeriksaan nornal, KB, KIA, serta konsultasi, memberikan asuhan
kebidanan kepada klien selama kehamilan, persalinan, nifas, BBL dengan
sendiri.
2. Tugas kolaborasi
peran bidan secara kolaboprasi adalah, bidan berkolaborasi baik dengan
keluarga klien maupun degan ahli medis lainnya. Perdasarkan hasil yang
penulis amatai Bd. FITRIANI,SST berkolaborasi dengn tenaga bidan yang
lain apa bila ada pasien yang patologis, Bd.FITRIANI,SST juga
berkolaborasi dengan klien apabila terjadi masalah dalam persalinan, nifas
BBL,balita
3. Tugas rujukan
peran bidan sebagai rujukan adalah bidan merujuk klien nya keahli medis
yang lebih berwenang apa bilaia tidak mampu mengatasi klien nya, atau
klien dalam keadaan fatologis dan bukan wewenang bidan lagi untuk
mengopati klien. Berdasarkan halin yang penulis amati, Bd, FTRIANI,SST
dalam melaksanakan tugas rujukan apa bila dalam menangani persalinan
xxxiii

terjadi pendarahan yang tidak dapat ditangani atau keadaan janin sunsang ddl.
Maka Bd.FTRIANI,STT dapat melakukan rujukan ketingkat yang lebih tinggi
minsalnya rumah sakit.
b) peran pendidik
peran bidan sebagai pendidik adalah bidan mampu mendidik atau memberikan
konseling baik kepada klien,keluarga klien, sesama ahlimedis atau kepada
mahasiswa kesehatan yang bekerja ditempatnya berdasar kan hasil yang penulis amati
sebagi pendidik Bd.FTRIANI,SST melaksanakan perannya sebagi pendidik yaitu
degan memberikan keluhan kepada ibu tentang pendangulangn masalah kesehatan
pada masa kehamilan,nifas,BBL, KB,kesehatan reproduksi dan KIA. Dan juga
Bd.FITRIANI,SST mendidik mahasiswa sebagi CI lapangn.
xxxiv

Anda mungkin juga menyukai