Proposal
Oleh :
DORIS FIRISDA MERDIANA PASARIBU
NIM.1903021644
PEKANBARU
2020
ii
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP
PERAWATAN POST PARTUM BERBASIS BUDAYA MELAYU
DI KELURAHAN SUNGAI LAKAM BARAT
KECAMATAN KARIMUN KABUPATEN KARIMUN
Proposal
Oleh :
NIM.1903021644
PEKANBARU
2020
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 1903021644
Proposal ini telah disetujui untuk dilaksanakan ujian pada tanggal 21 Oktober
2020 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIM :1903021644
Mengesahkan :
Dewan Penguji
Mengetahui,
Ketua Stikes
Al Insyirah Pekanbaru
ii
PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS
Nim : 1903021644
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan skripsi saya
yang berjudul: Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Perawatan Post
Partum Berbasis Budaya Melayu Di Kelurahan Sungai Lakam Barat Kecamatan
Karimun Kabupaten Karimun.
Apabila suatu saat nanti terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan berupa pencabutan gelar akademik, serta
sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku.
Pekanbaru ,
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ayah : H.Pasaribu
Ibu : F.Br.Purba
PENDIDIKAN
PENGALAMAN KERJA
ORGANISASI
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena
berkat rahmat dan karunia –Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
v
8. Seluruh staff Kelurahan yang telah mengizinkan penulis melakukan
penelitian di wilayah Kelurahan Sungai Lakam Barat.
9. Ibunda terkasih F.Br.Purba,Mertua R.Br Sirait juga kepada seluruh saudara-
saudaraku yang telah memberikan dukungan,doa dan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini.
10. Rekan-rekan mahasiswi Kebidanan Stikes Al Insyirah Pekan Baru yang telah
ikut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini.
11. Masyarakat Sungai Lakam Barat yang turut membantu dalam proses
kelancaran penelitian.
12. Semua pihak yang dalam kesempatan ini tidak dapat disebutkan namanya satu
persatu yang telah banyak membantu peneliti baik dalam penulisan skripsi ini
maupun dalam menyelesaikan perkuliahan di STIKES AL INSYIRAH
PEKAN BARU.
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................iError! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….vix
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………………………………………..vii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………………………………….….viii
DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………………………………………………………….ix
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................Error! Bookmark not defined.
xi
3.1 Desain Penelitian............................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR TABEL
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia harus
dimulai sejak dini mungkin yaitu dimulai sejak dari janin dalam kandungan.
Apabila keadaan kesehatan dan nutrisi pada ibu hamil sangat baik, maka
keadaan janin yang dikandung oleh ibu sangat baik serta keselamatan ibu
Post partum atau disebut masa nifas merupakan masa sesudah persalinan
dapat juga di sebut masa nifas (puerperium) yang di perlukan untuk pulihnya
kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post Partum merupakan masa
kembali organ rahim seperti sebelum hamil dengan waktu lebih kurang 6
( World Health Organitation) pada tahun 2012, Angka Kematian Ibu sebanyak
sebanyak 450 kematian ibu per 100. 000 kelahiran bayi hidup.
3
Angka Kematian Ibu di dunia pada tahun 2015 sebanyak 216 per 100 .000
negara maju hanya 12 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (WHO,
2015).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
masih cukup tinggi dibandingkan Negara ASEAN lainnya. Menurut hasil Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 menunjukkan AKI
359 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 32 per 1000 kelahiran
setelah proses persalinan dan 40% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama
sebanyak 28%, infeksi sebanyak 11% dan eklamsia sebanyak 24% (Maryam,
variasi geografis, aspek sosial budaya, dan tingkat sosio ekonomi yang terbatas.
Menurut data pada Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) AKI pada tahun 2019
hidup. AKI dan AKB ini tergolong tinggi karena wilayah Provinsi Kepri
80 persen perairan laut sehingga sulitnya akses pelayanan kesehatan sampai kedaerah
pulau terpencil sehingga masyarakat yang tinggal di daerah hinterland di provinsi Kepri
budaya Melayu. Jumlah AKI dan AKB diprovinsi Kepri terdiri dari jumlah AKI dan
AKB dari 2 kota dan 7 Kabupaten salah satunya dari Kabupaten Karimun. Kabupaten
Karimun merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari 198 pulau dengan 67
diantaranya pulau berpenghuni dengan luas lautan 7984 kilometer persegi sedangkan
daerah daratan seluas 1524 kilometer persegi dengan populasi penduduk wilayah
mencapai angka 233.888 jiwa dari berbagai etnis yang mayoritas utamanya suku
trasportasi laut untuk menuju akses pulau terpencil salah satu faktor minimnya
pelayanan kesehatan masyarakat dan hal ini salah satu penyebab adanya AKI dan AKB.
Dan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun tahun 2019 jumlah ibu
nifas sebanyak 3763 orang dengan AKI sebanyak 3 per 100.000 kelahiran hidup
54 per 1000 kelahiran hidup dengan penyebab premature, asfiksia dan lain-lain.
Laporan dari program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Tanjung Balai
Karimun jumlah sasaran ibu Post partum tahun 2019 di Kecamatan Karimun
sebanyak 862 orang dengan total ibu Post Partum sebanyak 772
orang,sedangkan untuk wilayah Kelurahan Sungai Lakam Barat sasaran ibu Post
Partum direncanakan sebanyak 187orang tetapi mengalami peningkatan
pencapaian sebanyak 6 orang dari target sasaran, jadi total ibu Post Partum
sebanyak 193 orang.Di Kelurahan Sungai Lakam Barat tidak ada AKI hanya
dalam perawatan masa Post Partum. Berdasarkan survey yang dilakukan pada
tanggal 30 Maret 2020 di Kelurahan Sungai Lakam Barat, masih ada di temukan
ibu suku Melayu yang dalam perawatan masa Post Partum menggunakan tradisi
yang di percayai mereka secara turun temurun sebagai warisan dari orangtua
kunjungan ulang pada bulan agustus, ada 16 orang yang melakukan kunjungan
ulang pada bulan juni dan 16 orang yang melakukan kunjungan ulang pada
bulan juli.
Sungai Lakam Barat di temukan perilaku pengetahuan, sikap ibu Suku Melayu
yang masih merawat dirinya dengan memantangkan tidak boleh keluar rumah
selama 40 hari, selain itu mereka harus meminum beberapa ramuan tradisional
seperti pati kunyit yang di percaya bisa mengecilkan rahim, ibu Post Partum
dilarang makan yang dapat menyebabkan iritasi pada seluruh anggota badan
seperti udang, kerang, cumi, kepiting dan ikan pari serta tidak memakan
ikan yang memiliki sengat seperti lele, sembilang dan baung karena dapat
menyebabkan gatal-gatal pada tubuh dan di larang makan daging dengan alasan
bisa menyebabkan perdarahan padahal ikan dan daging sumber protein yg sangat
bermanfaat bagi kesehatan tubuh, Ibu tidak boleh mengkonsumsi sayuran yang
licin seperti kangkung dan genjer karena bisa menyebabkan vagina licin atau
berair dan sebenarnya sayuran sangat kaya akan vitamin dan mineral.
Perawatan perut yang dilakukan masih menggunakan air limau dan kapur sirih
buncit atau pinggul yang turun setelah masa bersalin secara kesehatan rahim
daerah kemaluan ibu Post Partum suku Melayu menggunakan air daun sirih.
sebab akibat antara perawatan masa Post Partum dan kondisi sehat sakit yang
tersebut merupakan potensi dan kendala yang perlu digali karena tidak semua
sepenuhnya dan tidak semua dapat menguntungkan bagi ibu dan bayinya. Oleh
Partum Berbasis Budaya Melayu di Kel. Sungai Lakam Barat Kec. Karimun
Kab. Karimun
1.4.3 Peneliti
belakang masalah pada skripsi ini. Berikut ini penelitian terdahulu yang
7
pada m, sikap menjauhi kepercayaan budaya melayu selama masa
kepercayaan postpartum
budaya
melayu
Lisawati, Pantang Panntang Bahwa masyarakat didesa Pesisir Timur Kecamatan Siantan
2011 larang adat larang adat Kabupaten Kepulauan Anambas sebagian tidak memakai
bersalin bersallin dukun beranak, pada umumnya banyak masyarakat pergi
masyarakat masyaraka kerumah sakit. Namun, adat pantang larang tetap
melayu di t melayu dipertahankan dan dipegang dalam halini tahap – tahap
desa Pesisir pantang larang adat bersalin masyarakat itu harus tetap
Timur dipertahankan, selain sebagai upaya pelestarian budaya,
Kecamatan ketaatan terhadap adat kebiasaan daerah juga merupakan
Siantan upaya penyelamatan ibu dan bayi.
Julianto, Tradisi Norma masyarakat Melayu banyak mengadopsi norma tertentu yang
2013 Melayu diwariskan secara turun temurun yang mencakup mulai dari
Adat kehamilan, melahirkan dan setelah lahiran.
Melahirkan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yang ialah buddhayah
yang merupakan jamak dari buddhi (budi dan akal) yang artinya sebagai hal – hal
Budaya ialah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit seperti sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, karya seni dan bahasa. Sebgaimana juga budaya
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
Kebudayaan melayu yang diharapkan oleh Negara bisa menjadi salah satu
benteng untuk menahan segala dampak dari globalisasi ternyata justru kewalahan.
Tidak sedikit unsur - unsur kebudayaan melayu yang hilang dan punah akibat
globalisasi (Yusuf, 2008). Dalam bidang kesehatan banyak ibu-ibu suku Melayu yang
masih melakukan perawatan sesuai dengan budaya mereka walaupun hal tersebut
bertentangan dengan ilmu kesehatan, mereka masih berpegang pada kebiasaan atau
perilaku yang mereka dapatkan dari orang tua mereka secara turun temurun.
2.1.2 Pengertian Perawatan Post Partum
Post partum merupakan masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, placenta
serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu lbih dari 6 minggu (Walyani dan Purwoastuti, 2015).
Post Partum merupakan masa dari kelahiran placenta dan selaput janin hingga
kembalinya reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil (Varney, 2008). Menurut
Suherni dkk (2009) masa post partum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan
keluar dari rahim sampe 6 minggu berikutnya disertai dengan pulihnya kembali
antara lain meliputi perawatan fisik yang bertujuan mengembalikan organ reproduksi
ke bentuk semula. Jalan lahir yang meregang bahkan bengkak atau sobek memerlukan
perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh ibu seperti otot perut yang meregang
karena adanya janin dalam perut, perubahan kulit kotor, kegemukan, pengeluaran
cairan lochea, rambut rontok. Perawatan payudara juga penting diperhatikan untuk
perineal.
psikologis
(2012) :
1. Perubahan fisik
Suatu keadaan dimana tubuh ibu kembali ke keadaan semula, seperti sebelum
hamil.
2. Involusi uterus
Proses involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus
kembali ke kondisi sebelum hamil dengan bobot hanya 30 gram. Involusi uterus
adalah perubahan organ tubuh yaitu uterus yang berangsur-angsur pulih kembali
Tabel 2.1
Proses Involusi Uterus
Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus
Plasenta lahir Sepusat 1000 gr
Pertengahan pusat –
7 hari ( 1 minggu) 500 gr
simfisis
14 hari (2 minggu) Tidak teraba 350 gr
42 hari (6 minggu) Sebesar hamil 2 minggu 50 gr
56 hari (8 minggu) Normal 30 gr
Sumber: Manuaba, 2015
3. Pengeluaran Lochea
Lochea merupakan eksresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea dibagi
menjadi tiga yaitu lochea rubra yang muncul pada hari pertama sampai hari ke
Lochea yang ada dalam masa nifas menurut Tresnawati, 2012 yaitu :
a) Lochea Rubra (Cruenta) : terjadi pada hari pertama dan kedua post partum
yang terdiri atas darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
b) Lochea Sanginolenta : terjadi pada hari ke 3–7 hari post partum yang
c) Lochea Serosa : terjadi pada hari ke 7–14, lochea ini berwarna agak
d) Lochea Alba : terjadi setelah 2 minggu post partum, lochea ini hanya
e) Lochea Purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah pada hari ke
Pengeluaran ASI terjadi karena adanya rangsangan dari isapan bayi yang dapat
Perubahan sistem organ lain meliputi perubahan vagina saluran kencing sistem
6. Perubahan psikologi
Wanita mengalami banyak perubahan emosi selama masa nifas, sementara ia
1. Immediate postpartum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam pertama. Pada masa ini
sering didapati banyak masalah seperti perdarahan atonia uteri. Oleh karena itu
2. Early postpartum
Masa 1 minggu pertama dimana pada fase ini bidan memastikan involusi uteri
dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak
demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui
dengan baik.
3. Laten postpartum
Masa minggu ke – 2 sampai minggu ke – 6 dimana pada fase ini bidan tetap
Pernyataan standar:
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernapasan
tindakan atau merujuk sesuai kebutuhan serta bidan harus mencegah atau
menangani hipotermi (Ikatan Bidan Indonesia, 2006 dalam LTA Soraya, 2016).
Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadsinya komplikasi dalam
Pernyataan standar:
Bidan memberikan pelayanan selama masa post partum melalui kunjungan rumah
pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu ke enam setelah persalinan untuk
membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan atau rujukan
komplikasi yang mungkin terjadi pada masa post partum serta memberikan
bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB.
Kunjungan masa nifas atau postpartum dilakukan paling sedikit empat kali.
Kunjungan ini bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, juga untuk
ekslusif, cara menyatukan mulut bayi dengan putting susu, mengubah posisi,
mengetahui cara memeras ASI dengan tangan seperlunya, atau dengan metode –
metode untuk mencegah nyeri putting dan perawatan putting (Dewi, 2013).
semestinya, adakah tanda – tanda perdarahan yang berlebihan (nadi cepat dan
suhu naik),uterus tidak keras dan TFU naik.kaji pasien apakah bias masase uterus
dan mengajarinya, periksa pembalut untuk memastikan tidak ada darah yang
berlebihan. Involusi uterus : bidan mengkaji involusi uterus dan beri
tentang proses tersebut, bidan mendorong ibu untuk memperkuat ikatan batin
antara ibu dan bayi (keluarga), pentingnya sentuhan fisik, komunikasi dan
bagi ibu maupun bagi bayi dan rencana menghadapi keadaan darurat.
mengandung protein, makanan berserat dan air sebanyak 8 – 10 gelas per hari
diri, terutama putting susu dan perineum, mengajarkan senam kegel, serta senam
perut yang ringan tergantung pada kondisi ibu dan tingkat diastasis,
Bidan mengkaji adanya tanda – tanda post partum blues, melakukan konseling
menghubungi bidan jika ada tanda – tanda bahaya, misalnya pada ibu dengan
pertemuan berikutnya.
Yang perlu dikaji pada saat kunjungan III yaitu, penapisan adanya kontra
Zat besi atau folat kecukupan diet seperti yang dianjurkan dan petunjuk untuk
makan makanan yang bergizi, menentukan dan menyediakan metode dan alat
KB, merencanakan senam yang lebih kuat dan menyeluruh setelah otot abdomen
Nilai-nilai yang mendasari praktek budaya dalam suku Melayu adalah adanya
bentan pada wanita yang baru melahirkan yaitu sakit pada ari-ari dan
atau obat yang dimakan ketika sakit. Kesan ini juga boleh diperoleh jika
badan kita salah pada sesuatu jenis makanan contohnya makanan laut
yang akan menyebabkan kegatalan pada kulit dan mata. Konsep bentan
selayang dan ikan pari serta memakan ikan yang memiliki sengat seperti
dengan ikan haruan yang dibakar atau direbus serta diizinkan minum air
hangat atau susu. Secara kesehatan bahwa ikan dan lainnya merupakan
sumber protein yang sangat baik untuk tubuh kita,begitu juga dengan
sembuh. Pernyataan ini tidak benar. Pada ibu nifas, justru pemenuhan
kebutuhan protein semakin meningkat untuk membantu penyembuhan
luka baik pada dinding rahim maupun pada luka jalan lahir yang
luka.protein sebagai zat pembangun yang cukup, maka ibu nifas akan
daya tahan tubuh kurang akibat pantang makanan bergizi. Protein juga
minimal telur, tahu, tempe dan daging atau ikan bila ada. Kecuali bila
ibu nifas alergi dengan ikan laut tertentu atau alergi telur sejak sebelum
membuat kaki keram, kesemutan, nyeri perut bagian bawah, nyeri sendi,
cepat. Selain itu, mereka juga dapat memberi perhatian dan tumpuan
mengundang hantu
2. Hal – Hal yang di lakukan Ibu suku Melayu dalam merawat dirinya selama masa
Post Partum
Selain itu dalam budaya Melayu perawatan masa Post Partum harus
menjadi sehat serta mempercepat keluar darah kotor dari rahim. Secara
b. Bertungku
memperlancar keluar darah Post Partum, darah keluar lebih banyak dari
biasa dan ini akan mempercepatkan kering darah serta membantu agar
2) Menyembuhkan wasir
4) Menyegarkan badan
7) Membuang angin
Biasanya bertungku ini dibalut dengan kain yang dilapisi dengan daun
Melayu sebagai obat penawar suhu panas dan mengobati rasa sakit
Wanita Melayu yang dalam masa Post Partum menyapu perutnya dengan
air limau yang dicampur dengan kapur sirih sebelum memakai bengkung
d. Memakai Bengkung
Bengkung merupakan suatu alat yang terbuat dari kain untuk melilit
perut agar cepat mengempis serta mencegah kulit bergerak leluasa yang
berfungsi:
melahirkan
3) Mengelakkan wuasir
5) Menyegarkan badan
6) Tubuh badan kepada keadaan asal
memang berhasil langsing kembali anggap saja itu bonus karena pada
Ibu pun akan tetap tegak meski dalam keadaan berdiri atau pun duduk.
Kondisi ini membuat postur tubuh ibu terjaga dengan baik, bahkan saat
area punggung bawah. Bonus lainnya selain perut terlihat rata jika rutin
dengan air lalu ditempel di dahi dan dibiarkan selama beberapa menit
2.2. Pengetahuan
atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung
1. Tingkat Pengetahuan
intensitas atau tingkatan yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6
tingkat pengetahuan :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
penyakit demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes agepti, dan
sebagainya. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat
kurang gizi, apa penyebab penyakit TBC, bagaimana cara melakukan PSN
b. Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
c. Aplikasi (aplication)
diketahui tersebut pada situasi yang lain. Misalnya seseorang yang telah
program kesehatan di tempat ia bekerja atau di mana saja, orang yang telah
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan memisahkan,
telah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
e. Sintesis (synthesis)
pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
f. Evaluasi
sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-
Tim kerja dari WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu
b. Kepercayaan
Kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang
c. Sikap
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap
sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat.
Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain.
Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu
tindakan nyata.
Perilaku orang, lebih-lebih perilaku anak kecil lebih banyak dipengaruhi oleh
2. Sumber-sumber daya
Sumber daya disini mencakup fasilitas, uanng, waktu, tenaga dan sebagainya.
Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat berupa positif maupun negatife.
masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang pada umumnya disebut
kebudayaan.kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama sebagai akibat dari
4. kehidupan suatu masyarakat bersama. Kebudayaan selalu berubah, baik secara
1. Faktor Internal
a. Pengetahuan
b. Umur
tahun. Selain itu Abu Ahmadi (2008) juga menyebutkan bahwa memang
daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
Seseorang bekerja bertujuan untuk mencapai suatu keadaan yang lebih dari
e. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
sebut sikap, telah diidentifikasi dalam berbagai versi oleh para asli.
2. Faktor Eksternal
a. lingkungan
sumber daya alam seperti tanah, air, energy surya, mineral serta flora dan
komponen abiotik dan biotic. Komponen abiotik adalah segala yang tidak
b. Niat
tertentu.
c. Dukungan Sosial
d. Sumber Informasi
Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan
informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga
gejala alam yang diamati seseorang kemudian dapat direkam baik dalam
pikiran orang yang mengamati atau juga dapat terekam di dalam sebuah
dijelaskan juga bahwa sebuah keputusan yang dibuat seseorang dari hasil
e. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan
kesehatan.
f. Bidan
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan
masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. asuhan ini mencakup
ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta
2.3. Sikap
Sikap (attitude) adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau obyek
tertentu yang melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak
senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya). Sikap merupakan suatu
sindrom atau kumpulan gejala dalam merespon stimulus atau obyek, maka sikap
melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain. Sikap
pelaksanaan motif tertentu, dalam kata lain fungsi sikap belum merupakan tindakan
(reaksi terbuka) atau aktifitas, tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan) atau
reaksi tertutup.
Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi keteraturan ANC. Adanya sikap yang lebih baik tentang ANC
dikandungnya.
Menurut Allport (1954) yang dikutip Notoatmodjo (2010), sikap terdiri dari 3
1. Komponen Kognitif
Komponen kognitif yaitu representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik
keyakinan, ide, dan konsep terhadap suatu obyek, artinya bagaimana keyakinan,
2. Komponen Afektif
komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap berbagai
pengaruh yang dapat merubah suatu sikap seseorang, seperti komponen afektif
3. Komponen Konatif
dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang dan berisi kecenderungan untuk
bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara tertentu, serta berkaitan
terhadap obyek atau stimulus, dalam arti membahasnya bersama dengan orang
merespon.
bertanggung jawab terhadap suatu hal yang telah diyakininya. Seseorang yang
mengambil risiko bila ada orang lain yang mencemoohkan atau adanya risiko
lain.
terwujud dalam tindakan, sebab terwujudnya tindakan perlu faktor lain, antara lain
adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Seorang ibu hamil yang sudah tahu bahwa
periksa kehamilan itu penting untuk kesehatannya dan janinnya serta sudah ada niat
(sikap) untuk periksa kehamilan. Agar sikap ini meningkat menjadi tindakan,
sehingga diperlukan seorang bidan, posyandu atau puskesmas yang dekat dari
rumahnya atau fasilitas tersebut mudah dijangkau atau ditempuh, bila tempat
pelayanan kesehatan tersebut tidak mudah dijangkau, kemungkinan ibu tersebut tidak
akan memeriksakan kehamilannya pada fasilitas kesehatan atau tenaga
yaitu:
Praktik terpimpin yaitu apabila subyek atau seseorang telah melakukan sesuatu
Praktik secara mekanisme apabila subyek atau seseorang telah melakukan atau
mempraktikkan sesuatu hal secara otomatis, maka disebut praktik atau tindakan
ditimbang tanpa harus menunggu perintah dari kader atau petugas kesehatan.
3. Adopsi (Adoption)
Adopsi merupakan suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya,
apa yang dilakukan tidak sekadar rutinitas atau suatu mekanisme saja, tetapi sudah
1. Sikap bukan dibawa sejak lahir tetapi dibentuk atau dipelajari sepanjang
2. Sikap dapat berubah-ubah, maka sikap dapat dipelajari dan dapat berubah pada
terhadap sutu obyek, dengan kata lain sikap itu berbentuk, dipelajari atau
4. Obyek-obyek sikap merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan
1. Sikap mempunyai arah, artinya suatu sikap terpilih pada dua arah kesetujuan
yaitu apakah setuju atau tidak setuju, mendukung atau tidak mendukung,
memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai obyek.
Orang yang setuju, mendukung, dan memihak terhadap suatu obyek sikap
berarti dia memiliki suatu sikap yang arahnya positif dan sebaliknya.
2. Sikap memiliki intensitas, artinya kekuatan sikap terhadap sesuatu belum tentu
obyek sikap mengenai aspek yang sedikit dan spesifik tetapi mencakup banyak
1. Tingkat Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan
orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan seseorang untuk
2. Tingkat Pengetahuan
Seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas akan lebih merasa lebih
tenang, maka dalam bersikap juga lebih kearah yang positif, senang berbagai
informasi kepada orang lain dan mencari informasi mengenai hal-hal yang
positif.
Peran tenaga kesehatan yang positif dapat mempengaruhi sikap ibu hamil dalam
untuk memberikan motivasi dan informasi kesehatan pada ibu hamil dan ibu
4. Support Keluarga
Keluarga merupakan orang yang paling dekat dengan ibu hamil. Support
keluarga sangat diperlukan oleh ibu hamil, agar ibu hamil lebih memperhatikan
kehamilannya, merasa disayangi dan diterima keadaannya, maka ibu hamil juga
dapat bersikap positif dalam merawat kehamilannya. Ibu hamil akan mencari
pemikiran yang positif, maka dia akan bersikap yang positif terhadap
kehamilannya.
6. Nilai-nilai
Nilai-nilai yang terdapat pada suatu tempat atau daerah dapat berpengaruh pada
sikap individu yang berada dalam tempat tersebut, misalnya ibu hamil
merupakan hal yang alamiah, maka tidak perlu melakukan pemeriksaan secara
rutin, walaupun jarang dilakukan kesehatan dan kondisi kehamilannya juga baik.
7. Gaya Hidup
Gaya hidup dapat mempengaruhi sikap seseorang. Orang yang memiliki gaya
hidup yang tidak sehat, maka ia akan bersikap acuh terhadap kesehatannya dan
beranggapan bahwa apa yang ia lakukan wajar dan tidak akan berdampak buruk
pada kesehatannya.
2.4. Kerangka Teori
PERAWATAN POST
Masa Post Partum PARTUM
Tujuan Perawatan
Post Partum
- Perawatan BBL
- Penanganan 2 jam Post Partum
- Pelayanan bagi ibu dan bayi
-
Perawatan Post Partum budaya Melayu Perawatan ibu Post Partum
berdasarkan Kesahatan
Pantangan Keluar rumah
Personal Hygiene
Kebiasaan ibu dalam merawat daerah kemaluan
Kebutuhan nutrisi
selama masa Post Partum
Perawatan payudara
2.1
Kebiasaan
KERANGKA ibu memberikan
KONSEP perawatan perut
Kebutuhan istirahat
selama masa Post Partum dengan menggunakan air
Perawatan
limau dan kapur sirih perineum
Kebiasaan ibu mengkonsumsi makanan selama Perawatan
masa Post partum psikologis
Kebiasaan ibu meminum ramuan tradisional saat Memelihara latihan
2.6 KERANGKA
masa Post Partum KONSEP dan ambulasi
Pemakaian bengkung
Kebiasaan ibu menggunakan pilis
38
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Perawatan Post Partum Berbasis
Budaya Melayu Di Kelurahan Sungai Lakam Barat Kecamatan Karimun
Kabupaten Karimun
suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep lainnya atau antara variabel yang satu dengan variabel
yang lainnya dari masalah yang ingin di teliti. Penelitian ini bertujuan
39
c. Untuk mengetahui hubungan sikap terhadap perilaku Ibu suku
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Perawatan Post Partum Berbasis
Budaya Melayu Di Kelurahan Sungai Lakam Barat Kecamatan Karimun
Kabupaten Karimun
(Notoatmojo, 2012)
2.6. Hipotesis
H0 :Diduga tidak ada hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam
40
BAB III
METODE PENELITIAN
metode cross sectional. Desain ini dipilih untuk mencari hubungan antar
Januari 2021.
a. Populasi
diteliti. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu Post Partum Bulan
b. Sampel
dari populasi. Sampel pada penelitian ini yaitu ibu post partum yang
41
baru melahirkan 0 sampai 42 hari.Sampel pada penelitian ini ibu post
partum anak pertama, anak kedua, anak ketiga, anak keempat, ibu nifas
anak kelima, ibu nifas dari kalangan bawah, dan ibu nifas dari
a. Data Kuantitatif
a. Data primer
42
b. Data Sekunder
Tanjung Balai.
informed consent dan jika ada yang kurang jelas calon responden diberi
43
Tabel 3.1 Definisi Operasional
44
3.7 Uji Validitas dan Reabilitas
1. Uji Validitas
yang diteliti setelah penelitian ini Validitas yang tepat ( Arikunto, 2010
Yosa Rini Z (2017). Uji validitas ini juga telah dilakukan peneliti di
Karimun.
hitungnya < tabel, maka tidak valid. Nilai r tabel dilihat pada r tabel
Tabel 3.2
Validitas Pengetahuan
Pernyataan R tabel R hitung Keterangan
P1 0,444 0,490 Valid
P2 0,444 0,538 Valid
P3 0,444 0,497 Valid
P4 0,444 0,491 Valid
P5 0,444 0,600 Valid
P6 0,444 0,550 Valid
P7 0,444 0,519 Valid
P8 0,444 0,600 Valid
P9 0,444 0,519 Valid
P10 0,444 0,535 Valid
45
Berdasarkan hasil uji validitas pernyataan variabel pengetahuan
Tabel 3.3
Validitas Sikap
Pernyataan R tabel R hitung Validitas
S1 0,444 0,537 Valid
S2 0,444 0,562 Valid
S3 0,444 0,509 Valid
S4 0,444 0,504 Valid
S5 0,444 0,598 Valid
S6 0,444 0,536 Valid
S7 0,444 0,518 Valid
S8 0,444 0,598 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas pernyataan variabel sikap
Tabel 3.4
Validitas Perawatan Post Partum
Pernyataan R tabel R hitung Validitas
PP1 0,444 0,671 Valid
PP2 0,444 0,519 Valid
PP3 0,444 0,619 Valid
PP4 0,444 0,460 Valid
PP5 0,444 0,509 Valid
PP6 0,444 0,634 Valid
PP7 0,444 0,595 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas pernyataan variabel sikap
46
2. Reabilitas
Tabel 3.5
Hasil Reliabilitas
1. Pengolahan Data
47
Menurut Notoatmodjo 2012, agar analisis menghasilkan informasi
yang benar, ada lima tahapan dalam mengolah data yaitu sebagai
berikut :
a. Pengolahan ( Editing )
(Notoatmodjo, 2012)
dari
computer.
d. Perapihan (Cleaning)
48
Yaitu pengumpulan data kuesioner dari responden atau
e. Tabulasi (Tabulating)
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
49
chi-square dimana tingkat kemaknaanya adalah 95% (p <
Correction
2015)
50
BAB IV
1. Pengetahuan
Tabel 4.1.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Terhadap Perawatan Post
Partum di Kelurahan Sungai Lakam Barat 2021 (n= 44)
Pengetahuan Jumlah Responden Presentase (%)
Baik 20 45,5%
Kurang 24 54,5%
Total 44 100%
51
2. Sikap
Tabel 4.1.2
Distribusi Frekuensi Sikap Terhadap Perawatan Post
Partum di Kelurahan Sungai Lakam Barat 2021 (n= 44)
Sikap Jumlah Responden Presentase (%)
Baik 16 36,4%
Kurang 28 63,6%
Total 44 100%
dengan menggunakan uji Chi Square pada = 5%. Bila nilai p > (5%)
52
1. Pengetahuan terhadap Perawatan Post Partum
Tabel 4.1.3
Hubungan Pengetahuan Terhadap Perawatan Post Partum di
Kelurahan Sungai Lakam Timur Tahun 2021
NO Pengetahuan Perawatan Post Partum Total
Baik Kurang P OR
F % F % F % Value CI 95%
1. Baik 7 15,9% 13 29,5% 20 45,5% 1,077
2. Kurang 8 18,2% 16 36,4% 24 54,5% 0,000 0,308 –
Total 15 34,1% 29 65,9% 44 100% 3,762
terhadap perawatan post partum. Hasil uji hipotesis chi square diperoleh p-
value sebesar 0,000 berarti nilai p-value <0,05 maka dapat disimpulkan
Diperoleh pula nilai Odds Ratio (OR) 1,077, artinya responden yang
yang kurang.
53
2. Sikap terhadap Perawatan Postpartum
Tabel 4.1.4
Hubungan SikapTerhadap Perawatan Post Partum di Kelurahan
Sungai Lakam Timur Tahun 2021
NO Sikap Perawatan Post Partum Total
Baik Kurang P OR
F % F % F % Value CI 95%
1. Baik 6 13,6% 10 22,7% 16 36,4% 1,267
2. Kurang 9 20,5% 19 43,2% 28 63,6% 0,001 0,350 –
Total 15 34,1% 29 65,9% 44 100% 4,582
sikap baik terhadap perawatan post partum baik dan sebanyak 19 (43,2%)
post partum. Hasil uji hipotesis chi square diperoleh p-value sebesar 0,001
berarti nilai p-value <0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara
Ratio (OR) 1,267, artinya responden yang memiliki sikap yang baik
54
4.2. Pembahasan
1. Analisa Univariat
luka bakar, mimisan, bisul, mata gatal dan merah, koreng dan gatal-gatal,
jerawat, keputihan dan mengurangi produksi air susu ibu yang berlebihan.
55
karvakol bersifat desinfektan dan antijamur sehingga dapat
b. Sikap
orang sedangkan yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 4 (5%) orang.
sikap yaitu salah satunya adalah factor pendidikan. (Rini, jurnal, 2017)
menyesuaikan diri dalam situasi social, atau secara umum dan sederhana
56
menghindari tidak menyukai, menjauhi, bahkan membenci terhadap
Gunung Pati Kota Semarang tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu
nifas dengan perawatan masa nifas diperoleh adanya lebih dari setengah
responden yang sudah memiliki sikap yang baik tentang perawatan masa
nifas hal ini disebabkan oleh adanya lebih dari setengah dari
mengenai perawatan masa nifas yang tentukan hal ini akan memberi
dampak yang positif terhadap kesehatan ibu selama masa nifas (Eldawati,
2015).
c. Pengetahuan
57
sebanyak 9 (28,1%). Hasil uji Chi Square dengan nilai p 0,00
penyembuhan luka.
dari orang lain. Jika pengetahuan yang dimiliki tidak mencukupi maka
untuk mencapai tingkat kesembuhan yang baik serta terhindar dari infeksi
2. Analisa Bivariat
2021, diketahui bahwa ada sebanyak bahwa ada sebanyak 7 (15,9%) dari
berarti nilai p-value <0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara
58
Ratio (OR) 1,077, artinya responden yang memiliki pengetahuan yang
baik mempunyai peluang 1 kali memiliki perawatan post partum yang baik
(13%) orang memiliki pengetahuan yang kurang baik terkait merawat ibu
dalam penelitian ini baik karena kebudayaan melayu di desa lama masih
percaya dengan budaya yang sudah dilakkan sejak lama dan masih
jurnal, 2017)
(Yudiyanti.dkk, 2017)
59
Hasil analisa hubungan antara sikap dengan perawatan post partum
sikap baik terhadap perawatan post partum baik dan sebanyak 19 (43,2%)
post partum.
Hasil uji hipotesis chi square diperoleh p-value sebesar 0,001 berarti
Ratio (OR) 1,267, artinya responden yang memiliki sikap yang baik
praktik budaya terdiri dari pantangan perilaku yaitu tidak boleh keluar
60
pantangan mengkonsumsi nangka, makanan pedas-pedas dan es sesuai
kencur dan kunyit juga dikonsumsi oleh suku Melayu. Praktek perawatan
nifas terdiri dari aktivitas seperti tidak boleh banyak bergerak dan bekerja,
seperti memakai air daun sirih untuk membersihkan vagina dan memakai
bekung.
61
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (Tahun tidak dicantumkan). Ragam Pesona Upacara Adat Melayu. Langkat :
Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2014
Malaysia
Beny, Dukungan social terhadap penggunaan jamu tradisional dalam perawatan ibu post
Dewi,V.N.L.,Tri, S. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba medika.
Handayani, S. (2010).Aspek Sosial Budaya pada Kehamilan Persalinan dan Nifas. Surakarta.
kelahiran-tradisi-melayu.html
62
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2015. Pengantar Kuliah Obtetri. EGC. Jakarta
Mirawati, Dian R.Adila, Sukeni N.(2020). Gambaran Sikap Ibu Post Partum Pada
mirawati, gambaran sikap ibu postpartum pada kepercayaan budaya melayu, jurnal, 2019
Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2012
Salemba Medika.
Rini, Perilaku keluarga suku melayu dalam merawat ibu nifas di puskesmas desa lama
Rini, Yosa.(2017).Perilaku Keluarga Suku Melayu Dalam Merawat Ibu Nifas Di Puskesmas
Sari, D. E., (2011).Pengalaman Suku Melayu dalam Perawatan Masa Nifas di Desa
Utara
Soekidjo Notoatmojdjo, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan (Jakarta: Rineka Cipta,
63
Tresnawati, F. 2012. Asuhan Kebidanan. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.
Wawan, A dan Dewi. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.
Jakarta: Kencana
64
DATA KUNJUNGAN IBU NIFAS DI KELURAHAN SUNGAI LAKAM BARAT
65
Kelurahan : Sungai Lakam Barat
66
Kelurahan : Sungai Lakam Barat
67
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYIRAH PEKANBARU
NIM : 1903021644
6 30-06-2020
Acc
Pekanbaru, 2020
Pembimbing I
68
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYIRAH PEKANBARU
NIM : 1903021644
6 28-09-2020 Acc
Pekanbaru, 2020
Pembimbing II
INFORMED CONSENT
69
(SURAT PERNYATAAN)
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PERAWATAN POST
PARTUM BERBASIS BUDAYA MELAYU DI KEL. SUNGAI LAKAM BARAT
KEC. KARIMUN KAB. KARIMUN
berjudul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Perawatan Post Partum Berbasis
Budaya Melayu di Kel. Sungai Lakam Barat Kec. Karimun Kab. Karimun” menyatakan
bersedia diikut sertakan sebagai responden dalam penelitian tersebut. Dalam pelaksanaan
penelitian ini saya bersedia mengisi kuesioner yang diberikan kepada saya dengan jawaban
Penanggung jawab
Peneliti Responden
KUESIONER PENELITIAN
70
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PERAWATAN POST
PARTUM BERBASIS BUDAYA MELAYU DI KEL. SUNGAI LAKAM BARAT
KEC. KARIMUN KAB. KARIMUN
DATA UMUM
No. Responden :
Tanggal Pengumpulan Data :
Pengumpul Data :
A. Identitas Responden
Nama Lengkap : …………
Umur : ………….
Alamat Lengkap : …………
No telp : …………
Agama : …………
Suku / Bangsa : ………....
B. Pekerjaan Ibu :1.Tidak Bekerja (IRT)
2.Bekerja (Pegawai Pemerintah, Swasta, dan Wiraswasta)
VARIABEL PENGETAHUAN
71
Petunjuk Pengisian
Pilih satu jawaban yang saudari anggap sesuaai dengan pernyataan dibawah ini dengan
menceklis (√) nilai yang mendekati jawaban anda pada kotak yang tersedia
No
Pertanyaan Ya Tidak
.
1. Apakah Masa nifas dimulai dari beberapa jam sesudah
lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan?
2. Apakah Perawatan luka robekan didaerah kemaluan ibu
saat melahirkan bisa berguna untuk mencegah terjadinya
infeksi?
3. Apakah setelah melahirkan ibu boleh duduk bersila?
4. Bolehkan ibu menggunakan pilis setelah melahirkan?
5. Apakah ibu mengoleskan air limau dengan campuran
limau ke perut?
6. Benarkah dengan menggunakan bengkung bisa
mengecutkan peranakan?
7. Apakah ibu Boleh memakan sayur kangkong dan genjer?
8. Benarkah Ibu nifas tidak dibolehkan keluar rumah selama
40 hari?
9. Apakah Ibu meminum pati kunyit untuk membersihkan
sisa pendarahan dari melahirkan?
10 Apakah ibu membersihkan kemaluan dengan
menggunakan Daun sirih?
VARIABEL SIKAP
Petunjuk Pengisian
72
Pilih satu jawaban yang saudari anggap sesuaai dengan pernyataan dibawah ini dengan
menceklis (√) nilai yang mendekati jawaban anda pada kotak yang tersedia dengan
keterangan :
No Pernyataan SS S RG TS STS
5 4 3 2 1
1. Saya melakukan perawatan ibu nifas dengan
menjaga kebersihan diri termasuk kebersihan
pada daerah kemaluan dengan cara ganti
pembalut sesering mungkin
2. Saya memakai bengkung untuk mengecilkan
sistem peranakan saya dengan cepat
Petunjuk Pengisian
73
Pilih satu jawaban yang saudari anggap sesuaai dengan pernyataan dibawah ini dengan
menceklis (√) nilai yang mendekati jawaban anda pada kotak yang tersedia.
No
Pernyataan Ya Tidak
.
1. Saya menggunakan air sabun untuk membersihkan
kotoran yang ada didaerah putting susu
74