(SFS517)
DISUSUN OLEH
MIRANTI YOLANDA ANGGITA, S.FT., M.FIS
B. Refleks Primitif
Pendahuluan
Refleks merupakan respon konvensional yang dilakukan bayi tanpa keterlibatan otak
yang mengendalikan kesadaran. Refleks primitif adalah aksi refleks yang berasal dari
dalam pusat sistem saraf yang ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara
neurologis tidak lengkap seperti pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang
tertentu. Refleks ini tidak menetap hingga dewasa, namun lama-kelamaan akan
menghilang karena dihambat oleh lobus frontal sesuai dengan tahap perkembangan
anak normal.
Refleks primitif merupakan gerakan otomatis kompleks dengan mediator pada batang
otak, berkembang selama dalam kandungan dan nampak pada bayi-bayi baru lahir,
menjadi semakin nyata penampakannya dalam enam bulan pertama kehidupan. Refleks
primitif pada dasarnya terdapat pada pertumbuhan yang normal dan refleks-refleks ini
melatarbelakangi perkembangan motorik anak seperti berguling, duduk, merangkak,
berdiri, dll. Pada perkembangan normal, refleks primitif spinal dan batang otak secara
bertahap seiring dengan perkembangannya pola-pola yang lebih tinggi dan reaksi
keseimbangan yang lebih tinggi mengalami kerusakan atau keterlambatan, maka pola
primitif akan tetap mendominasi aktivitas sensori motor. Adanya disfungsi neurologis
merupakan hasil dari lesi susunan saraf pusat yang spesifik.
Pemeriksaan sistem saraf pada bayi dan anak-anak memiliki beberapa ciri yang khas.
Pemeriksaan tersebut meliputi teknik yang sangat spesifik untuk usia tertentu,
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 1 / 15
khususnya untuk bayi. Pengujian refleks primitif sangat penting pada bayi, refleks ini
hanya terdapat pada usia tertentu dan kemudian menghilang. Refleks primitif yang
negatif atau menetap dapat menandakan abnormalitas. Secara umum pemeriksaan
sistem saraf pada bayi dan anak kecil sangat bergantung pada faktor internal dan
eksternal yaitu:
a. Internal : kesadaran, saat pemeriksaan dengan mempertimbangkan waktu makan
dan tidur
b. Eksternal : keberadaan orang tua, rangsangan yang menakutkan.
Keadaan yang penting untuk diperhatikan adalah kelainan neurologi pada bayi
dan anak kecil sering kali ditemukan sebagai abnormalitas perkembangan, seperti
ketidakmampuan dalam melakukan tugas yang sesuai dengan umurnya. Keadaan ini
merupakan kenyataan yang penting untuk diperhatikan. Karena itu, pemeriksaan
neurologi dan perkembangan anak harus dikerjakan secara bertautan.
2. Refleks Galant
Refleks ini juga dikenal sebagai refleks Galant’s infantile. Refleks ini muncul sejak
lahir dan berlangsung sampai pada usia 4 - 6 bulan. Refleks ini terlihat saat
punggung tengah atau punggung bawah bayi di bagian kanan atau kiri tulang
punggung di usap. Tubuh bayi akan melengkung ke sisi yang diusap.
Cara pemeriksaan : Refleks galant ditimbulkan dengan menggosok satu sisi
punggung sepanjang garis paravertebral 2-3 cm dari garis tengah mulai dari bahu
hingga bokong.
Interpretasi :
Kesimpulan
Perkembangan sistem saraf pusat pada bayi dapat dinilai dengan pemeriksaan
otomatisme infantil, biasa disebut refleks primitif. Refleks-refleks ini berkembang
selama dalam kandungan, umumnya muncul setelah lahir, dan menghilang pada
umur tertentu. Kelainan pada refleks-refleks ini menandakan penyakit neurologis
dan mengindikasikan investigasi lebih intensif. Kelainan-kelainan tersebut dapat
berupa tidak ada pada umur yang sesuai, tetap ada lebih lama dari normalnya,
asimetris, berhubungan dengan postur atau gerakan tertentu (posturing /
twitching).