Anda di halaman 1dari 29

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER III


DI PUSKESMAS GUNTUNG MANGGIS

“Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Kebidanan I”


Dosen Pembimbing : Megawati, S.Si.T.,M.Keb

Disusun Oleh :
Nama : Radika Oktavia Sari
NIM : P07124119075

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
DIPLOMA lll JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021

ii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN

Judul : Dokumentasi Asuhan Kebidanan Hamil Trimester III Fisiologis di


Puskesmas Guntung Manggis

Telah disetujui dan diterima pengambilan kasus pada :


Nama : Ny. L
Umur : 27 Tahun
Alamat : Jl. Wengga Tahap II Rt 41, Rw 02

Lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pembuatan


Dokumentasi Asuhan Kebidanan Mata Kuliah Praktik Kebidanan I bagi
mahasiswa semester IV Prodi Diploma III Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin.

Telah dikonsultasikan dan disetujui pembimbing

Banjarbaru, 26 April 2021


Mengetahui,
Pembimbing Asuhan Kebidanan Mahasiswa

Karmilawati, S.S.T Keb Radika Oktavia Sari


NIP. 198102262009122002 NIM. P07124119075

iii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN

Judul : Dokumentasi Asuhan Kebidanan Hamil Trimester III Fisiologis di


Puskesmas Guntung Manggis

Telah disetujui dan diterima pengambilan kasus pada :


Nama : Ny. L
Umur : 27 Tahun
Alamat : Jl. Wengga Tahap II Rt 41, Rw 02

Lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pembuatan


Dokumentasi Asuhan Kebidanan Mata Kuliah Praktik Kebidanan I bagi
mahasiswa semester IV Prodi Diploma III Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin.

Telah dikonsultasikan dan disetujui pembimbing

Banjarbaru, 26 April 2021


Mengetahui,
Pembimbing Asuhan Kebidanan Mahasiswa

Megawati, S.Si.T.,M.Keb Radika Oktavia Sari


NIP. 198102262009122002 NIM. P07124119075

iv
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. S Usia 22
Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 35-36 Minggu Dengan Kehamilan Normal Pada
Trimester III Di Puskesmas Guntung Manggis”.
Adapun laporan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. L Usia 27 Tahun
G1P0A0 Usia Kehamilan 35-36 Minggu Dengan Kehamilan Normal Pada
Trimester III Di Puskesmas Guntung Manggis” ini telah saya usahakan
semaksimal mungkin dan pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada Clinical Instructur (CI), Kepala ruang KIA & KB dan karyawan,
serta Dosen Pembimbing yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya ibarat
pepatah mengatakan “Tak Ada Gading Yang Tak Retak” begitu pula dengan
laporan ini. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka saya
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki laporan ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan ini dapat diambil


hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Banjarbaru, 26 April 2021

Penyusun

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS......................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS...........................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kehamilan.................................................................................................4
B. Klarifikasi Kehamilan.................................................................................................4
C. Tujuan Asuhan pada ibu hamil Trimester III.............................................................7
D. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester III...................................................................8
E. Pemeriksaan Antenatal.............................................................................................10
F. Standar Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan.............................................................11
G. Perubahan Fisiologis pada Wanita Hamil................................................................13
H. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III................................................14
I. Ketidaknyamanan Saat Hamil Trimester III dan Penatalaksanaannya.....................18
J. Tanda-Tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III................................................24
K. Pemeriksaan Kehamilan
BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................................26
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................................30
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................................................32
B. Saran...................................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................33
LAMPIRAN............................................................................................................................34

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
AKI adalah angka kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan
nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau
pengelolaannya dan bukan karena sebab lain di setiap 100.000 KH. Setiap
hari pada tahun 2015, sekitar 830 perempuan meninggal karena komplikasi
kehamilan dan persalinan. Menurut data World Health Organization (WHO)
tahun 2015, AKI secara global sebesar 216 per 100.000 Kelahiran Hidup.
Sustainable Development Goals (SDGs) atau (tujuan pembangunan
berkelanjutan) merupakan agenda global menggantikan Millenium
Development Goals (MDGs) yang berakhir tahun 2015. Mulai tahun 2016,
SDGs aktif secara resmi sampai tahun 2030 dan mempunyai 17 tujuan. Salah
satu dari tujuan itu berkaitan dengan kesehatan yaitu pada tujuan ke-3 yang
berisi menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi
semua orang di segala usia. Tujuan ke -3 ini terdiri 13 indikator pencapaian,
pada poin pertama dan kedua membahas tentang Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB). Dibawah naungan SDGs, negara – negara
sepakat untuk mengurangi AKI hingga 70 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH)
dan mengurangi angka kematian neonatal hingga 12 per 1.000 KH serta
angka kematian balita 25 per 1.000 KH (Kemenkes, 2015).
Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
mencatat AKI di Indonesia sebesar 359 kematian per 100.000 KH kemudian
menurun menjadi 305 per 100.000 KH berdasarkan Survei Penduduk Antar
Sensus (SUPAS) tahun 2015.
Penyebab kematian ibu dibagi menjadi dua yaitu penyebab langsung dan
tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu didominasi oleh Hipertensi
Dalam Kehamilan (HDK) (32%), komplikasi puerperium (31%), perdarahan
postpartum (20%), perdarahan antepartum (3%), lain – lain (7%), abortus
(4%,) kelainan amnion (2%), partus lama (1%) sedangkan penyebab tidak
langsung adalah masih banyaknya kasus 3T yaitu terlambat mengambil

7
keputusan, terlambat ke tempat rujukan serta terlambat menerima pertolongan
di tempat rujukan dan 4T yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan
terlalu banyak (Kemenkes, 2015).
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan
rutin ibu hamil untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk
memberikan informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan. Setiap
ibu hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC
komprehensif yang berkualitas minimal 6 kali yaitu minimal 2 kali pada
trimester pertama (sebelum usia kehamilan 12 minggu), minimal 1 kali pada
trimester kedua (usia kehamilan diatas 12-24 minggu) dan minimal 3 kali
pada trimester ketiga (usia kehamilan diats 24-40 minggu). Kunjungan
pertama ANC sangat dianjurkan pada usia kehamilan 8-12 minggu
(Kemenkes RI, 2020).
Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dapat dilihat
melalui perkembangan cakupan dan capaian Kunjungan Pertama Ibu Hamil
(K1), Kunjungan Ibu Hamil (K4), Capaian kunjungan K1 di Indonesia tahun
2015 sebesar 95,75%, kunjungan K4 sebesar 87,48%, (Kemenkes, 2016).
Kesiapan persalinan adalah perencanaan awal dan persiapan melahirkan
yang bertujuan untuk membantu perempuan, suami dan keluarga agar siap
untuk melahirkan dengan membuat rencana menghadapi komplikasi dan hal
tak terduga. Kesiapan persalinan dapat dinilai di enam level yaitu level
individu perempuan, suami atau keluarga, lingkungan, tenaga kesehatan. Pada
level individu, perempuan hamil dan suaminya dapat mempersiapkan
persalinan dan menghadapi komplikasi dengan mengenal tandatanda bahaya
yang mengindikasikan komplikasi yang mengancam jiwa ibu dan bayi,
mengidentifikasi penolong persalinan terlatih dan tempat persalinan,
menyediakan tabungan dan mengatur transportasi, sedangkan pada level
keluarga dan lingkungan dapat mengidentifikasi pendonor darah.
Seorang wanita yang telah mempersiapkan keenam unsur kesiapan
persalinan yang telah di jelaskan WHO dikategorikan siap dan sebaliknya bila
mempersiapkan kurang dari keenam unsur kesiapan persalinan dikategorikan
tidak siap. Salah satu faktor yang mendorong kesiapan persalinan adalah

8
kunjungan ANC. Terdapat proporsi kesiapan yang lebih tinggi pada wanita
yang melakukan kunjungan ANC 6 kali atau lebih dibandingkan yang
melakukan kunjungan ANC kurang dari 6 kali. Selain bertujuan untuk
mempersiapkan persalinan salah satu alasan penting ibu hamil harus
mendapatkan pelayanan ANC adalah untuk membangun rasa saling percaya
antara klien dan petugas kesehatan (Saifuddin, 2013).
Pelayanan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kelangsungan dan
kualitas hidup ibu di Indonesia adalah dengan melakukan asuhan Kebidanan
Kehamilan yang berkualitasn yang dapat memberi dampak yang signifikan
terhadap kelangsungan dan kualitas hidup ibu dan anak (Mulati, 2015).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan studi kasus
pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Selatan

B. Tujuan
1. Memberikan asuhan kebidanan sesuai dengan standar pada ibu hamil,
dengan
2. menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
3. Melaksanakan Asuhan Kebidanan Kehamilan sesuai standar 10 T
4. Melaksanakan Pendokumentasikan Asuhan Kebidanan yang telah
dilakukan pada ibu hamil.

9
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang
hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2014). Kehamilan didefenisikan
mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT). Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester
pertama dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, trimester kedua dari 13-28
minggu dan trimester ketiga dari 28-40 minggu (Rukiah, 2013).

B. Klasifikasi Kehamilan
Menurut Rukiah (2013) klasifikasi kehamilan di bagi dalam 3 trimester, yaitu:
1. Trimester pertama, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu)
2. Trimester kedua, dari bulan keempat sampai 6 bulan (12-28 minggu)
3. Trimester ketiga, dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu)

C. Tujuan Asuhan pada Ibu Hamil Trimester III


1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam
kehamilan.
2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini
mungkin.
3. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kehamilan, kesehatan
ibu, dan tumbuh kembang.
4. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
dan janin.
5. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

10
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.

C. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester III


Kebutuhan kesehatan ibu hamil menurut Nugroho (2014) sebagai berikut:
1. Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek
nafas. Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya
rahim. Kebutuhan meningkat 20 %. Ibu hamil sebaiknya tidak berada di
tempattempat yang terlalu ramai dan penuh sesak karena akan
mengurangi masukan oksigen.
2. Nutrisi
Pada trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan 300
kkal/hari atau sama dengan mengonsumsi tambahan makanan 100 gr
daging atau minum 2 gelas susu. Nutrisi ini berkaitan dengan pemenuhan
kalori yang digunakan oleh tubuh sebagai pengelola. Selain itu ibu hamil
juga perlu mengonsumsi tambahan vitamin dan tablet Fe sebanyak 90
tablet selama kehamilan yang berguna untuk mencegah anemia defisiensi
besi, meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah
merah janin dan plasenta. Makanan sehari-hari yang dapat dikonsusmsi
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu adalah makanan yang
mengandung karbohidrat, asam folat, protein, zat besi, kalsium, vitamin,
semua sumber nutrisi ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi nasi
secukupnya, sayuran hijau, buah- buahan, daging ayam, ikan, telur, tahu,
tempe, dan kacang-kacangan.
3. Personal Hygiene
Personal Hygiene penting untuk dijaga oleh seorang ibu hamil karena
bila tidak dijaga akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil
sebaiknya mandi, menggosok gigi dan mengganti pakaian dalam minimal
2 kali sehari, menjaga kebersihan alat genitalia dan pakaian dalam dan
menjaga kebersihan payudara.
4. Eliminasi

11
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan III untuk
memenuhi kebutuhan rasa nyaman ibu, sebaiknya memperbanyak intake
di siang hari dan menguranginya di malam hari dan mengganti pakaian
dalam setiap terasa lembab, dan bila selesai buang air ceboklah dengan
baik.
5. Pakaian
Baju hamil yang praktis selama enam bulan kehamilan mengenakan
baju biasa yang longgar, pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah
menyerap keringat, bagian dada harus longgar karena payudara akan
membesar, bagian pinggang harus longgar kalau perlu terdapat tali untuk
menyesuaikan perut yang terus membesar. Bra disiapkan paling sedikit
dua buah dengan bukaan di depan untuk memudahkan menyusui, sepatu
kenakan yang rata bukan bertumit.
6. Seksual
Ibu hamil dapat tetap melakukan hubungan seksual dengan suaminya
sepanjang hubungan seksual tersebut tidak menganggu kehamilan. Bila
hendak melakukan hubungan seksual sebaiknya gunakan kondom karena
prostaglandin yang terdapat dalam semen bisa menyebabkan kontraksi.
7. Istirahat/Tidur
Ibu hamil hendaknya tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 1 jam.
Posisi tidur untuk ibu hamil dianjurkan dalam posisi miring ke kiri,
letakkan beberapa bantal untuk menyangga. Pada ibu hamil sebaiknya
banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau tidur,
walau bukan benar-benar tidur hanya baringkan badan untuk
memperbaiki sirkulasi darah dan jangan bekerja terlalu lelah.
8. Senam Hamil
Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti senam hamil sesuai dengan
kondisi ibu, senam ringan yang dapat dilakukan ibu adalah jalan pagi,
sambil menghirup udara segar dan sebelum maupun sesudah melakukan
senam ibu harus minum yang cukup.

12
E. Pemeriksaan Antenatal
Menurut Latin (2014) Pemeriksaan antenatal merupakan sarana yang
penting untuk menegakkan diagnosis dan melindungi kesehatan seorang ibu
hamil serta janinnya yang sedang tumbuh.
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawirohardjo, 2014).
Menurut Sulistyawati (2011) Kunjungan antenatal sebaiknya paling
sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu:
1. Satu kali pada triwulan pertama (usia kehamilan 0-13 minggu)
2. Satu kali pada triwulan kedua (usia kehamilan 14-27 minggu)
3. Dua kali pada triwulan ketiga (usia kehamilan 28-40 minggu)

Menurut Mochtar, (2011) Jadwal pemeriksaan kehamilan, yaitu:


1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika
haid terlambat satu bulan.
2. Periksa ulang 1 x sebulan sampai kehamilan 7 bulan (28 minggu).
3. Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan (36 minggu).
4. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
5. Periksa khusus jika ada keluhan-keluhan.

F. Standar Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan


Menurut Midwifery Update, (2016) Pelayanan atau asuhan standar minimal 10
T adalah sebagai berikut:
1. Pengkuran tinggi badan cukup satu kali dan penimbangan berat badan
setiap kali periksa
2. Pengukuran tekanan darah (tensi)
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
4. Pengukuran tinggi rahim
5. Pengkuran letak janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut jantung
janin
6. Penentuan status Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

13
7. Pemberian tablet tambah darah
8. Tes laboratorium
9. Konseling atau penjelasan
10. Tata laksana atau mendapatkan pengobatan

G. Perubahan Fisiologis pada Wanita Hamil


Menurut Rukiyah (2013) perubahan fisiologis ibu hamil trimester III adalah:
1. Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram
(berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm.
Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas
pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prossesus xipoideus. Pada kehamilan
32 minggu, fundus uteri terletak 1/2 jarak pusat dan prossesus xipoideus.
Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari bawah
prossesus xipodeus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus
uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah
27 cm dan pada kehamilan 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40
minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah
prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada
primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.
Tabel.1 TFU menurut penambahan per tiga jari
Usia kehamilan (minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 3 jari di atas simfisis
16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari di bawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari di atas pusat
32 Pertengahan pusat-prossesus xipoideus
(px)
36 3 jari di bawah prossesus xipoideus (px)
40 Pertengahan pusat-prosessus xipoideus
(px)

2. Serviks Uteri

14
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormone estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan
adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak.
Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat dan hanya sedikit
mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai
spingter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti
tarikan-tarikan corpus uteri ke atas dan tekanan bagian bawah janin
kebawah.
3. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehingga tampak makin berwarna merah dan kebiru-
biruan atau livide (tanda Chadwicks). Warna porsio tampak livide.
Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini
terjadi karena oksigenaisasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut
meningkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan atau persalinan
maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan
kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat
dan lebih kental.
4. Dinding Perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastic di bawah kulit, sehingga timbul
striaegravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada
hidramnion dan kehamilan ganda dapat terjadi diatesisi rekti bahkan
hernia. Kulit peut linea alba bertambah pigmentasinya disebut linea
nigra.
5. Payudara (mammae)
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
periapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara
tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu
estrogen dan progesteron.
6. Sistem Respirasi

15
Kebutuhan oksigen berhubungan dengan perubahan sistem
pernapasan pada masa kehamilan ini meningkat sebagai respon tubuh
terhadap akselerasi metabolisme rate perlu untuk menambah masa
jaringan payudara, hasil konsepsi dan masa uterus.
7. Sistem Sirkulasi Darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan
peningkatan tekanan darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang
lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena tungkat terpengaruhi
pada kehamilan lanjut karen terjadi obstruksi aliran balik akibat tingginya
tekanan darah vena yang kembali dari uterus dan akibat dari tekanan
mekanik dari uterus pada vena cava. Keadaan ini menyebabkan varises
pada vena tungkai pada wanita yang rentan.
8. Metabolisme Dalam Kehamilan
BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada
trimester III. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari
pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke
atas. Akan tetapi bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk
mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam
keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian
tenaganya.
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan
tulang-tulangnya dan hal ini terjadi terutama dalam trimester terakhir.
Makanan tiap harinya diperkirakan 0,2-0,7 gram kalsium tertahan dalam
badan untuk keperluan semasa hamil. Ini kiranya telah cukup untuk
pertumbuhan janin tanpa menganggu kalsium ibu.
Kebutuhan besi meningkat banyak. Jumlah besi total pada seorang
wanita 2,0-2,5 gram. Kebutuhan total selama kehamilan 1 gram dan
paling banyak pada separuh akhir kehamilan, yakni 6-17 mg/hari.
9. Tulang dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena ligamen-
ligamen melunak (softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang
persendian. Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi

16
kebutuhan kalsium janin, kalsium pada tulang-tulang panjang ibu akan
diambil untuk memenuhi kebutuhan tadi. Apabila konsumsi kalsium
cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium. Gingvitis kehamilan adalah
gangguan yang disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya hygien yang
buruk pada rongga mulut.
10. Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi, yaitu pada:
a. Muka disebut cloasma gravidarum
b. payudara yaitu dibagian puting dan areola payudara
c. perut yaitu linea nigra striae
11. Kelenjar Endokrin
a. Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit
b. Kelenjar hipofisis: dapat membesar terutama lobus anterior
c. Kelenjar adrenal: tidak begitu terpengaruh

H. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III


Perubahan psikologis ibu hamil periode trimester terkesan lebih kompleks
dan lebih meningkat kembali dari trimester sebelumnya. Hal ini dikarenakan
kondisi kehamilan semakin membesar. Kondisi itu tidak jarang memunculkan
masalah seperti posisi tidur yang kurang nyaman dan mudah terserang rasa
lelah atau kehidupan emosi yang fluktuatif.
1. Rasa tidak nyaman
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan akan timbul kembali pada
trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek.
Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya
dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil sehingga ibu
membutuhkan dukungan suami, keluarga, dan bidan.
2. Perubahan emosional
Perubahan emosional trimester III terutama pada bulan-bulan
terakhir kehamilan biasanya gembira bercampur takut karena kehamilan
telah mendekati persalinan. Rasa kekhawatirannya terlihat menjelang

17
melahirkan, apakah bayi lahir sehat dan tugas-tugas apa yang dilakukan
setelah kelahiran.

I. Ketidaknyamanan Saat Hamil Trimester III dan Penatalaksanaannya


Menurut Romauli (2014), ada beberapa ketidaknyamanan yang sering
dialami ibu hamil trimester ketiga yaitu:
1. Peningkatan Frekuensi Berkemih
Peningkatan frekuensi berkemih sering dialami ibu hamil trimester
ketiga. Uterus yang membesar atau bagian presentasi uterus juga
mengambil ruang di dalam rongga panggul sehingga ruang untuk distensi
kandung kemih lebih kecil sebelum wanita tersebut merasa perlu
berkemih. Satu-satunya metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi
frekuensi berkemih ini adalah menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi
dan mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam sehingga wanita
tidak perlu bolak-balik ke kamar mandi saat mencoba tidur.
2. Keputihan Vagina
Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervikal sebagai akibat
dari peningkatan kadar estrogen. Cara mencegah dengan memakai
pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya bukan
nilon, menghindari pencucian vagina dengan sabun yang terlalu keras
atau PH-nya basa dan mencuci vagina dengan sabun dari arah depan ke
belakang. Tanda bahaya yang harus diwaspadai dapat dilihat dari
banyaknya keluar cairan atau baunya menyengat atau berwarna
kuning/abu-abu (seperti penyakit kelamin servicitis, vaginitis).
3. Nyeri Ulu Hati
Nyeri ulu hati merupakan ketidaknyamanan yang mulai timbul
menjelang akhir trimester kedua dan bertahan hingga trimester ketiga.
Saran yang dapat diberikan adalah :
a. Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung
menjadi terlalu penuh.
b. Hindari makanan berlemak, makanan dingin, pedas atau makanan
lain yang dapat mengganggu pencernaan.

18
c. Hindari makanan berat sesaat sebelum tidur.
4. Konstipasi
Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat
mengalami konstipasi saat kehamilan trimester ketiga. Salah satu efek
samping dari penggunaan zat besi adalah konstipasi. Saran yang dapat
diberikan adalah :
a. Minum air putih minimal 8 gelas/hari.
b. Minum air hangat saat bangun dari tempat tidur untuk menstimulasi
peristaltis.
c. Konsumsi buah yang mengandung banyak serat seperti pepaya.
5. Sesak Nafas
Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami pada
trimester ketiga. Selama periode ini, uterus telah mengalami pembesaran
hingga terjadi penekanan diafragma. Hal ini menimbulkan perasaan atau
kesadaran tentang kesulitan bernafas. Saran yang dapat diberikan adalah :
a. Anjurkan ibu berdiri dan meregangkan lengannya diatas kepala
secara berkala dan mengambil nafas dalam.
b. Anjurkan ibu untuk melakukan peregangan yang sama di tempat
tidur seperti saat sedang berdiri.
c. Jelaskan alasan terjadinya sesak nafas, redakan kecemasan dan
ketakutan ibu

J. Tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III


1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan antepartum atau perdarahan pada pada kehamilan lanjut
adalah perdarahan pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi
dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu, disertai dengan rasa
nyeri (Pantiawati, 2015).
2. Plasenta Previa
Adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi
sebagian/seluruh ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang normal

19
adalah pada dinding depan, dinding belakang rahim atau di daerah fundus
uteri. Gejala-gejala yang ditunjukkan seperti gejala yang terpenting
adalah perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi secara tiba-tiba dan kapan
saja, bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada
bagian bawah rahim sehingga bagian terendah tidak dapat mendekati
PAP dan ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa
lebih sering disertai kelainan letak.
3. Solusio Plasenta
Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal plasenta
terlepas setelah anak lahir. Tanda dan gejalanya terjadinya perdarahan
namun terkadang darah tidak keluar, terkumpul di belakang plasenta.
(perdarahan tersembunyi/perdarahan kedalam). Perdarahan disertai nyeri,
nyeri abdomen pada saat dipegang, palpasi sulit dilakukan, fundus uteri
makin lama makin naik dan denyut jantung bayi biasanya tidak ada.
4. Sakit Kepala yang Berat
Sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius
adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit
kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia.
5. Penglihatan Kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah
dalam kehamilan. Tanda dan gejalanya adalah pandangan kabur dan
berbayang dan perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit
kepala yang hebat dan mungkin menandakan pre eklampsia.
6. Bengkak di Wajah Dan Jari-Jari Tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal
jantung atau pre eklampsia.
7. Keluar Cairan Pervaginam

20
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina normalnya terjadi pada
trimester ketiga namun ketuban dinyatakan pecah dini (KPD) jika terjadi
sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat
terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37 minggu) maupun
pada kehamilan aterm. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala
I atau awal kala persalinan, bisa juga belum pecah saat mengedan.
8. Gerakan Janin Tidak Terasa
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5
atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika
bayi tidur, gerakannya akan melemah. Gerakan bayi akan lebih mudah
terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik.
9. Nyeri Abdomen yang Hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak
hilang setelah beristirahat.

K. Pemeriksaan Kehamilan
Menurut Mochtar, (2011) pemeriksaan kehamilan dilakukan pada saat
kunjungan meliputi:
1. Anamnesa
a. Anamnesa khusus
1) Identitas, antara lain: nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa dan alamt
b. Anamnesa Umum
1) Keluhan: nafsu makan, tidur, miksi (pengosongan kandung kemih),
deteksi (proses pengeluaran feses melalui anus)
2) Haid: menarche, HPHT di ketahui maka TP dapat ditaksirkan
3) Gravida : kehamilan berapa, persalinan berapa, pernah atau tidak
pernah keguguran, kehamilan ektopik dan kelainan mola
2. Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostik

21
Pemeriksaan seluruh tubuh, meliputi: tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan,
jantung, paru-paru, dan sebagainya
3. Perkusi
Pemeriksaan perkusi dilakukan jika ada suatu indikasi
4. Palpasi abdominal:
a. Palpasi menurut Leopald
1) Leopold I
Tujuan: Mengetahui usia kehamilan, mengetahui bagian-bagian janin
yang teradapat di fundus uteri dan menentukan taksiran berat
janin
Langkah: a) Meminta klien untuk menekuk kakinya
b) Pemeriksa menghadap kepada klien, gunakan ujung jari
kedua tangan untuk melakukan palpasi fundus uteri
c) Mengetengahkan uterus ibu
d) Meraba bagian fundus:
(1) Teraba keras, bulat dan melenting, yaitu kepala
(2) Teraba lembek, tidak bulat dan tidak melenting, yaitu
bokong
e) Mengukur tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita
pengukur dari simfisis ke fundus uteri
2) Leopold II
Tujuan: Menentukan bagian-bagian kecil janin yang terdapat dibagian
kanan dan kiri ibu
Langkah: a) Pemeriksa menghadap ke kepala klien
b) Letakkan kedua tangan di kedua sisi abdomen, pertahankan
uterus dengan tangan yang satu dan palpasi sisi lain untuk
menentukan bagian janin:
(1) Teraba jelas, rata, cembung, kaku, dan tidak dapat
digerakkan, yaitu punggung
(2) Teraba bagian-bagian kecil, menonjol dan tidak
mungkin dapat bergerak aktif/pasif berarti tangan dan
kaki

22
3) Leopold III
Tujuan: Menentukan presentasi dan bagian janin yang terdapat dibagian
bawah perut ibu
Langkah: Letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua sisi abdomen
klien tepat diatas simfisis dan minta klien menarik napas
dalam dan menghembuskan napasnya. Pada saat klien
mengehmbuskan napas tekan jari tangan ke bawah secara
perlahan dan dalam sekitar bagian presentasi:
a) Teraba keras, bulat, melenting, yaitu presentasi kepala
b) Teraba lembek, tidak bulat, dan tidak melenting, yaitu
bokong
c) Teraba bagian besar, tidak bulat, tidak rata dan tidak
melenting, yaitu sunsang

4) Leopold IV
Tujuan: Memastikan kembali bagian janin yang berada dibawah perut ibu
dan mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin sudah memasuki pintu
atas panggul
Langkah: a) Pemeriksa mengehadap klien
b) Secara berlahan gerakkan jari ke sisi bawah abdomen ke
atas pelvis sehingga ujung jari salah satu tangan menyentuh
tulang terakhir. Ini adalah bagian ujung kepala:
(1) Convergen: Sebagian kecil kepala turun ke dalam
rongga panggul
(2) Divergen: Bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam
rongga panggul dan ukuran terbesar kepala sudah
melewati PAP
b. Menghitung Umur Kehamilan menurt Mc. Donald
Mc. Donald mengemukakan menghitung umur kehamilan dalam
minggu, yaitu jarak fundus-simfisis (cm) dikali 8 dan dibagi 7 sehingga
akan mendapatkan hasil dalam minggu.

23
Mc. Donald : (TFU X 8/7 = Umur Kehamilan (minggu))
Mc. Donald mengemukakan menghitung umur kehamilan dalam
bulan, yaitu jarak fundus-simfisis (cm) dikali 2 dan dibagi 7 sehingga akan
mendapatkan hasil dalam minggu.
Mc. Donald : (TFU X 2/7 = Umur Kehamilan (bulan))
c. Menghitung Taksiran Berat Janin menurut rumus Johnson- Tausak
1) (Tinggi Fundus (cm)-12) x 155 = TBJ)
Catatan : (Apabila belum masuk PAP)
2) (Tinggi Fundus (cm)-11 x 155 = TBJ)
Catatan : (Apabila sudah masuk PAP)
5. Auskultasi
Pada pemeriksaan auskultasi digunakan stetoskop-monoaural leannec
(stetoskop osbstetric) untuk mendengarkan denyut jantung janin (DJJ).
6. Quickening (Persepsi Gerakan Janin Pertama)
Pada kehamilan pertama (primigravida), gerakan janin mulai terasa
sesudah usia kehamilan 18-20 minggu. Pada kehamilan kedua
(multigravida), gerakan janin sudah terasa pada usia kehamilan 16-18
minggu. Memasuki trimester ketiga usia kehamilan, gerakan janin akan
semakin kuat dan sering. Namun tidak jarang janin justru kurang aktif
bergerak.
Catatan: Perkiraan ini dilakukan apabila Ibu lupa pada hari pertama haid
terakhir.

24
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS TRIMESTER III
DI PUSKESMAS GUNTUNG MANGGIS
TAHUN 2021

PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Senin, 26 April 2021
Pukul : 09.30 WITA
IDENTITAS
Istri Suami
Nama Ny. L Tn. T
Umur 27 tahun 28 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan Perguruan tinggi SMA
Pekerjaan Ibu rumah tangga Swasta
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Alamat Jl. Wengga II Rt. 41, Rw. 02

PROLOG
Ibu hamil datang ke puskesmas pada tanggal 26 April 2021 pukul 09.30 WITA di
ruang KIA & KB. Ini merupakan kehamilan pertamanya. Pada trimester I ibu
memeriksakan kehamilannya sebanyak 1 kali dan pada trimester II ibu
memeriksakan kehamilannya sebanyak 1 kali. HPHT : 15 - 8 - 2020 TP : 22 – 5 -
2021. Ibu mengatakan tidak menggunakan kontrasepsi apapun sebelum kehamilan
ini. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit. Ibu tidak memiliki riwayat alergi. Status
imunisasi TT2. Ibu melakukan USG di Dokter SpOG.

DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan ibu ingin cek
laboratorium lengkap.
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum

25
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Keadaan emosional : Baik
d. Tinggi badan : 157 cm
e. Berat badan : 67 kg
f. LILA : 25 cm
g. Tanda-tanda vital TD : 119/75 mmHg
N : 85 x/m
T : 36.0 ℃
R : 24 x/m
2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka : tidak tampak oedema
b. Mata : simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva pucat
c. Mulut : tidak ada carises dan gigi tidak berlubang
d. Leher : tidak ada kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis
e. Perut : tidak ada bekas operasi
Palpasi
Leopold I : Tinggi Fundus Uteri 3 jari dibawah
procesus xifoideus (31 cm)
Leopold II : Bagian kanan teraba panjang keras seperti
papan pada perut ibu (punggung). Bagian kiri teraba
bagian-bagian kecil pada perut ibu (ekstermitas)
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras, bulat
dan melenting (kepala)
Leoplod IV : penurunan bagian terbawah janin belum
masuk PAP (Konvergen)

Auksultasi

26
DJJ : 140 x/m (punggung kiri)
TBJ : (TFU-11)x155
(31-11)x155 = 3.100gram
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Hemoglobin : 11,5 gr%
b. Golongan darah :O
c. Albumin : Negatif
d. Urine reduksi : Negatif
e. B20 : Non reaktif
f. HbsAg : Non reaktif
g. Sifilis : Negatif

ANALISA
G1P0A0 hamil 35 minggu fisiologis.

PENATALAKSAAN
1. Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan dan asuhan yang
akan diberikan kepada ibu. Ibu memahami tentang pemeriksaan yang
disampaikan.
2. Memberikan KIE :
a. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang his palsu, menganjurkan
ibu untuk beristirahat jika terjadi his palsu, dan menganjurkan minum
air hangat atau mengkonsumsi makanan dengan porsi kecil untuk
mengatasi rasa tidak nyaman saat kontraksi palsu. Ibu mengerti tentang
penjelasan yang diberikan.
b. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung
zat besi untuk mencegah anemia pada ibu. Makanan yang mengandung
zat besi seperti daging, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Ibu
mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
c. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang hari 1-2 jam
dan pada malam hari 7-8 jam, serta mengurangi aktivitas yang
berlebihan. Ibu memahami penjelasan yang diberikan.

27
3. Bidan memberikan obat terapi, obat tablet Fe obat tambah darah 1x1
Tablet, dan mengingatkan ibu untuk rutin meminumnya 1 kali sehari
sebelum tidur pada malam hari. Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
4. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan :
a. Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua.
b. Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan kejang.
c. Demam atau panas tinggi.
d. Air ketuban keluar sebelum waktunya.
e. Janin dikandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.
f. Muntah terus, tidak mau makan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

28
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan sesuai dengan standar pada Ny. L di
dapat kesimpulan sebagai berikut : Telah di lakukan asuhan kebidanan
kehamilan pada Ny. L dengan kehamilan trimester III. Kunjungan yang
dilakukan Ny. L selama kehamilan sudah 3 kali. Dalam pelaksanaan
pemberian asuhan kebidanan masa kehamilan yang dilakukan telah
memenuhi standar asuhan kehamilan 10 T.

B. Saran
1. Bagi Puskesmas Guntung Manggis
Untuk selalu memberikan pelayanan yang berkualitas dan sesuai
standar serta dalam memberikan pelayanan kebidanan agar tercapainya
pembangunan dan peningkatan derajat kesehatan di masyarakat
2. Bagi Klien
Diharapkan kepada pasien untuk memanfaatkan Buku KIA untuk
memantau perkembangan dan jadwal kunjungan imunisasi, serta sebagai
sumber informasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
3. Bagi Jurusan Kebidanan Poltekkes Banjarmasin
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
pengembangan materi yang telah diberikan baik teori maupun praktek
lapangan. Sehingga mahasiswa mampu menerapkan secara langsung
kepada klien pada masa kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

29
Janiwarty, Bethsaida, dan Herri Zan Pieter. 2012. Pendidikan Psikologis
untuk Bidan Suatu Teori dan Terapannya. Yogyakarta: Rapha
Publishing
Saifuddin. 2013. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI
Latin, Y. L. 2014. Instant Access Ilmu Kebidanan. Tangerang Selatan:
Binarupa Aksara Publisher
Nurjasmi, Erni. 2016. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta: Pengurus
Pusat Ikatan Bidan Indonesia
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidana. Jakarta: Yayasan Bina
Husada
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas Teori dan
Aplikasi Dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika
Rustam, Mochtar. 2011. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: EGC
Sulistyawati, Ari. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Keahamilan. Jakarta:
Salemba Medika

30

Anda mungkin juga menyukai