DAN
KEHILANGAN, BERDUKA DAN KEMATIAN
Dosen pembimbing: Rusmilawaty SKM,.MPH
KELOMPOK :
1. Agil Parminisari (P07124119002)
2. Maessy Wulan Sari (P071241190)
3. Nisrina Irbafatin Santoso (P071241190)
4. Putri Afrilia (P071241190)
5. Rada Amalia (P071241190)
6. Shopia Priyatna (P071241190)
7. Vira Yana (P07124119040)
Semester/Kelas : I Reguler/A
Pengertian Stress
Stress adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan ini
muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya .
Penggolongan Stress
Adapun menurut Brench Grand (2000), stress ditinjau dari penyebabnya hanya
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Penyebab makro, yaitu menyangkut peristiwa besar dalam kehidupan, seperti
kematian, perceraian, pensiun, luka batin, dan kebangkrutan.
2. Penyebab mikro, yaitu menyangkut peristiwa kecil sehari-hari, seperti
pertengkaran rumah tangga, beban pekerjaan, masalah apa yang akan
dimakan, dan antri.
3. Penyebab Stress / Stressor
Kemampuan Individu Menahan Stress
a. Tipe yang rentan (vulnerable)
1) Cita-citanya tinggi (ambisius)
2) Agresif
3) Suka bersaing yang kurang sehat
4) Banyak jabatan rangkap
5) Emosional, yang ditandai dengan mudah marah, mudah
tersinggung, mudah mengalami ketegangan, dan kurang sabar
6) Terlalu percaya diri (over confident)
7) Self kontrol kuat
8) Terlalu waspada
9) Tindakan dan cara bicaranya cepat serta tidak dapat diam
(hiperaktif)
10) Cakap dalam berorganisasi (organisatoris)
11) Cakap dalam memimpim (leader)
12) Tipe kepemimpinan otoriter
13) Bekerja tidak mengenal waktu (workaholic)
14) Bila menghadapi tantangan senang bekerja sendiri
15) Disiplin waktu yang ketat
Tahapan stress
Menurut Dr.Robert J. Van Amberg (1979), sebagaimana
dikemukakan oleh Prof. Dadang Hawari (2001) bahwa tahapan
stress ada 6 tahapan, yaitu sebagai berikut :
a. Stress tahap pertama (paling ringan), yaitu stress yang
disertai perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan
b. Stress tahap kedua, yaitu stress yang disertai keluhan, seperti
bangun pagi tidak segar atau letih, lekas capek
c. Stress tahap ketiga, yaitu tahapan stress dengan keluhan,
seperti defekasi yang tidak teratur
d. Stress tahap keempat, yaitu tahapan stress dengan keluhan,
seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari,
e. Stress tahap kelima, yaitu tahapan stress yang ditandai
dengan kelelahan fisik dan mental, ketidakmampuan
menyelesaikan pekerjaan
Reaksi-reaksi terhadap stress
a. Rambut
b. Mata
c. Telinga
d. Daya pikir
e. Ekspresi wajah
f. Mulut
g. Kulit
h. Sistem Kardiovaskuler
i. Sistem Pencernaan
j. Sistem Perkemihan.
k. Sistem Otot dan tulang
l. Sistem Endokrin
Sedangkan reaksi psikologis terhadap stress antara lain :
1. Kecemasan
2. Kemarahan dan agresi
3. Depresi
Cara mengendalikan stress
Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan stress yaitu :
1. Bersyukur
2. Kenali penyebab stress
3. Buatlah perencanaan yang baik
4. Jagalah kesehatan
5. Jagalah perasaan anda
6. Berhentilah selalu menjaga perasaan orang lain.
7. Ingatlah bahwa sedikit stress justru baik karena dengan adanya stres
8. Persiapkan diri untuk menghadapi berbagai berntuk stres setiap hari
9. Hidupkan pengharapan dalam hati. Harapan dapat mengurangi dampak stres yang muncul
10. Lakukan aktifitas baru.
11. Optimisme dapat menangkal dampak negatif stres,
12. Tertawa,
13. Olahraga teratur dan aktivitas fisik tidak hanya memperkuat sistem kekebalan tubuh
Proses keperawatan managemen stress untuk perawat
Dimensi Adaptasi
Adaptasi terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Adaptasi fisiologis
b. Adaptasi psikologis
c. Adaptasi Perkembangan
d. Adaptasi Sosial Budaya
e. Adaptasi Spiritual
Konsep Kehilangan
Sifat Kehilangan
Adapun sifat-sifat kehilangan, sebagai berikut
1. Tiba-tiba (tidak dapat diramalkan)
2. Berangsur-angsur (dapat diramalkan)
Tipe Kehilangan
Adapun tipe-tipe kehilangan, sebagai berikut :
1. Actual loss.
2. Perceived loss (psikologis)
3. Anticipatory loss
Lima Kategori Kehilangan
Lima kategori tersebut antara lain:
Konsep Berduka