Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

Ny.D Umur 23 Tahun P1A0 4 Hari post partum


Di Praktik Mandiri Bidan Harmini,S.ST

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Kebidanan 2 (PKK 2)


Pembimbing Lahan Praktik :
Harmini S.ST

OLEH
NAMA:NOORLATHIFAH
NIM:P07124119057

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
SEMESTER IV A
2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS

Persetujuan untuk pengambilan kasus untuk laporan dokumentasi kompetensi dengan judul
“Laporan Asuhan Kebidanan pada ibu Nifas 4 Hari post partum Di Praktik Mandiri Bidan
Harmini S.ST. Tahun 2021”

Nama : Ny. D
Hari/Tanggal : Selasa 29 Juni 2021
Alamat : Komplek M.G.P Blok N NO 34 RT 25

Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pendidikan, oleh :

Nama : Noorlathifah
NIM : P07124119057

Mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kebidanan Semester IV.

Banjarbaru, 2021
Mengetahui,
Pembimbing Lahan Praktik Mahasiswi

Harmini,S.ST Noorlathifah
NIP.197111271991012002 NIM. P07124119057
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

2
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8
minggu. (Mochtar, 2013)
Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah masa atau
waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu
berikutnya, diseertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan
kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan
saat melahirkan. (Widyasih, 2013)

B. Tujuan Asuhan Masa Nifas


Menurut Saifuddin, 2001 tujuan asuhan masa nifas adalah :
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik
2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau
merujuk apabila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga
berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana

C. Tahapan Masa Nifas


Masa nifas dibagi dalam 3 periode :
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu sudah diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan
2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya
6-8 minggu
3. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.

D. Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas


Tahap fase aktifitas penting sebelum seseorang menjadi ibu, yaitu :
1. Taking On
Pada masa ini disebut meniru, pada tahap ini fantasi wanita tidak hanya meniru tetapi
sudah membayangkan peran yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Pengalaman
yang berhubungan dengan masa lalu dirinya (sebelum proses) yang menyenangkan,
serta harapan untuk masa yang akan datang. Pada tahap ini wanita akan
meninggalkan perannya pada masa lalu.

3
2. Taking In
Periode terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan, ibu baru pada umumnya pasif dan
bergantung, perhatiannya tertuju pada tubuhnya. Peningkatan nutrisi ibu mungkin
dibutuhkan karena selera makan ibu biasanya bertambah, kurangnya nafsu makan
menandakan tidak berlangsung normal.
3. Taking Hold
Periode ini berlangsung pada hari 2-4 masa nifas ibu menjadi orang tua yang sukses
dengan tanggung jawab terhadap bayinya. Pada masa ini ibu agak sensitif dan merasa
tidak mahir melakukan hal-hal tersebut dan cederung menerima nasihat bidan
4. Letting Go
Periode yang biasanya terjadi pada setiap ibu pulang kerumah, pada ibu yang bersalin
di klinik sangat berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan oleh
keluarganya dan depresi masa nifas sering terjadi pada periode ini
E. Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas
1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya
kembali seperti sebelum hamil

Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus


Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir 2 jari dibawah pusat 750 gram
1 minggu Pertengahan pusat 500 grsm
simfisis
2 minggu Tidak teraba diatas simfiis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram
b. Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa
nifas
1) Lochea rubra; berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
verniks kaseosa, lanugo dan mekoneum, selama 2 hari pasca persalinan
2) Lochea sanguinolenta; berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke
3-7 pasca persalinan
3) Lochea serosa; berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14
pasca persalinan
4) Lochea alba; cairan putih, setelah 2 minggu

4
5) Lochea purulenta; terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk
6) Lochea statis; lochea mulai tidak lancar keluarnya
c. Serviks
Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna merah
kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat perlukaan-perlukaan
kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam
hanya dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari.
d. Vulva, vagina dan perineum
Segera setelah kelahiran, vagina tetap terbuka lebar mungkin mengalami beberapa
derajad edema, memar dan celah pada introitus. Setelah satu minggu hingga 2
hari pertama post partum, tonus otot vagina kembali, celah vagina tidak lebar dan
vagina tidak lagi edema. Selama proses persalinan vulva dan vagina tidak lagi
edema/ selama proses persalinan, vulva dan vagina mengalami penekanan serta
peregangan. Setelah beberapa hari, kedua organ ini kembali dalam keadaan
kendur. Rugae timbul kembali pada minggu ke-3.
Perubahan pada perineum pasca melahirkan terjadi pada saat perineum
mengalami robekan. Robekan jalan lahir dapat terjadi secara spontan ataupun
dilakukan episiotomi dengan indikasi tertentu. Meskipun demikian, latihan otot
perineum dapat mengembalikan tonus otot tersebut dan dapat mengencangkan
vagina hingga tingkat tertentu. Hal ini dapat dilakukan pada akhir purperium
dengan latihan harian.
e. Payudara
Selama sembilan bulan kehamilan, jaringan payudara tumbuh dan menyiapkan
fungsinya untuk menyediakan makanan bagi bayi baru lahir. Setelah melahirkan,
ketika hormon yang dihasilkan plasenta tidak ada lagi untuk menghambatnya
kelenjar pituitary akan mengeluarkan prolaktin.
2. Sistem Perkemihan
Urine dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah
melahirkan. Setelah plasenta lahir, kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air
akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini menyebabkan diuresis.
Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu.
3. Sistem Pencernaan
Diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali normal. Kadar progesteron
menurun setelah melahirkan. Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melahirkan
anak, hal ini disebabkan karena saat melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan
yang menyebabkan kandung kencing menjadi kosong, pengeluaran cairan yang
berlebihan saat melahirkan, kurang makan, dehidrasi, hemoroid dan laserasi jalan
lahir.

5
4. Sistem Kardiovaskuler
Setelah terjadi diuresis akibat penurunan kadar estrogen, volume darah kembali
seperti keadaan tidak hamil. Jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin kembali
normal pada hari ke-5.
5. Sistem Muskuloskeletal
Ligamen-ligamen, fasial dan diafragma pelvis yang meregang sewaktu kehamilan dan
persalinan berangsur-angsur kembali seperti semula. Tidak jarang ligamentum
rotundum mengendur, sehingga uterus jatuh kebelakang. Fasial jaringan penunjang
alat genetalia yang mengendur dapat berdilatasi. Mobilitas sendi berkurang dan posisi
lordosis kembali secara perlahan.
6. Tanda-Tanda Vital
a. Suhu badan sekitar hari ke-4 meningkat sekitar 37,2-37,5°C disebabkan oleh
aktivitas payudara. Jika sampai 38°C pada hari kedua sampai hari berikutnya
waspadai adanya infeksi nifas.
b. Denyut nadi melambat sampai kira-kira 60-80 kali/menit yakni pada saat setelah
persalinan karena ibu dalam keadaan istirahat penuh. Jika nadi cepat kira-kira 100
kali/menit, waspadai shock karena infeksi.

6
c. Tekanan darah <140/90 mmHg. Tekanan darah bisa meningkat 1-3 hari masa
nifas. Jika tekanan darah menjadi rendah menunjukkan adanya perdarahan.
Sebaliknya jika tekanan darah tinggi waspadai adanya tanda pre eklamsia.
d. Respirasi melambat atau bahkan normal. Jika >30 kali/menit waspadai adanya
shock.
F. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas
1. Nutrisi Dan Cairan Pada Seorang Ibu Menyusui
a. Makan dengan diet yang berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan
vitamin yang cukup
b. Minum sedikitnya 3 liter per hari
c. Pil zat besi atau tablet Fe harus tetap diminum untuk menambah zat gizi,
setidaknya selama 40 hari pasca bersalin
d. Rajin mengkonsumsi Vitamin A agar bisa memberikan zat Vitamin A kepada
bayinya melalui ASI
2. Mobilisasi
Ibu harus dibantu turun dari tempat tidur dalam 24 jam pertama setelah melahirkan.
Mobilisasi dini ini sangat penting untuk mencegah trombosis vena. Tujuan dari
mobilisasi dini adalah untuk membantu menguatkan otot-otot perut dan dengan
demikian menghasilkan bentuk tubuh yang baik, mengencangkan otot dasar panggul
sehingga mencegah atau memperbaiki sirkulasi darah keseluruh tubuh.
3. Eliminasi
a. Buang Air Kecil
Ibu diminta untuk buang air kecil 6-8 jam setelah melahirkan. Jika dalam 8 jam
setelah melahirkan ibu belum dapat berkemih atau sekali berkemih belum
melebihi 100cc, maka lakukan kateterisasi.
b. Buang Air Besar
Ibu postpartum diharapkan buang air besar setelah hari kedua setelah persalinan.
Jika pada hari ketiga belum juga BAB, maka perlu diberikan obat pencahar per
oral atau per rektal
4. Personal Hygine
Pada masa nifas seorang ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu
kebersihan diri sangat penting untuk mencegah infeksi. Langkah-langkah yang dapat
dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu postpartum adalah :
a. Anjurkan ibu menjaga kebersihan seluruh tubuh terutama pada area kewanitaan

7
b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kewanitaan dengan
menggunakan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan
daerah vulva terlebih dahulu dari depan ke belakang, kemudian membersihkan
vulva setiap kali selesai buang air kecil atau buang air besar
c. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut minimal 2 kali sehari
d. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kewanitaan
e. Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari daerah tersebut
5. Istirahat dan tidur
Hal-hal yang dapat dilakukan ibu untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
adalah :
a. Anjurkan ibu agar beristirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang
berlebihan
b. Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-
lahan, serta tidur siang atau beristirahat selagi bayi sedang tidur
c. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal, yaitu :
1) Mengurangi jumlah ASI yang di produksi
2) Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
3) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya
sendiri
6. Aktivitas sekesual
Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu postpartum harus memenuhi syarat,
yaitu :
a. Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan 1-2 jarinya kedalam vagina tanpa ada rasa
nyeri, maka ibu aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja
ibu siap
b. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai
masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah melahirkan.
Keputusan ini bergantung pada pasangan yang bersangkutan.

8
7. Latihan dan senam nifas
Setelah persalinan terjadi involusi pada hampir seluruh organ tubuh wanita. Involusi
ini sangat jelas terlihat pada alat-alat kandungan. Sebagai akibat kehamilan dinding
perut menjadi lembek dan lemas disertai adanya striae gravidarum yang
mengakibatkan keindahan tubuh akan terganggu.

Cara untuk mengembalikan bentuk tubuh menjadi indah dan langsing seperti semula
adalah dengan melakukan latihan dan senam nifas. Untuk diberi penjelasan pada ibu
tentang beberapa hal berikut :

a. Diskusikan pentingnya otot perut dan panggul agar kembali normal, karena hal ini
akan membuat ibu merasa lebih kuat dan ini juga menjadikan otot perutnya
menjadi kuat, sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.
b. Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu
c. Dengan tidur terlentang dan lengan disamping, tarik otot perut selagi menarik
nafas, tahan nafas dalam, angkat dagu ke dada, tahan mulai hitungan 1-5 rileks dan
ulangi sebanyak 10 kali.
d. Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul lakukanlah latihan
keagel.
e. Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot bokong dan pinggul, tahan
sampai hitungan 1-5, relaksasi otot dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.
f. Mulai mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikan
jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus
mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.

9
G. Kunjungan Masa Nifas
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan
bayinya untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang
kemungkinan terjadi. (Saifuddin, 2001).

Kunjungan Waktu Tujuan


I 6-8 jam setelah persalinan 1. Mencegah perdarahan
masa nifas karena atonia
uteri
2. Mendeteksi dan merawat
penyebab lain
perdarahan; rujuk
apabila perdarahan
berlanjut
3. Memberikan konseling
pada ibu atau salah satu
anggota keluarga
bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas
karena atonia uteri
4. Pemberian ASI awal
5. Melakukan hubungan
antara ibu dan bayi baru
lahir
6. Menjaga bayi agar tetap
sehat dengan cara
mencegah bayi
kehilangan panas
Jika petugas kesehatan
menolong persalinan, maka
dia harus tinggal dengan
ibu dan bayinya untuk 2
jam pertama setelah
kelahiran, atau sampai ibu
dan bayi dalam keadaan
sehat
II 6 hari setelah persalinan 1. Memastikan involusi
uterus berjalan normal;
uterus berkontraksi,
fundus dibawah
umbilikus, tidak ada
perdarahan abnormal dan
tidak ada bau
2. Menilai adanya tanda-
tanda demam, infeksi
atau perdarahan

10
abnormal
3. Memastikan ibu
mendapatkan cukup
makanan, cairan dan
istirahat
4. Memastikan ibu
menyusui dengan baik
dan tak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit
5. Memberikan konseling
pada ibu mengenai
asuhan pada bayi, tali
pusat serta tetap menjaga
bayi agar tetap hangat
dan merawat bayi setiap
hari
III 2 minggu setelah persalinan Konseling yang diberikan
sama seperti kunjungan ke-2
masa nifas
IV 6 minggu setelah persalinan 1. Menanyakan pada ibu
apakah ada penyulit-
penyulit yang selama ini
dialami oleh ibu dan
bayinya
2. Memberikan konseling
KB secara dini

H. Tanda-Tanda Infeksi Pada Masa Nifas


Tanda-tanda berbahaya yang perlu diperhatikan pada masa nifas adalah :
1. Demam tinggi hingga >38°C
2. Perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari
perdarahan haid biasa atau bila melakukan penggantian pembalut 2 kali dalam
setengah jam) disertai gumpalan darah yang besar-besar dan berbau busuk
3. Nyeri perut habat atau rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung, serta ulu
hati
4. Sakit kepala parah atau terus menerus dan pandangan kabur atau terdapat masalah
penglihatan
5. Pembengkakan pada wajah, jari-jari atau tangan
6. Rasa sakit, merah atau bengkak dibagian betis atau kaki
7. Payudara membengkak, kemerahan lunak dan disertai demam

11
8. Putting payudara berdarah atau merekah, sehingga sulit untuk menyusui
9. Tubuh lemas dan terasa seperti mau pingsan, merasa sangat lelah atau nafas terengah-
engah
10. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
11. Tidak bisa buang air besar selama tiga hari atau rasa timbul rasa sakit waktu buang air
kecil
12. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya atau diri sendiri

12
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
Ny.D Umur 23 Tahun P1A0 4 Hari post partum
Di Praktik Mandiri Bidan Harmini,S.ST

Pengkajian
Hari / Tanggal : Selasa 29 Juni 2021
Pukul : 16.00 WITA

IDENTITAS
Isteri Suami
Nama Ny. D Tn. R
Umur 23 Tahun 24 Tahun
Pekerjaan IRT Swasta
Pendidikan SMA SMA
Agama Islam Islam
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Alamat Komplek M.G.P Blok N NO 34 RT 25

PROLOG
Ibu melahirkan anak pertama di PMB bidan “H” di tolong oleh bidan pada tanggal 26
Juni 2021 pukul 17.30 WITA. Bayi lahir spontan belakang kepala dengan berat 3300
gram, panjang badan 53 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar lengan atas 11 cm, lingkar
dada 33 cm, plasenta lahir lengkap dengan selaputnya pada pukul 17.40 WITA
terdapat laserasi perenium derajat 2 dan sudah dilakukan penjahitan. Pemantauan 2
jam post partum tidak ada pendarahan, TTV normal, TFU 3 jari di bawah pusat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, ibu sudah dapat melakukan mobilisasi
dini dengan miring kiri – kanan.

13
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan Tidak ada keluhan

DATA OBJEKTIF
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi
80 x/menit, pernapasan 24 x/menit, suhu 36,5oC, konjungtiva tidak anemis, payudara
tampak simetris kanan dan kiri, putting susu menonjol, kolostrum sudah keluar, ASI
sudah keluar, kandung kemih kosong, TFU 3 jari dibawah pusat, lochea rubra
perdarahan normal.

ANALISA
Post partum 4 hari

1. Penatalaksanaan
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu baik dan ibu
sudah masuk dalam masa nifas.
b. Memberitahukan ibu jika rasa mules yang ibu rasakan normal, dikarenakan
kontraksi rahim ibu untuk memulihkan bentuknya ke keadaan semula.
c. Memberitahukan ibu untuk memberikan ASI secara on demand atau sesuai
kemauan bayi dan membangunkan bayi tiap 2 jam sekali untuk disusui jika bayi
tidur terus.
d. Memberitahukan ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi, seperti sayur-sayuran
hijau, ikan, telur, dan tidak berpantang makanan untuk mempercepat pemulihan
ibu dalam masa nifas.
e. Memberitahukan ibu agar istirahat yang cukup untuk memulihkan kondisi tubuh
ibu.
f. Memberitahukan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan sering mengganti
pembalut minimal 2 kali sehari terutama pada daerah luka jahitan.
g. Memberitahukan ibu tentang tanda-tanda bahaya masa nifas :
1) Perdarahan yang banyak
2) Demam

14
3) Cairan vagina yang berbau busuk
4) Pandangan kabur
5) Payudara bengkak
Bila ibu mengalami salah satu tanda diatas, segera hubungi tenaga kesehatan atau
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Menyepakati kunjungan
selanjutnya 4 hari lagi yaitu sekitar 3 juni 2021Ibu setuju.

15
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 2013. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta: CV. Trans
Info Medika

Hesty, Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yoyakarta: Fitramaya

Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal


Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo

Dewi, Vivian Nanny Lia, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta:
Salemba Medika

16

Anda mungkin juga menyukai