Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN SEGERA BAYI

BARU LAHIR
KONSEP DASAR
 Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang
diberikan pada bayi tersebut selama  jam pertama setelah
kelahiran.
 Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir :
 Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat
 Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dan kulit
ibunya sesegera mungkin.
 Segera setelah melahirkan badan bayi lakukan penilaian
sepintas
PENANGAN BAYI BARU LAHIR
Segera setelah melahirkan badan bayi lakukan penilaian
sepintas :
1. Sambil secara cepat menilai pernapasannya (menangis kuat,
bayi bergerak aktif, warna kulit kemerahan) letakkan bayi
dengan handuk diatas perut ibu
2. Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah/lendir dari
wajah bayi untuk mencegah jalan udaranya terhalang. Periksa
ulang pernapasan bayi (sebagian besar bayi akan menangis
atau bernapas spontan dalam waktu 30 detik setelah lahir).
3. Dan nilai APGAR SKORnya, jika bayi bernafas megap-megap
atau lemah maka segera lakukan tindakan resusitasi bayi baru
lahir.
APGAR SCORE
Prediktor resiko kematian selama 28 hari pertama kehidupan, dan status
neurologi anak serta resiko disabilitas mayor pada usia 1 tahun.
Semakin tinggi nilai yang dicapai, semakin baik pula nilai bayi. Nilai
APGAR harus didokumentasikan dengan lengkap di catatan bayi.
Dicatat pada menit ke 1, ke 5 dan ke 10 kelahiran bayi.
A Appearance   : penampilan(warna kulit)
P Pulse              : nadi (frekwensi jantung)
G Grimace        : meringis (respon terhadap rangsangan)
A Active             : aktif (tonus)
R Respiration     : pernapasan
Bantuan medis diperlukan jika skor kurang dari 7
Klasifikasi :
APGAR SCORE Asfiksia ringan (apgar skor 7-10)
Asfiksia sedang (apgar skor 4-6)
Tabel APGAR SCORE Asfiksia berat (apgar skor 0-3)

Tanda 0 1 2 Akronim
Warna kulit biru, pucat tubuh merah seluruh tubuh Appearance
muda, ekstremitas merah muda 1
biru
Frekwensi Tidak ada < 100x/mnt > 100x/mnt Pulse
jantung 1
Respon reflex Tidak ada Meringis, merintih Batuk/bersin saat Grimance
terhadap sal pernafasan
0
rangsangan dirangsang
Tonus otot Lemah Fleksi pada Aktif Active
ekstremitas 0
Upaya Tidak ada Lambat, tidak Baik/ menangis
pernafasan teratur kuat Respiration
1
PEMOTONGAN TALI PUSAT
 Tali pusat merupakan garis kehidupan janin dan bayi selama beberapa
menit pertama setelah kelahiran.
 Pemisahan bayi dari placenta dilakukan dengan cara menjepit tali
pusat diantara dua klem, dengan jarak sekitar 8-10 cm dari umbilicus.
 Tali pusat tidak boleh dipotong sebelum memastikan bahwa tali pusat
telah diklem dengan baik.
 Posisi saat memotong tali pusat:
1. Bayi aterm dapat diletakkan diatas perut ibu, tetapi tidak terlalu
tinggi
2. Bayi prematur dapat diletakkan setinggi placenta. Hal ini
disebabkan jika bayi prematur diangkat melebihi tinggi dr
placenta dapat menyebabkan anemia, dan jika bayi diposisikan
lebih rendah dari placenta dapat mengakibatkan bayi menerima
transfusi darah yg berakibat trjd ikterus
PEMOTONGAN TALI PUSAT
Langkah-langkah dalam menjaga kebersihan pada saat memotong tali pusat menurut
Pusdiknakes (2003):
 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, serta mengenakan sarung tangan
sebelum menolong persalinan
 Pastikan bahwa sarung tangan masih bersih. Ganti sarung tangan bila ternyata
sudah kotor
 Letakkan bayi yang telah dibungkus tersebut diatas permukaan yang bersih dan
hangat
 Memotong tali pusat dengan pisau silet, pisau atau gunting yang steril atau telah
didesinfeksi tingkat tinggi
 Pakailah hanya alat dan bahan yang steril
 Jangan mengoleskan salep apapun, atau zat lain ke tampuk tali pusat
 Hindari pembungkusan tali pusat
MENJAGA KEHANGATAN SUHU BAYI
1. Keringkan bayi dengan seksama
 Pastikan tubuh bayi dikeringkan segera setelah lahir untuk
mencegah kehilangan panas melalui evaporasi cairan ketuban
 Keringkan bayi dengan handuk/kain diatas perut ibu.
 Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan
rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai pernapasannya.
2. Selimuti bayi dengan atau kain bersih dan hangat
 Ganti handuk atau kain yang dibasahi oleh cairan ketuban
kemudian selimuti tubuh bayi dengan selimut atau kain yang hangat
dan bersih.
 Kain basah di dekat tubuh bayi dapat menyerap panas tubuh bayi
melalui proses radiasi. Ganti handuk, selimut atau kain yang baru.
MENJAGA KEHANGATAN SUHU BAYI
3. Selimuti bagian kepala bayi
Pastikan bagian kepala bayi ditutupi atau diselimuti setiap saat,
karena memiliki luas permukaan yang relatif luas, sehingga bayi akan
dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
 Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan
mencegah kehilangan panas.
 Anjurkan ibu untuk menyusukan bayinya segera setelah lahir.
 Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu jam
pertama kelahiran.
MENJAGA KEHANGATAN SUHU BAYI
5. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
 Bayi sebaiknya dimandikan (sedikitnya) enam jam setelah lahir.
 Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir dapat
menyebabkan hipotermia yang sangat membahayakan kesehatan
bayi baru lahir.
6. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
 Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat. Idealnya bayi baru lahir
ditempatkan di tempat tidur yang sama dengan ibunya
 Menempatkan bayi bersama ibunya adalah cara yang paling mudah
untuk menjaga agar bayi tetap hangat, mendorong ibu segera
menyusukan bayinya dan mencegah paparan infeksi pada bayi.
INISIASI MENYUSU DINI
Memberikan ASI dini (dalam 1 jam pertama setelah bayi baru lahir) akan
memberikan keuntungan yaitu:
1. Merangsang produksi ASI
Rangsangan isapan bayi pada puting susu ibu akan diteruskan oleh serabut
syaraf ke hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin (hormon ini
yang memacu payudara untuk menghasilkan ASI.
2. Memperkuat reflek menghisap
 Reflek rooting (reflek mencari putting susu)
 Reflek suckling (reflek menghisap)
 Reflek swallowing (reflek menelan)
3. Mempercepat hubungan batin ibu dan bayi (membina ikatan emosional dan
kehangatan ibu-bayi).
4. Memberikan kekebalan pasif yang segera kepada bayi melalui kolostrum.
5. Merangsang kontraksi uterus dan mencegah terjadi perdarahan pada ibu.
PERAWATAN MATA, PEMBERIAN VIT K 1 & IMUNISASI HEPATITIS B

PEMBERIAN VITAMIN K 1
Untuk mencegah terjadinya
PERAWATAN MATA perdarahan karena defisiensi vitamin
K pada bayi baru lahir. lakukan hal-
Memberikan eritromisin 0,5% atau tetrasiklin
hal berikut :
1% untuk mencegah penyakit mata karena
 Semua bayi baru lahir normal dan
klamidia (penyakit menular seksual). Obat
cukup bulan perlu diberi vitamin K
mata diberikan pada 1 jam pertama setelah
peroral 1mg/hari.
persalinan
 Bayi resiko tinggi diberi vitamin K
parenteral dengan dosis 0,5-1 mg
IM dipaha kiri.

PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B


Pemberian imunisasi Hepatitis B ini untuk mencegah infeksi
Hepatitis B diberikan pada usia 0 (segera setelah lahir
menggunakan uniject) di suntik, IM dipaha kanan dan
selanjutnya diberikan ulangan sesuai imunisasi dasar lengkap.
PEMANTAUAN LANJUTAN
Tujuan pemantauan bayi baru lahir yaitu untuk mengetahui aktifitas bayi normal atau tidak
dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian dan tindak
lanjut dari petugas kesehatan.

1. Dua jam pertama sesudah lahir


Hal-hal yang di nilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah kelahiran yaitu:
 Kemampuan menghisap kuat atau lemah
 Bayi tampak aktif atau lunglai
 Bayi tampak kemerahan atau biru

2. Masa transisi adalah waktu ketika bayi melakukan stabilitasi dan penyusaian terhadap
kehidupan diluar uterus. Ada 3 priode transisi, yaitu:
 Tahap pertama /periode reaktif adalah dimulai segera setelah lahir dan berakhir setelah
30 menit.
 Tahap kedua/ periode interval adalah berlangsung mulai menit 30 sampai 2 jam setelah
lahir (biasanya pada priode ini banyak tidur).
 Tahap ketiga /periode reaktif kedua adalah yang berlanjut dari dua jam sampai enam
jam.
PELAYANAN KESEHATAN
NEONATUS

1 2
Konsep Penerapan
Pelayanan Pelayanan
Kesehatan Kesehatan
BBL BBL
KONSEP ASUHAN NEONATUS
NORMAL
Permenkes RI No 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (Pasal 7 Ayat 1)

1. Pelayanan kesehatan neonatal esensial;


2. Skrining bayi baru lahir; dan
3. Pemberian komunikasi, informasi, edukasi kepada
ibu dan keluarganya.
KONSEP ASUHAN NEONATUS
NORMAL
Permenkes RI No 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak
Penerapan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (Pasal 7 Ayat 2)

1. Bayi lahir sampai dengan proses pemulangan; dan


2. Kunjungan ulang
PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS
ESESNSIAL
0 - 6 JAM
1. Menjaga Bayi tetap hangat;
2. Inisiasi menyusu dini;
3. Pemotongan dan perawatan tali pusat
4. Pemberian suntikan vitamin K1;
5. Pemberian salep mata antibiotik;
6. Pemberian imunisasi hepatitis B0;
7. Pemeriksaan fisik Bayi Baru Lahir;
8. Pemantauan tanda bahaya;
9. Penanganan asfiksia Bayi Baru Lahir;
10.Pemberian tanda identitas diri; dan
11.Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil, tepat
waktu ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS
ESESNSIAL
1.
2.
6 JAM - 28 HARI
Menjaga Bayi tetap hangat;
Perawatan tali pusat;
3. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir;
4. Perawatan dengan metode kanguru pada Bayi
berat lahir rendah;
5. Pemeriksaan status vitamin K1 profilaksis dan
imunisasi;
6. Penanganan Bayi Baru Lahir sakit dan kelainan
bawaan; dan
7. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam
kondisi stabil, tepat waktu ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih mampu.
PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS
ESESNSIAL

dilakukan minimal 3 x
Umur 6-48 jam

Umur 3-7 hari


1 3

2 Umur 8-28 hari


KONSEP ASUHAN NEONATUS NORMAL

SKRINING BAYI BARU LAHIR KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI

1. Skrining dilakukan oleh petugas kesehatan Dapat dilakukan oleh petugas kesehatan dan
pada semua bayi baru lahir kader, meliputi:
2. Skrining minimal dilakukan pada kasus 1. Perawatan Bayi Baru Lahir;
hipotiroid 2. ASI Eksklusif ;
3. Tanda bahaya pada Bayi Baru Lahir;
4. Pelayanan kesehatan pada Bayi Baru Lahir;
5. Skrining Bayi Baru Lahir

Anda mungkin juga menyukai