Penyusun
DR. dr. Martira Maddeppungeng SpA(K)
PENGERTIAN
Anak mempunyai ciri yang khas yang berbeda dengan dewasa adalah mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan. Dalam upaya meningkatkan kualitas anak untuk tercapainya tumbuh
kembang yang optimal maka terpenuhi: (1) kebutuhan dasar anak tersebut (2) deteksi dini adanya
keterlambatan perkembangan.(3) intervensi dini .
Monitoring perkembangan secara rutin dapat mendeteksi adanya keterlambatan perkembangan
secara dini pada anak. IDAI bersama DEPKES menyusun penggunaaan KPSP sebagai alat praskrening
perkembangan sampai anak usia 6 tahun, pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan untuk di bawah2 tahun
dan setiap 6 bulan hingga anak usia 6 tahun.Tujuan untuk mengetahui perkembangan anak
normal/sesuai umur atau ada penyimpangan.
Pemeriksaan KPSP adalah penilian perkembangan anak dalam 4 sektor perkembangan yaitu : motorik
kasar, motorik halus, bicara/bahasa dan sosialisasi /kemandirian.
SASARAN BELAJAR
Mahasiswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan cara melakukan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP)
SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan latihan ketrampilan ini mahasiswa :
1. Dapat menetukan umur anak (usia kronoligi, usia koreksi, usia mental)
2. Dapat memberikan penjelasan pada orangtua/keluarga tentang tujuan pemeriksaan ini
3. Memilih alat skrining dan format KPSP yang sesuai usia.
4. Melakukan pemeriksaan KPSP dengan benar dan tepat
5. Memberikan kesimpulan danargumentasi dari hasil KPSP pada orangtua/keluarga
6. Memberikan penjelasan bentuk-bentuk stimulasi yang diberikan:
2
1. Formulir KPSP menurut usia 3,6,9,12,15,18,21,24,30,36,42,48,54,60,66,72 bulan. Formulir
ini berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak.
2. Alat bantu pemeriksaan berupa : bola, boneka, kubus sisi 2,5 cm, benang wol merah, kertas,
krayon, kismis,kerincingan,lonceng.
DESKRIPSI KEGIATAN
3
PENUNTUN PEMBELAJARAN
PEMERIKSAAN KPSP
NO LANGKAH/KEGIATAN skor
A. PERSIAPAN 1 2 3
1. Sapalah anak, ibu /keluarga dengan ramah dan perkenalkan diri
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan anak pada ibu/keluarga
3. Tanyakan tanggal lahir dan adakah keluhan ibu/keluarga tentang
anaknya.
4. Jika anak belum mencapai usia skrining, minta ibu datang pada usia
skrining terdekat. Apabila ada keluhan masalah tumbuh kembang,
sedang usia anak bukan usia skrining, pemeriksaan digunakan KPSP
terdekat yang lebih muda.
5. Periksa pasien dalam ruangan yang tenang dan perhatian anak tidak
mudah teralihkan
B. PEMERIKSAAN 1 2 3
6. Menetukan formulir KPSP berdasarkan tanggal lahir dan tanggal
pemeriksaan ( bila usia >16 hari dibulatkan 1 bulan)
Bayi premature ≤ 35 minggu dan usia di bawah 2 tahun pakai usia
koreksi.
7. Memilih alat bantu pemeriksa yang sesuai
C. KESIMPULAN 1 2 3
9. Menghitung jumlah YA pada formulir KPSP
Skor 9-10 : SESUAI
Skor 7-8 : MERAGUKAN
SKOR <6 : PENYIMPANGAN
10. INTERVENSI
SESUAI
- Beri pujian ibu karena telah mengasuh anak dengan baik.
4
- Teruskan pola asuh sesuai dengan tahapan perkembangan
- Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering
mungkin, sesuai usia dan kesiapan anak.
- Ingatkan untuk pemeriksaan KPSP pada usia 3 bulan
selanjtnya
MERAGUKAN :
- Beri petunjuk pada ibu/keluarga agar melakukan stimulasi
perkembangan pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan
sesering mungkin.
- Ajari ibu untuk mengintervensi stimulasi perkembangan
anak untuk mengejar ketinggalannya.
- Lakukan pemeriksaan fisik lainnya untuk menunjang
adanya penyakit yang menyebabkan keterlambatan
perkembangan
- Evaluasi kembali setelah 2 minggu jika tetap 7 atau 8
lakukan pemeriksaan lanjutan lainnya
PENYIMPANGAN
- Lakukan pemeriksaan anak secara menyeluruh
Anamnesis, pemeriksaan fisis umum dan neuorologik dan
pemeriksaan penunjang bila ada indikasi
LAMPIRAN 1.
1. Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai bergerak dengan
mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak
terarah/tak terkendali.
2. Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat clan menatap wajah anda?
3. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping menangis?
4. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?
5. Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?
5
6. Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah ia tersenyum kembali
kepada anda?
7. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya
6
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan
1. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?
2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak clan stabil? Jawab
TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya
3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan meletakkan di atas
telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa
detik?
4. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua
lengannya sebagai penyangga seperti padA gambar ?
5. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan
menangis?
6. Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau
sebaliknya?
7. Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu, gambar atau
binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
8. Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis atau uang
logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya.
9. Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada dalam
jangkauan tangannya?
10. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi
clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah
7
kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
1. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi
clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah
kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
2. Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu tangan ke
tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai
tidak ikut dinilai.
3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau serbet,
kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di
bawah meja atau di belakang kursi?
4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan masing-masing
tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah
melakukan perbuatan ini.
5. Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia menyangga
sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba berdiri dan
sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
6. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis,
kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai seperti
gambar ?
8
7. Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri selama 60
detik?
1. Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan menghilang
secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau mengharapkan
anda muncul kembali?
2. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan
perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?
3. Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada
kursi/meja?
4. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau
“pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.
5. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan anda?
6. Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la akan
menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan
orang yang belum dikenalnya.
7. Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas
di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
9
10. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang?
Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang?
Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai
2. Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?
3. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab
TIDAK bila ia membutuh kemandirian kaq bantuan.
4. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau
mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan
salah satu diantaranya.
5. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
6. Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
7. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan
8. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
9. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit
dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini
10
Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan
1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab
TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
2. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau
mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya?
3. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
4. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
5. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali?
6. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
7. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
8. Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan
biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar ?
11
Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan
1. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
2. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
3. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
4. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit
dengan menggunakan ibu jari clan jari telunjuk seperti pada gambar ?
12
Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan
1. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang
anda lakukan?
2. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan
kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.
3. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain
"papa" clan "mama"?
4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan
keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
5. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi clan kaos
kaki tidak ikut dinilai).
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi
tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik
tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak
harus berpegangan pada seseorang.
7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar
paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan
yang lain)?
8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
9. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat
piring jika diminta?
10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan
pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
13
Kuesioner Praskrining untuk Anak 30 bulan
1. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, Sosialisasi & atau celananya? (topi
clan kaos kaki tidak ikut dinilai)
2. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi
tegak atau berpegangan pada Binding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik
tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak
harus berpegangan pada seseorang.
3. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar
paling seclikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan
yang lain)?
4. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
5. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat
piring jika diminta?
6. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) Gerak kasar ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
7. Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/petunjuk?
8. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
9. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti “minta minum”, “mau
tidur”? “Terimakasih” dan “Dadag” tidak ikut dinilai.
10. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan?
14
Kuesioner Praskrining untuk Anak 36 bulan
5. Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jarak 1,5 meter?
6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata
pada saat memberikan perintah berikut ini:
“Letakkan kertas ini di lantai”.
15
“Letakkan kertas ini di kursi”.
“Berikan kertas ini kepada ibu”.
Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?
7. Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak
menggambar garis lain di
samping garis tsb.
8. Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat melompati bagian
lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
9. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
10. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
16
lingkaran?
7. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
8. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut
bermain clan mengikuti aturan bermain?
9. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu?
(Tidak termasuk kemandirian memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
17
lingkaran?
6. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
7. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut
bermain dan mengikuti aturan bermain?
8. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu?
(Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
9. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia
hanya menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
1. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2-5 – 5 cm.
2. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut
bermain dan mengikuti aturan bermain?
3. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu?
(Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
4. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia
hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
18
5. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi
pertanyaan.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan
atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel’ atau "masuk
kedalam rumah’.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-tiduran",
"istirahat" atau "diam sejenak"
6. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
7. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri
anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
8. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata "lebih panjang".
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
Tanyakan: "Mana garis yang lebih panjang?"
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan
benar?
9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh
anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali
kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
10. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats
pads saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan "di
belakang”
19
1. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi
pertanyaan.
“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”
“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?”
“Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?”
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan
atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil” ,”pakai mantel’ atau “masuk
kedalam rumah’.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah “makan”
Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”, “berbaring/tidur-tiduran”,
“istirahat” atau “diam sejenak”
2. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri
anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
4. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih panjang”.
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?”
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan
benar?
5. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh
anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali
kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats
pads saat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas ini di atas lantai”.
“Letakkan kertas ini di bawah kursi”.
“Letakkan kertas ini di depan kamu”
“Letakkan kertas ini di belakang kamu”
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di depan” dan “di
belakang”
7. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau
menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya?
20
8. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : “Tunjukkan segi
empat merah”
“Tunjukkan segi empat kuning”
‘Tunjukkan segi empat biru”
“Tunjukkan segi empat hijau”
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
9. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan
dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
10. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
1. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali
21
kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
2. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats
pads saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan "di
belakang”
3. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau
menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya?
4. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :
22
"Jika api panas maka es ………
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang ………
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria) ?
10. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan
menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).
23
9. Jangan membantu anak clan jangan memberitahu nama gambar ini, Suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia- Berikan 3 kali
kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
10. lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi
pertanyaan sampai 3 kali bila anak menanyakannya.
"Sendok dibuat dari apa?"
"Sepatu dibuat dari apa?"
"Pintu dibuat dari apa?"
Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di atas dengan benar? Sendok dibuat dari
besi, baja, plastik, kayu.
Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik, kayu.
Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.
BUKU ACUAN
24
25
BUKU PANDUAN
KETERAMPILAN TEKNIK
PERAWATAN METODE KANGURU
Tim Penyusun
Dr. dr. Ema Alasiry, Sp.A(K)
Dr. A. Dwi Bahagia Febriani, PhD, SpA(K)
Manfaat PMK bagi bayi sangat banyak, selain dapat mencegah hipotermia,
denyut jantung bayi akan lebih stabil, pernapasan lebih teratur, bayi lebih tenang dan
rileks sebagai akibat kontak langsung dengan kulit orang tuanya, distribusi oksigen ke
seluruh tubuh menjadi lebih baik, frekuensi tidur lebih lama karena bayi merasa
aman, pemakaian kalori berkurang karena aktifitas berkurang, kenaikan berat badan
lebih cepat, perkembangan otak lebih cepat, mengurangi kejadian infeksi, dan
memperpendek lama perawatan di rumah sakit. Bagi ibu pun akan memberikan
manfaat yang besar, seperti memudahkan dan meningkatkan pemberian ASI,
berpengaruh terhadap psikologis ibu atau hubungan emosi ibu-bayi (ibu merasa
percaya diri, puas dan senang).
Berdasarkan lama perawatan PMK dibagi atas PMK intermiten dan PMK
kontinu. Idealnya, PMK dapat dilaksanakan secara kontinu selama 24 jam per hari
terus menerus, setiap hari. Namun dalam kondisi tertentu seperti bayi sakit atau
dalam pemulihan, PMK dapat dilakukan secara intermitten 1-2 x/hari dengan lama
perlekatan kulit paling sedikit 1 jam.Bila kondisi bayi membaik maka PMK kontinu
dapat dimulai.
Hal- hal yang penting dilakukan untuk memonitor tanda bahaya pada bayi saat PMK
dilakukan adalah :
o Mengajar ibu dan penggantinya agar selalu memperhatikan pernapasan bayi, jika
terlalu pelan, susah atau kurang teratur. Perlu diajarkan mengenai apnu dan
tanda-tandanya
o Bayi tidak mau minum / muntah
o Bayi gelisah, tidak sadar, lesu, letargis, panas lebih dari 37.5°C
o Dingin (hipotermi), suhu kurang dari 36.5°C walau telah dihangatkan ulang
o Kejang
o Sulit bernapas
o Biru/sianosis
2
o Diare
Tambahan BB bayi 0-10 gram 10-20 gram 20-30 gram Skor harus 1 atau 2
perhari
Kepercayaan dalam Tidak percaya diri Sedikit percaya diri Sangat percaya diri
pemberian vitamin dan
zat besi
3
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum :
Mahasiswa mengetahui dan mampu melakukan konseling perawatan metode
kanguru (PMK) kepada ibu/pengganti ibu secara benar
Tujuan Khusus :
Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pada ibu pengertian PMK
2. Mengetahui kriteria yang digunakan untuk memilih neonatus yang sesuai
untuk jenis asuhan ini.
3. Memberikan pendidikan kepada ibu mengenai keuntungan PMK dengan
teknik yang benar.
4. Melakukan persiapan alat/bahan
5. Melakukan persiapan ibu/pengganti ibu dengan benar
6. Melakukan persiapan bayi
7. Menempatkan bayi dalam posisi yang benar.
8. Menjaga posisi dengan teknik ikatan yang tepat.
9. Menguji kekuatan ikatan
10. Menjelaskan kepada ibu cara melepaskan ikatan untuk persiapan menyusu
11. Memonitor tanda vital dan oksigenasi neonatus dan mengidentifikasi tanda
bahaya selama PMK.
12. Mengetahui kapan bayi dengan PMK dapat dipulangkan dari fasilitas
kesehatan
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 2 menit Pengantar
2. Bermain peran 23 menit 1. Mengatur mahasiswa
tanya jawab 2. Dua orang Instruktur memberikan contoh
bagaimana cara mengajarkan PMK yang benar.
Seorang instruktur sebagai dokter dan seorang
lagi sebagai ibu bayi. Mahasiswa menyimak dan
mengamati.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya.
8. Praktek bermain 90 menit 1. Mahasiswa dikelompokkan secara berpasangan.
peran dan umpan 2. Setiap pasangan berperan sebagai dokter dan ibu
balik bayi.
3. Mahasiswa yang berperan sebagai dokter
menjelaskan dan mengajarkan teknik PMK
yang benar.
4. Instruktur mengawasi dan memberikan
pengarahan bila ada hal-hal yang diperlukan
9. Curah pendapat/ 15 menit Apakah mudah dimengerti? Apa yang sulit?
diskusi Menanyakan bagaimana perasaan mahasiswa yang
berperan sebagai ibu//pengganti ibu .
Total waktu 150 menit
5
PENUNTUN BELAJAR
TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU
(Digunakan oleh peserta)
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : Langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau
tidak sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai urutannya,
tetapi tidak efisien.
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai urutannya, dan
efisien.
PENUNTUN PEMBELAJARAN
TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU
No. LANGKAH/KEGIATAN
Medical Consent
1. Sapalah ibu atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan diri anda, serta
tanyakan kondisi dan masalah utama yang dialaminya saat ini
2 Jelaskan tentang perawatan metode Kanguru termasuk pengertian dan
manfaat PMK.
3 Yakinkan ibu akan keuntungan PMK dan berikan dorongan kepada
ibu/pengganti ibu dengan meyakinkan bahwa mereka telah memilih cara
yang tepat dan mudah dalam merawat bayinya. Bantu ibu mengatasi
keraguannya karena ini adalah pengalaman baru baginya
4 Ikutsertakan suami atau anggota keluarga
lain yang berperan dalam keluarga.
6
8 Pakaikan bayi topi dan popok.
Posisi Bayi
9 Minta ibu meletakkan bayi di antara
payudara dengan posisi tegak. Keempat
ekstremitas dalam posisi fleksi (Frog
position) dan sebagai patokan adalah
xyphoid bayi bertemu dengan xyphoid ibu.
(dada, leher dan kepala bayi menempati
bidang sternum ibu atau badan bayi
menempel di badan ibu)
7
17 Bila bayi belum dapat mengisap dan menelan, minta
ibu untuk memberikan ASI perah dengan
menggunakan cangkir atau pipa orogastrik untuk
memenuhi kebutuhan
18 Setelah selesai menyusu, arahkan kepala bayi pada sisi yang berlawanan,
dan eratkan lagi tali pengikat.
Mengawasi tanda bahaya
19
Minta ibu untuk mengenal dan mengawasi tanda-tanda bahaya pada bayi
20 Minta ibu segera membawa bayi ke rumah sakit atau dirujuk ke fasilitas
pelayanan yang tepat bila ditemukan tanda bahaya
8
BUKU PANDUAN
PROSEDUR VAKSINASI
Penyusun
Dr. dr. Martira Maddeppungeng, SpA(K)
1
PROSEDUR VAKSINASI
Pengertian
Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas
(antibodI) system imun di dalam tubuh.Vaksinasi sebagai upaya pencegahan primer yang sangat
handal, untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
Prosedur vaksinasi mulai dari penyiapkan dan membawa vaksin, mempersiapkan anak
dan orangtua, tehnik penyuntikan yang aman, pencatatan, pembuangan limbah, sampai pada
tehnik penyimpanan dan penggunaan sisa vaksin dengan benar. Penjelasan kepada orangtua
serta pengasuhnya sebelum dan sesudah vaksinasi perlu dipelajari pula. Pengetahuan tentang
kualitas vaksin yang masih boleh diberikan pada bayi/anak perlu mendapat perhatian. Ukuran
jarum, lokasi suntikan cara mengatasi ketakutan pada anak dan rasa nyeri pada anak perlu
diketahui. Vaksinasi perlu dicatat dengan lengkap termasuk keluhan kejadian ikutan pasca
vaksinasi
Dengan prosedur vaksinasi yang benar diharapkan akan di peroleh kekebalan yang
optimal, penyuntikan yang aman, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi(KIPI) yang minimal, serta
pengetahuan dan kepatuhan orangtua pada jadwal vaksinasi.
Penyusun
2
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :
Setelah selesai melakukan pengamatan/observasi vaksinasi mahasiswa mampu menjelaskan prosedur
vaksinasi meliputi tata cara pemberian vaksinasi, penjelasan kepada orangtua mengenai jenis vaksin,
penyimpanan vaksin, pengenceran, serta cara pemberian
3
Media dan alat pembelajaran:
1. Buku panduan peserta skill lab blok siklus hidup
2. Boneka manikin.
3. Vaksin (gambar/ foto masing-masing jenis vaksin)
4. Spoit 1 cc, 3 cc
5. Jarum: Suntikan subkutan : Jarum no 25 panjang 26 mm, bayi kecil jarum no 27 panjang 12mm
Suntikan intramuskuler : org dewasa yang gemuk jarum no 23 panjang 38 mm
Suntikan intradermal (BCG) : jarum no 25 -27 dengan panjang 10 mm
6. Kapas alkohol
7. Wastafel untuk cuci tangan dan sabun antiseptic.
8. Metode Pembelajaran (skenario)
9. Foto (mata rantai vaksin)
10. Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar
4
2. Instruktur memperhatikan dan memberikan
bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna
melakukan praktek.
3. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa
dan melakukan supervise menggunakan
ceklis/daftar tilik.
4. Diskusi 10 menit 1. Diskusi tentang kesan mahasiswa terhadap
praktek vaksinasi : apa yang dirasa
mudah, apa yang sulit.
2. Mahasiswa memberikan saran atau koreksi
tentang jalannya praktek hari itu. Instruktur
mendengar dan memberikan jawaban.
3. Instruktur menjelaskan penilaian umum
tentang jalannya praktek vaksinasi:
apakah secara umum berjalan baik, apakah
ada sebagian mahasiswa yang masih
kurang. Bila perlu mengumumkan hasil
masing-masing mahasiswa.
5
CHECKLIST PELATIHAN PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI
No Kegiatan Nilai
1 Mengucapkan salam, menyapa orang tua, dan memperkenalkan diri
2 Menanyakan dan mencatat identitas anak (nama pasien dan orang tua,
usia, tanggal lahir pasien, alamat dan nomor telepon)
3 Mengecek imunisasi yang sudah didapat
4 Menanyakan KIPI sebelum ya
5 Menanyakan kontra indikasi
6 Melakukan pemeriksaan fisik
7 Menjelaskan vaksin yang akan diberikan dan cara pemberiannya
8 Menjelaskan manfaat vaksin
9 Menjelaskan kemungkinan KIPI dan tatalaksana
10 Mengambil vaksin yang benar, mengecek tanggal kadaluarsa
11 Melihat VVM ( Vaccine Vial Monitor) dan uji kocok
VVM:
A. Segi empat lebih terang dari lingkaran sekitar
Bila belum kadaluwarsa: vaksin dapat DIGUNAKAN
B. Segi empat berubah gelap tapi lebih terang dari lingkaran
sekitar
Bila belum kadaluwarsa: vaksin SEGERA DIGUNAKAN
C. Segi empat berwarna sama dengan lingkaran sekitar
Vaksin JANGAN DIGUNAKAN
D. Segi empat berwarna lebih gelap dari lingkaran sekitar
Vaksin JANGAN DIGUNAKAN
Uji Kocok Vaksin
- Siapkan vaksin kontrol yang telah dibekukan di dalam freezer
- Pilih sampel vaksin yang akan diuji
- Kocok vaksin kontrol dan vaksin yang akan diuji selama 10-15
menit
- Biarkan sesaat, bandingkan keduanya
- Jika kecepatan mengendap keduanya sama, mungkin vial tersebut
sudah rusak karena pembekuan dan tidak boleh digunakan lagi.
12 Mencuci tangan
13 Menyiapkan jarum suntik dan spoit steril yang sesuai
14 Mengambil vaksin dengan dosis yang benar
15 Membuang udara
16 Memposisikan anak dengan benar
Posisi anak duduk di pangkuan orang tua, dipeluk menghadap ke dada
orang tua. Tangan/ kaki yang akan disuntik dipegang oleh orang tua.
Tangan/ kaki yang tidak disuntik diusahakan dijepit di ketiak atau di antara
kedua paha orangtua.
17 Desinfeksi kulit sebelum penyuntikan
18 Menyuntik di tempat yang benar
19 Menyuntik dengan sudut yang benar
6
Intrakutan
- Pegang anak dengan tangan kiri kita sedemikian rupa, sehingga
tangan kiri kita berada di bawah lengannya; ibu jari dan jari-jari
lainnya mengelilingi lengan anak dan meregangkan kulit.
- Pegang spuit dengan tangan kanan, dengan lubang jarum
menghadap ke atas.
- Posisikan spuit hampir sejajar dengan kulit anak kemudian
masukkan jarum ke dalam kulit.
- Pegang plunger di antara jari telunjuk dan jari tengah tangan
kanan. Tekan plunger dengan ibu jari, suntikkan vaksin dan
keluarkan jarum.
Intramuskular
- Regangkan kulit di bagian yang akan disuntik
- Masukkan jarum dengan posisi tegak lurus, sehingga masuk ke
dalam otot.
- Tekan plunger dengan ibu jari untuk memasukkan vaksin
- Keluarkan jarum dan tekan tempat bekas suntikan dengan kapas
Subkutan
- Pegang lengan anak dan regangkan kulitnya
- Masukkan jarum menembus kulit dengan sudut 45°
- Tekan plunger untuk memasukkan vaksin
- Cabut jarum dan tekan tempat bekas suntikan dengan kapas
Penetesan Vaksin Oral
- Buka mulut anak dengan cara menekan lembut pipinya sehingga
bibir anak akan terbuka
- Pegang OPV di depan mulut anak dengan sudut 45°
- Masukkan 2 tetes vaksin ke lidah anak
20 Membuang limbah dengan benar
- Letakkan jarum dan suntik di kotak buangan khusus
- Jangan menutup kembali jarumnya atau mencopot jarum dari
spuit
- Bakarlah jika kotak tersebut sudah penuh
- Kubur sisa bakaran
21 Melakukan pencatatan
- Tanggal, bulan, dan tahun kunjungan
- Lokasi penyuntikan
- Nama vaksin yang diberikan, merk dagang, no batch
22 Menjelaskan kepada keluarga tanggal dan waktu vaksinasi berikutnya
23 Mencuci tangan setelah tindakan
7
LAMPIRAN
1. Jadwal Imunisasi IDAI
8
Kelas 1 MR, DT
Kelas 2 Td
Kelas 5 Td
Sumber: Petunjuk Teknis Introduksi MR, Kemenkes RI, 2017
Vaksinasi BCG
Indikasi kontra
9
● Bayi HIV positif dengan atau tanpa gejala
● Bayi status HIV? Dengan gejala HIV, ibu HIV+
● Keganasan (misalnya: leukemia, limfoma)
● Imunodefisiensi primer/ sekunder
● Mendapat imunosupresif (radio/ kemoterapi,
steroid)
Vaksinasi DPT
Indikasi kontra Bukan Indikasi kontra
● Encefalopati dalam 7 hari pasca DTaP/DTwP ● Demam <40,50C pasca DTaP/DTwP
sebelumnya sebelumnya
● Riwayat kejang dalam keluarga
● Riwayat SIDS dalam keluarga
● Riwayat KIPI dalam keluarga pasca DTaP/DTwP
Perhatian Khusus
● Demam >40,50C, kolaps dan episode
hipotonik-hiporesponsif dalam 48 jam pasca
DTaP/DTwP sebelumnya yang tidak
berhubungan dengan penyebab lain
● Kejang dalam 3 hari pasca DTaP/DTwP
sebelumnya
● Menangis terus ≥3 jam dalam 48 jam pasca
DTaP/DTwP sebelumnya
● Sindrom Guillain-Barre dalam 6 minggu pasca
vaksinasi
10
LAMPIRAN GAMBAR
1. Tempat Penyuntikan
11
2. Cara Pemberian Vaksin
12
3. Mata Rantai Vaksin (Cold Chain)
13
BUKU PANDUAN
KETERAMPILAN
PENILAIAN USIA GESTASI BAYI BARU
LAHIR
Tim Penyusun
Dr. dr. Ema Alasiry, SpA(K)
dr. A. Dwi Bahagia Febriani, Ph.D, SpA(K)
dr. Adhariana HK, M.Kes,Sp.A(K)
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2022
KETERAMPILAN
PENILAIAN USIA GESTASI BAYI BARU
LAHIR
Penilaian usia gestasi merupakan bagian penting dari pemeriksaan fisik bayi baru
lahir karena berkaitan erat dengan tata laksana bayi tersebut . Dengan mengetahui usia
gestasi maka bayi yang mempunyai risiko tinggi serta komplikasinya dapat diidentifikasi
dan diantisipasi. Metode yang paling banyak digunakan adalah menghitung skor
berdasarkan penilaian kematangan fisik dan neuromuskular yang dikembangkan oleh
Dr. Jeanne L. Ballard, MD, yang disebut skor New Ballard. Skor ini dapat memperkirakan
usia gestasi mulai dari 20 minggu hingga 44 minggu.
Skor New Ballard terdiri atas 6 kriteria kematangan neuromuskular dan 6 kriteria
kematangan fisik. Kriteria kematangan neuromuskular meliputi postur, square window,
arm recoil, sudut popliteal, scarf sign dan heel to ear maneuver, sedangkan kriteria
kematangan fisik meliputi kulit, lanugo, permukaan plantar, payudara, mata/telinga dan
genitalia. Skor total berkisar antara -10 (berkorelasi dengan usia gestasi 20 minggu)
sampai 50 (berkorelasi dengan usia gestasi 44 minggu).
Penilaian skor dapat dilakukan segera setelah perawatan rutin atau pasca
stabilisasi. Pada bayi <26 minggu sebaiknya dilakukan pada 12 jam pertama kehidupan,
sedangkan pada bayi dengan usia gestasi ≥ 26 minggu pemeriksaan dapat dilakukan
sampai usia 96 jam dan paling baik dilakukan sebelum usia 48 jam.
Dari hasil penilaian skor New Ballard, maka dapat ditentukan klasifikasi bayi baru
lahir menurut usia gestasi yang dibagi atas 3, yaitu : Bayi Kurang Bulan (BKB) jika usia
kehamilan <37 minggu, Bayi Cukup Bulan (BCB) jika usia kehamilan 37-42 minggu, dan
Bayi Lebih Bulan (BLB) jika usia kehamilan > 42 minggu.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu melakukan prosedur klinik penilaian usia gestasi bayi baru lahir
berdasarkan skor New Ballard
2
Tujuan Khusus :
Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu :
1. Melakukan penilaian kematangan fisik berdasarkan kriteria skor New Ballard
2. Melakukan penilaian kematangan neuromuskular berdasarkan kriteria skor New
Ballard
3. Menentukan usia gestasi bayi baru lahir berdasarkan sistem skor New Ballard
3
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Waktu Deskripsi
4
2. Diskusi tentang kesan mahasiswa terhadap
praktek cara penilaian skor New Ballard :
apa yang dirasa mudah, apa yang sulit.
3. Mahasiswa memberikan saran atau koreksi
tentang jalannya praktek hari itu. Instruktur
mendengar dan memberikan jawaban.
4. Instruktur mejelaskan penilaian umum
tentang jalannya praktek penilaian skor
New Ballard : apakah secara umum
berjalan baik, apakah ada sebagaian
mahasiswa yang masih kurang. Bila perlu
mengumumkan hasil masing-masing
mahasiswa.
Total waktu 40
menit
5
PENUNTUN BELAJAR
KETERAMPILAN PENILAIAN USIA GESTASI BAYI BARU LAHIR
Langkah-langkah/Kegiatan Ket
Cuci tangan
1. Postur
Postur tubuh (sikap tubuh) bayi dinilai saat kondisi tengan dengan posisi
terlentang. Nilai tonus otot dan derajat fleksi lengan dan tungkai. Tonus
otot dan derajat fleksi meningkat sesuai dengan tingkat kematangan bayi.
Ekstremitas atas (bahu dan siku) fleksi bersamaan dengan ekstremitas
bawah (panggul dan lutut).
Gambar 1. Pergelangan tangan fleksi, abduksi siku, panggul dan lutut fleksi (skor 4)
6
terhadap sudut yang terbentuk antara telapak tangan dengan area fleksor
lengan bawah bayi.
7
Gambar 3. Tetap terentang membentuk sudut 180° (skor 0)
8
▪ Skor 0 : Berada di garis aksila kontralateral
▪ Skor 1 : Berada di garis putting kontralateral
▪ Skor 2 : Berada di prosesus xyphoideus
▪ Skor 3 : Berada di garis puting ipsilateral
▪ Skor 4 : Berada di garis aksila ipsilateral.
9
Gambar 6. Tumit berada pada daerah umbilical (skor 3)
1. Kulit
Nilai kulit apakah kulit lengket dan terlihat transparan serta adanya
verniks caseosa, atau mengering, keriput dan mengelupas.
SKOR
-1 0 1 2 3 4 5
Lengket, Merah Licin, merah Pengelupas Pecah-peca Perkamen Kulit
rapuh, trasnparan muda, vena an &/ ruam h, terdapat pecah-pec pecah-pe
transparan tampak superfisial, daerah ah dalam, cah,
samar beberapa pucat, vena tidak berkeriput
vena yang terlihat
tampak tampak vena
samar samar
jarang
2. Lanugo
Nilai apakah terdapat rambut-rambut halus yang menutupi tubuh bayi
SKOR
-1 0 1 2 3 4 5
Tidak ada Jarang Banyak Menipis Daerah Sebagian
sekali sekali tanpa besar
rambut tanpa
rambut
10
Gambar 7. Sebagian besar daerah tanpa rambut (skor 4)
3. Permukaan plantar
Perhatikan telapak kaki, kaji garis-garis halus pada telapak kaki.
SKOR
-1 0 1 2 3 4 5
Tumit - ibu >50 mm Garis-gari Garis Garis Garis
jari kaki 40 tidak ada s merah melintang lipatan lipatan
-50 mm: lipatan tipis hanya sampai pada
skor -1 pada 2/3 seluruh
bagian anterior telapak
<40 mm : anterior
skor -2
SKOR
-1 0 1 2 3 4 5
Tidak Susah Areola datar, Areola Areola Areola
tampak dinilai tidak ada berbintik, terangkat, penuh,
penonjolan penonjolan penonjolan penonjolan
1-2 mm 3-4 mm 5-10 mm
11
Gambar 9. Areola terangkat, penonjolan 5-10 mm (skor 4)
5. Telinga/mata
a. Pemeriksaan telinga : pemeriksaan yang dilakukan mencakup
ketebalan kartilago dan kecepatan kembalinya (recoil) daun telinga
ketika daun telinga dilipat kearah wajah dan dilepaskan ke posisi
semulanya.
b. Pemeriksaan mata : lebih berfokus pada kemampuan kelopak
mata untuk membuka atau kondisi kelopak mata. Pemeriksaan
dilakukan dengan cara memisahkan kelopak mata atas dan
bawah dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari.
SKOR
-1 0 1 2 3 4 5
Kelopak Kelopak Pinna sedikit Pinna Keras & Kartilago
menyatu terbuka, pinna bergelombang, bergelomba berbentuk , tebal,
longgar datar, tetap recoil lambat ng baik, segera recoil daun
terlipat lembek tapi telinga
siap recoil kaku
12
Gambar 11. Kelopak menyatu longgar (skor -1)
6. Genitalia (laki-laki/perempuan)
a. Laki-laki: perhatikan ukuran testis kiri dan kanan, garis-garis halus
pada scrotum dan palpasi kanalis inguinalis.
b. Perempuan: perhatikan klitoris, abia minora dan mayora serta
ukurannya
SKOR
-1 0 1 2 3 4 5
Skrotum Skrotum Testis di Testis Testis Testis
datar & kosong, kanal menuju ke sudah tergantung,
halus rugae bagian bawah, turun, rugae
samar atas, sedikit rugae dalam
rugae rugae jelas
jarang
SKOR
-1 0 1 2 3 4 5
Klitoris Klitoris Klitoris Labia Labia Labia
menonjol, menonjol, menonjol, mayora & mayora mayora
labia datar labia minora minora besar, menutupi
minora membesar menonjol labia klitoris &
kecil minora labia
kecil minora
13
C. Penilaian usia gestasi
Catat setiap skor yang didapatkan pada penilaian masing-masing
komponen kematangan fisik maupun neuromuskular pada kolom skor,
kemudian jumlahkan. Hasil total skor dikonversi ke usia gestasi pada
tabel usia gestasi dalam minggu.
Jika total skor berada diantara nilai yang tertera pada tabel, maka usia
gestasi pun berada di antara nilai minggu yang tertera di tabel. Contoh :
Didapatkan total skor 33, maka usia gestasi di antara 36-38 minggu.
14
Tabel 2. Skor kematangan neuromuskular
Nilai Minggu
-10 20
-5 22
0 24
5 26
10 28
15 30
20 32
25 34
30 36
35 38
40 40
45 42
50 44
15
16